ANALISIS LAPORAN SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) RAWAT INAP 2024 RSUD KOTA BANDUNG

Authors

  • Febby Nurdiansyah Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Piksi Ganesha Bandung
  • Yuyun Yunengsih Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Piksi Ganesha Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.29502

Keywords:

Demam Berdarah Dengue (DBD), Rawat Inap, Surveilans

Abstract

Timbulnya lonjakan angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cenderung tinggi di awal tahun 2024 diikuti dengan angka kematian di Kota Bandung. Upaya menekan penyebaran dan distribusi DBD yaitu menentukan program yang sesuai. Pelaporan Surveilans DBD merupakan upaya penting dalam penanggulangan dan pengendalian wabah DBD. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan wabah yang disebabkan oleh mikroorganisme, yaitu gigitan vector (agen) yang menularkan virus dengue yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Laporan Surveilans DBD di RSUD Kota Bandung pada triwulan ke satu periode 2024. Metode penelitian yang digunakan observasional dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan wawancara mendalam. Melalui indetifikasi 5M (Man, Money, Material, Machine, Methode) serta perhitungan jumlah kasus mordibitas dan mortalitas. Jumlah kasus terbanyak berdasarkan jenis kelamin dan golongan umur yaitu pada laki-laki berumur 5-14 tahun. Berdasarkan sebaran tempat dalam Kota dan Kabupaten Bandung per Kecamatan jumlah kasus terbanyak terjadi pada Kecamatan Ujung Berung dan Kecamatan Cileunyi. Aspek 5M yang dikategorikan baik yaitu Aspek Man, Money, Material, Methode. Sedangkan yang dikategorikan kurang baik adalah Aspek Machine, yaitu ketidakefisienan penggunaan laman yang berbeda untuk melakukan proses input, olah dan pelaporan. Implementasi Laporan Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) Rawat Inap 2024 di RSUD Kota Bandung sudah terlaksana sesuai kebijakan tetapi masih terdapat kendala. Pihak Rumah Sakit harus memberikan tanda peringan kepada pihak kepala ruang rawat untuk senantiasa mengisi kelengkapan data kasus pasien DBD secara berkala dan tepat waktu.

References

Devhy, N. L. P. (2022). Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 10(1), 25. https://doi.org/10.33560/jmiki.v10i1.364

Iii, B. A. B., & Penelitian, A. J. (2014). Mulkayat_Bab 3_Pbsi2022. 28–33.

Kemenkes Republik Indonesia. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022, 8.5.2017, 2003–2005. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/autism-spectrum-disorders

Kemenkes RI. (2020). Permenkes No 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit, 3, 1–80. http://bppsdmk.kemkes.go.id/web/filesa/peraturan/119.pdf

Kemenkes RI. (2021). Data DBD Indonesia Tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 30.

Kemenkes RI. (2022). Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue. Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue, 17–19.

Lesar, E., B.S.josep, W., & R.Pinantoan, O. (2020). Gambaran Pengetahuan Dan Tindakan Masyarakat Tentang Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue Di Desa Touure Kabupaten Minahasa Tahun 2020. Kesmas, 9(7), 168–175.

Moleong. (2005). Metode Pendekatan Kualitatif Deskriptif. Metode Penelitian Kualitatif, 48–61.

Muhammad Riduwan. (2022). Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung Tahun 2022 (Vol. 2022).

Shahab, F., & Sofia, F. K. (2022). Surveilans dan Upaya Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang Melalui Sistem Integrasi Tunggal Dara di Puskesmas Gunungpati. Musyawarah Nasional Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia 2022, 22, 60–70.

Sidharta, A. A., Diniarti, F., & Darmawansyah, D. (2023). Analisis Spasial Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Bengkulu. Jurnal Vokasi Kesehatan, 2(2), 43–56. https://doi.org/10.58222/juvokes.v2i2.162

Sutriyawan, A., & Suherdin, S. (2022). Studi Mixed Method: Gambaran Epidemiologi dan Analisis Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Bandung. The Indonesian Journal of Infectious Diseases, 8(2), 15–29. https://doi.org/10.32667/ijid.v8i2.144

Syairaji, M., & Santoso, D. B. (2019). Indikator Input Sistem Surveillance Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7(1), 70. https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i1.221

Tomia, A., & Tuharea, R. (2021). Kepadatan Larva Nyamuk Aedes aegipty berdasarkan House Index sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Tabona , Kecamatan Ternate Selatan. 4(2), 42–45.

Bandung, W. R. K. (n.d.). Penduduk. dikutip dari https://www.bandung.go.id/news/read/13/penduduk

Prof. Dr. Emzir, M.Pd. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Downloads

Published

2024-07-08

How to Cite

Nurdiansyah, F., & Yunengsih, Y. (2024). ANALISIS LAPORAN SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) RAWAT INAP 2024 RSUD KOTA BANDUNG. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 2980–2989. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.29502