HUBUNGAN MAKANAN YANG MENGANDUNG INDEKS GLIKEMIK (IG) DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS (DM) TIPE II

Authors

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe II sering kali ditemukan pada masyarakat dengan usia dewasa. Salah satu faktor penyebab DM Tipe II yaitu makanan yang mengandung IG. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsumsi makanan yang mengandung IG dengan kejadian DM tipe II. Desain penelitian ini desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah kelompok dewasa (30-49 tahun) berjumlah 409 orang dan  sampel pada penelitian ini berjumlah 88 orang dengan teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling). Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner food recall dan glukometer. Analisa data univariat dalam bentuk frekuensi dan persentase dan bivariat dengan pengkajian secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (>40%) mengonsumsi makanan yang mengandung IG dengan indeks glikemik sedang, sebesar 19 (21,6%) responden mengalami DM Tipe II. Hasil bivariat terdapat hubungan antara makanan yang mengandung kadar gula dengan kejadian DM Tipe II (p<0,05).

References

Annisa, Dias Rindi.2015. Hubungan konsumsi bahan makanan yang mengandung indeks glikemik dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Ruang Rawat Jalan Puskesmas Kemiling tahun 2015. Karya tulis ilmiah, Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Tnjung Karang, Lampung.

Atmarita dan Tatang S Fallah, 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Laporan Dalam Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta.

Bertalina, Anindyati. Hubungan Pengetahuan Terapi Diet Dengan Indeks Glikemik Bahan Makanan Yang Dikonsumsi Pasien Diabetes Mellitus. Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.

Dinkes, (2016). Prevalensi DM Tipe II 2017. Kabupaten Kampar.

Gusti & Erna. 2014. “Hubungan Faktor Risiko Usia, Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Mataramâ€.

Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2007. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI (2014). Pengelompokkan usia dewasa berdasarkan kebutuhan gizinya Jakarta: Kemenkes RI.

Murti, Lujeng yuana. 2016. “Hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan yang mengandung kadar gula dengan kejadian DM Tipe II di wilayah kerja puskesmas Leyngan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta(ID): PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Puskesmas Bangkinang Kota.2017. Prevalensi DM Tipe II Dewasa. Bangkinang Kota.

Rahmadiliyani, N. Muhlisin, A. 2005. “Hubungan antara Pengetahuan tentang

Penyakit dan Komplikasi pada Penderita Diabetes Melitus dengan Tindakan Mengontrol Kadar Gula Darah di Wilayah Puskesmas I Gatak Sukoharjoâ€. Fakultas Kedokteran UMS.

Rimbawan dan Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor : Penebar Swadaya.

Suhardjo. (2005). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Yuliasih W. 2009. Obesitas abdominal sebagai faktor risiko peningkatan kadar glukosa darah.

Downloads

Published

2018-04-16

Issue

Section

Articles