FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN DERMATITIS PADA PEKERJA PABRIK TAHU DI DESA AIR TIRIS WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS AIR TIRIS

Authors

  • Suci Diana Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Ade Dita Puteri Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai1
  • Lira Mufti Azzahri Isnaeni Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.19511

Keywords:

Lama Kontak, Personal Hygiene, Jenis Pekerjaan, Masa Kerja, Frekuensi Kontak dan Keluhan Dermatitis

Abstract

Menurut, data dari World Health mengatakan bahwa 50% sampai 90% dari semua penyakit kulit akibat bersentuhan dengan bahan kimia ataupun bekerja basah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan dermatitis pada pekerja pabrik tahu di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Air Tiris. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pabrik tahu di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Air Tiris sebanyak 42 orang. Teknik sampel yang digunakan Total Sampling. Variabel yang diteliti yaitu independen (Lama Kontak, Personal Hygiene, Jenis Pekerjaan, Masa Kerja, Frekuensi Kontak) maupun dependen (Keluhan Dermatitis) Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan lama kontak (p-value = 0,000), personal hygiene (p-value = 0,016), jenis pekerjaan (p-value = 0,000), masa kerja (p-value = 0,037), frekuensi kontak (p-value = 0,000) dengan keluhan dermatitis pada pekerja pabrik tahu di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Air Tiris. Penelitian ini diharapkan bagi pekerja dan pemilik pabrik tahu untuk membatasi lama kontak pekerja dengan bahan pengumpalan saat proses produksi tahu yaitu dengan menyediakan mesin pengaduk dan penyaringan mekanik agar mengurangi paparan kontak, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan yang benar sebelum dan selesai bekerja dan menyediakan bahan pengganti bahan penggumpalan yaitu dengan nigarin.

References

Andinni. (2021). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Pengrajin Tahu di Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Skripsi. Bandar Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar (2020). Jumlah Penyakit Kulit (Dermatitis) Akibat Kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar (2021). Jumlah Penyakit Kulit (Dermatitis) Akibat Kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar (2022). Jumlah Penyakit Kulit (Dermatitis) Akibat Kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Eka Yuliana, N., Asnifatima, A., & Fathimah, A. (2021). Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Subjektif Dermatitis Kontak pada Pekerja Pabrik Tahu di Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Tahun 2020. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 4(3), 253–261. https://doi.org/10.32832/pro.v4i3.5593.

Ferdian, R. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Pembuat Tahu di Wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Tahun 2012. Skripsi. Jakarta : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah.

Garmini, R. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Pabrik Tahu. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 9(2), 1–11.

International Labour Organization (2017). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Sarana untuk Produktivitas. Bahasa Ind ed. Jakarta : SCORE

Kemenkes, R.I. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Lawrencesou, D., Febe, C., Masdalena, M., & Nasution, C. R. (2022). Risk Factors for Contact Dermatitis in Workers At Tofu Factory. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 4(1), 484–492. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v4i1.12219

Maharani, A. (2015). Penyakit Kulit . Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Menaldi, S. L. (2016). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 1. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Pradananingrum, S., Lestantyo, D., & Jayanti, S. (2018). Hubungan Personal Hygiene, Lama Kontak, dan Masa Kerja dengan Gejala Dermatitis Kontak Iritan pada Pengrajin Tahu Mrican Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4), 378–386.

Zahira, N., Puteri, A.D., Isnaeni, L.M.A . (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Mencuci Tangan Pakai Sabun, Memakai Sabun, dan Menjaga Jarak di Masa Pendemi Covid -19 Pada Masyarakat Kelurahan Bangkinang, Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 36-48.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Riau. (2019). Data Penderita Dermatitis di Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Rahma, G. A., Setyaningsih, Y., & Jayanti, S. (2017). Analisis Hubungan Faktor Eksogen dan Endogen terhadap Kejadian Dermatitis Akibat Kerja pada Pekerja Penyamakan Kulit PT. Adi Satria Abadi Piyungan, Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) , 5(5), 173–183. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Retnoningsih, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Kejadian Dermatitis Kontak pada Nelayan (Studi Kasus di Kawasan Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.

Rhizkiyana, S. D. (2019). Determinan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Industri Tahu Di Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Jember : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Riska, F., & Asbath, S. (2018). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal MJPH, 1(2), 1–12.

Rosa, H. I. (2021). Hubungan Masa Kerja dan Frekuensi Kontak Terhadap Dermatitis Kontak Alergi pada Pekerja Cuci Motor Di Kabupaten Kendal. 6–19. http://repository.unimus.ac.id/4482/.

Sari, N., Isnaeni, L.M.A & Yusmardiansyah. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Ansho Al Sunnah Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2, 9-17.

Sholeha, M., Sari, R. E., & Hidayati, F. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pemulung di TPA Talang Gulo Kota Jambi. E-Sehad, 2(2), 82–93.

Subdawa, R.B., Syafriani, S., Lestari, R.R. (2021). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Penyakit Kadas di Pondok Pesantren IT Bangkinang. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 129-133.

WHO. (2014). Programme On Mental Health WHOQOL User Manual. Division Mental Health And Prevention Of Substanse Abuse Kemenkes RI, Riset Kesehatan Dasar, Rikesdes. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI. 2018

Wijaya, I. G.P.I., Darmada, IGK., Rusyati, M. M. L. (2016).Edukasi dan Penataaksanaan Dermatitis Kontak Iritan Kronis Di RSUD Sanglah Denpasar Bali, E-Jurnal Medika, 5(8), 1-6.

Wulansari, S. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Kulit (Dermatitis Koontak Iritan) pada Pekerja Di PT. Perindustrian dan Perdagangan Bangkinang, Skripsi. Bangkinang, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau.

Zania, E., Junaid, & Ainurafiq. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Nelayan di Kelurahan Induha Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3(3), 1–8. https://media.neliti.com/media/publications/186052-ID-faktorfaktor-yang-berhubungan-dengan-der.pdf

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Diana, S. ., Puteri, A. D. ., & Isnaeni, L. M. A. . (2023). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN DERMATITIS PADA PEKERJA PABRIK TAHU DI DESA AIR TIRIS WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS AIR TIRIS. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(3), 16386–16396. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.19511