IMPLEMENTATION OF THE COMMUNITY RELOCATION POLICY AFTER THE EARTHQUAKE, TSUNAMI, AND LIQUEFACTION IN PALU CITY

Authors

  • Nurhannis Nurhannis Tadulako University
  • Syamsul Bahri Tadulako University
  • Andi Maman Firmansyah Tadulako University
  • Meldi Amijaya Tadulako University

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i2.27041

Keywords:

Kebijkan, Bencana, Relokasi, Pemukiman.

Abstract

Kebijakan relokasi merupakan aspek penting pasca bencana melanda, gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu terutama pada sebuah upaya pemerintah melakukan relokasi warga di beberapa wilayah terdampak, kebijakan relokasi melalui proses yang terencana dengan mempertimbangkaan pada banyak aspek yang dianggap ampuh itu ternyata masih menyimpan masalah hingga saat ini, penelitian ini berusaha mengidentifikasi upaya yang dilakukan pemerintah pasca bencana terkhusus melalui kebijakan relokasi. Penelitian yang dilakukan satu tahun lebih setelah bencana terjadinya ini, melalui wawancara mendalam terhadap informan yang memiliki kompetensi tingggi terkait dengan pokok masalah yang diteliti, berhasil mengungkap keberhasilan implementasi kebijakan di satu sisi yang ditunjukkan kerelaan masyarakat menempati titik lokasi Hunian yang disediakan pemerintah, atau memilih kebijakan relokasi mandiri sebagai alternative kebijakan yang dihadirkan dan kegagalan di sisi lain yang ditunjukkan pada sikap beberapa warga korban bencana memilih bertahan di hunian sementara yang bersifat darurat, asepek komunikasi dan struktur birokrasi berada pada posisi dominan atas kegagalan implementasi kebijakan yang terungkap pada penelitian ini, yakni ketidak mampuan pemerintah meyakinkan warga untuk direlokasi dan ketidak tersediaan regulasi yang mengatur untuk mereka yang memilih bertahan dihuntara, meskipun dukungan pemerintah yang begitu besar atas kebijakan ini dan sumber daya yang tersedia terbilang lebih tidak dapat berbuat banyak atas kebuntuan yang terjadi.

References

Alizadeh, M. (1994). Economic Losses in 1990’s Earthquake of Northern Region of Iran. National Disaster Prevention Centre of Iran, Tehran.

Anggresta, C. H. (2019). Museum Gempa dan Tsunami di Palu. EDimensi Arsitektur Petra, 7(1), 1033–1040.

Burbridge, P. R., Norgaard, R. B., & Hartshorn, G. S. (1988). Environmental guidelines for resettlement projects in the humid tropics. Food & Agriculture Org.

Cernea, M. (1997). The risks and reconstruction model for resettling displaced populations. World Development, 25(10), 1569–1587.

Cernea, M. M. (1990). Poverty risks from population displacement in water resources development. Development Discussion Paper Harvard Institute for International Development, 355.

Cernea, M. M. (1996). Impoverishment Risks and Livelihood Reconstruction: A Model for Resettling Displaced Populations: Draft. World Bank, Environment Department.

Cernea, M. M. (1999). The economics of involuntary resettlement: Questions and challenges. The World Bank.

Deruyttere, A., Renshaw, J., Rojas, E., Daughters, R., Branski, J., Perazza, M. C., Solorzano, A., & Burroughs, N. (1998). Involuntary resettlement: Operational policy and background paper. The Sixth IDB-NGO Consultative Meeting on the Environment, 103.

Downing, T. E. (2002). Creating poverty: The flawed economic logic of the World Bank’s revised involuntary resettlement policy’. Forced Migration Review, 12(1), 13–14.

Edward III, G. C. (1980). Implementing public policy. Congressional Quarterly Press.

Escudero, C. S. (1988). Involuntary Resettlement in Bank-assisted Project: An Introduction to Legal Issues. International Bank for Reconstruction and Development.

Fernades, W. (1995). The Impact of Displacement on Women from the Weaker Sections. International Conference on Development-Induced Displacement and Impoverishment, Refugee Studies Programme, University of Oxford, Oxford, UK, 37.

Koenig, D., & Diarra, T. (2000). The effects of resettlement on access to common property resources. Risks and Reconstruction: Experiences of Resettlers and Refugees., 332–362.

Mahapatra, L. K. (1999). Resettlement, impoverishment, and reconstruction in India: Development for the deprived. Vikas Publishing House Private.

Nugroho, R. (2006). Kebijakan publik untuk negara-negara berkembang. PT Elex Media Komputindo.

Picciotto, R., Van Wicklin, W., & Rice, E. E. (2001). Involuntary resettlement: Comparative perspectives (Vol. 2). Transaction Publishers.

Pribadi, F. (2018). Komodifikasi Derita Korban Bencana. The Journal of Society and Media, 2(2), 146–153.

Subarsono, A. G. (2005). Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi. 2005. Pustaka Pelajar.

Wahyuni, S., & Marzuki, M. (2020). Analisis Anomali Temperatur Permukaan Tanah dan Awan Gempa Berkaitan dengan Gempa Palu 2018. Jurnal Fisika Unand, 9(3), 352–359.

World Bank. (1980). Social Issues in Bank Financed Project with Involuntary Resettlement. World Bank, Washington DC.

Zaman, M. Q. (1996). Development and displacement in Bangladesh: Toward a resettlement policy. Asian Survey, 36(7), 691–703.

Downloads

Published

2024-03-28

How to Cite

Nurhannis, N., Bahri, S. ., Firmansyah, A. M. ., & Amijaya, M. . (2024). IMPLEMENTATION OF THE COMMUNITY RELOCATION POLICY AFTER THE EARTHQUAKE, TSUNAMI, AND LIQUEFACTION IN PALU CITY. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(2), 4270–4276. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i2.27041