PERBEDAAN KADAR FLAVONOID KENTOS KELAPA (Cocos nucifera L.) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE BERBEDA

Authors

  • Evi Kurniawati Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Tri Puji Lestari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Krisna Kharisma Pertiwi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26952

Keywords:

kentos kelapa, metode ekstraksi, flavonoid, spektrofotometri UV-Vis

Abstract

Kelapa adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat. Buahnya bernilai ekonomi tinggi, baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Di dalam buah kelapa terdapat bagian kentos atau tombong kelapa, yang merupakan awal terbentuknya tunas kelapa. Kentos berbentuk bulat dan berada di dalam daging buah kelapa yang sudah tua. Kentos kelapa memiliki banyak khasiat dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan manusia. Selain itu, kentos kelapa juga mengandung senyawa bioaktif, yaitu flavonoid. Untuk mendapatkan kandungan flavonoid dari kentos kelapa, perlu dilakukan proses ekstraksi. Kentos kelapa memberikan nutrisi yang sangat besar untuk tubuh dan masyarakat di Chennai- Tamil Nadu mengonsumsinya untuk mengurangi resiko tukak lambung. Kentos kelapa memiliki sifat kardioprotektif, termasuk sebagai antioksidan, dan juga memiliki kemampuan menurunkan infark miokard pada dosis 50, 100, dan 200 mg/100 g yang telah dibuktikanpada tikus jantan. Kentos kelapa sebagai bahan makanan memiliki banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam proses metabolisme, di antaranya karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak serta senyawa bioaktif seperti flavonoid dan terpenoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan metode ekstraksi berpengaruh terhadap kadar flavonoid dalam ekstrak etanol kentos kelapa (Cocos nucifera L.) menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa kentos kelapa positif mengandung flavonoid. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa kadar flavonoid dalam ekstrak etanol daging kelapa bervariasi tergantung pada metode ekstraksi yang digunakan. Metode soxhletasi menghasilkan kadar flavonoid total tertinggi (94,159 mgQE/g), diikuti oleh metode perkolasi (44,418 mgQE/g) dan maserasi (19,630 mgQE/g).

References

Andayani, R., Novita, R. dan Verawati. (2015). ‘Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Kadar Xanton Total dalam Ekstrak Kulit Buah Manggis Matang (Garcinia mangostana L.) dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet’ Prosiding Seminar Nasional & Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi & Klinik 5”: 353–361.

Chairunnisa, S., Wartini, N. M. dan Suhendra, L. (2019). ‘Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai Sumber Saponin’ Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri. 7(4): 551–560.

Chikku, A. M. dan Rajamohan, T. (2012). ‘Dietary Coconut Sprout Beneficially Modulates Cardiac Damage Induced by Isoproterenol in Rats’ Bangladesh Journal of Pharmacology. 7(4): 258–265.

Dewi, S. R., Ulya, N. dan Argo, B. D. (2018). ‘Kandungan Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Pleurotus ostreatus’ Jurnal Rona Teknik Pertanian. 11(1): 1–11.

Estikawati, I. dan Lindawati, N. Y. (2019). ‘Penetapan Kadar Flavonoid Total Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis’, Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. 5(2): 9–105.

Kurniawati, E. Fitria, F. dan Saputra, Catur Adi. (2023). ‘Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Aktivitas Antioksidan Kentos Kelapa (Cococ nucifera L.) Dengan Metode DPPH’ Jurnal Dunia Farmasi, 7(3): 173-184.

Marjoni, R. dan Ismail, T. (2016). Dasar- Dasar Fitokimia Untuk Diploma III Farmasi. Cetakan 1. Jakarta: Trans Info Media.

Riwanti, P., Izazih, F. dan Amaliyah. (2020). ‘Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol pada Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 50, 70 dan 96% Sargassum polycystum dari Madura’ Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika, 2(2): 82–95.

Sari, Y., Yulis, P. A. R., Putri, I. I., Putri, A. M., Anggraini, S. (2021). ‘Penentuan Kandungan Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) Secara Kualitatif’ Journal of Research and Education Chemistry (JREC). 3(2): 113–121.

Siahaya, G. C., Titaley, S. dan Rehena, Z. (2021). ‘Pemanfaatan Tombong Kelapa Sebagai Bahan Baku Tepung (Utilitation of Coconut Tombong as Raw Material Four’ Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan. 14(1): 25–34.

Styawan, A. A. dan Rohmanti, G. (2020). ‘Penetapan Kadar Flavonoid Metode AlCl3 Pada Ekstrak Metanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)’ Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. 6(2): 134–141.

Suharyanto dan Prima, D. A. N. (2020). ‘Penetapan Kadar Flavonoid Total pada Juice Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) yang Berpotensi Sebagai Hepatoprotektor dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis’ Cendekia Journal of Pharmacy. 4(2): 110–119.

Valli, S. A. dan Sezhian, U. G. (2017). ‘A Study on the Bioactive Potential of Fresh and Dried Sprouts of Cocos Nucifera L.–an in Vitro and in- Silico Approach’ International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 9(3): 129–142.

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Kurniawati, E., Lestari, T. P. ., & Pertiwi, K. K. . (2024). PERBEDAAN KADAR FLAVONOID KENTOS KELAPA (Cocos nucifera L.) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE BERBEDA . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(1), 1344–1351. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26952

Issue

Section

Articles