ANALISIS FAKTOR RISIKO IBU DAN ANAK BALITA TERHADAP STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGURARA, KECAMATAN TATANGA, PALU

Authors

  • Rahmawati Azis Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Makassar
  • Muhammad Rifai Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Makassar
  • Ni Ketut Setiahati Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.1882

Keywords:

children under five, pregnant, risk factors, stunting

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sehingga berpotensi mengakibatkan usia anak menjadi pendek. Berdasarkan data Dinkes Kota Palu Tahun 2020, menunjukkan bahwa Puskesmas Sangurara sebagai puskesmas yang memiliki kasus stunting cukup tinggi, yaitu sebanyak 373 (35,26%) kasus dibanding kasus penyakit lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat risiko riwayat MP-ASI, usia ibu saat hamil, usia kehamilan ibu saat melahirkan, status pendidikan ibu, pendapatan keluarga, riwayat BBLR, riwayat diare balita, riwayat ISPA balita, sanitasi lingkungan, dan status gizi ibu saat hamil terhadap kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Sangurara. Metode penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan desain case control. Populasi penelitian adalah keseluruhan balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sangurara sebanyak 373 balita. Sampel yang diteliti sebanyak 79 balita, 40 sampel diantaranya adalah kasus (stunting) dan 39 sebagai sampel control. Sampel ditetapkan dengan simple random sampling. Data penelitian dianalisis univariat menggunakan persentase frekuensi, analisis bivariat menerapkan uji Chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis Chi-square menunjukkan terdapat hubungan faktor risiko usia ibu saat hamil (Ï=0,001), status pendidikan ibu (Ï=0,018), pendapatan keluarga (Ï=0,007), riwayat diare balita (Ï=0,030), dan status gizi ibu saat hamil (Ï=0,002) dengan kejadian stunting anak balita. Sedangkan hasil analisis multivariat menggunakan uji Logistik Regresi menunjukkan bahwa faktor risiko usia ibu saat hamil p-value 0,008; Exp (B) 7,521; 95% TBB (1,690-33,467), risiko status pendidikan ibu p-value 0,022; Exp (B) 5,488; 95% TBB (1,281-23,503), risiko riwayat diare balita p-value 0,011; Exp (B) 0,155; 95% TBB (0,037-0,6511), dan risiko status gizi ibu saat hamil p-value 0,001; Exp (B) 0,041; 95% TBB (0,006-0,294) yang memengaruhi kejadian stunting anak balita. Simpulan penelitian disarankan bahwa untuk memperkecil risiko terjadinya stunting pada balita adalah memberi perhatian secara serius dan sungguh-sungguh terhadap usia ibu hamil, status pendidikannya, pendapatan keluarga, riwayat diare balita, dan status gizi ibu selama kehamilan, karena ternyata berisiko tinggi mengakibatkan balita stunting. Kata kunci: Balita,faktor Risiko, Ibu Hamil

References

Alfadhila Khairil Sinatrya, & Lailatul Muniroh. (2019). Hubungan Faktor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutrition, 3(3), 164–170. doi: 10.2473/amnt.v3i3.2019.164-170.

Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Litbangkes, 28(4), 247–256.

Astutik, Rahfiludin, M. Z., & Aruben, R. (2018). FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6, 409–418.

Balitbangkes. (2019). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Retrieved from http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.

Desyanti, C., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition, 1(3), 243. doi: 10.20473/amnt.v1i3.6251.

Hasan, A., & Kadarusman, H. (2019). Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan, Volume 10, Nomor 3, November 2019 ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online) Http://Ejurnal.Poltekkes-Tjk.Ac.Id/Index.Php/JK, 10(3), 413. doi: 10.26630/jk.v10i3.1451.

Imelda, Rahman, N., & Nur, R. (2018). Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 2-5 tahun di Puskesmas Biromaru. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, Volume 2 No.1 (2018), 2(1), 39–43.

Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Indonesia. Kementerian Kesehatan. Jakarta. doi: 10.5005/jp/books/11257_5.

Kemenkes. (2021). Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2020. In Kemenkes.

Kemenkes RI. (2016). Situasi Balita Pendek Di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–10. Retrieved from https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf.

Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 1, 1163–1178.

Kementerian PPN/Bappenas. (2019). Kajian Sektor Kesehatan Pembangunan Gizi di Indonesia. In Kementerian PPN/Bappenas. Jakarta.

Kementerian PPN. (2020). Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi - Edisi II Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Kementerian PPN.

Larasati, D. A., Nindya, T. S., & Arief, Y. S. (2018). Hubungan antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang. Amerta Nutrition, 2(4), 392–401. doi: 10.20473/amnt.v2i4.2018.392-401.

Litbangkes. (2020). Rencana Aksi Program 2020-2024. Jakarta.

Profil Provinsi Sulawesi Tengah. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019. In Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah.

Rosselo, J., Kandarina, I., & Kumorowulan, S. (2019). Faktor Risiko Stunting di Daerah Endemik Gaki Kabupaten Timor Tengah Utara. MGMI, 10(2), 125–136.

Setiawan, E., & Machmud, R. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Http://Jurnal.Fk.Unand.Ac.Id 277 Sebagian, 7(2), 275–284.

Sudikno, Irawan, I. raswanti, Setyawati, B., Wiryawan, Y., Puspitasari, dyah santi, Widodo, Y., Ahmadi, F., & Amaliah, N. (2019). Laporan Akhir Penelitian Studi Status Gizi Balita Di Indonesia Tahun 2019. 190. Retrieved from https://cegahstunting.id/unduhan/publikasi-data/.

Sutriyawan, A., & Nadhira, C. C. (2020). Kejadian Stunting pada Balita di UPT Puskesmas Citarip Kota Bandung. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 7(2), 79–88. doi: 10.29406/jkmk.v7i2.2072.

Sutriyawan1?, A., & Chantika Cindiana Nadhira2. (2020). KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI UPT PUSKESMAS CITARIP KOTA BANDUNG. JKMK JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT KHATULISTIWA Http://Openjurnal.Unmuhpnk.Ac.Id/Index.Php?Journal=jkmk&page=index.

Tatu, S. S., Mau, D. T., & Rua, Y. M. (2021). Faktor-Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Jurnal Sahabat Keperawatan, 3(01), 1–17. doi: 10.32938/jsk.v3i01.911.

TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta.

Trihono, Atmarita, Tjandrarini, D. H., Irawati, A., Utami, N. H., Tejayanti, T., & Iin Nurlinawati. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya (Vol. 148).

Venuz, P., Lema, V., Setiono, K. W., & Manubulu, R. M. (2019). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita. Cendana Medical Journal, 17(3), 249–259.

Wahyuni, D., & Fithriyana, R. (2020). Pengaruh Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kualu Tambang Kampar. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 20–26. doi: 10.31004/prepotif.v4i1.539.

Wahyuni, N., Ihsan, H., & Mayangsari, R. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada ­ Balita Usia 24 - 36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolono. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 212–218.

Windiarto, T., Yusuf, A. H., Santoso, A. D., Nugroho, S., Latifah, S., Solih, R., Hermawati, F., Purbasari, L. A., & Rahmawatiningsih, A. (2018). Profil Kesehatan Anak Indonesia Tahun 2018. In Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Jakarta.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Azis, R., Rifai, M., & Setiahati, N. K. (2023). ANALISIS FAKTOR RISIKO IBU DAN ANAK BALITA TERHADAP STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGURARA, KECAMATAN TATANGA, PALU. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 5(2), 870–881. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.1882