PENANAMAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KONSERVASI DI PANTI ASUHAN ROSLIN DESA PENFUI TIMUR

Authors

  • Fadlan Pramatana Universitas Nusa Cendana
  • Yusratul Aini Universitas Nusa Cendana
  • Pamona Silvia Sinaga Universitas Nusa Cendana
  • Astin Elise Mau Universitas Nusa Cendana
  • Norman P.L.B. Riwu Kaho Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.14507

Keywords:

Lingkungan, Nusa Tenggara Timur, Panti Asuhan, Pendidikan Konservasi, Pendidikan Lingkungan Hidup

Abstract

Permasalahan lingkungan dapat berdampak pada berbagai sektor yang mempengaruhi kehidupan manusia. Pendidikan lingkungan hidup sejak usia dini mampu mengurangi dampak kerusakan lingkungan dengan menanamkan dan membentuk karakter anak. Pendidikan konservasi merupakan salah satu bentuk dari pendidikan lingkungan hidup yang menjelaskan nilai-nilai tentang penanaman, pemanfaatan, pelestarian, dan pembelajaran dengan membangun kepedulian terhadap lingkungan. Panti asuhan merupakan rumah tempat memelihara dan merawat anak-anak yang mengalami kematian pada orang tuanya, perceraian pada orang tuanya, anak-anak yang mengalami kemiskinan, ketidakharmonisan, dan kurangnya kasih sayang dari orang tua dalam memenuhi kebetuhan hidupnya. Dengan demikian, mereka yang tinggal di panti asuhan termasuk kedalam kelompok yang sangat rentan dengan berbagai macam keterbatasan, diantaranya adalah keterbatasan mendapatkan perhatian dan pendidikan. Pengabdian ini bertujuan untuk menanamkan karakter cinta lingkungan pada pengelola dan anak-anak panti asuhan Roslin. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyampaian langsung untuk menjelaskan materi cinta lingkungan dan kehutanan, serta menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered learning) dengan menggunakan media permainan. Panti asuhan Roslin sangat mendukung penanaman karakter cinta lingkungan sejak dini untuk terus menjaga lingkungan dan sumber daya alam sekitar. Anak-anak panti asuhan sangat antusias, aktif, dan komunikatif dalam mengikuti kegiatan pengabdian yang diberikan. Anak-anak panti asuhan mampu menjelaskan pesan yang disampaikan dalam media pembelajaran dengan baik pada tahapan evaluasi dikarenakan media pembelajaran yang diberikan mudah untuk dipahami dan menarik untuk dimainkan secara berkelanjutan.

References

Anas, M., & PdI, M. (2014). Mengenal Metodologi Pembelajaran. Muhammad Anas.

Caciuc, V.-T. (2013). The role of virtue ethics in training students’ environmental attitudes. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 92, 122–127.

Djoehaeni, H. (2014). Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup pada Pendidikan Anak Usia Dini. Edutech, 427.

Effendy, O. U. (2014). Dinamika Komunikasi, cet. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Grzadziel, D. (2014). Educare il carattere: per una pratica educativa teoricamente fondata. LAS.

Harahap, A. Z. (2021). Pentingnya pendidikan karakter bagi anak usia dini. Jurnal Usia Dini, 7(2), 49–57.

Kostova, Z., & Atasoy, E. (2008). Methods of Successful Learning in Environmental Education. Online Submission, 4(1), 49–78.

Mazaya, K. N., & Supradewi, R. (2023). Konsep diri dan kebermaknaan hidup pada remaja di panti asuhan. Proyeksi: Jurnal Psikologi, 6(2), 103–112.

McFague, S. (2013). Falling in love with God and the world: some reflections on the doctrine of God. The Ecumenical Review, 65(1), 17–35.

Muslicha, A. (2015). Metode pengajaran dalam pendidikan lingkungan hidup pada siswa sekolah dasar (studi pada sekolah Adiwiyata di DKI Jakarta). Jurnal Pendidikan, 16(2), 110–126.

Nanlohy, D. F. (2016). Manusia dan Kepedulian Ekologis. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 2(1), 36–55.

Priyatna, A. (2017). Pengenalan Pola Hidup Berwawasan Lingkungan Pada Ibu dan Anak di PAUD Siti Fatimah, Kota Cirebon. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(6).

Putra, A. M. (2020). Pertobatan Ekologis Dan Gaya Hidup Baru Dalam Relasinya Dengan Semesta. Stulos, 18, 98–123.

Rachman, M. (2012). Konservasi nilai dan warisan budaya. Indonesian Journal of Conservation, 1(1).

Rahmayanti, H., Ichsan, I. Z., Oktaviani, V., Syani, Y., Hadi, W., & Marhento, G. (2020). Environmental attitude for smart city technology: Need assessment to develop smart trash in environmental education. International Journal of Advanced Science and Technology, 29(3), 8374–8383.

Safrilsyah, S., & Fitriani, F. (2014). Agama dan Kesadaran Menjaga Lingkungan Hidup. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 16(1), 61–78.

Salifu Yendork, J., & Somhlaba, N. Z. (2015). Do social support, self-efficacy and resilience influence the experience of stress in Ghanaian orphans? An exploratory study. Child Care in Practice, 21(2), 140–159.

Sandri, R. (2015). Perilaku bullying pada remaja panti asuhan ditinjau dari kelekatan dengan teman sebaya dan harga diri. Jurnal Psikologi Tabularasa, 10(1).

Segu, Y. I. (2016). Cinta Ekologis Dalam Pendekatan Estetika Teologis Kristiani. Melintas, 32(2), 214–234.

Simon, S. (2021). Peranan Pendidikan Agama Kristen Menangani Masalah Ekologi. EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, 2(1), 17–35.

Suyanto & Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global). Jakarta: Esensi.

Syamsudin, M. (2017). Krisis Ekologi Global Dalam Perspektif Islam. Jurnal Sosiologi Reflektif, 11(2), 83–106.

Zukmadini, A. Y., Karyadi, B., & Kasrina, K. (2020). Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Pencegahan COVID-19 Kepada Anak-Anak di Panti Asuhan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(1).

Downloads

Published

2023-06-09

How to Cite

Pramatana, F. ., Aini, Y., Sinaga, P. S. ., Mau, A. E., & Kaho, N. P. R. . (2023). PENANAMAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KONSERVASI DI PANTI ASUHAN ROSLIN DESA PENFUI TIMUR. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 3676–3681. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.14507