FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DAN TINGGI BADAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA RANAH SINGKUANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR

Authors

  • Fitri Apriyanti Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Fitri Meiriza Syahasti Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Keywords:

Umur Ibu, Pendapatan Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga, Jarak Kehamilan, Tinggi Badan Ibu dan Kejadian Stunting

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO). Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) menunjukkan angka yang cukup menggembirakan terkait masalah Stunting di Indonesia. Angka Stunting mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2013 sebesar 37,2% sedangkan pada tahun 2018 menjadi 30,8%. Namun angka kejadian Stunting pada balita ini masih tergolong cukup besar. Tujuan penelitian ini yaitu Menganalisis Faktor Sosiodemografi dan Tinggi Badan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Ranah Singkuang pada tanggal 30 Desember 2020 sampai 16 Januari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu yang memiliki anak balita di desa Ranah Singkuang wilayah Kerja Puskesmas Kampar berjumlah 90 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisa data dilakukan dengan komputerisasi, dengan analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan antara faktor umur ibu (p value=0,003), faktor pendapatan keluarga (p value=0,02), faktor jumlah anggota keluarga (p value=0,008), faktor Jarak Kehamilan (p value=0,003), dan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting di Desa Ranah Singkuang Wilayah Kerja Puskesmas Kampar dengan p value 0,004 (p value < 0,05). Diharapkan kepada responden untuk lebih aktif dalam mencari informasi dengan cara mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan tentang stunting.

References

Akombi J.B, Agho E.K, Hall J.J, Merom D,Astell-Burt T,Renzaho N.M.A. (2017). Stunting And Severe Stunting Among Children Under-5 Years In Nigeria: A Multilevel Analysis. BMC Pediatrics. DOI 10.1186/s12887-016-0770-z

Al-Anshory Husein. (2013). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Fakultas Ilmu Kedokteran.Universitas Diponegoro

Amin & Julia. (2014). Faktor Sosiodemografi Dan Tinggi Badan Orang Tua Serta Hubungannya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-23 Bulan. Volume 2, Nomor 3, September 2014

Anugraheni S. Hana. (2012). Faktor Resiko Kejadian Stunting PAda Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Fakultas Ilmu Kedokteran.Universitas Diponegoro

Almatsier, S (2003) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2018) Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2017

Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2018) Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2018

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar (2018) Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017

Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2018) Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2018

Kartikawati P. R. (2011). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunted Growth Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Universitas Jember: Jember

Kusuma, K. E. (2013). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun ( Studi di Kecamatan Semarang Timur ). Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

MCA-Indonesia. (2013). Stunting dan Masa Depan Indonesia terdapat dalam www.mca-indonesia.go.id diakses pada tanggal 28 Desember 2015 pukul 09.05 WIB Medhin G, Hanlon C, Dewey M, Alem A,Tesfaye F,

Nasikhah, R & Margawati, A. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 176-184 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

Kemenkes RI (2010) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan

RI.Kemenkes RI (2013) Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan.

Kemenkes RI (2014) Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian

Kesehatan RI.Kemenkes RI (2015) Situasi dan Analisis Gizi, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI (2016) Situasi Balita Pendek, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Kemenkes RI (2018) Tiga Kelompok Permasalahan Gizi di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

United Nations Children’s Fund . Unicef Indonesia: Ringkasan Kajian Gizi Ibu Dan Anak. Jakarta: Unite For Children: 2012

Nursalam (2017) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. 4th Edn. Jakarta: Salemba Medika

Sugiyono (2007)Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa

Downloads

Published

2021-05-03

Issue

Section

Articles