DETERMINAN STUNTING DITINJAU DARI POLA ASUH DAN PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Authors

  • Ira Suryanis Universitas Baiturrahmah Padang
  • Putri Engla Pasalina Universitas Baiturrahmah Padang
  • Iswenti Novera Universitas Baiturrahmah Padang

Keywords:

Stunting, Pola Asuh, Pelayanan Kesehatan

Abstract

Stunting mencerminkan kegagalan tumbuh kembang anak (pertumbuhan tersendat) dalam jangka panjang. Dampak stunting yang terjadi sebelum anak berusia 2 tahun dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif, yaitu cenderung memiliki IQ lebih rendah dibandingkan anak normal (Kementerian Desa Tertinggal, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting ditinjau dari aspek pola asuh dan pelayanan kesehatan di kabupaten Pasaman Barat. Desain penelitian menggunakan desain observasional analitik yaitu cross sectional comparative. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukamenanti Pasaman Barat pada bulan Juli sampai dengan Juni 2020. Jumlah sampel sebanyak 100 yang diambil secara consecutive sampling yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu yang memiliki balita stunting dan yang tidak stunting dengan rentan usia 6 - 23 bulan, data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menemukan bahwa pola asuh anak stunting lebih rendah daripada anak normal, masih rendahnya pola asuh yang baik antara anak stunting dengan anak normal. Hampir semua sub indikator memperlihatkan keadaan yang masih kurang. Ditinjau dari Pelayanan kesehatan 75% peran tenaga ksehatan lebih menekankan pada konseling dan edukasi tentang stunting. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Stunting juga disebabkan oleh faktor pola asuh dan tenaga kesehatan dalam memberikan informasi dan edukasi serta upaya pemberdayaan wanita, khususnya ibu sangat penting dalam menurunkan stunting.

References

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.2018

UNICEF. 2013. The State of the World’s Children 2013. [online]. Tersedia: https://www.unicef.org/sowc2013/files/SWCR2013_ENG_Lo_res_24_Apr_2013.pdf

Dinas Kesehatan Kota Padang.2017.Hasil Pemantauan Status Gizi.Padang : Dinkes Kota Padang

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat 2019. Hasil Pemantauan Status GiziBalita : Dinkes Kabupaten Pasaman Barat

Sophia, A., dan S. Madanijah. 2014. Pola Asuh Makan Ibu serta Preferensi dan Konsumsi Sayur dan Buah Anak Usia Sekolah di Bogor. Jurnal GiziPangan, 9(3): 151158

Kemenkes RI. 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta. PUSDATIN

Sekretariat Wakil Presiden RI. 2017. 100 Kabupaten/ Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting. Jakarta. Tim Nasioanal Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Oktarina, Z., dan T. Sudiarti. 2013. Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan, November 2013, 8(3): 175-180.

Kemenkes RI. 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta. PUSDATIN

Spears, D., A. Ghosh., dan O. Cumming. 2013. Open Defecation and Childhood Stunting in India: nn Ecological Analysis of New Data from 112 Districts. Plos One, september 2013, volume 8, issue 9

Supariasa, I.D.N. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. EGC. Jakarta

WHO. 2014. Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief. [online]. http://www.who.int/nutrition/publications/globaltargets2025_policybrief_stunting/en/. [4 Februari 2019

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. Balitbang.diakses tanggal 23 November 2014:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013pdf

Oktarina, Z., dan T. Sudiarti. 2013. Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan, November 2013, 8(3): 175-18

Engle PL, Menon P, Hadad L. Care and nutrition: concepts and measurements. Washington DC: FCND Discussion Paper No. 18; 1997.

Engle PL, 1992. Care and Child Nutrition. Paper for the International Nutrition Conference. New York: 1992.hlm.5-79.

Downloads

Published

2021-05-03

Issue

Section

Articles