PENGELOLAAN BATANG PISANG MENJADI KERIPIK SEBAGAI KREATIVITAS DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN WARGA DESA SANROBONE

Authors

  • Hasbiyadi Hasbiyadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Mappamiring Mappamiring Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Herman Sjahruddin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Bustam Bustam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Suseno Hadi Purnomo Universitas Wahid Hasyim Semarang
  • Ulil Albab Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Rahmat Hidayatullah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Muh. Fachri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Try Pamungkas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
  • Erlianti Erlianti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.22449

Keywords:

Batang Pisang, Keripik, Kriuk, Sanrobone

Abstract

Pengolahan batang pisang menjadi keripik kriuk merupakan  salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam, hal yang sama dilakukan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) pada Desa Sanrobone, belum dimanfaatkannya pohon pisang yang diambil buahnya oleh warga desa sehingga batangnya dibiarkan memPbusuk dan atau menjadi sampah menjadi alasan tambahan untuk dilakukannya pengelolaan batang pisang tersebut. PKM ini dilaksanakan dengan menggandeng Ibu-Ibu Desa sebagai mitra dengan jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama kurang lebih satu bulan. Langkah awal pembuatan keripik batang pisang dilakukan dengan memilih sari batang pisang yang baru diambil buahnya (masih segar) yang kemudian dipotong sesuai dengan keinginan dan dilakukan proses pengeringan yang dilanjutkan dengan proses perendaman yang ditaburi garam halus dan kapur sirih secukupnya. Proses ini dilakukan selama kurang lebih sehari-semalam. Sebelum sari batang pisang di masukkan kedalam wajan penggorengan terlebih dahulu sari batang pisang dibubuhi terigu yang kering, pada tahapan akhir diberikan varian rasa yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, sebelum dimasukkan kedalam kemasan (pouch). Produk memiliki ketahanan selama lima hari sebelum sampai ketangan konsumen. Keripik kriuk yang telah jadi oleh kelompok PkM bersama Ibu – Ibu warga desa melakukan pemasaran dengan cara menitipkannya ke pasar dan atau warung/ toko kelontong maupun dengan memanfaatkan sosial media. Produk ini dalam pelaksanaanya ternyata menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, karena dengan biaya produksi sebesar Rp.1.580 per poach dengan harga jual Rp. 3.000 dapat diperoleh keuntungan ± 90 persen.

References

Apriyanti, M. E. (2018). Pentingnya kemasan terhadap penjualan produk perusahaan. Sosio e-kons, 10(1), 20-27.

Choiruddin, M. N. (2020). Cara memasarkan produk usaha melalui digital marketing.

Hestiliani, T. (2019). Decentralisatie Wet van Nederland Indies 1903. ISTORIA Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 15(2).

Imran, S., & Indriani, R. (2022). Peningkatan Nilai Tambah Batang Pisang Sebagai Komoditas Unggulan Di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian, 1(2), 66-71.

Izzah, R., Firdaus, I. W. A. K., & Sukmana, B. I. (2019). Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Kemangi 12, 5% dan Batang Pisang Mauli 25% Terhadap Kekerasan Permukaan Resin Akrilik. Dentin, 3(3).

Maulida, Y. A., & Habiburahman, H. (2022). Analisis strategi pemasaran keripik pisang di era pandemi Covid-19 (Studi pada UMKM Keripik Sumber Rezeki). Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(4), 303-314.

Putri, B. A. (2021). Nilai Ekonomis Batang Pisang Sebagai Alternatif Pendapatan Masyarakat (Doctoral dissertation, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu).

Ramadhayanti, A. (2019). Pengaruh Logo Kemasan Produk Kosmetik Sebagai Penjelasan Kriteria Produk Pemakaian Dan Tingkat Pengetahun Kemasan Produk Terhadap Repurchase Intention (Studi Kasus Ibu-Ibu/Remaja Cakrawala Ii Tj Priok, Kec. Koja Jakarta Utara). Jurnal Manajemen Pemasaran, 13(1), 8-16.

Rappe, R. A., Mappangara, S., Ukkas, M., Faizal, A., Ratnawai, R., & Andriani, I. (2018). Strategi promosi dalam pengembangan desa wisata budaya berbasis masyarakat di desa sanrobone, kecamatan sanrobone, kabupaten takalar. Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS, 9(2).

Rohmani, S., & Yugatama, A. (2019). Pemberdayaan masyarakat melalui wirausaha kerupuk bonggol pisang di kabupaten Sukoharjo. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 5(2), 103-108.

Sumbawati, N. K., Tara, U., Karmeli, E., & Rachman, R. (2023). Pemanfaatan Batang Pisang menjadi Bahan Olahan Keripik Sebagai Produk Usaha Untuk Meningkatkan Perekonomian UMKM dan Mengurangi Limbah Batang Pisang di Desa Ledang Kecamatan Lenangguar. KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 328-335.

Thahar, W. F. (2021). Analisis kerentanan kawasan pesisir kecamatan sanro bone= vulnerability analysis of coastal area, sanro bone district (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Sagajoka, E., Nona, R. V., Antonia, Y. N., & Gobhe, D. (2021). Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Borani Melalui Inovasi Pengolahan Keripik Batang Pisang (BAPIS). Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(4), 136-143.

Downloads

Published

2023-12-10

How to Cite

Hasbiyadi, H. ., Mappamiring, M. ., Sjahruddin, H. ., Bustam, B. ., Purnomo, S. H. ., Albab, U. ., Hidayatullah, R. ., Fachri, M. ., Pamungkas, T. ., & Erlianti, E. . (2023). PENGELOLAAN BATANG PISANG MENJADI KERIPIK SEBAGAI KREATIVITAS DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN WARGA DESA SANROBONE. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 11445–11452. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.22449