PENILAIAN IMPLEMENTASI PROVIDER INITIATED HIV TESTING AND COUNSELING (PITC) PADA PASIEN TB DI PUSKESMAS DI KABUPATEN BLORA

Authors

  • Cahyadin Cahyadin Program Studi Administrasi Kesehatan, Universitas Mbojo Bima

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.22057

Keywords:

kolaborasi TB-HIV, provider initiated HIV testing and counseling

Abstract

Peningkatan kasus human immunodeficiency virus (HIV) menunjukkan pengaruhnya terhadap peningkatan kasus tuberkulosis (TB) di Indonesia. TB menjadi infeksi opportunistik terbanyak pada orang dengan HIV/AIDS. Intergrasi layanan TB dan HIV dengan meningkatkan capaian tes HIV pada pasien TB adalah rekomendasi global sebagai upaya pengendalian program HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan provider initiated HIV testing and counseling (PITC) pada pasien TB di Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 25 petugas TB/ HIV puskesmas di Kabupaten Blora dengan informan triangulasi dari Dinas Kesehatan Blora, klinik VCT RSUD Blora dan pasien TB. Hasil penelitian dianalisis dengan content analysis dan disajikan sesuai tujuan penelitian. Cakupan tes HIV pada pasien TB meningkat signifikan setelah pelaksanaan PITC di Puskesmas dari <1% menjadi 36,5%. Hasil penelitian menemukan bawah layanan tes HIV di puskesmas adalah skrining HIV dengan rapid tes pertama yang memerlukan rujukan ke klinik VCT untuk konfirmasi status HIV pasien TB. Pelaksanaan prosedur dan prinsip tes HIV seperti konseling pra dan pasca tes belum memadai, dan tidak semua puskesmas memberikan informed consent sebelum tes HIV. Pasien TB memiliki persepsi positif terkait tes HIV meskipun terdapat kekhawatiran dengan hasil tesnya. Penguatan prosedur dan prinsip tes HIV pada pasien TB diperlukan di tingkat puskesmas serta pelatihan komunikasi untuk meningkatkan kepercayaan diri petugas dalam melakukan konseling.

References

Abdallah, T. M., Ali, A. A., dan Adam, I. (2012). Provider-initiated HIV testing and counseling among Tuberkulosis patients in Kassala, Eastern Sudan. Journal of infection and public health, 5(1), 63s-66.

Abtew, S., Awoke, W., & Asrat, A. (2015). Acceptability of provider-initiated HIV testing as

an intervention for prevention of mother to child transmission of HIV and associated factors among pregnant women attending at Public Health Facilities in Assosa town, Northwest Ethiopia. BMC research notes, 8(1), 661.

Achanta, S., Kumar, A. M., Nagaraja, S. B., Jaju, J., Shamrao, S. R. M., Uppaluri, R., & Dewan, P. K. (2012). Feasibility and effectiveness of provider initiated HIV testing and counseling of TB suspects in Vizianagaram district, South India. PloS one, 7(7), e41378

Cockcroft A, Andersson N, Milne D, Mokoena T, Masisi M. (2007). Community views about routine HIV testing and antiretroviral treatment in Botswana: signs of progress from a cross sectional study. BMC Int Health Hum Rights.

Davies, M. A., & Kalk, E. (2014). Provider- initiated HIV testing and counselling for children. LoS medicine, 11(5), e1001650

Gruskin, S., Ahmed, S., dan Ferguson, L. (2008). Provider?initiated hiv testing and counseling in health facilities–what does this mean for the health and human rights of pregnant women? Developing World Bioethics.

Guide to Monitoring and Evaluation for Collaborative TB/HIV Activities--2015 Update. WHO. Gevena

Indianto, W., & Latifah, E. PENERAPAN PRINSIP KESEIMBANGAN DALAM RAHASIA KEDOKTERAN PASIEN HIV/AIDS DALAM PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN INDONESIA. Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi, 6(1).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2004). Undang-undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Jakarta

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. (2006). ODHA & Akses Pelayanan Kesehatan Dasar: penelitian partisipatif. KPA. Jakarta

Kwapong, G. D., Boateng, D., Agyei-Baffour, P., & Addy, E. A. (2014). Health service barriers to HIV testing and counseling among pregnant women attending Antenatal Clinic; a cross- sectional study. BMC health services research, 14(1), 267.

Dinas Kesehatan Blora (2017). Laporan Sistem Informasi TB Terpadu (SITT). Blora Jawa Tengah.

Leon, N., Colvin, C. J., Lewin, S., Mathews, C., & Jennings, K. (2010). Provider-initiated testing and counselling for HIV: from debate to implementation. SAMJ: South African Medical Journal, 100(4), 220-221.

Ogbo, F. A., Mogaji, A., Ogeleka, P., Agho, K. E., Idoko, J., Tule, T. Z., & Page, A. (2017). Assessment of provider-initiated HIV screening in Nigeria with sub-Saharan African comparison. BMC health services research, 17(1), 188.

Okechukwu, A. A., Ekop, E., Ndukwe, C. D., & Olateju, K. E. (2016). Acceptance of provider– initiated testing and counseling for HIV infection by caregivers in a tertiary health institution in Abuja, Nigeria: a cross sectional study. The Pan African medical journal, 24.

Ron Levey, I., & Wang, W. (2014). Unravelling the quality of HIV counselling and testing services in the private and public sectors in Zambia. Health policy and planning, 29(suppl_1), i30-i37.

Sibanda, E. L., Hatzold, K., Mugurungi, O., Ncube, G., Dupwa, B., Siraha, P., & Cowan, F. M. (2012). An assessment of the Zimbabwe ministry of health and child welfare provider initiated HIV testing and counselling programme. BMC health services research, 12(1), 131.

Thomas, B. E., Dewan, P. K., Vijay, S., Thomas, A., Chauhan, L. S., Vedachalam, C., dan Swaminathan, S. (2009). Perceptions of Tuberkulosis patients on provider-initiated HIV testing and counseling-a study from south India. PloS one, 4(12), e8389.

UNAIDS & World Health Organization. (2016). Global HIV/AIDS response: epidemic update and health sector progress towards universal access: progress report 2016.

Van Casteren, V., Devroey, D., Sasse, A., & Wallyn, S. (2004). An 8 year nationwide prospective registration of non?consented HIV testing in Belgium. Journal of Public Health, 26(1), 72-76.

World Health Organization. (2017). Global Tuberkulosis report 2016.

Yudikindra, W. (2014). Implementasi informed consent pada pasien yang bersedia menjalani tes hiv dalam perjanjian terapeutik. Unnes Law Journal, 3(1).

Downloads

Published

2023-12-25

How to Cite

Cahyadin, C. (2023). PENILAIAN IMPLEMENTASI PROVIDER INITIATED HIV TESTING AND COUNSELING (PITC) PADA PASIEN TB DI PUSKESMAS DI KABUPATEN BLORA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(3), 16675–16688. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.22057