GANGGUAN PERNAPASAN PADA PEKERJA DAN PENGUKURAN KADAR DEBU DI TEMPAT PEMBUATAN BATU BATA DI KECAMATAN TENAYAN RAYA
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1399Abstract
Pembuatan batu bata merupakan salah satu industri sektor informal yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Tidak ada data yang pasti tentang pekerjaan di sektor informal baik tentang jumlah pekerjaan, resiko yang dihadapi kejadian ganguaan pernapasan maupun kecelakaan kerja. Namun tidak berarti tidak ada bahaya yang dihadapi para perajin batu bata. Laporan organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam World Health Report 2000 menyebutkan, lima penyakit paru utama merupakan 17,4% dari seluruh kematian di dunia, masing-masing terdiri dari infeksi paru 7,2% PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) 4,8% tuberculosis 3,0% kanker paru/trakea/bronkus 2,1% dan asma 0,3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gangguan pernapasan pada pekerja di tempat pembuatan batu bata serta pengukuran kadar debu di tempat pembuatan batu bata di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2020. Lokasi penelitian di lakukan di Kecamatan Tenayan Raya. Jumlah sampel sebanyak 70 pekerja, penggumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran kadar debu menggunakan Light House Meter. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pekerja yang mengalami gangguan pernapasan sebanyak 61 pekerja (87.1%), tidak menggunakan alat pelindung diri (masker) sebanyak 58 pekerja (82.9%), kadar debu di tempat pembuatan batu bata melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan.References
Aji, S. S. S. (2010). Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Penggiling Padi di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Anggraeni, R. F. (2013). Perbedaan Nilai APE Pekerja Terpapar Debu Pembakaran Batu Bata di Bandingkan Penduduk Sekitar di Mojolaban Sukoharjo. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Alfabet dan Nugroho, (2017). Hubungan Beberapa Faktor Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Wanita di Industri Furniture PT. Ebako Nusantara Semarang Trisemester II. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 5, Nomor 5.
Asmara, G. D. (2012). Perbedaan Nilai APE Antara Pekerja Pembuat Batu Bata Dan Petani di Desa Sitimulyo Piyungan Bantul. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Dermawan, A. (2013). Penyakit Sistem Respirasi Akibat Kerja. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Jurnal. Vol 1, No 1 Hal: 68-83.
Dewi, Y. P. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Fungsi Paru pada Pekerja Pembuatan Batu Bata di Kelurahan Pengaron Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang. Artikel Ilmiah. Fakultas Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Harmanto, A. (2012). Pengaruh Paparan Debu Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Pembakaran Batu Bata di Kecamatan Kebakramat Karanganyar. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Huda, M., dan Erna, H. (2012). Pengaruh Temperatur Pembakaran dan Penambahan Abu Terhadap Kualitas Batu Bata. Jurnal. Vol 4, No 2.
Kartikaningsih, D., dan Pulungan R.M., (2019). Hubungan Penggunaan Pelindung Pernapasan Dengan Gangguan Pernapasan Pada Pekerja Konstruksi di Proyek Apartemen Kota Bekasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. II, Edisi 3.
Kemenkes, RI. (2013). You Can Control Your Asthma. ISSN 2442-7659
Kurniawidjaja, L. M. (2010). Program Perlindungan Kesehatan Respirasi di Tempat Kerja Manajemen Risiko Penyakit Paru Akibat Kerja. Jurnal. Vol 30, No 4.
Mengkidi, D. (2006). Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Pada Karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan.
Nafisa, Rr. S. F, dkk. (2016). Hubungan Paparan Debu Kayu di Lingkungan Kerja Terhadap Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja di PT. Arumbai Kasembadan, Banyunmas. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 4, No 5 ISSN: 2356-3346.
Nursia dan La, H. (2016). Dampak Penambangan Batu Bata Terhadap Degradasi Lingkungan di Kelurahan Kolosa Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Jurnal. Penelitian Pendidikan Geografi. Vol 1, No 1.
Rinawati, P. (2015). Coal Worker’s Pneumokoniosis. Medical Journal of Lampung University, Vol 4, No 1.
Rismandha, R., dkk, (2017). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Risiko Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Area Produksi Industri Kayu. Proceeding on Safety Engineering and Its Application. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Rohmawati, N dan Adriyani, R. (2018). Perbedaan Kadar di Tempat Pembakaran Batu Bata dan Kejadian Sindroma Mata Kering. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 7 No. 1
Siregar, W. W., dkk. (2020). Hubungan Paparan Debu Dengan Gangguan Pernapasan Pada Pekerja Batu Bata di Jati Baru. Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Vol 3 No 1 Edisi Mei-Oktober 2020.
Veronika, V. (2015). Esternalitas Industri Batu Bata Terhadap Sosial Ekonomi di Kecamatan Tenayan Raya. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol 2, No 2.
Wahyuni, I., dan Eka, W. (2016). Analisis Bahaya dan Penilaian Kebutuhan APD pada Pekerja Pembuat Batu Bata di Demak, Jawa Tengah. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1. ISSN : 1978-0575.
Windari, D., dkk. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Bagian Refinery di PT. Antam Tbk UBPN Sultra Tahun 2016. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
Yunus, M., dkk. (2020). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Pekerja PT. X. Jurnal Cerebellum, Volume 6, Nomor 1.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Beny Yulianto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).