Analisis Swot Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pembinaan di Lapas Kelas II B Lubuk Pakam

Authors

  • Sultan Fatahilah Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
  • Padmono Wibowo Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.8271

Abstract

4 Tahap akhir penyelenggaraan sistem peradilan pidana terdiri dari layanan pemasyarakatan, yang terdiri dari kegiatan, kelembagaan, dan metode pembinaan yang dirancang untuk memberikan arahan kepada individu yang dipenjara. Lembaga pemasyarakatan merupakan bagian terakhir dari sistem peradilan pidana. Dalam ruang lingkup penelitian ini adalah upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi program pendampingan di dalam lembaga pemasyarakatan. Program pembinaan di lembaga pemasyarakatan merupakan aspek terpenting untuk dapat mengubah narapidana menjadi anggota masyarakat yang berguna yang dapat berkontribusi untuk kebaikan yang lebih besar. Jika program pendampingan di Lapas dan Lapas tidak berjalan maksimal, ini akan menjadi masalah. Akibatnya, perlu dilakukan analisis untuk menilai posisi kekuatan saat ini dan bagaimana rencana itu harus dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan di Lapas Kelas IIB Lubuk Pakam dengan mengamati operasional dan melakukan wawancara dengan petugas yang ada. Metodologi analisis matriks yang dikenal sebagai IFAS (Ringkasan Analisis Faktor Internal) dan EFAS (Ringkasan Analisis Faktor Eksternal) digunakan untuk tujuan melakukan analisis penelitian ini. Menurut temuan penelitian, strategi yang berhasil digunakan di kuadran pertama. Memaksimalkan penggunaan teknik agresif adalah taktik yang tepat untuk digunakan jika seseorang ingin meningkatkan efisiensi program pembinaan. Sebuah strategi yang berusaha untuk memaksimalkan pendapatan sekaligus menerima tingkat risiko yang jauh lebih tinggi dikenal sebagai strategi agresif.

Downloads

Published

2022-11-03

How to Cite

Fatahilah, S. ., & Wibowo, P. . (2022). Analisis Swot Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pembinaan di Lapas Kelas II B Lubuk Pakam. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 874–881. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.8271

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>