FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BURNAI

Authors

  • Aulia Dwi Agustin Universitas Kader Bangsa Palembang
  • Eka Afrika Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kebidanan dan Keperawatan, Universitas Kader Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.3120

Keywords:

anemia, hipertensi, KEK, gameli, BBLR

Abstract

Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi dengan berat badan lahir < 2.500 gram. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa angka kematian bayi selama lima tahun kebelakang adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup (3,2%). Sementara target Millenium Development Goals (MDGS) ke-5 pada tahun 2015 yaitu menurunkan AKB menjadi 23 per 1.000 hidup (2,3%), penyebab angka kematian bayi baru lahir diantaranya BBLR 290 per 1.000 kelahiran hidup (29%), Asfeksia  270 per 1.000 kelahiran hidup (27%), dan  tetanus neonatorum 100 per 1.000 kelahiran hidup (10%). Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara anemia, hipertensi kekurangan energi kronik (KEK), dan gemeli dengan kejadian berat badan lahir rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Burnai Tahun 2020.  Metode penelitian yang digunakan adalah Survei Analitik dengan pndkatan cross Sctional. Penlitian ini dilaksanakan di Pusksmas Muara Burnai dngan jumlah sampl 97 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunkanan tehenik accidental. Hasil uji statistik chi squer variable anemia didapatkan p value = 0,000, variable hipertensi p value = 0,000, variable KEK p value = 0,044, variabel gemeli p value = 0,000 hal ini menjukan bahwa ada hubungan antara anemia, hipertensi, KEK dan gemeli dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR)  

References

Andriani. (2017). “Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR Di RSUD Rokan Hulu Tahun 2017.”

Ari Agustina, Silvi dan Liberty Barokah. (2018). “Determinan Berat Badan Rendah (BBLR).” Jurnal Kebidanan. 8(2):143-148.

Depkes RI, (20150. 2016). “Profil Kesehatan Indonesia.”

Dinkes OKI. (2020). “Profil Data Kesehatan Kabupaten OKI.”

Intan., Kumala Sari. (2014). “Faktor Resiko Dan Angka Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Dr. Mohammad Hoesin Plembang Tahun 2014.”

Kementrian Kesehatan RI. (2018). “Profil Kesehatan Indonesia 2017.”

Koes., Irianto. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular Dan Tidak Menular. Bandung: Alfebata.

Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Edisi Kedua. Jakarta: EGC.

Prasetyowati. (2013). “Hubungan Hipertensi Dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Dalam Kehamilan Dengan Kejadian BBLR Tahun 2013.”

Prawirohardjo. (2014). “Ilmu Kebidanan.” Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Profil Kesehatan Provinsi Sumsel. (2018). 2018. “Pelayanan Kesehatan Dasar Di Provinsi Sumsel.”

Tri., Sunarsih. (2012). Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta.: Selemba Medika.

WHO. World Health Statistics. (2016). “World Health Organization; (2015).”

Winarsih. (2018). Pengantar Ilmu Gizi Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Agustin, A. D. ., & Afrika, E. (2023). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BURNAI. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1042–1049. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.3120