PKM PENDAMPINGAN TATA KELOLA PENGORGANISASIAN KELOMPOK DALAM UPAYA RESTORASI MANGROVE BERSAMA KELOMPOK SINAR LAUT DI DESA WATUKAMBA KECAMATAN MAUROLE KABUPATEN ENDE
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.14818Keywords:
Tata Kelola Kelompok, Restorasi MangroveAbstract
Kelompok “Sinar Laut” di Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT yang memiliki semangat konservasi hutan mangrove. Berangkat dari keprihatinan terhadap masyarakat setempat akan hutan bakau di Desa Watukamba yang dalam situasi kritis dengan tingkat kerapatan rendah. Kelompok “Sinar Laut”sebagai kelompok konservasi telah berjuang untuk memperbaiki masalah hutan mangrove dengan menanam dan merawat mangrove di daerah mereka namun disisi lain mereka mengalami permasalahan tata kelola organisasi kelompok seperti: (a) pemahaman tata kerja organisasi, (b). Konsep kemandirian organisasi dalam menyusun program ketika mendapatkan dukungan dana dari pihak lain, (c). Kurang mampu membangun kesadaran kritis masyarakat sekitarnya mengenai pentingnya hutan bakau, (d). Kurang mampu mendorong dan mengembangkan organisasi sebagai alat dalam memperjuangkan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi. Kelompok “Sinar Laut” telah melakukan usaha-usaha yang mengarah kepada perbaikan keadaan hutan bakau dalam kapasitas rendah dengan menanam anakan mangrove secara langsung tanpa melalui sebuah proses pembelajaran yang benar seperti proses sosialisasi, proses pengembangbiakan dan proses pengawasan. Kegiatan PKM mitra yang didanai Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) melalui Program Dana Kesejahteraan dan Ekonomi Keberlanjutan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (DANA TERRA) ini dilakukan bersama kelompok “Sinar Laut”. Pendampingan kepada kelompok “Sinar Laut” bersasar pada permasalahan-permasalahan yang dialami yakni tata kelola pengorganiasasian kelompok restorasi dan pengembangan potensi hutan bakau. Tim PKM Kemitraan bersama kelompok “Sinar Laut” berusaha memprakarsai PKM tata kelola organisasi kelompok dalam mendukung restorasi bakau yang berorientasi mendorong dan melindungi masyarakat Desa Watukamba dari berbagai dampak langsung dan tidak langsung. Dua solusi yang ditawarkan antara lain: (1) Pendampingan mitra terkait tata kelola pengorganisasian kelompok masyarakat menuju kelompok yang mandiri. (2). Pendampingan mitra terkait aksi penanaman bakau sebagai bentuk praktik nyata. PKM kemitraan ini menggunakan pendekatan berbasis kelompok masyarakat. Keterlibatan anggota kelompok adalah hal fundamental dalam program kemitraan ini. Kegiatan pendampingan juga melibatkan pemerintah desa setempat serta pemangku kepentingan terkait penyerbarluasan isu dan peningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bakau.References
BBKSDA, 2010. Buku Informasi Kawasan Balai Besar Konservasi Sumberaya Alam Nusa Tenggara Timur. BBKSDA NTT. Kupang.
Departemen Sosial (2003) Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial.
Hidayatullah, M. dkk 2013. Kajian Model Pemanfaatan Dan Nilai Sosial Ekonomi Hutan Mangrove. Laporan Hasil Penelitian pada Balai Penelitian Kehutanan Kupang. Tidak di Publikasikan
Kaffashi, S., A. Radam, M.N. Shamsudin, M.R. Yacob, and N.H. Nordin. 2015.
Ecological conservation, ecotourism, and sustainable management: the case of Penang National Park. J. Forests, 6(7):2345-2370.
Muharam. 2014. Penanaman mangrove sebagai salah satu upaya rehabilitasi lahan dan lingkungan di kawasan pesisir pantai utara Kabupaten Karawang. J. Ilmiah Solusi, 1(1):1- 14.
Pattimahu, T.V. 2013. Analisis ekonomi pemanfaatan hutan mangrove di Desa Makariki Kapubaten Maluku Tengah. J. Ekonomi, VII(1):200-208.
Setiawan, H., B. Sudarsono, dan M. Awaluddin. 2013. Identifikasi daerah prioritas rehabilitasi lahan kritis kawasan hutan dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (studi kasus: Kabupaten Pati). J. Geodesi
Undip, 2(3):31-41.
Suharto, Edi (2005) Membangun Masyarakat Memberday Rakyat: Kajian Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Bandung: PT Refika Aditama.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Patricius Marianus Botha, Yosefina Itu, Claudia Saputri Mawar, Hilarius J Mbeing, Wemprimus Ngaji Nai, Maria Fatima Ria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.