HUBUNGAN PENGGUNAAN AIR BERSIH DAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

Authors

  • Hamzah B Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Strahmawati Hamzah Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2078

Keywords:

Diarrhea, children under five years, use of clean water, use of latrines

Abstract

ABSTRACT Diarrhea is still a health problem in the world, there are about 2 million cases of diarrhea worldwide every year, and 1,9 million children under five years die from diarrhea every year. Diarrhea in Indonesia is an endemic disease and it is very potential for Extraordinary Events to occur. Diarrhea was the 3rd highest infectious disease in North Sulawesi in 2016 with a total of 23,881 cases. This study aims to analyze the relationship between the use of clean water and the use of latrines with the incidence of diarrhea in children under five in Gogagoman Village, Kotamobagu City. This study used a cross sectional study design with a total sample of 130 children under five. The subject of this research is the mother/the closest person to the toddler. The sampling technique used is simple random sampling. The data collection instrument used a questionnaire and an observation sheet. The data were then analyzed by univariate and bivariate using chi square test. The results showed that there was a relationship between the use of clean water and the incidence of diarrhea in children under five (p = 0,036 <0,05) and there was a relationship between the use of latrines and the incidence of diarrhea in children under five (p = 0,000 <0,05). The conclusion of this study shows that the use of clean water and the use of family latrines have a relationship with the incidence of diarrhea in children under five in Gogagoman Village, Kotamobagu City. ABSTRAK Diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia, ada sekitar 2 juta kasus diare di seluruh dunia setiap tahun, dan 1,9 juta anak dibawah lima tahun meninggal karena diare setiap tahun. Penyakit diare di Indonesia merupakan penyakit yang endemis dan sangat potensial sekali terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Diare merupakan 3 penyakit menular yang paling tinggi di Sulawesi Utara tahun 2016 dengan jumlah kasus sebanyak 23.881. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan air bersih dan penggunaan jamban dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Gogagoman Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 130 balita. Subjek penelitian ini adalah ibu/orang terdekat balita. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan penggunaan air barsih dengan kejadian diare pada balita (p=0,036<0,05) dan ada hubungan penggunaan jamban dengan kejadian diare pada balita (p=0,000<0,005). Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengunaan air besih dan penggunaan jamban keluarga memiliki hubungan dengan kejadian diare pada balita Kelurahan Gogagoman Kotamobagu.

References

Dinkes Sulut. (2016). Profil Kesehatan Sulawesi Utara Tahun 2016. https://dinkes.sulutprov.go.id/wp-content/uploads/2016/11/Buku-Profil-Kesehatan-Sulut-2016.pdf

Dinkes Sulut. (2019). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018. Dinas Kesehatan Sulawesi Utara.

Fithriyana, R. (2017). Hubungan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Suka Damai Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 41–49.

Ifandi, S. (2017). Hubungan Penggunaan Jamban dan Sumber Air dengan Kejadian Diare pada Balita di Kecamatan Sindue. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 38–44.

Irawan, A. Y. (2013). Hubungan antara aspek kesehatan lingkungan dalam phbs rumah tangga dengan kejadian penyakit diare di kecamatan karangreja tahun 2012. Unnes Journal of Public Health, 2(4).

Irianty, H., Hayati, R., & Riza, Y. (2018). Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 1–10.

Kasman, K., & Ishak, N. I. (2020). Kepemilikan Jamban Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kota Banjarmasin. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 7(1), 28–33.

Katiandagho, D., & Darwel, D. (2019). Hubungan Penyediaan Air Bersih dan Jamban Keluarga Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Mala Kecamatan Manganitu Tahun 2015. Jurnal Sehat Mandiri, 14(2), 64–78.

Kemenkes RI. (2011). Situasi diare di Indonesia. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, 2(2), 1–6.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Lidiawati, M. (2016). Hubungan sanitasi lingkungan dengan angka kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa tahun 2016. Serambi Saintia: Jurnal Sains Dan Aplikasi, 4(2).

Mafazah, L. (2013). Ketersediaan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu dan kejadian diare. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2).

Meliyanti, F. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), Hal-09.

Mokosandib, V., Rumajar, P. D., & Suwarja, S. (2017). Penyediaan Air Bersih dan Jamban Keluarga Dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Betelen Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7(2), 52–62.

Notoatmodjo, S. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohmah, N. (2016). Hubungan Antara PHBS, Penggunaan Air Bersih, Dan Jamban Sehat Di Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo. Skripsi. Surabaya, Universitas Airlangga.

Rohmah, N., & Syahrul, F. (2017). Hubungan kebiasaan cuci tangan dan penggunaan jamban sehat dengan kejadian diare balita. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1), 95–106.

Samiyati, M., Suhartono, S., & Dharminto, D. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(1), 388–395.

Setiyabudi, R., & Setyowati, V. (2016). Penyediaan air bersih, penggunaan jamban keluarga, pengelolaan sampah, sanitasi makanan dan kebiasaan mencuci tangan berpengaruh terhadap kejadian diare umur 15-50 th. MEDISAINS, 14(2).

WGO. (2012). Acute diarrhea in adults and children: a global perspective. World Gastroenterology Organisation Global Guidelines.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

B, H., & Hamzah, S. (2023). HUBUNGAN PENGGUNAAN AIR BERSIH DAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 5(2), 761–769. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2078