Sidoarjo Nembang Macapat: Penguatan Karakter Budaya Melalui Macapat Cengkok Wayang Gagrag Porongan

Authors

  • Listiyono Santoso Universitas Airlangga
  • Mochtar Lutfi Universitas Airlangga
  • Mardhayu Wulan Sari Universitas Airlangga
  • Joko Susilo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.31004/covit.v4i2.33407

Abstract

Sidoarjo merupakan wilayah yang mempunyai karakter budaya dan sejarah peradaban besar sejak berdirinya kerajaan Kahuripan yang dipimpin raja Airlangga. Salah satu produk budaya yang berkarakter dan masih ada sampai sekarang adalah wayang kulit gagrak porongan. Gaya wayang kulit tersebut mempunyai cengkok tembang yang dapat menjadi identitas budaya warga Sidoarjo. Sampai saat ini masih banyak paguyuban macapat melakukan kegiatan budaya: menembangkan macapat yang rutin dilakukan tiap bulan, namun karakter macapat porongan belum dapat ditunjukkan sehingga menjadi kebanggaan seluruh warga Sidoarjo. Program ini bertujuan melakukan pendampingan, pelatihan, pengkajian, dan penerapan macapat cengkok wayang porongan yang ditujukan kepada 1000 warga Sidoarjo. Target masyarakat yang dituju adalah para pelajar, remaja umum, dan para anggota paguyuban macapat di Sidoarjo. Pihak yang dijadikan mitra adalah Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda). Salah satu komite di bawah Dekesda adalah Komite Seni Tradisi. Komite tersebut bertugas mengayomi dan membina seluruh kegiatan seni tradisi yang salah satunya adalah pelestarian dan pengembangan seni macapat di Sidoarjo.  

Downloads

Published

2024-08-26

How to Cite

Santoso, L., Lutfi, M., Wulan Sari, M. . ., & Susilo, J. . (2024). Sidoarjo Nembang Macapat: Penguatan Karakter Budaya Melalui Macapat Cengkok Wayang Gagrag Porongan. COVIT (Community Service of Tambusai), 4(2), 42–48. https://doi.org/10.31004/covit.v4i2.33407

Most read articles by the same author(s)