FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN PADA MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i1.12293Keywords:
knowledge, open defecation (OD) habits, education, income, latrine ownershipAbstract
Pembuangan tinja manusia atau Buang Air Besar (BAB) merupakan bagian penting dalam sanitasi lingkungan. Pembuangan kotoran manusia yang tidak memenuhi syarat sanitasi dapat menyebabkan pencemaran tanah, air, dan memicu hewan vektor penyakit misalnya lalat atau serangga lain untuk bersarang, berkembang biak, serta menyebarkan penyakit. Desa Craken merupakan Desa yang memiliki aliran sungai, dimana masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan sungai sekitar 100 m memilih membuang kotoran tinja ke sungai. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan BAB pada masyarakat Desa Craken Kabupaten Trenggalek. Metode: Metode penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Craken Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek sebesar 1125 kepala keluarga menggunakan proportional random sampling sebanyak 102 responden. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan uji statistik multivariat berupa uji regresi logistik berganda. Analisis data hasil uji regresi logistic menunjukkan variabel Independen yang berpengaruh secara parsial adalah X1 pengetahuan (0.036 < ? 0.05), X2 tingkat pendidikan (0.019 < ? 0.05), X3 Pendapatan (0.045 < ? 0.05), kepemilikan jamban X5 (0.011< ? 0.05) terhadap kebiasaan Buang Air Besar sembarangan pada masyarakat di Desa Craken Kabupaten Trenggalek. Sedangkan variabel yang tidak ada pengaruh adalah X4 usia (0.400 > ? 0.05, X6 Akses air bersih (0.082 > ? 0.05, X7 septic tank (0.170 > ? 0.05), X8 peran petugas promosi (0.807 > ? 0.05). Pentingnya peningkatan pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan yang dilakukan berulang kali dengan berbagai metode pendekatan promosi kesehatan karena rendahnya tingkat pendidikan, dan bantuan pemerintah untuk membantu warga Desa Craken dengan ekonomi rendah untuk membuat jamban keluarga yang sehat.References
Agustiyaningsih, T., Kurnia, A. D., & Larasati, R. Y. (2020). Hubungan Pengetahuan tentang Jamban Sehat dan Lingkungan Fisik dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 8(2). https://doi.org/10.20527/dk.v8i2.7960
Anisah, E. N., & Widiyati, E. (2020). Implementasi model pembelajaran habit forming dalam pembentukan kepribadian holistic melalui pembelajaran aqidah akhlak di sekolah adiwiyata mi al-falah kuncung banyuarang ngoro jombang. Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 3(2). https://doi.org/10.36768/abdau.v3i2.143
Apriyanti, L., Widjanarko, B., & Laksono, B. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban Keluarga di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 14(1). https://doi.org/10.14710/jpki.14.1.1-14
Budi Setyawan, A. (2020). Pemicuan sebagai salah satu alat untuk mencapai SBS (Stop Bab Sembarangan) pendampingan penggunaan jamban dan sanitasi yang baik bagi masyarakat dusun Masaping Loa Duri Ulu. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, 7(1). https://doi.org/10.33023/jpm.v7i1.675
Budiman, B., & Indiyani, S. (2022). Factors Affecting the Levels of Open Defecation in Cibaduyut, Bandung, Indonesia. KnE Life Sciences. https://doi.org/10.18502/kls.v7i2.10290
Busienei, P. J., Ogendi, G. M., & Mokua, M. A. (2019). Open Defecation Practices in Lodwar, Kenya: A Mixed-Methods Research. Environmental Health Insights, 13. https://doi.org/10.1177/1178630219828370
Fadmi, F. R., & Buton, L. D. (2021). Peningkatan Perilaku tidak BAB Sembarangan Melalui Pembuatan Septic Tank Komunal Pada Masyarakat Pesisir Desa Pamataraya. MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1). https://doi.org/10.32529/tano.v4i1.825
Fitrianingsih, & Wahyuningsih, S. (2020). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) (Studi Kasus Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima). Jurnal Sanitasi Dan Lingkungan, 1(2).
Harter, M., Mosch, S., & Mosler, H. J. (2018). How does Community-Led Total Sanitation (CLTS) affect latrine ownership? A quantitative case study from Mozambique. BMC Public Health, 18(1). https://doi.org/10.1186/s12889-018-5287-y
Hasbiah, A. W., Rusmaya, D., & Apriani, D. (2019). Sanitasi Berbasis Masyarakat Di Pesantren Putri Al-Ittihad, Kabupaten Cianjur. Journal of Community Based Environmental Engineering and Management, 3(1). https://doi.org/10.23969/jcbeem.v3i1.1495
I Wayan Gargita, Miswan, & Rosnawati. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Jamban Setelah Pemicuan STBM di Desa Pantolobete Wilayah Kerja Puskesmas Lalundu Despot Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala. Jurnal Kolaboratif Sains, 3(5), 223–231. https://doi.org/10.56338/jks.v3i5.1718
Lataha, L., & Hastikawati, H. (2020). Faktor–Faktor Dalam Kepemilikan Jamban Keluarga Terhadap Kebiasaan Buang Air Besar Disembarang Tempat Di Desa Bulu Ulaweng Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 19(2). https://doi.org/10.32382/sulolipu.v19i2.1219
Muhammad, Y., Indah, M. F., & Ernadi, E. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Jamban Sehat Di Desa Padangin Kecamatan Muara Harus. 34, 1–7.
Mustakim, Z., & Anam, C. (2021). Penyisihan Kadar Fe dan Cl Menggunakan Carbon Teraktivasi di Desa Kemudi Gresik. MATRIK, 22(1). https://doi.org/10.30587/matrik.v22i1.2998
Nandita, A., Respati, T., & Arief, F. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan pada Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 2(1). https://doi.org/10.29313/jiks.v2i1.5600
Nina, N. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sarana, dan Sosial Ekonomi dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(01). https://doi.org/10.33221/jikm.v8i01.206
Paladiang, R., Haryanto, J., & Marah Has, E. M. (2020). Determinan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Kiritana Kecamatan Kambera. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 5(1), 33. https://doi.org/10.20473/ijchn.v5i1.17545
Ramadhani, M., C., Ilmu, J., Masyarakat, K., Keolahragaan, I., & Artikel, I. (2020). 00 HIGEIA. (2020). Higeia journal of public health research and development. Peran Puskesmas dalam Melaksanakan Program Sanitasi Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(1).
STBM. (2019). Data, Temuan, dan Rekomendasi-Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). http://stbm.kemkes.go.id/review_stbm/findings.html
Tafese, Z., & Anato, A. (2021). Application of the positive deviance model for Sustainable reduction of open defecation ( OD ) practice in rural , Ethiopia. IInt. J. Adv. Res. Community Health Nurs, 3(1).
WHO, W. H. O. (2020). World health statistics 2020: monitoring health for the SDGs, sustainable development goals. https://apps.who.int/iris/handle/10665/332070
Zhang, Z., Zhang, G., & Su, B. (2022). The spatial impacts of air pollution and socio-economic status on public health: Empirical evidence from China. Socio-Economic Planning Sciences, 83. https://doi.org/10.1016/j.seps.2021.101167
.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Esa Dahil Helsinky, Yusup Saktiawan, Devita Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).