HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DAN KELAHIRAN PREMATUR TERHADAP KEJADIAN STUNTING BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR Asya Zahra Izzati¹, Nurmalia

Authors

  • Asya Zahra Izzati Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Nurmalia Ermi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26002

Keywords:

kelahiran prematur, riwayat BBLR, stunting

Abstract

Tingginya angka stunting di Ogan Ilir masih menjadi perhatian utama pemerintah pusat dalam pembangunan kesehatan di kabupaten ini. Meskipun prevalensi stunting di Ogan Ilir pada tahun 2022 sebesar 24,9%, namun angka ini belum mencapai angka target 14%. Berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir prematur dapat mengakibatkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan bayi, termasuk malnutrisi yang meningkatkan kemungkinan pertumbuhan terhambat. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan BBLR dan kelahiran prematur dengan prevalensi stunting. Riset ini memakai desain studi kasus-kontrol yang dilaksanakan di September 2023 di 9 desa lokus stunting di Kab. Ogan Ilir. Populasi riset ialah keseluruhan ibu di 9 desa tersebut yang mempunyai anak berumur  0-59 bulan. Sampel riset diambil dengan teknik purposive sampling dengan membandingkan 1:2 diantara kategori kasus (67 balita stunting) dan kelompok kontrol (134 balita non-stunting). Kuesioner, pengukuran antropometri, dan buku KIA digunakan untuk mengumpulkan data. Analisa statistika yang dipakai yakni pengujian chi-square. Perolehan analisis bivariat memperlihatkan BBLR (p-value=0.325, OR=1.383), kelahiran prematur (p-value=0.763, OR=1.095), penghasilan keluarga (p-value=0.565, OR=1.294), serta jarak kehamilan (p-value=0.473, OR=0.767) dengan masing-masing p-value dari variabel > 0,05.  Hingga tahun 2023, kondisi stunting pada bayi (0-59 bulan) di Kab. Ogan Ilir tampaknya tidak berhubungan secara signifikan dengan faktor-faktor seperti berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, pendapatan keluarga atau jarak kehamilan.

References

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir 2021. Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 101. https://dinkes.oganilirkab.go.id/page/profil-kesehatan-kabupaten-ogan-ilir

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. (2021). Profil kesehatan provinsi sumsel 2021. 259. www.dinkes.sumselprov.go.id.

Fitri, A., & Nursia N, L. E. (2022). Hubungan Pendapatan Keluarga, Pendidikan, Dan Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Gizi Terhadap Stunting Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education, 10(1), 1–11. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4112

Hamzah, W., Haniarti, H., & Anggraeny, R. (2021). Faktor Risiko Stunting Pada Balita. Jurnal Surya Muda, 3(1), 33–45. https://doi.org/10.38102/jsm.v3i1.77

Husna, A., Willis, R., Rahmi, N., & Fahkrina, D. (2023). Hubungan Pendapatan Keluarga dan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 9(1), 583. https://doi.org/10.33143/jhtm.v9i1.2874

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. In Laporan Nasional Riskesdas 2018 (Vol. 53, Issue 9, pp. 154–165). http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia. In Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-2021.pdf

Komalasari, K., Supriati, E., Sanjaya, R., & Ifayanti, H. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2), 51–56. https://doi.org/10.47679/makein.202010

Najah, S., & Darmawi, D. (2022). Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting Di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Biology Education, 10(2), 45–55. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4234

Nisa’, N. S. (2021). Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 5(3), 227–238.

Profil Kesehatan Ibu dan Anak. (2020). Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2020. 340. https://www.bps.go.id/publication/2020/12/31/b9a9aa33ab5a3cc23311d0a1/profil-kesehatan-ibu-dan-anak-2020.html

Rahmat, B., Aspar, H., Masse, M., & Risna, R. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Rumkit Tk II Pelamonia Makassar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia, 3(1), 72–79. https://doi.org/10.37337/jkdp.v3i1.123

Sampe Panggalo, Z., Darwis, & Hasrina. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Taraweang Kab. Pangkep. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(4), 354–359. https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/104

Satrinabilla Armawan, D., Syarif Hidayatuloh, H., Tresnasari, C., & Dharmmika, S. (2022). Scoping Review: Hubungan Prematur dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia di Bawah 5 Tahun. Bandung Conference Series: Medical Science, 2(1), 664–671.

SSGI. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 77–77. https://promkes.kemkes.go.id/materi-hasil-survei-status-gizi-indonesia-ssgi-2022

Trisiswati, M., Mardhiyah, D., & Maulidya Sari, S. (2021). Hubungan Riwayat Bblr (Berat Badan Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Pandeglang. Majalah Sainstekes, 8(2), 061–070. https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2096

Trisyani, K., Fara, Y. D., Mayasari, A. T., & Abdullah. (2020). Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH), 1(3), 189–197.

Wahyu, A., Ginting, L., & Sinaga, N. D. (2022). Jumlah Anak, Jarak Kelahiran Anak dan Peran Ayah dengan Kejadian Stunting Selama Pademi COVID-19. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 535–543. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.4554

Wulandari, Kisnawaty, S. W., Zulaekhah, S., & Lathifah, N. M. (2019). a Literature Review: Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Proceeding National Health Conference of Science, 45–54. https://proceedings.ums.ac.id/index.php/nhcos/article/view/1124

Downloads

Published

2024-03-09

How to Cite

Zahra Izzati, A., & Ermi, N. (2024). HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DAN KELAHIRAN PREMATUR TERHADAP KEJADIAN STUNTING BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR Asya Zahra Izzati¹, Nurmalia . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(1), 466–473. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26002

Issue

Section

Articles