FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT FILARIASIS PADA MASYARAKAT DI DESA LEUBOK BUNI KECAMATAN KUTA MALAKA KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i1.13694Keywords:
Filariasis, Lingkungan, Pengetahuan, Perilaku PencegahanAbstract
Umumnya, penyakit filariasis tidak banyak dijumpai karena berpeluang menular dalam jangka waktu bertahun-tahun, namun jika masyarakat masih abai dalam menerapkan perilaku pencegahan sedini mungkin, maka bukan tidak mungkin filariasis akan menjadi penyakit yang lumrah untuk dijumpai dan tidak langka lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit filariasis pada masyarakat di Desa Leubok Buni. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden di dalam penelitian ini sebanyak 59 responden dari 59 KK. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan program computer STATA 12. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 55.93% responden kurang berperilaku pencegahan filariasis, dan berada di lingkungan yang kurang baik sebesar 72.88%, 62.71% responden memilki pengetahuan yang baik, 93.22% petugas kesehatan berperan, 52.54% tokoh masyarakat berperan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara lingkungan (p-value = 0.020), Jenis Kelamin (p-value = 0.000), Umur (p-value = 0.004), Pendidikan (0.009), dan pengetahuan (p-value = 0.002) dengan perilaku pencegahan filariasis, sedangkan pekerjaan (p-value = 0.716), peran petugas kesehatan (p-value = 0.426) dan peran tokoh masyarakat (p-value = 0.482) tidak ada hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan filariasis pada masyarakat di Desa Leubok Buni Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar tahun 2022. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa faktor seperti lingkungan, jenis kelamin, umur, pendidikan dan pengehatuan menjadi faktor yang berhubungan terhadap perilaku pencegahan filariasis.References
Annashr, N. N., & Rahmadi, F. M. (2021). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Filariasis di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan. ASPIRATOR - Jurnal Penyakit Tular Vektor Artikel, 13(1), 23–36. https://doi.org/https://doi.org/10.22435/asp.v13i1.4621
Ardias, Setiani, O., & Darundiati, Y. H. (2012). Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Sambas. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(2), 199–207.
Arsin, A. A. (2016). Epidemiologi filariasis di Indonesia (A. P. Duhri (ed.); pertama). Masagena Press.
Ayu Riana Sari, F. R., Wulandari, A., Pujianti, N., Laily, N., Vina, Anhar, Y., Anggraini, L., Azmiyannoor1, M., Ridwan, A. M., & Muddin, F. I. I. (2020). Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari Karakteristik Individu dan Sikap Masyarakat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(128), 32–37.
Hapsari, A. T., Shaluhiyah, Z., & Suryoputro, A. (2018). Pengaruh Faktor Pendukung terhadap Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit Filariasis di Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 13(2), 143–154.
Irwan. (2017). Epidemiologi penyakit menular (1 ed.). CV. ABSOLUTE MEDIA.
Iswanto, F., Rianti, E., & Musthofa, S. B. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit filariasis pada masyarakat di kecamatan bonang kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 990–999. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm%0A
Kemenkes RI. (2012). Pedoman Program Eliminasi Filariasis di Indonesia. Sub Direktorat Filariasis dan Schistosomiasis, Direktorat P2B2, Ditjen PPM & PLP.
Kemenkes RI. (2019). InfoDatin Situasi Filariasis Di Indonesia.
Maulida, I., Prastiwi, R. S., & Hapsari, L. H. (2016). Analisis Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga Dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Di Pakijangan Brebes. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, 6(1), 1–5. https://www.apikescm.ac.id/ejurnalinfokes/index.php/infokes/article/viewFile/97/95
Monalisa. (2013). hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan perilaku pencegahan filariasis di desa kasang lopak alai kecamatan kumpeh ulu kabupaten muaro jambi. 1–7.
Mutiara, H., & Anindita. (2016). Filariasis?: Pencegahan Terkait Faktor Risiko Filariasis. Majority, 5(September), 1–6.
Noor. (2006). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Rineka Cipta.
Sartiwi, W. (2018). Hubungan Kondisi Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis Di Desa Muaro Putuih Wilayah Kerja Puskesmas Tiku Kabupaten Agam Weni Sartiwi. NERS: Jurnal Keperawatan, 14(1), 11–18.
Sofia, R., & Nadira, C. S. (2020). Analisis risiko penularan filariasis limfatik di kabupaten aceh utara. Jurnal Averrous, 6(1), 1–16.
Subhi, M., Joegijantoro, R., & Pulupina, F. F. (2022). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Kaki Gajah ( Filariasis ). Media Husada Journal of Environmental Health, 2(1), 120–127.
WHO. (2022). Filariasis. WHO.
Windiastuti, I. A., Suhartono, & Nurjazuli. (2013). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah , Sosial Ekonomi , dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12(1), 51–57
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ipah Riani, Farrah Fahdhienie, Vera Nazhira Arifin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).