OTONOMI PEREMPUAN TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA PATRIARKI SAAT COVID-19

Authors

  • Asri Reni Handayani Prodi keperawatan STIKES Griya Husada Sumbawa
  • Nur Arifatus Sholihah Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Griya Husada Sumbawa

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i1.12970

Keywords:

Otonomi perempuan, Kesehatan Reproduksi, Budaya Patriarki

Abstract

Wabah tidak bisa dipisahkan dari isu kesetaraan gender, dikarenakan dampak dari wabah selalu berbeda bagi perempuan dan laki-laki di tengah   sistem budaya patriarkis. Hak reproduksi merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diakui oleh hokum nasional, dokumen internasional tentang hak asasi manusia, dan dokumen-dokumen  kesepakatan atau perjanjian lainnya. Dominasi ideologi patriarki menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurang optimalnya strategi pencapaian hak kesehatan reproduksi perempuan. Cara pandang, pemaknaan gender, kepercayaan serta perilaku yang berhubungan dengan tubuh, seksualitas dan kesehatan perempuan dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang bekerja dalam kekuatan simbolik.  Hak reproduksi merupakan hak otonomi perempuan. Namun, tidak semua perempuan dapat memiliki otonomi atas tubuhnya sendiri. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yuridis empiris. Tempat penelitian di Desa Tangkampulit. Teknik pengambilan data menggunakan teknik  simple random sampling, pengumpulan data dengan wawancara dan menggunakan deep question terhadap 15 responden. Hasil penelitian yaitu belum sepenuhnya perempuan memiliki otonomi penuh terhadap kesehatan reproduksinya. Kesimpulan yaitu instrumen nasional dan internasional tentang perwujudan otonomi kesehatan reproduksi perempuan belum terimplmentasi secara baik dikarenakan belenggu patriarki menyebabkan perempuan tidak memiliki otonomi penuh atas kesehatan reproduksinya. Perempuan desa Tangkampulit memaknai tubuh dan kesehatan reproduksinya sebagai suatu hal yang harus dijaga dan dilindungi.

References

Barbieri, D. F. (2017). Gender Equality Index 2017 Report : Measuring gender equality in the EuropeanUnion 2005. European Institute for Gender Equality report, 1-136

BBC.Com. (2020, 4). BBC. Coronavirus: The world in lockdown in maps. Retrieved from https://www.bbc.com/news/world- 52103747

Bressler, C. (2007). E. Literary Criticism: An Introduction to Theory and Practice 4th-ed.Pearson.

CEDAW. (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women.)

Dimati, K. (2010). Teorisasi Hukum Studi Hukum Tentang Perkembangan Pemikiran Hukum Di Indonesia 1945-1990. Yogyakarta : Genta Publishing .

Fujiati, D. (2016, Juni). Seksualitas Perempuan Dalam Budaya Patriakhi. 8, No 1. Retrieved from http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/Muwazah

International Conference on Population and Development . (1994).

KPRI. (2021). Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Retrieved from https://dephub.go.id/post/read/menghadang-omicron-di-pintu-masuk-internasional.

Perempuan, K. (2020, 7 24). National Commision On Violence Against Women . Retrieved from https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-komnas-perempuan-peringatan-36-tahun-pengesahan-cedaw-24-juli-2020

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi .

Prabasmoro, A. P. (2006). Kajian Budaya Feminis; Tubuh Sastra dan Budaya Pop. Yogyakarta dan Bandung : Jalasutra .

Purwanti, A. (2020). Kekerasan Berbasis Gender . Yogyakarta : Bildung .

Rachmah, I. (20005). Tubuh Perempuan Dalam Goyang Dangdut. Jurnal Perempuan 41: Seksualitas.

Sumardjono, M. S. (2014). Metodelogi Penelitian Ilmu Hukum. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Widanti, A. (2005). Hukum Berkeadilan Jender (Aksi-Interaksi Kelompok Buruh Perempuan dalam Perubahan Sosial. Jakarta: Kompas.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Asri Reni Handayani, & Sholihah , N. A. . (2023). OTONOMI PEREMPUAN TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA PATRIARKI SAAT COVID-19 . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(1), 588–595. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i1.12970

Issue

Section

Articles