FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAHOMI KECAMATAN LAHOMI KABUPATAN NIAS BARAT

Authors

  • Sidita Dachi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat ,Direktorat Pascasarjana , Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Rahmat Alyakin Dachi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat ,Direktorat Pascasarjana , Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Mido Ester. J. Sitorus Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat ,Direktorat Pascasarjana , Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Donal Nababan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat ,Direktorat Pascasarjana , Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Frida Lina Tarigan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat ,Direktorat Pascasarjana , Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.27073

Keywords:

Tuberkolosis, Kepatuhan Berobat, Pengetahuan, Motivasi, Akses, dan Dukungan

Abstract

Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lahomi Kecamatan Lahomi Kabupatan Nias Barat. Jenis penelitian adalah metode penelitian mix methods. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Lahomi Kabupaten Nias Barat pada bulan November 2022 s/d April 2024. Populasi adalah seluruh pasien yang sudah dan sedang menjalani pengobatan TB. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan observasi. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menelaah dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan program pemnberantasan TB di Puskesmas Lahomi. Variabel penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Bebas adalah tingkat pengetahuan, motivasi, akses fasilitas kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan. Variabel Terikat adalah kepatuhan berobat penderita TB. Analisis data dilakukan secara univarit, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum OAT pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Lahomi, ada hubungan motivasi dengan kepatuhan minum OAT pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Lahomi, ada hubungan akses fasilitas kesehatan dengan kepatuhan minum OAT pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lahomi, ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum OAT pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lahomi, ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kepatuhan minum OAT pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lahomi. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar para responden penelitian patuh dalam berobat sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan. Selain itu keluarga penderita TB Paru tetap mendampingi pasien ketika mengambil obat dan mengawasi pasien saat minum obat. Hal lain adalah agar petugas kesehatan di Puskesmas memberi perhatian lebih dalam upaya pengendalian penyakit menular khususnya TB Paru.

References

Aditama TY. (2017). Tuberkulosis, Rokok, dan Perempuan. FKUI, Jakarta.

Jakarta;

Afiat N, Mursyaf S, Ibrahim H. (2018). Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar. Higiene [Internet]. 2018;4:32–40. Available from: journal.uin- alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/download/5837/5068

Bertin Tanggap Tirtana (2021) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Resistensi Obat Tuberkulosis di Wilayah Jawa Tengah, diakses dari: http://eprint.undip.ac.id

Dewi H (2016). Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016.

;IV(1):10– 8.

Dewi GI, (2018). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Pasien dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru, diakses dari: http://journal.fkm.ui.ac.id/arsi/article/download/2186/724

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2020), Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019;

Gebremariam, R. B., Wolde, M., & Beyene, A. (2021). Determinants of adherence to anti-TB treatment and associated faktors among adult TB patients in Gondar city administration, Northwest, Ethiopia: based on health belief model perspective. Journal of Health, Population and Nutrition, 40(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s41043-021-00275-6

Gunawan ARS, Simbolon RL, Fauzia D. (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Pasien terhadap Pengobatan Tuberkulosis Paru di Lima Puskesmas Se-kota Pekanbaru. J Online Mhs Fak Kedokt Univ Riau. 2017;4(2):1–20.

Kemenkes (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis;

-------------- (2018) Infodatin Pusat Data dan Informasi Tuberkulosis. Info DATIN [Internet]. 2018; Available from: file:///C:/Users/ACER/Downloads/InfoDatin-2016-TB(1).pdf

Latiful Muna (2019) Motivasi dan Dukungan Sosial Keluarga Mempengaruhi Kepatuhan Berobat Pada Pasien TB Paru di Poli Paru BP4 Pamekasan, diakses dari: http://jurnalilmiah.ac.id

Lely Manuhara, (2022). Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Paru pada Programmed Management Tuberkulosis di Puskesmas Kota Surakarta, diakses dari: http://eprints.ums.ac.id

Maulani Shaufatus (2017), Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di Puskesmas Umbulhardjo 1 Yogyakarta, diakses dari: https://journal.PSIKAisyah.ac.id

Mahmudiono T. (2017). Hubungan Karakteristik Pengawas Menelan Obat terhadap Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Pragaan. 2018; (October 2017) :338–50. Available from: https://www.researchgate.net/publication/322591609

Muhammad N. (2017). Faktor-Faktor Kepatuhan berobat pada penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Peureulak tahun 2017 [Internet]. 2017; Available from: http://lib.unnes.ac.id/3128

Naili Fauziyah (2020), Faktor yang Berhubungan dengan Drop Out Pengobatan TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Salatiga, diakses dari: https://lib.unnes.ac.id

Najmah (2016). Epidemiologi Penyakit Menular, Trans Info Media, Jakarta.

Nesi A, Subekti I, Putri RM. (2017). Hubungan Dukungan dan Pengetahuan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Berobat Penderita TB PARU Paru di Puskesmas Maubesi. Nurs News (Meriden). 2017;2(2):371–9.

Ni Made Irnawati, (2015), Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu, diakses dari: https://ejournal.unstrat.ac.id

Notoatmodjo S. (2018) Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Nur Fitria, C., Mutia, A., (2016) Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Tuberkulosis Dengan Kepatuhan Minum Obat Di Puskesmas. Jikk, 7(1), 41–45. Retrieved from https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/

Pameswari P, Halim A, Yustika L. (2016). Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. J Sains Farm Klin [Internet]. 2016;2(2):116–21. Available from: http://jsfkonline.org/index.php/jsfk/article/view/60

Prastyaningrum, R (2019), Pengaruh Pemberian Intervensi Pemberdayaan PMO Terhadap Optimalisasi Peran PMO Tuberkulosis Di wilayah Kerja Puskesmas I dan II Batu Raden, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhamadiyah Purwokerto, dilihat 08 Desember 2023 (http://repository.ump.ac.id/9642/).

Rumimpunu R., M. F. R. & K. F. K. (2018). Hubungan antara dukungan keluarga dan dorongan petugas kesehatan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis Paru di puskesmas likupang kabupaten minahasa utara. KESMAS, 7(4).

Sari ID, Mubasyiroh R, Supardi S (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Berobat pada Pasien TB Paru yang Rawat Jalan di Jakarta. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatatan, 26(4):243–8.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014. p. 2072–4.

Suriya Melti. (2018). Faktor- Faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien TB Paru di Rumah Sakit Khusus Paru Lubuk Alung Sumatera Barat. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 2(1), 29–38.

Susan B Bastable (2016). Perawat Sebagai Pendidik [Internet]. I. Palupi Widyastuti, editor. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2016. Available from: https://books.google.co.id/books?id=dyG0uIBfSWkC&pg=PA74&dq=gay a+belajar&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=gaya belajar&f=false

Susilo A. (2019) Asuhan Keperawatan Keluarga. Fak Ilmu Kesehat Ump [Internet]. 2019;8–42. Available from: http://repository.ump.ac.id/2753/

Theresia S. Pitters, dkk (2018). Dukungan Keluarga dalam Hubungannya dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Ronatana Weru, diakses dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/download/22140/218 41

Widjanarko B, Prabamurti PN, Widyaningsih N. (2016) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Pengawas Menelan Obat (PMO) Dalam Pengawasan Penderita Tuberkulosis Paru Di Kota Semarang. J Promosi Kesehatan Indonesia. 2016;1:15–24.

Downloads

Published

2024-04-10

How to Cite

Dachi, S. ., Dachi, R. A. ., Sitorus, M. E. J., Nababan, D. ., & Tarigan, F. L. (2024). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAHOMI KECAMATAN LAHOMI KABUPATAN NIAS BARAT . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(1), 816–843. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.27073

Issue

Section

Articles