FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN PADA PEKERJA PT. X KABUPATEN SUMEDANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i1.2911Abstract
Penyakit saluran pernapasan akibat paparan partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru manusia merupakan penyakit akibat kerja yang paling banyak dialami pekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan gangguan pernafasan pada pekerja PT X. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif berdasarkan rancangan observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada di PT. X sebanyak 38 pekerja. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga besar sampel adalah 38 orang. Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini adalah umur, jenis pekerjaan, masa kerja, status gizi, konsumsi rokok dan penggunaan APD masker. Sementara itu, variabel terikat dalam penelitian ini adalah gangguan pernafasan. Intsrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu kuesioner, timbangan injak standar, dan microtoice. Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat (menggunakan uji fisher exact). Hasil analisis bivariat menunjukkan umur dan konsumsi rokok berhubungan secara signifikan dengan gangguan pernafasan (p = 0,051, p = 0,020). Sedangkan, variabel jenis pekerjaan, masa kerja, status gizi dan penggunaan alat pelindung diri masker tidak berhubungan secara signifikan dengan gangguan pernafasan.References
Agussalim. (2012). Hubungan Pengetahuan, Status, Iunisasi dan Keberadaan Perokok Dalam Rumah Dengan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada BALITA Di Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah, 1(2), 1–11. http://www.ejournal.uui.ac.id/jurnal/AGUSSALIM-dou-1-agussalim.pdf
Alfabet, C. O. G. Y., Suhartono, & Nugroho, R. D. (2017). Hubungan Beberapa Faktor Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Wanita Di Industri Furniture Pt. Ebako Nusantara Semarang Trimester Ii Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 548–560.
Anes, N. I., Umboh, J. M. L., & Kawatu, P. A. T. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja di PT . Tonasa Line Kota Bitung. Jikmu, 5(3), 600–607.
Anugrah, Y. (2014). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA PENGGILINGAN DIVISI BATU PUTIH DI PT. SINAR UTAMA KARYA. Unnes Journal of Publi Health, 3(1), 1–9. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/3164
Depkes RI. (2010). Etiologi ISPA dan Pneumonia. litbang.depkes.co.id.
Global Initiative for Asthma (GINA). (2011). Global Strategy for Asthma Management and Prevention. http://www.ginasthma.com/download.asp?intId=411
Kartikaningsih, D., & Pulungan, R. M. (2019). Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Pernapasan dengan Gangguan Pernapasan pada Pekerja Konstruksi di Proyek Apartemen Kota Bekasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 11(3), 219–225.
Kusmana, W. S. (2017). Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja, PT Remaja Rosdakarya. PT. Remaja Rosdakarya.
Meo, A. S. (2014). Effects Of Duration Of Exposure To WoodDust On Peak Expiratory Flow Rate AmongWorkers In Small Scale Wood Industrie. International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health, 17(4), 451-455.
Muhith, A. et al. (2018). Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Masker Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja di PT. Bokormas Kota Mojokerto. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(1), 1689–1699. https://ejournalwiraraja.com/index.php/JIK/article/download/628/581
Pinugroho, B. S., & Kusumawati, Y. (2017). Hubungan Usia, Lama Paparan Debu, Penggunaan APD, Kebiasaan Merokok dengan Gangguan Fungsi Paru Tenaga Kerja Mebel di Kec. Kalijambe Sragen. Jurnal Kesehatan, 10(2), 37. https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i2.5529
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV. Sagung Seto.
Sunaryo, M., & Rhomadhoni, M. N. (2021). Analisis Kadar Debu Respirabel Terhadap Keluhan Kesehatan Pada Pekerja. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 8(2), 63–71. https://doi.org/10.29406/jkmk.v8i2.2480
Supriasa. (2012). Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suwanto, Y. E. P. (2018). Analisis Faktor Fisik Lingkungan dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Pernapasan pada Pekerja di Industri Panci Aluminium. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4), 409–416.
Suwondo, A. (2013). Hubungan antara Kadar Debu Batubara Total dan Terhirup serta Karakteristik Individu dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja di Lokasi Cool Yard PLTU X Jepara. Jurnal Kesmas, 2(2).
Wahyuni, D., & Kurniawati, Y. (2021). Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Terjadinya Gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) pada Pegawai Dinas Perhubungan Kota Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1), 73–84. http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/414/0
Wardhana, A. W. (2011). Dampak Pencemaran Lingkungan.
Yulianto, B., Sahira, N., & Putra, Z. W. (2021). Gangguan Pernapasan Pada Pekerja Dan Pengukuran Kadar Debu Di Tempat Pembuatan Batu Bata Di Kecamatan Tenayan Raya. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 236–242. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1399
Yuliawati, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuat Kasur (Studi Kasus Di Desa Banjarkerta Karanganyar Purbalingga). Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2), 154. https://doi.org/10.51352/jim.v1i2.37
Agussalim. (2012). Hubungan Pengetahuan, Status, Iunisasi dan Keberadaan Perokok Dalam Rumsh Dengan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada BALITA Di Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah, 1(2), 1–11. http://www.ejournal.uui.ac.id/jurnal/AGUSSALIM-dou-1-agussalim.pdf
Alfabet, C. O. G. Y., Suhartono, & Nugroho, R. D. (2017). Hubungan Beberapa Faktor Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Wanita Di Industri Furniture Pt. Ebako Nusantara Semarang Trimester Ii Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 548–560.
Anes, N. I., Umboh, J. M. L., & Kawatu, P. A. T. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja di PT . Tonasa Line Kota Bitung. Jikmu, 5(3), 600–607.
Anugrah, Y. (2014). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA PENGGILINGAN DIVISI BATU PUTIH DI PT. SINAR UTAMA KARYA. Unnes Journal of Publi Health, 3(1), 1–9. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/3164
Depkes RI. (2010). Etiologi ISPA dan Pneumonia. litbang.depkes.co.id.
Global Initiative for Asthma (GINA). (2011). Global Strategy for Asthma Management and Prevention. http://www.ginasthma.com/download.asp?intId=411
Kartikaningsih, D., & Pulungan, R. M. (2019). Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Pernapasan dengan Gangguan Pernapasan pada Pekerja Konstruksi di Proyek Apartemen Kota Bekasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 11(3), 219–225.
Kusmana, W. S. (2017). Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja, PT Remaja Rosdakarya. PT. Remaja Rosdakarya.
Meo, A. S. (2014). Effects Of Duration Of Exposure To WoodDust On Peak Expiratory Flow Rate AmongWorkers In Small Scale Wood Industrie. International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health, 17(4), 451-455.
Muhith, A. et al. (2018). Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Masker Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja di PT. Bokormas Kota Mojokerto. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(1), 1689–1699. https://ejournalwiraraja.com/index.php/JIK/article/download/628/581
Pinugroho, B. S., & Kusumawati, Y. (2017). Hubungan Usia, Lama Paparan Debu, Penggunaan APD, Kebiasaan Merokok dengan Gangguan Fungsi Paru Tenaga Kerja Mebel di Kec. Kalijambe Sragen. Jurnal Kesehatan, 10(2), 37. https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i2.5529
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV. Sagung Seto.
Sunaryo, M., & Rhomadhoni, M. N. (2021). Analisis Kadar Debu Respirabel Terhadap Keluhan Kesehatan Pada Pekerja. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 8(2), 63–71. https://doi.org/10.29406/jkmk.v8i2.2480
Supriasa. (2012). Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suwanto, Y. E. P. (2018). Analisis Faktor Fisik Lingkungan dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Pernapasan pada Pekerja di Industri Panci Aluminium. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4), 409–416.
Suwondo, A. (2013). Hubungan antara Kadar Debu Batubara Total dan Terhirup serta Karakteristik Individu dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja di Lokasi Cool Yard PLTU X Jepara. Jurnal Kesmas, 2(2).
Wahyuni, D., & Kurniawati, Y. (2021). Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Terjadinya Gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) pada Pegawai Dinas Perhubungan Kota Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1), 73–84. http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/414/0
Wardhana, A. W. (2011). Dampak Pencemaran Lingkungan.
Yulianto, B., Sahira, N., & Putra, Z. W. (2021). Gangguan Pernapasan Pada Pekerja Dan Pengukuran Kadar Debu Di Tempat Pembuatan Batu Bata Di Kecamatan Tenayan Raya. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 236–242. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1399
Yuliawati, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuat Kasur (Studi Kasus Di Desa Banjarkerta Karanganyar Purbalingga). Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2), 154. https://doi.org/10.51352/jim.v1i2.37
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nissa Noor Annashr
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).