ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKEMAS NON RAWAT INAP LAHOMI KECAMATAN LAHOMI KABUPATEN NIAS BARAT

Authors

  • Aferizal Aferizal Program Studi Magister Kesehatanmasyarakat ,Direktorat Pascasarjana ,Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Donal Nababan Program Studi Magister Kesehatanmasyarakat ,Direktorat Pascasarjana ,Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Mido Ester. J. Sitorus Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia1
  • Kesakitan Manurung Program Studi Magister Kesehatanmasyarakat ,Direktorat Pascasarjana ,Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Frida Lina Tarigan Program Studi Magister Kesehatanmasyarakat ,Direktorat Pascasarjana ,Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26256

Keywords:

Malaria, Kelambu, Repelen, Obat Nyamuk, Kasa Nyamuk

Abstract

Malaria merupakan masalah masyarakat global terkait penyakit infeksi dan menjadi penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas terutama di daerah yang masih merupakan negara berkembang. Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan baik dari semua usia, dan juga gender. Malaria masih menjadi masalah yang perlu diperbaiki di Indonesia maupun di dunia dikarenakan angka kesakitan yang masih cukup tinggi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Wilayah Kerja UPT Puskemas Non Rawat Inap Lahomi Kabupaten Nias Barat Tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analitik kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi, dimana populasi dalam penelitian ini adalah semua individu positif dan suspek malaria yang tercatat dalam laporan puskesmas lahomi yaitu sebanyak 70 sampel. Analisis data dalam pemnelitian ini adalah analisis univariat dengan deskriptif, analisis bivariat dengan chi square, dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara pekerjaan (p-value=0,024), tempat tinggal (p-value=0,020), penggunaan kelambu (p-value=0,003), penggunaan repelen (p-value=0,017), penggunaan obat nyamuk (0,033), ventilasi rumah dipasang kasa nyamuk (p-value=0,040) dengan kejadian malaria. Tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan pendidikan dengan kejadian malaria. Berdasarakan analisis multivariat variabel yang  paling dominan berhubungan dengan kejadian malaria adalah variabel penggunaan kelambu. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan kelambu, penggunaan repelen, obat nyamuk (bakar/semprot/elektrik) dan penggunaan kasa nyamuk pada ventilasi rumah.

References

Alami, R., & Adriyani, R. (2018). TINDAKAN PENCEGAHAN MALARIA DI DESA SUDOROGO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 4(2), 199–211. https://doi.org/10.20473/jpk.V4.I2.2016.199-211

Anies. (2006). Mewaspadai Penyakit Lingkungan. Penerbit PT Elex

Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses.

Rineka Cipta. Jakarta

Damar, T. 2008. Mata Kuliah Pengendalian Vektor Nomenklatur,

Klasifikasi dan Toxonomi Nyamuk. Pasca Sarjana Undip. Semarang.

Depkes RI. 2021. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Direktorat Jenderal PPM-PL Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 2020. Epidemiologi Malaria. Direktorat Jenderal PPM-PL

Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 2019. Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan

Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB). Direktorat Jenderal PPM-PL

Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Darmiah, D., Baserani, B., Khair, A., Isnawati, I., & Suryatinah, Y. (2019). Hubungan tingkat pengetahuan dan pola perilaku dengan kejadian malaria di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 3(2), 36–41. https://doi.org/10.22435/jhecds.v3i2.1793

Ermi, M.L. 2007. Penyakit Menular & Kualitas Lingkungan.

http://kesehatanlingkungan.wordpress.com/penyakit-menular/malaria

pembunuh-terbesar-sepanjang-abad/. Diakses pada tanggal 20 Mei 2015.

Fahmi, A.U. 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Buku

Kompas. Jakarta.

Ferdinand, J.L dan Arbani. 2009. Situasi Malaria di Indonesia dan

Penanggulangannya. EGC. Jakarta.

Gandahusada, S. 2006. Parasitologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Jakarta.

Gitanurani, Y., & Nuryani, D. D. (2016). Hubungan Pemakaian Kelambu, Kebiasaan Begadang dan Penggunaan Obat Nyamuk dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Jurnal Cendekia Medika, 1(2), 78–88.

Harijanto, P.N. 2010. Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi

Klinis dan Penanganan. EGC. Jakarta.

Harmendo. 2008. Faktor Resiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungai Liat Kabupaten Bangka. Tesis

Universitas Diponegoro. Semarang.

Haqi, N. Z., & Astuti, F. D. (2016). Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 12(2), 202–212. https://doi.org/10.24853/jkk.12.2.202-213

Kandun, I.N. 2010. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. PT.

Rineka Cipta. Jakarta.

Kemenkes. (2014). Pedoman Manajemen Malaria. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Lario, J., Bidjuni, H., & Onibala, F. (2016). Hubungan Karakteristik Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Malaria Di Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Keperawatan (e-KP), 4(1).

Lewinsca, M. Y., Raharjo, M., & Nurjazuli, N. (2021). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria Di Indonesia : Review Literatur 2016-2020. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 16–28. https://doi.org/10.47718/jkl.v11i1.1339

Lubis, R., Sinaga, B. J., & Mutiara, E. (2021). Pengaruh Pemakaian Kelambu, Kawat Kasa dan Kondisi Geodemografis Terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Batu Bara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 20(1), 53–58. https://doi.org/10.14710/jkli.20.1.53-58

Mayasari, R., Andriayani, D., & Sitorus, H. (2016). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013). Buletin Penelitian Kesehatan, 44(1), 13–24. https://doi.org/10.22435/bpk.v44i1.4945.13-24

Muninjaya, A.A.G. 2009. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

Notoadmodjo, S. 2007. Pengantar Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta.

Jakarta.

Nurdin, E. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Malaria Di Wilayah Tambang Emas Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung. Skripsi Universitas Andalas. Padang.

Nurhadi. 2014. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kejadian Malaria di

Kabupaten Mimika. Jurnal Universitas Diponegoro. Semarang.

Nurjanah, S. (2017). Hubungan karakteristik ibu terhadap upaya pencegahan malaria di Kecamatan Namlea Kabupaten Buru Provinsi Maluku tahun 2017 (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic University Surabaya).

Myrnawati Crie Handini. (2021). Metodologi Penelitian Untuk Pemula. Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Probowo, A. 2004. Malaria, Mencegah dan Mengatasinya. Puspa

Swara. Jakarta.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2020. Data Penyakit

Malaria. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias Barat.

Profil Puskesmas Non Rawat Inap Lahomi. Data Kasus Malaria Tahun 2020-

Rangkuti, A. F., Sulistyani, S., & W, N. E. (2017). Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 13(1), 1–10. https://doi.org/10.22435/blb.v13i1.4672.1-10

Selvia, D. (2019). Keluar Rumah pada Malam Hari dan Penggunaan Kelambu Berinsektisida dengan Penyakit Malaria di Desa Lempasing. Dea Selvia, 2(1), 89–95

Sepriyani, Andoko, & Perdana, A. A. (2018). Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, 5(3), 77–87. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29406/jkmk.v5i3.1572

Soemirat, J. 2004. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University

Press. Bandung.

Suhardi. 2009. Pengertian Usia, Pendidikan dan Pekerjaan.

https://satrianadotorg.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 25 Februari

Wantini, S., & Susanti, F. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Analis Kesehatan, 3(1), 327-338.

Wijayanti, K. 2008. Penyakit-penyakit yang Meningkat Kasusnya

Akibat Perubahan Iklim Global. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan

Kebijakan Kesehatan. Jakarta.

Yatim, F. 2007. Macam-macam Penyakit Menular dan Cara

Pencegahannya. Pustaka Obor Populer. Jakarta.

Downloads

Published

2024-03-10

How to Cite

Aferizal, A., Nababan, D. ., Sitorus, M. E. J., Manurung, K. ., & Tarigan, F. L. . (2024). ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKEMAS NON RAWAT INAP LAHOMI KECAMATAN LAHOMI KABUPATEN NIAS BARAT. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(1), 474–492. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26256

Issue

Section

Articles