ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RS-X di JAKARTA

Authors

  • Mawaddati Rahmi Magister Farmasi, Universitas Pancasila
  • Yusi Anggriani Magister Farmasi, Universitas Pancasila
  • Prih Sarnianto Magister Farmasi, Universitas Pancasila

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2392

Keywords:

hemodialisis, faktor risiko, penyakit ginjal kronik

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi dan biaya yang tinggi. Beberapa faktor pemicu PGK bersifat dapat dirubah, dengan harapan untuk menurunkan risiko terjadinya PGK, dan menurunkan tingkat keparahan PGK yang dialami pasien. Kebanyakan PGK akan mengacu pada kegagalan ginjal, sehingga membutuhkan pembiayaan yang akan semakin tinggi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah pembiayaan yang tinggi ini tentunya dengan melakukan penanganan dini dan untuk itu perlu mengidentifikasi faktor risiko dari penyakit tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko gagal ginjal, dimana mengidentifikasi faktor risiko gagal ginjal merupakan salah satu cara untuk mengurangi beban ekonomi yang muncul karena penyakit gagal ginjal. Beberapa faktor risiko dapat diubah, akan tetapi faktor risiko dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana faktor risiko pada suatu populasi akan berbeda dari populasi lainnya. Penelitian menggunaan metoda case control dengan perbandingan 1:1, dimana data primer diperoleh melalui wawancara langsung deng pasien dan/atau keluarga pasien. Berdasarkan analisis regresi logistik diperoleh hasil faktor yang berkaitan dengan hemodialisis adalah  umur (OR=17,175, p-value=0,006), riwayat penyakit (OR=1248,87, p-value=0,000), konsumsi obat/jamu dengan efek cespleng (OR=23,2, p-value=0,001), konsumsi air dalam sehari (OR=10,6, p-value=0,004), kebiasaan minum berisiko (OR=19,1, p-value=0,029), sumber air minum (OR=6,24, p-value=0,036), dan konsumsi makanan tinggi garam (OR=0,056, p-value=0,033). Kesimpulan: faktor utama pencetus hemodialisis di RS-X adalah pasien dengan riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kelainan jantung.

References

Adriati, dan R.M Teguh Wahjudi. (2016) Tingkat penerimaan penggunaan jamu sebagai alternatif penggunaan obat modern pada masyarakat ekonomi rendah-menengah dan atas. Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Surabaya.

Aisyah, Andri Dwi Hernawan, Abduh Ridha. (2015) Perilaku Merokok Sebagai Faktor Yang Berisiko Terhadap Kejadian Gagal Ginjal Kronik. Jurnal Mahasiswa Peneliti Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadyah Pontianak. Pp 70-83

Australian Institute of Health and Welfare. (2005) Chronic kidney disease in Australia. Australia: Australian Institute of Health and Welfare.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Kementerian Kesehatan. Jakarta: Laporan hasil Riset Kesehatan dasar.

Badan Pusat Statistik. (2018). Berita Resmi Statistik : Keadaan Ketenagakerjaan Indonesa

Delima, Emiliana Tjitra, Lusianawati Tana, Frans Suharyanto Halim,et all. (2017). Faktor risiko penyakit ginjal kronik: Studi kasus kontrol di empat rumah sakit di Jakarta tahun 2014. Buletin Penelitian Kesehatan, 45 (1), pp 17-26.

Dr. Randi Chen. (2018). Slowing the Progression of Chronic Kidney Disease. American Kidney Fund.

Emily Zimmeman, Steven H.Woolf. (2014). Virginia Commonwealth University: Understanding the Relationship Between Education and Health.

Eva Sulistiowati, Sri Idaiani. (2015) Faktor Risiko Penyakit Ginjak Kronik Berdasarkan Analisis Cross-Sectional Data Awal Studi Kohort Penyakit Tidak Menular Penduduk Usia 25-65 Tahun di Kelurahan Kebun Kalapa, Kota Bogor Tahun 2011. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik.

Indonesia Investment. (2019). Jakarta: Laporan Kependudukan ; diakses dari https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/penduduk/item67 pada tanggal 10 Januari 2019

Infodatin Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. (2017) Situasi penyakit ginjal kronis. Jakarta : Kementerian Kesehatan.

Munzir M, M.Ahmed, et al. (2015) The Effect of Smoking Cigarette on Kidney Functions Among Sundaes Peoples. Internationan Journal of Development Research, 5 (5), pp.4473-4475.

National Center fo Chronic Desease Prevention and Health Promotion. (2017) National Chronic Kidney Desease Fact Sheet: Division of Diabetis Translation.

Pietro Manuel Ferraro, Eric N. Taylor, Giovanni Gambaro, dan Gary C. Cuthan. (2013) Soda and Other Beverages and the Risk of Kidney Stones. Clin J Am Soc Nephrol, 8(8), pp 1389-1395.

Restu Pranandari, Woro Supadmi. (2015). Faktor risiko gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. 2015, Majalah Farmasetik, 2(2), pp, 316-320.

Rotich Joyce Cherono. (2017) The Prevalence and Risk Factor for Chronic Kidney Diseases in Kerincho Country,Kenya. American Research Institute for Policy Development, International Journal of Nursing, 4 (2) pp 90-105.

Stengel,B. Et al. (2003). Lifestyle factor, Obesity and the Risk of Chronic Kidney Disease. 2003. Epidemiology, 14 (4), pp 87-479

The Australian Kidney Foundatiion Trading as Kidney Health Autralia.(2015) Australia: Linking Kidney Disease Cardiovascular Disease and Diabetes.

th Report of Indonesan renal registry, Indonesia; (2017). Diakses dari https://www.indonesianrenalregistry.org/data/IRR%202017%20.pdf.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Rahmi, M., Anggriani, Y., & Sarnianto, P. (2023). ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RS-X di JAKARTA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 5(2), 1073–1083. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2392