GAMBARAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN JOMBANG

Authors

  • Tasalina Yohana Parameswari Gustam Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.19093

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, Kabupaten Jombang, Puskesmas

Abstract

Salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus ialah Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD ditularkan oleh vektor yaitu nyamuk. DBD mampu menyebar ke wilayah yang lebih luas seiring dengan pertumbuhan dan pergerakan penduduk. Demam Berdarah Dengue (DBD) umum ditemukan di daerah tropis maupun subtropis. Data dunia mengungkapkan bahwa Asia menduduki peringkat pertama penderita DBD setiap tahun dan Indonesia masih menjadi wilayah penularan DBD. Angka kejadian DBD di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,15 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2014,  tahun 2015 naik 51,84 per 100.000 penduduk, dan jumlah kematian tertinggi yaitu 283 kematian, menduduki peringkat ke-12 nasional. Oleh karena itu, tujuan riset ini untuk menggambarkan penyakit DBD di Kabupaten Jombang. Riset ini menggunakan desain cross sectional dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yaitu data penderita DBD yang terekam di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Studi ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang pada bulan Desember 2016. Kuesioner, kamera, dan alat tulis digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil studi didapatkan prevalensi kasus DBD  tahun 2015-2016 tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, menurun pada bulan Agustus dan meningkat kembali pada bulan September-Desember. Prevalensi kasus DBD tertinggi terdapat di  Puskesmas Cukir sebanyak 146 kasus, disusul Puskesmas Mayangan sebanyak 104 kasus, dan Puskesmas Peterongan sebanyak 53 kasus. Kemudian untuk distribusi kasus DBD paling tinggi pada golongan umur 5 hingga 14 tahun dan paling rendah pada golongan umur lebih dari 44 tahun.  

References

Arisanti, M. and Suryaningtyas, N.H. (2021) ‘Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Indonesia Tahun 2010-2019’, Spirakel, 13(1), pp. 34–41. Available at: https://doi.org/10.22435/spirakel.v13i1.5439.

Dinkes Kabupaten Jombang, 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2015.

Mardhatillah, S., Ambiar, R.I. and Erlyn, P. (2020) ‘Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Dempo Kota Palembang’, Mesina, 1(2), pp. 23–32.

Mohammed, A., Chadee, D.D. (2011). Effect of Different Temperature regimens on the Development of Ae. aegypti (L) (Diptera: Culicidae) Mosquitoes. Acta Tropica.119: 38-34.

Susanna, D., Sembiring, J.T.U. (2011). Diptera. Entomologi Kesehatan (Artropoda Pengganggu Kesehatan dan Parasit yang Dikandungnya). Universitas Indonesia- Press. Jakarta. 34-44.

Kemenkes RI., 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1479/MENKES/SK/X/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi PenyakitMenular dan Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI., 2011. Modul pengendalian demam berdarah dengue. Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI., 2016. Profil kesehatan nasional 2015. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Putri, D.F. et al. (2020) ‘Hubungan Faktor Suhu dan Kelembaban Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Kota Bandar Lampung The Relationship Between Temperature and Humidity Factors with Cases of Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) in Bandar Lampung City’, Jurnal Analis Kesehatan, 9(1), pp. 17–23.

World Health Organization. (2011). Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue hemorrhagic fever. Revised and expanded. World Health Organization-Regional Office for South-East Asia. New Delhi, India: WHO-SEARO.

Zumaroh, 2015. Evaluasi pelaksanaan surveilans kasus demam berdarah dengue di puskesmas putat jaya berdasarkan atribut surveilans. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, No. 1 Januari 2015: 82–94.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Gustam, T. Y. P. (2023). GAMBARAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN JOMBANG. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(3), 16072–16077. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.19093