PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif
<p><strong>ISSN 2623-1581(Online) </strong></p> <p><strong>ISSN 2623- 1573 (Print)</strong></p> <p>PREPOTIF : Jurnal kesehatan masyarakat adalah jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian kesehatan masyarakat yang terintegrasi dengan bidang kesehatan masyarakat. Jurnal ini berguna bagi tenaga kesehatan masyarakat di dinas kesehatan, puskesmas, mahasiswa kesehatan masyarakat, tenaga pengajar kesehatan masyarakat khususnya dan bidang kesehatan lainnya pada umumnya. Jurnal kesehatan masyarakat menerima naskah dalam bentuk hasil penelitian dan baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Naskah yang diterima adalah naskah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kami berharap artikel-artikel pada edisi ini bermanfaat bagi dunia ilmu kesehatan masyarakat dan dunia kesehatan.</p>Universitas Pahlawan en-USPREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT2623-1573<p><span>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</span></p><ul><li><span>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.</span></li><li><span>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</span></li><li><span>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).</span></li></ul>IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 43 TAHUN 2019 TENTANG PUSKESMAS DI UPT PUSKESMAS RAWAT INAP MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/10617
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi permenkes nomor 43 Tahun 2019 di UPT puskesmas rawat inap mandrehe kabupaten nias barat kemudian penelitian ini ingin mengetahui kesesuaian UPT puskesmas rawat inap mandrehe kabupaten nias barat terhadap persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan dan ketenagaan berdasarkan permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas. Metode yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif. dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, <em>Focus Group Discussion</em> dan study dokumentasi sedangkan teknik keabsahan data mengunakan triagulasi dan untuk teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan dengan etika penelitian mengunakan <em>informend consent</em>, prinsif manfaat, <em>prinsip privacy</em> dan <em>prinsip justice.</em> Penelitian ini menggunakan teori utama implementasi George C Edward III dan peraturan menteri kesehatan nomor 43 tahun 2019. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi permenkes nomor 43 Tahun 2019 di UPT puskesmas rawat inap mandrehe kabupaten nias barat diantaranya komunikasi, sumber daya, disposisi/sikap dan struktur birokrasi sedangan kesesuaian UPT puskesmas rawat inap mandrehe kabupaten nias barat terhadap persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan dan ketenagaan berdasarkan permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas masih belum terpenuhi 100%. Disimpulkan bahwa perlunya perhatian khusus dari lintas sector mulai dari monitoring, bimbingan teknis, pengawasan dan evaluasi terkait pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar di UPT puskesmas rawat inap mandrehe untuk mencapai pelayanan yang efisien, efektif dan akuntabel.</p>Nani Sugiarti SimangunsongMindo Tua SiagianRinawati SembiringDonal NababanSeri Asnawati MuntheEvawani Martalena Silitonga
Copyright (c) 2024 Nani Sugiarti Simangunsong, Mindo Tua Siagian, Rinawati Sembiring, Donal Nababan, Seri Asnawati Munthe, Evawani Martalena Silitonga
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-272024-10-27835267529910.31004/prepotif.v8i3.10617DETERMINAN TINGKAT STRESS PADA PETUGAS DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI POLDA SUMATERA UTARA TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/11066
<p>Stress merupakan salah satu dampak yang timbul dari kesehatan mental yang terganggu. Setiap peristiwa eksternal atau dorongan internal yang mengancam untuk mengganggu keseimbangan organisme adalah Stress, stress sebagai respons non- spesifik tubuh terhadap setiap permintaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan tingkat stress pada petugas Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Sumut tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian analitik yaitu suatu rancangan penelitian. Lokasi penelitian ini dilakksanakan di Direktorat Tahanan Dan Barang Bukti Polda Sumut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas yang ada di Petugas Direktorat tahanan dan barang bukti Polda Sumut sebanyak 65 orang, dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 46 orang. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi square, dan analisis multivariate menggunakan uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel (beban kerja <em>p-value </em>0.000, kelelahan kerja <em>p-value </em>0.000, interaksi dengan atasan <em>p-value </em>0.000, interaksi dengan rekan kerja <em>p-value </em>0.000, dan interaksi dengan tahanan <em>p-value </em>0.000) memiliki hubungan yang signifikan dengan stress kerja. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada instansi kepolisian agar menambah staf khusus, dan rekomendasi kepada petugas supaya selalu olahraga, relaksasi, dan manajemen emosi untuk mengurangi stress.</p>Rita Dameria SitanggangDonal NababanSiska Evi Martina SimanjuntakSinar Otniel KetarenMido Ester J. Sitorus
Copyright (c) 2024 Rita Dameria Sitanggang, Donal Nababan, Siska Evi Martina Simanjuntak, Sinar Otniel Ketaren, Mido Ester J. Sitorus
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-272024-10-27835239525410.31004/prepotif.v8i3.11066POTENSI BENCANA DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA (STUDI KUALITATIF DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2023)
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/11312
<p>Bencana alam di Sumatera Utara khususnya Kabupaten Karo didominasi oleh longsor dan gunung berapi. Potensi-potensi bencana di Kabupaten Karo yaitu Erupsi gunung berapi Sinabung dan gunung Sibayak dengan status masih aktif, gempa bumi tektonik dikarenakan adanya sesar patahan, longsor disaat curah hujan tinggi dan kebakaran. Kesiapan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya menjadi salah satu aspek penting dalam memberi bantuan pelayanan kesehatan bagi korban terdampak bencana. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe Kabupaten Karo. Informan pada penelitian ini sebanyak 7 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bencana di rumah sakit Kabanjahe adalah bencana kebakaran dan bencana gempa bumi. Untuk manajemen kegawatdaruratan termasuk kurang siap karena tidak adanya tim penanggulan bencana, untuk perencanaan penanggulangan bencana rumah sakit cukup siap karena sudah adanya latihan dan evaluasi kegawatdaruratan yang dilakukan oleh rumah sakit. Untuk kesiapan sumber daya manusia termasuk siap dari segi kuantitas dan dari segi kualitas sudah cukup hanya perlu untuk mengupdate pelatihan. Untuk logistic rumah sakit sudah cukup siap karena memiliki ketersediaan transportasi seperti ambulance dan memiliki ketersediaan pasokan air yang mencukupi jika terjadi bencana. Saran pada penelitian ini adalah agar manajemen rumah sakit membuat Hospital Disaster Plan atau Tim Penanggulangan Bencana, dan sumber daya manusia melakukan simulasi yang berulang dan konsisten.</p>Agita Kartasari BangunOtniel KetarenFrida Lina TariganDonal NababanMido Ester J. Sitorus
Copyright (c) 2024 Agita Kartasari Bangun, Otniel Ketaren, Frida Lina Tarigan, Donal Nababan, Mido Ester J. Sitorus
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-272024-10-27835255526610.31004/prepotif.v8i3.11312ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DI RSUD ANUGERAH TOMOHON
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/22001
<p>Permenkes Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 Pasal 3 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS merupakan serangkaian proses yang diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi kesehatan dalam menjalankan fungsi serta mencapai tujuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Lokasi penelitian di RSUD Anugerah Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, yang berlangsung dari bulan Agustus sampai November 2024. Sampel terdiri atas 5 informan yang meliputi direktur rumah sakit, kepala bidang pelayanan medis, kepala instalasi SIMRS, operator, serta penerima pelayanan kesehatan. Analisis data menggunakan teknik content analysis dari Miles dan Huberman, sedangkan validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi SIMRS di RSUD Anugerah Tomohon dari komponen infrastruktur sudah cukup memadai, ditandai dengan tersedianya perangkat keras seperti komputer di berbagai instalasi termasuk IGD, ruang rawat jalan, dan poliklinik. Server utama dan server mandiri di setiap departemen juga sudah ada, didukung dengan jaringan LAN yang terpasang sejak 2020. Namun, beberapa standar internasional untuk server belum terpenuhi, dan beberapa unit operasional belum sepenuhnya dilengkapi dengan perangkat pendukung. Implementasi SIMRS dari komponen jaringan berjalan baik setelah peningkatan server, memungkinkan konektivitas yang stabil untuk aplikasi SIMRS di beberapa bagian, meskipun belum terkoneksi sepenuhnya di area farmasi dan laboratorium. Sistem aplikasi telah didesain user-friendly dan sesuai dengan standar pemerintah, namun masih dalam tahap uji coba untuk beberapa fitur, seperti Rekam Medis Elektronik (RME), yang diharapkan terintegrasi sepenuhnya pada akhir 2024. Komponen sumber daya manusia sudah memenuhi kebutuhan operasional, dengan dukungan pelatihan dasar yang diberikan oleh teknisi Kominfo. Namun, kompetensi dalam pengembangan aplikasi masih terbatas, terutama dalam integrasi pelayanan telemedicine, e-rekam medis, dan koneksi dengan pihak eksternal seperti BPJS dan dinas kependudukan. Prosedur telah diterapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, namun peningkatan kompetensi di bidang teknik informatika diperlukan untuk mendukung implementasi SIMRS secara optimal. Kesimpulan penelitian ini ialah penerapan SIMRS di RSUD Anugerah Kota Tomohon dari komponen infrastruktur, komponen jaringan, dan komponen SDM meskipun masih ada beberapa bagian yang dalam tahap pengembangan, RSUD Anugerah Tomohon sudah memiliki infrastruktur yang siap untuk mendukung penerapan SIMRS yang diharapkan berjalan penuh pada akhir 2024. Saran ialah tetap mengembangkan sesuai kualifikasi dan kompetensi perlu agar pelaksanaan SIMRS di RSUD Anugerah Tomohon berjalan secara optimal.</p>Welong S. SuryaMarieska Y. WaworuntuWelmin M. E. LumiAudy A. TulungMarsel R. Taher
Copyright (c) 2024 Welong S. Surya, Marieska Y. Waworuntu, Welmin M. E. Lumi, Audy A. Tulung, Marsel R. Taher
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-072024-12-07836309631810.31004/prepotif.v8i3.22001KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PELAKSANAAN HOSPITAL WITHOUT WALLS RSUD ANUGERAH TOMOHON
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/23117
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi konsep "Rumah Sakit Tanpa Dinding" (HWW) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anugerah Tomohon, dengan fokus pada identifikasi Kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya serta implikasinya terhadap pengembangan sistem kesehatan digital. Pendekatan kualitatif digunakan, dengan melakukan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) bersama pemangku kepentingan utama, termasuk staf medis, manajemen rumah sakit, dan perwakilan pasien, untuk mengumpulkan data secara mendalam. Temuan penelitian mengungkapkan beberapa Kelebihan utama implementasi HWW, seperti peningkatan aksesibilitas, waktu respons yang lebih cepat, kenaikan jumlah kunjungan pasien, dan peningkatan efisiensi biaya. Namun, penelitian juga mengidentifikasi kekurangan, termasuk keterbatasan sumber daya manusia, kesadaran dan pemahaman pasien, kesulitan koordinasi, serta penerimaan masyarakat yang bervariasi. Penelitian ini lebih lanjut mengeksplorasi dampak HWW terhadap pengembangan sistem kesehatan digital, penguatan kelembagaan, perumusan kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan analisis, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk kebijakan dan praktik guna memperkuat implementasi HWW, termasuk investasi pada infrastruktur dan sumber daya manusia, integrasi rekam medis elektronik dan telemedicine, serta peningkatan kolaborasi pemangku kepentingan dan keterlibatan masyarakat. Temuan ini berkontribusi pada penelitian terbatas tentang HWW di Indonesia dan menawarkan wawasan berharga untuk adopsi dan optimalisasi pendekatan ini secara lebih luas untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan efisiensi layanan kesehatan.</p>Marieska Youhland WaworuntuWelong Seftian. SuryaWelmin Margotje Elizabeth LumiRivolta Alfiko MusakEver Mario LontaanApricillia Agrita Anastasia Pandey
Copyright (c) 2024 Marieska Youhland Waworuntu, Welong Seftian. Surya; Welmin Margotje Elizabeth Lumi; Rivolta Alfiko Musak, Ever Mario Lontaan, Apricillia Agrita Anastasia Pandey
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-082024-12-08836319632410.31004/prepotif.v8i3.23117HUBUNGAN USIA DAN LAMA MENIKAH TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM BAYI TABUNG DI RSUD. DR SOETOMO SURABAYA DAN RSIA PUTRI KLINIK TIARA CITA SURABAYA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/25308
<p>Infertilitas merupakan ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan selama setidaknya satu tahun ketika melakukan hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi lainnya. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (2018) mengatakan, pada tahun 2017 angka infertilitas di Indonesia adalah 12%-22% dari total populasi usia reproduksi, sebanyak 15% kasus terjadi pada wanita usia subur . Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan usia dan lama kawin pada pasangan suami istri terhadap keberhasilan program bayi tabung di Klinik Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo dan RSIA Putri Klinik Tiara Cita Surabaya Tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain <em>cross sectional.</em> Sampelnya adalah wanita yang mengikuti program bayi tabung di Klinik Fertilitas Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo dan RSIA Putri Klinik Tiara Cita Surabaya Tahun 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan menggunakan <em>total sampling</em> dengan jumlah 121 responden. Istrumen penelitian menggunakan data sekunder yang bersumber dari rekam medis pasien kemudian dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik<em>.</em> Responden pada penelitian ini sebagian besar berusia 35-39 tahun, menikah > 5 tahun, kadar serum ?-Hcg <25 mIU/mL, kadar progesteron <80 nmol/L, dan gagal program IVF<em>. </em>Analisis uji mann whitney menunjukkan ada hubungan secara signifikan antara usia dengan keberhasilan program IVF (<em>p=</em>0,001) dan terdapat hubungan yang signifikan antara lama menikah dengan keberhasilan program IVF (<em>p=</em>0,015). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan lama menikah dengan keberhasilan program IVF, dukungan keluarga dan <em>health belief </em>dengan pemberian ASI eksklusif dimana <em>health belief </em> adalah yang paling dominan.</p>Nur Ayafida Putri TriantoAshon Sa’adiEndyka Erye Frety
Copyright (c) 2024 Nur Ayafida Putri Trianto, Ashon Sa’adi, Endyka Erye Frety
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837092710010.31004/prepotif.v8i3.25308FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA 0 SD 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKAL GAJAH KABUPATEN DAIRI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/28744
<p>Masih besarnya permasalahan gizi balita merupakan manifestasi dari rumitnya permasalahan pangan dan gizi di Indonesia. Permasalahn gizi masih menjadi sorotan di Indonesia terutama masalah gizi pada balita, namun permasalah gizi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi sudah menjadi permasalahn global. Kondisi kesehatan dan status gizi balita adalah indikator keadaan gizi kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada bayi usia 0 sd 24 di wilayah kerja Puskesmas Bakal Gajah, Kabupaten Dairi tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan penelitian adalah kasus kontrol, menggunakan metode kuantitatif. Penelitian di lakukan selama 4 bulan pada bulan oktober tahun 2023 sampai dengan Januari tahun 2024 meliputi survei awal, penyusunan proposal, penelitian, analisa data serta pelaporan hasil penelitian. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaaan ANC dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian Tablet Fe dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian MP ASI dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas.</p>Dewi Murniwaty HalohoDonal NababanYunida Turisna SimanjuntakSunyianto SunyiantoNettietalia Br. Brahmana
Copyright (c) 2024 Dewi Murniwaty Haloho, Donal Nababan, Yunida Turisna Simanjuntak, Sunyianto Sunyianto, Nettietalia Br. Brahmana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835380539510.31004/prepotif.v8i3.28744PENGARUH KOMBINASI EDUKASI DAN BRAIN GYM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN LANSIA : KAJIAN LITERATUR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/29359
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi edukasi dan senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode literature review untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi edukasi dan Brain Gym terhadap fungsi kognitif pada lansia. Literatur ilmiah relevan dikumpulkan dari PubMed dan Google Scholar menggunakan kata kunci seperti "Brain Gym," "kognitif," dan "kognitif lansia." Dari 20 artikel yang ditemukan, 15 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Data dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi tema, pola, dan perbedaan antara studi. Hasil analisis diharapkan memberikan kontribusi penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan fungsi kognitif pada lansia. Hasil analisis bahwa dari analisis artikel-artikel yang telah dilakukan adalah penurunan fungsi kognitif pada lansia ada dua faktor yaitu: Faktor yang dapat di cegah dan tidak dapat dikendalikan. Hal ini tentu sangat dibutuh kan oleh lansia dan keluarga untuk menjadikan hidup lansia yang lebih produktif. Faktor penurunan kognitif pada lansia yang tidak dapat dicegah adalah umur dan genetik, sedangkan faktor yang dapat kendalikan misalnya penyakit yang diderita pasien dan pola hidup sehat misalnya: pola makan/nutrisi yang baik, meningkatkan gerkan dan aktivitas, menciptakan pola tidur yang sehat, kelola stres, intraksi sosial (ucapkan hallo pada intraksi sosial), life style yang baik misalnya (tetap aktif beraktifitas, menjaga berat badan yang ideal, tidak merokok atau alkohol serta mendapatkan waktu istrahat yang cukup).</p>Rijal KusdiantoMaria astrid
Copyright (c) 2024 Rijal Kusdianto, Maria astrid
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835362536910.31004/prepotif.v8i3.29359ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI, BEBAN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS SAM RATULANGI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/29626
<p>Kepuasan kerja merupakan aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia, terutama di sektor pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi (RSGM UNSRAT). Berbagai faktor, seperti motivasi, beban kerja, dan lingkungan kerja, diduga memengaruhi tingkat kepuasan kerja pegawai. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara motivasi, beban kerja, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di RSGM UNSRAT. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang, melibatkan 71 pegawai sebagai populasi dan sampel melalui metode total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mencakup variabel motivasi, beban kerja, lingkungan kerja, dan kepuasan kerja, yang kemudian dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif signifikan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja (koefisien 0,459) serta beban kerja dengan kepuasan kerja (koefisien 0,382). Motivasi kerja memiliki hubungan langsung yang kecil dengan kepuasan kerja (koefisien 0,038) tetapi menunjukkan efek positif melalui lingkungan kerja (koefisien tidak langsung 0,261). Karakteristik individu memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja (-0,165) dan beban kerja (-0,256), menyoroti pentingnya kesesuaian tugas dengan karakteristik individu. Kesimpulannya, lingkungan kerja dan beban kerja yang terkelola dengan baik berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. RSGM UNSRAT perlu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, mendistribusikan beban kerja secara proporsional, serta meningkatkan program motivasi untuk mendukung kinerja dan kesejahteraan pegawai.</p>Ollivia Enggelina SupitJeanette Irene Christiene ManoppoJonesius Eden Manoppo
Copyright (c) 2024 Ollivia Enggelina Supit, Jeanette Irene Christiene Manoppo, Jonesius Eden Manoppo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-272024-11-27835852586710.31004/prepotif.v8i3.29626PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP FUNGSI TRUNK DAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA LANSIA PASCA STROKE
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/29759
<p>Stroke pada lansia menduduki peringkat kedua penyebab kematian dan kecacatan terbesar hampir diseluruh dunia serta menjadi masalah kesehatan global. Pasca stroke mayoritas pasien mengalami penurunan fungsi trunk yang akan berpengaruh pada kemampuan fungsionalnya sehingga pasien akan mengalami kesuitan dalam melakukan gerakan-gerakan fungsional yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari. Penurunan fungsi trunk juga menjadi penyebab buruknya postur pada pasien pasca stroke dan juga menyebabkan ketergantungan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian latihan stabilitas inti dengan metode ADIM (<em>Abdominal Draw in Manuever</em>) terhadap fungsi trunk dan aktivitas fungsional pada lansia pasca stroke. Dua hipotesis utama diuji dalam penelitian ini: pertama, apakah latihan stabilitas inti berdampak signifikan terhadap fungsi trunk pada lansia pasca stroke; dan kedua, apakah latihan stabilitas inti berdampak signifikan terhadap aktivitas fungsional pada lansia pasca stroke. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimental dengan rancangan <em>one group pretes dan posttest</em>. Kelompok yang diteliti adalah pasien <em>hemiparese poststroke</em> yang diberikan latihan stabilitas inti dengan metode ADIM.Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan stabilitas inti dengan metode ADIM terhadap peningkatan fungsi trunk dan aktivitas fungsional pada lansia pasca stroke. Temuan ini menunjukkan bahwa latihan stabilitas inti dapat menjadi intervensi yang efektif dalam program rehabilitasi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia pasca stroke.</p>Retno HandayaniMariel Daba Sekar Sari Sius
Copyright (c) 2024 Retno Handayani, Mariel Daba Sekar Sari Sius
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835332533810.31004/prepotif.v8i3.29759CHALLENGES IN MANAGEMENT VENTILATION PEDIATRIC PATIENT WITH ANTEROSUPERIOR MEDIASTINAL TUMOR : A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/31219
<p>Tumor mediastinum, khususnya yang terletak di kompartemen anterior dan superior, memiliki tantangan besar untuk prosedur anestesi. Keganasan ini merupakan kondisi patologis langka yang dapat ditemukan pada populasi anak-anak, yang juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kardiorespirasi karena kemungkinan obstruksi jalan napas. Selain itu, upaya untuk mempertahankan patensi jalan napas melalui ventilasi satu paru juga mengakibatkan ketidaksesuaian ventilasi/perfusi jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Makalah kami membahas kasus laki-laki berusia 12 tahun dengan keluhan awal kesulitan bernapas progresif sekitar dua bulan sebelum masuk rumah sakit dan merasa lebih lega jika berbaring di sisi kanannya. Pasien didiagnosis dengan tumor mediastinum anterosuperior yang menjalani torakotomi clamshell. Selama prosedur sedasi, pasien kami mengalami desaturasi oksigen progresif, di mana pasien mengalami ventilasi manajemen yang sulit setelah intubasi. Tindakan segera diambil untuk memulihkan pasien ke keadaan fisiologis termasuk manipulasi posisi untuk mengembalikan kecocokan ventilasi/perfusi (V/P). Kami mengubah posisi pasien ke posisi dekubital lateral kiri yang mendukung ventilasi yang lebih baik untuk mengoreksi ketidaksesuaian V/P. Saturasi tetap normal setelah kami menempatkan pasien dalam posisi terlentang, yang mungkin didukung oleh kemampuan paru-paru dependen untuk mendukung kebutuhan oksigenasi dan distribusi transpulmonal yang seimbang selama torakotomi. Kami membahas mekanisme singkat yang mendasari kondisi tersebut untuk digunakan sebagai referensi kasus serupa di masa mendatang.</p> <p><em> </em></p>I Putu KurniyantaTjokorda SenapathiVinsensius Thomas
Copyright (c) 2024 I Putu Kurniyanta, Tjokorda Senapathi, Vinsensius Thomas
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835453545810.31004/prepotif.v8i3.31219TUBERCULOSIS (TBC) DAN FAKTOR RISIKO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/31314
<p>Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular dan penyebab kematian di dunia. Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan menjadi penyumbang angka penderita Tuberkulosis (TBC) di Kota Medan, di mana terjadi kenaikan jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) tahun 2021 sebesar 151 kasus (2,7%), sedangkan tahun 2022 naik menjadi 233 kasus baru atau 8,2%. Kematian akibat Tuberkulosis (TBC) tercatat 8 kasus (7,4%) dari semua kasus selama masa pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor risiko terhadap kejadian Tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan tahun 2023. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain penelitian case-control. Populasinya adalah seluruh penderita TBC dan bukan penderita TBC di Puskesmas Sentosa Baru. Sampel terdiri dari 92 responden (46 kasus dan 46 kontrol). Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (p=0,001, OR=8,229, 95% CI=3,211-21,084), pengetahuan (p=0,012, OR=3,022, 95% CI=1,272-7,178), pekerjaan (p=0,001, OR=13,458, 95% CI=4,916-36,487), pendapatan (p=0,001, OR=8,229, 95% CI=3,211-21,084), riwayat merokok (p=0,001, OR=15,114, 95% CI=5,450-41,910), riwayat penyakit (p=0,038, OR=2,437, 95% CI=1.051-5,654), riwayat kontak (p=0,001, OR=9,138, 95% CI=3,534-23,633), dan kebiasaan membuka jendela (p=0,001, OR=6,175, 95% CI=2,365-16,123) dengan kejadian Tuberkulosis (TBC) pada pasien Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian Tuberkulosis (TBC) adalah riwayat kontak, dengan nilai OR sebesar 9,138. Variabel lainnya yang berpengaruh adalah status gizi, pengetahuan, pekerjaan, pendapatan, riwayat merokok, dan kebiasaan membuka jendela.</p>Seri WahyuniJenni MarlindawaniFrida Lina TariganDonal NababanMido Este J Sitorus
Copyright (c) 2024 Seri Wahyuni, Jenni Marlindawani, Frida Lina Tarigan, Donal Nababan, Mido Este J Sitorus
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835139514810.31004/prepotif.v8i3.31314IMPLEMENTATION OF THE PENDING INPATIENT CLAIM PROCESS FOR BPJS KESEHATAN AT RSUD R.T. NOTOPURO SIDOARJO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/31612
<p>Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009. Dalam konteks ini, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan klaim BPJS Kesehatan menjadi salah satu mekanisme klaim yang vital. Klaim rawat inap, sebagai layanan penting, memastikan pembiayaan perawatan pasien. Namun proses klaim tidak selalu berjalan lancar, apalagi dengan adanya klaim tertunda yang menghambat pelayanan dan keuangan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pelaksanaan proses klaim rawat inap BPJS Kesehatan dan penyebabnya, mulai dari aspek administrasi, pengkodean, dan klinis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pengumpulan data pada bulan Januari sampai Maret 2024 dari Instalasi Asuransi RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajuan klaim rawat inap dilakukan secara berkala setiap bulannya, dengan verifikasi oleh tim verifikator BPJS Kesehatan. Penyebab klaim tertunda berasal dari aspek administratif, pengkodean, dan klinis, dengan kriteria klinis yang paling sering terjadi. Pneumonia merupakan penyakit utama yang menyebabkan klaim tertunda. Inovasi dilakukan dengan mengembangkan aplikasi berbasis Excel 'Detektif Raja' untuk memverifikasi data klaim sebelum diajukan ke BPJS Kesehatan, dengan fokus pada diagnosis Pneumonia. Oleh karena itu, peningkatan komunikasi antara pembuat kode dan ahli paru diperlukan untuk memastikan kelengkapan data pendukung yang akurat. Kesimpulan penelitian ini menyoroti pentingnya kelengkapan dokumen klaim, peningkatan kompetensi coder, dan pengembangan aplikasi pendukung. Rekomendasi diberikan untuk meminimalkan jumlah klaim yang tertunda, termasuk pemeriksaan kelengkapan dokumen yang ketat, peningkatan kompetensi pembuat kode, dan pengembangan lebih lanjut aplikasi verifikasi.</p>Retno Dewi PrisusantiDinie Yulistya PawestriLaura Putri Indiwan
Copyright (c) 2024 Retno Dewi Prisusanti, Dinie Yulistya Pawestri, Laura Putri Indiwan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835472547910.31004/prepotif.v8i3.31612PENDEKATAN DIAGNOSIS PLASENTA AKRETA : LAPORAN KASUS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/31833
<p style="font-weight: 400;">Plasenta akreta spektrum (PAS) merupakan suatu kondisi terjadinya abonrmalitas perlekatan plasenta dimana trofoblas melakukan invasi (sebagian ataupun seluruhnya) secara abnormal ke dalam miometrium uterus merupakan suatu kondisi seseorang mengalami plasenta akreta. Kerusakan apapun yang terjadi sebelumnya pada endometrium merupakan faktor risiko terjadinya PAS, riwayat persalinan sesar sebelumnya merupakan faktor risiko terumum. Angka kematian akibat PAS diperkirakan mencapai 7%. Angka tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal seperti kurangnya pengalaman tenaga kesehatan akan pendekatan diagnosis plasenta akreta dan teknik bedah yang tidak memadai sehingga menyebabkan perdarahan hebat dan kematian. Pentingnya pendekatan diagnosis plasenta akreta meliputi anamesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang seperti pencitraan. Telah disajikan kasus plasenta akreta dengan riwayat tindakan kuretase setahun sebelumnya dalam laporan kasus ini pada pasien berusia 39 tahun G7P4A2, usia kehamilan 36 minggu mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir sejak 20 jam lalu disertai rasa mulas. Pemeriksaan abdomen didapatkan striae, linea nigra, TFU 28 cm, kontraksi 3x/10 menit. Pemeriksaan leopold didapatkan janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala, letak membujur dengan punggung di sebelah kanan, dan kepala belum masuk pintu atas panggul. Detak jantung janin 130x/menit. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Hasil USG obstetri menunjukkan gambaran plasenta letak rendah dan tali pusat terkemuka. Didapatkan diagnosa plasenta akreta setelah pasien dilakukan tindakan <em>sectio caesarea </em>diikuti dengan histerektomi</p>Silvie Anastasya GintingAjeng Normala
Copyright (c) 2024 Silvie Anastasya Ginting, Ajeng Normala
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835524553210.31004/prepotif.v8i3.31833INTERVENSI KEPERAWATAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF, AKUPRESSUR, DAN BENSON TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II LITERATUR REVIEW
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/31894
<p>Diabetes mellitus merupakan penyakit tidak menular dengan karakteristik kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemik) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Tujuan <em>studi literature </em>ini adalah untuk mensintesis bukti-bukti atau <em>literature </em>tentang Intervensi Keperawatan Relaksasi Otot Progresif, Akupressur, dan Benson Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II<strong>.</strong> Penelitian ini menggunakan desain Literature Review yang menganalisis jurnal dan artikel dari tahun 2020 hingga 2023 tentang terapi nonfarmakologis, yaitu intervensi relaksasi otot progresif, relaksasi Benson, dan akupresur untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Literasi dicari menggunakan empat kata kunci: relaksasi otot progresif, akupresur, Benson, dan Diabetes Mellitus Tipe II. Dari total 10 jurnal yang diidentifikasi, 60% berasal dari Research Gate, sementara 20% masing-masing berasal dari Science Direct dan Google Scholar. Artikel dinilai berdasarkan relevansi intervensi terhadap penurunan kadar glukosa darah, dan analisis menunjukkan pola temuan serta efektivitas dari metode yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi relaksasi otot progresif (PMR) berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Alternatif lainnya adalah terapi akupresur dan relaksasi Benson. Ketiga intervensi nonfarmakologis ini terbukti efektif. PMR mengurangi ketegangan otot dan hormon stres, relaksasi Benson menurunkan stres fisik dan psikologis, sedangkan akupresur merangsang titik-titik tubuh untuk meningkatkan produksi insulin dan mempercepat penggunaan glukosa, sehingga menurunkan kadar gula darah dengan baik.</p>Nasrun PakayaArawindah PrameswariIbrahim SulemanDewi SuryaningsihRahmawati Hunawa
Copyright (c) 2024 Nasrun Pakaya, Arawindah Prameswari, Ibrahim Suleman, Dewi Suryaningsih, Rahmawati Hunawa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835396540510.31004/prepotif.v8i3.31894KORELASI KADAR HEMATOKRIT DAN TROMBOSIT DENGAN ENZIM TRANSMINASE SGOT PADA PASIEN DENGUE HAEMORRHAGHIC FEVER
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/32510
<p style="font-weight: 400;"><em>Dengue Haemorraghic Fever</em> (DHF) adalah infeksi arbovirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk <em>aedes sp</em> yang dapat menularkan ke manusia. Pemeriksaan kadar hematokrit dan jumlah trombosit adalah parameter laboratorium yang dapat menunjang penegakan diagnosis DHF. Pada infeksi DHF dapat berpengaruh pada kadar enzim hati, sehingga menyebabkan kadar SGOT dan SGPT dalam tubuh meningkat seiring dengan peningkatan keparahan DHF yang ditunjukkan dengan penurunan jumlah trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar hematokrit dan trombosit dengan enzim transminase SGOT pada pasien DHF di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bersifat studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. . Data populasi penelitian ini adalah pasien DHF yang dirawat inap pada periode Januari 2023-April 2024 di RSUD Al Ihsan, dengan jumlah sampel sebanyak 105 pasien. Penelitian ini menggunakan data rekam medik Pasien DHF di RSUD Al Ihsan dengan variabel yang digunakan adalah kadar hematokrit, trombosit, dan SGOT kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji korelasi <em>Rank Sperman. </em>Hasil penelitian ini diperoleh antara jumlah trombosit dengan SGOT pada pasien DHF (p = 0.000, r = -0.353) dan hasil dari kadar hematokrit dengan SGOT pada pasien DHF (p = 0.626, r = 0.048). Terdapat korelasi yang bermakna antara kadar trombosit dengan SGOT pada pasien DHF dan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara kadar hematokrit dengan SGOT pada pasien DHF.</p>Hulwah Az NabilaAndini Kusdiantini
Copyright (c) 2024 Hulwah Az Nabila, Andini Kusdiantini
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834656466410.31004/prepotif.v8i3.32510Pengaruh Asap Rokok Elektrik terhadap Keseimbangan Asam Basa di Tubuh Manusia
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/32542
<p>Rokok elektrik menarik banyak peminat karena dipasarkan menjadi salah satu alternatif perokok untuk berhenti merokok. Rokok elektrik merupakan alat yang memanaskan larutan dengan kandungan nikotin , air, propilen glikol, gliserin menjadi uap yang akan dihirup oleh pengguna. Uap ini mengandung banyak bahan kimia yang mempengaruhi paru yang merupakan organ pertama yang terpapar uap tersebut. Paru selain berfungsi untuk respirasi juga berperan dalam mengatur keseimbangan asam basa yaitu jika ph tubuh meningkat atau lebih alkalosis maka laju pernafasan akan menurun sehingga lebih banyak karbondioksida dalam darah dan ph akan menurun bertahap menjadi normal begitu juga sebaliknya. Fungsi paru ini tergantung pada struktur paru termasuk sel di paru , surfaktan, alveolus. Tujuan penelitian untuk menjelaskan pengaruh asap rokok elektrik terhadap keseimbangan asam basa di tubuh manusia. Artikel membahas bahan yang selalu ada di asap rokok elektrik yaitu nikotin , gliserin atau propilen glikol , logam. Beberapa jurnal dan artikel yang meneliti efek dari bahan larutan rokok elektrik terhadap organ paru khususnya. Beberapa penelitian menunjukkan efek bahan kimia di asap rokok elektrik yang memicu hipoksia, hiperkarbia dan gangguan keseimbangan asam basa di tubuh manusia Penelitian secara biomolekuler diperlukan untuk mengetahui efek bahaya dalam asap rokok elektrik khususnya pada organ paru.</p>Jemima LewiAnna lewi santoso
Copyright (c) 2024 Jemima Lewi; Anna lewi santoso
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834776478310.31004/prepotif.v8i3.32542SCOOPING REVIEW SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INVENTORI PERBEKALAN KESEHATAN MENGGUNAKAN WEB/ DATA BASE
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/32793
<p>Sistem Informasi Manajemen Inventori Perbekalan Kesehatan memainkan peran penting dalam pengelolaan obat, bahan medis habis pakai (BMHP), dan perbekalan kesehatan lainnya di gudang farmasi. Efektivitas pelayanan kesehatan sangat bergantung pada ketersediaan dan akurasi inventori, namun banyak gudang farmasi masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan persediaan karena proses pencatatan yang manual. Oleh karena itu, diperlukan solusi berbasis web atau basis data untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan inventori. Studi ini bertujuan untuk mengkaji literatur terkait Sistem Informasi Manajemen Inventori Perbekalan Kesehatan di Gudang Farmasi, khususnya yang menggunakan teknologi berbasis web atau basis data. Kajian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tren, manfaat, dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan sistem tersebut di fasilitas kesehatan. <em>Scoping review</em> ini dilakukan melalui tiga tahap: identifikasi tujuan penelitian, pencarian literatur dari basis data Google Scholar menggunakan kata kunci yang relevan, serta analisis dan penyusunan laporan. Dari pencarian literatur, diperoleh 20 artikel yang membahas sistem manajemen inventori di gudang farmasi dan puskesmas. Sebagian besar (60%) gudang farmasi masih menggunakan sistem manual untuk pencatatan dan pelaporan inventori, sedangkan 40% lainnya telah mengembangkan atau sedang menguji coba sistem berbasis web atau basis data. Studi menunjukkan bahwa sistem digital memiliki keunggulan dalam meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan keamanan informasi dibandingkan dengan sistem manual. Penggunaan sistem informasi manajemen inventori berbasis digital di gudang farmasi memberikan banyak manfaat, termasuk penghematan waktu, peningkatan aksesibilitas, dan keamanan data yang lebih baik.</p>Eka HandayaniSaefudin SaefudinDhomas Hatta Fudholi
Copyright (c) 2024 Eka Handayani, Saefudin Saefudin, Dhomas Hatta Fudholi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835441545210.31004/prepotif.v8i3.32793EFEKTIVITAS EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DENGAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33019
<p>Efektivitas penggunaan media <em>flipchart</em> dalam edukasi pencegahan stunting terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri, dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik responden, pengetahuan remaja putri dalam upaya pencegahan stunting, sikap remaja putri dalam upaya pencegahan stunting. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi-experiment) untuk mengevaluasi efektivitas intervensi edukasi stunting menggunakan media flip chart pada remaja putri di kalurahan triharjo (kelompok intervensi) dan kalurahan pandowo harjo (kelompok kontrol). Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah total 190 responden yang terdiri dari 95 remaja putri di masing-masing kalurahan. Data dikumpulkan melalui kuesioner pre-test dan post-test, yang mengukur pengetahuan dan sikap responden terkait gizi dan pencegahan stunting. Analisis data dilakukan menggunakan uji t-test atau wilcoxon, tergantung hasil uji normalitas. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diadopsi dari studi sebelumnya, serta media flip chart yang dibuat menggunakan canva pro oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi pencegahan stunting dengan menggunakan media <em>flipchart</em> terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan yang signifikan dalam pemahaman remaja putri mengenai stunting setelah mendapatkan edukasi melalui media <em>flipchart</em>. Media <em>flipchart</em> yang didesain dengan visual menarik dan informasi yang terstruktur, mampu menyampaikan pesan secara jelas dan mudah dipahami oleh audiens.</p>Melly Eka SaputriLina HandayaniHeni Trisnowati
Copyright (c) 2024 Melly Eka Saputri, Lina Handayani, Heni Trisnowati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834756476610.31004/prepotif.v8i3.33019NAVIGATING THE CHALLENGES OF SEVERE OPEN FRACTURES BETWEEN OREF AND ORIF IN COMPLEX TRAUMA MANAGEMENT : A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33130
<p style="font-weight: 400;">Fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yang parah menghadirkan tantangan yang signifikan dalam perawatan trauma ortopedi, khususnya dalam memilih intervensi bedah yang tepat. Laporan kasus ini membahas seorang laki-laki berusia 32 tahun yang menderita beberapa luka parah, termasuk luka remuk pada femur distal kanan, amputasi ruas proksimal jari keempat kanan, patah tulang acetabulum, dan patah tulang kompleks temporo-zygomatik setelah serangan jantung. kecelakaan sepeda motor. Meskipun pada kasus tersebut lebih disukai Open Reduction External Fixation (OREF) untuk meminimalkan kerusakan jaringan lebih lanjut dan mengurangi risiko infeksi, Open Reduction Internal Fixation (ORIF) dipilih untuk mencapai keselarasan anatomi yang tepat dan mobilisasi dini. Perjalanan pasien pasca operasi stabil, dengan penyembuhan luka yang berhasil dan fungsi anggota tubuh pulih. Kasus ini menggarisbawahi perlunya evaluasi yang cermat dalam pengambilan keputusan bedah, terutama ketika menangani patah tulang terbuka, dan menyarankan pertimbangan ulang praktik standar untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien dengan cedera ortopedi yang kompleks</p>Jeffry LuwitoJohan Dwi Murtanto
Copyright (c) 2024 Jeffry Luwito, Johan Dwi Murtanto
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834712471710.31004/prepotif.v8i3.33130ANALISIS PENGGUNAAN FINGER PRINT GUNA MENUNJANG EFEKTIFITAS PELAYANAN PASIEN BPJS RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33188
<div> <p>Rumah Sakit Umum Kota Bandung saat ini telah menerapkan penggunaan <em>finger print</em> pada pelayanan pasien BPJS Rawat Jalan. Dimana sebelum pasien menuju poli pasien di wajibkan verifikasi <em>finger print</em> agar bisa mencetak SEP (Surat Eligibilitas pasien ) dan menggunakan BPJS nya. Namun terdapat pasien yang malakukan kesalahan dalam mendaftrakan <em>finger print</em> ke <em>finger print</em> dan terkadang alat yang tidak bisa terdeteksi meskipun menggunakan jari-jari lainnya. Agar bisa terdeteksi kembali sebelum melakukan <em>finger print</em> pasien harus menggunakan <em>handsanitaizer </em>terlebih dahulu agar bisa terdeteksi. Tujuan dari penelitian ini untuk meninjau efektivitas penggunaan <em>finger print</em> pada pelayanan BPJS Rawat Jalan. Metode penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Tinjauan terhadap penyelenggaraan penggunaan <em>finger print</em> pada pelayanan pasien BPJS Rawat Jalan masih belum efektif karena beberapa pasien pengguna BPJS masi ada yang tidak terverifikasi <em>finger print</em>nya rata-rata kalangan Usia lansia.</p> </div>Dea Puspita SariSyaikhul Wahab
Copyright (c) 2024 Dea Puspita Sari, Syaikhul Wahab
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834682468610.31004/prepotif.v8i3.33188PERBANDINGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK PRE DAN POST TERAPI HEMODIALISA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33280
<p>Pada skala global, penyakit gagal ginjal kronik adalah masalah Kesehatan masyarakat. Sekitar 500 juta orang diseluruh dunia mengalami Gagal ginjal Kronik, dan sekitar 1,5 juta dari mereka menjalani Terapi Hemodialisa, menurut World Health Organization (WHO). Penyakit gagal ginjal adalah kondisi organ ginjak yang disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi, tumor, penyakit metabolik, kelainan bawaan dan lainnya. tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kreatinin dan ureum pasien yang mengalami gagal ginjal kronik baik sebelum maupun sesudah menerima hemodialisa. Pada penelitian ini, sample sampel yang dipakai adalah semua semua pasien yang menderita gagal ginjal yang berlangsung lama, dan sampel ini terdiri dari 30 pasien yang secara acak menerima terapi hemodialisa. Laboratorium RS Bhayangkara TK II Sartika Asih. Melakukan penelitian ini dari Maret hingga Mei 2024. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. Kontrol ureum sebelum Hemodialisa menunjukan 202 mg/dL dan sesudah menunjukan 79 mg/dL, kreatinin menunjukan 17,3 mg/dl sebelum hemodialisa dan 6,1 mg/dl sesudah hemodialisa. uji T-dependen menunjukan bahwa ada perbedaan besar antara tingkat ureum dan kreatininsebelum dan sesudah hemodialisa.</p>FERA SUSILAWATIAgus Sudrajat
Copyright (c) 2024 FERA SUSILAWATI, Agus Sudrajat
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834819482510.31004/prepotif.v8i3.33280GAMBARAN KADAR HBA1C DAN GLUKOSA DARAH PUASA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUD DAERAH BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33317
<p style="font-weight: 400;">Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang meningkat pesat pada abad ke-21. Pada tahun 2021, terdapat 537 juta orang yang menderita diabetes, dan jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta orang pada tahun 2045. Akibatnya angka kematian cukup tinggi, diperkirakan lebih dari 6,7 juta orang dewasa berusia antara 20 sampai 79 tahun. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penanganan pada pasien DM melalui pengendalian glikemik, pengendalian HbA1c dalam jangka panjang dan pengendalian kadar glukosa darah dalam jangka pendek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Sampel yang dikumpulkan merupakan data sekunder sebanyak 30 sampel yang dikumpulkan dari pasien DM di RSUD Al-Ihsan Bandung pada tahun 2023. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik <em>non-probability sampling</em> dengan metode <em>purposive sampling</em>. Berdasarkan hasil penelitian, kadar HbA1c >8% (53,4%), kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL (70%), rata-rata nilai HbA1c pasien sebesar 8,29%, dan rata-rata nilai glukosa darah puasa pasien sebesar 177 mg/dL . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kontrol glikemik pasien akibat diabetes masih buruk karena nilai pemeriksaan yang diukur berada diatas nilai normal.</p>Andini KusdiantiniAnnisa Aulia Istiqomah
Copyright (c) 2024 Andini Kusdiantini, Annisa Aulia Istiqomah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834652465510.31004/prepotif.v8i3.33317PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33429
<p>Hemoglobin adalah protein spesifik yang ditemukan dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk memberikan rona merah ke darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan perbedaan kadar hemoglobin di antara individu yang menderita gagal ginjal kronis sebelum dan setelah hemodialisis. Penelitian ini merupakan investigasi analitis observasional. Studi ini memanfaatkan seluruh populasi 48 individu dengan gagal ginjal kronis untuk menyelidiki perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis. Sebelum menjalani hemodialisis, kadar hemoglobin diukur 12,4 g/dL, dan setelah prosedur, meningkat menjadi 13,7 g/dL.Ini menunjukkan peningkatan nilai yang nyata dari periode pra-hemodialisis ke periode pasca-hemodialisis. Analisis statistik mengungkapkan nilai P 0,05, menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kadar hemoglobin antara individu dengan gagal ginjal kronis sebelum dan setelah hemodialisis.</p>Tiara Ayu AgustinAgus Sudrajat
Copyright (c) 2024 Tiara Ayu Agustin, Agus Sudrajat
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834730473610.31004/prepotif.v8i3.33429GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH MENGGUNAKAN METODE WESTERGREN PADA PASIEN RAWAT JALAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33430
<p>Metode Westergren mengukur laju sel darah merah dalam plasma mengendap pada perangkat dan diamati untuk durasi tertentu. Hasilnya dinyatakan dalam milimeter per jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan <em>Blood Stagnation Rate</em> (LED) yang dilakukan dengan metode Westergren. Penelitian ini dicirikan sebagai deskriptif, menggunakan desain observasional. Studi ini mencakup populasi 284 pasien rawat jalan selama periode April-Mei 2024. Fokus khusus dari penelitian ini adalah pada sampel 75 pasien. Di antara 75 orang yang diperiksa, 49 pasien, terhitung 65% dari total, menunjukkan temuan yang menyimpang. Di antara 75 pasien yang diperiksa, 26 orang (35%) mencapai hasil normal. Pada populasi senior, salah satu alasan utama LED (disparitas harapan hidup) yang besar biasanya dikaitkan dengan kesehatan fisik yang lemah dan adanya gangguan medis lainnya. Selain itu, ada penurunan fungsi organ dan kematian sel di dalam tubuh.</p>Widya Tianty PuteriAgus Sudrajat
Copyright (c) 2024 Widya Tianty Puteri, Agus Sudrajat
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834700470510.31004/prepotif.v8i3.33430PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BERAS HITAM TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33450
<p style="font-weight: 400;">Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu gejala klinis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah plasma (hiperglikemia). Beras hitam memiliki aktivitas antioksidan dapat mengurangi stress oksidatif pada penderita diabetes melitus, sehingga antioksidan mampu mencegah komplikasi diabetes. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak beras hitam terhadap kadar glukosa darah mencit dengan hiperglikemia. Penelitian kuantitatif eksperimental dengan eksperimental murni (<em>true-experiment</em>) rancangan penelitian <em>pre and post test with control group design. </em>Sampel penelitian dilakukan pada 30 ekor mencit (<em>Mus musculus</em>) dengan teknik <em>simple random sampling.</em> Analisa data dua tahap yaitu analisa univariat dan analisa bivariat uji statistik <em>Chi Square</em>. Kadar glukosa darah mencit dengan hiperglikemia yang diinduksi aloksan, sebelum perlakuan memiliki rata-rata 203,37g/dL. Kadar glukosa darah mencit dengan hiperglikemia yang diinduksi aloksan, setelah perlakuan mengalami penurunan dan memiliki rata-rata 135,22g/dL. Terdapat perbedaan selisih kadar glukosa darah antar kelompok sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dengan nilai<em> p-value </em>sebesar 0,000 yang berarti dimana kelompok ekstrak beras hitam (<em>Oryza sativa L. indica</em>) mengalami penurunan kadar glukosa darah yang lebih besar daripada kelompok metformin. Ekstrak beras hitam mengandung antosianin yang dapat memperbaiki keadaan hiperglikemia dan sensitivitas insulin, ekstrak beras hitam dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat kelebihan mukosa usus sehingga penyerapan glukosa dan fruktosa usus berkurang dan darah kembali normal.</p>Alfiyya Zahra NizrinaArmanto MakmunZulfiyah Surdam
Copyright (c) 2024 Alfiyya Zahra Nizrina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834767477510.31004/prepotif.v8i3.33450ADVANCED BONE TRANSPORT FOR MANAGING POST-TRAUMATIC TIBIAL NON-UNION: A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33487
<p>Non-union tibia pascatrauma merupakan kondisi ortopedi kompleks yang sering kali memerlukan teknik bedah tingkat lanjut untuk mencapai hasil yang sukses. Kondisi ini dapat secara signifikan mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari karena nyeri kronis dan keterbatasan fungsional, yang menyebabkan prognosis yang buruk jika tidak ditangani dengan tepat. Seorang wanita berusia 38 tahun datang dengan non-union tibia kiri setelah kecelakaan lalu lintas. Penanganan awal meliputi reduksi terbuka dan fiksasi eksternal (OREF) untuk menstabilkan fraktur. Namun, pencitraan tindak lanjut menunjukkan penyembuhan tulang yang tidak memadai, ditandai dengan pembentukan kalus yang buruk dan cacat tulang yang signifikan. Karena kegagalan proses remodeling tulang alami, intervensi sekunder menggunakan teknik transportasi tulang dilakukan. Metode ini, berdasarkan osteogenesis distraksi, melibatkan transportasi segmen tulang secara bertahap untuk mendorong pembentukan tulang baru dan menutup cacat. Prosedur transportasi tulang, dikombinasikan dengan fiksasi eksternal, secara efektif mengatasi cacat tulang besar yang diakibatkan oleh kegagalan OREF. Sepanjang tindak lanjut, regenerasi tulang progresif diamati, dengan pasien melaporkan perbaikan baik dalam nyeri maupun fungsi. Kasus ini menyoroti pentingnya strategi bedah adaptif untuk menangani non-union dan peran transportasi tulang dalam mengobati fraktur tibialis yang kompleks.</p>Jeffry LuwitoJohan Dwi Murtanto
Copyright (c) 2024 Jeffry Luwito, Johan Dwi Murtanto
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834862486710.31004/prepotif.v8i3.33487TINJAUAN TERHADAP PENYIMPANAN DAN PELAPORAN OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA DI PUSKESMAS SALIMBATU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33499
<div><span lang="EN-US">Puskesmas adalah fasilitas medis yang menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum dan pertolongan individu. Salah satu komponen penting untuk pengelolaan obat di puskesmas adalah penyimpanan obat yang baik dan benar, pengambilan obat akan menjadi lebih efesien dan efektif, sehinggah meningkatkan tingkat pertama kualitas kesehatan akan menjad efesien dan efektif. Pengendalian obat-obatan, termasuk penyimpanan harus efektif dan efesien Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi atau peninjauan dilakukan dilokasi secara langsung diinstalasi farmasi puskesmas salimbatu. Metode pengumpulan data menggunakan inpeksi langsung terhadap kondisi ruangan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika puskesmas salimbatu. Dokumen opname bulanan dan kartu stok,Kartu stok obat Psikotopika dan narkotika instalasi farmasi puskesmas salimbatu dari januari 2024 sampai Mei 2024 Pengelolaan obat golongan psikotropika dan narkotika di instalasi farmasi di puskesmas salimbatu dilakukan observasi lansung kecocokan dengan kondisi penyimpanan dan standar penyimpanan berdasarkan Parameter penyimpanan dibagi dua kategori: umum dan khusus. menurut permenkes Nomor 3 tahun 2015, satu parameter umum masih belum memenuhi standar. parameter khusus yang belum memenuhi standar yaitu tidak dilengkapi dengan label dan tidak ada surat kuasa pemengang kunci lemari, Tinjauan Terhadap Penyimpanan Dan Pelaporan Obat Golongan psikotropika dan narkotika Di Puskesmas Salimbatu sudah hampir mencapai 100% standar penyimpanan menurut permenkes Nomor 3 tahun 2015, perkemkes 5 tahun 2023 dan menurut Perbpom Nomor 24 tahun 2021. Sedangkan untuk pelaporan golongan obat psikotropika dan narkotika sudah sesuai dengan persyaratan peEBPOM Nomor 24 tahun 2021</span></div>Kurniati KurniatiVeny Usviany
Copyright (c) 2024 Kurniati Kurniati, Veny Usviany
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834665467210.31004/prepotif.v8i3.33499GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT AL-IHSAN BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33500
<p style="font-weight: 400;">Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue (DENV). Berdasarkan data dari World Health Organization tahun 2023, Indonesia mencatatkan jumlahkasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Pada penderita DBD, peningkatan kadar hemoglobin seringterjadi seiring dengan meningkatnya hemokonsentrasi. Penelitian ini mengadopsi metode deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, melibatkan 30 pasien Demam Berdarah Dengue dari Rumah Sakit Al- Ihsan Bandung. Hasil penelitian menunjukkan kadar hemoglobin terendah sebesar 8,8 g/dL dan kadar yang paling tinggi mencapai 17,3 g/dL. Profil hemoglobin pada rentang usia 26-52 tahun melibatkan 11 pasien (36,7%), sedangkan distribusi berdasarkan jenis kelamin menunjukkan keseimbangan antara pria dan wanita, masing-masing berjumlah15 orang (50%). Diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi profil hematologi pada pasien DBD.</p>Dominggas Soi BereAgus Sudrajat
Copyright (c) 2024 Dominggas Soi Bere, Agus Sudrajat
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834749475510.31004/prepotif.v8i3.33500EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS PEMBANTU TANJUNG AGUNG KABUPATEN BULUNGAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33501
<p>Pengelolaan obat adalah suatu indikator dalam pelayanan kefarmasian yang sangat penting salah satunya pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pembantu (PUSTU), dalam pengelolaan obat melibatkan berbagai aspek seperti perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan, pengendalian dan pencatatan serta pelaporan. Kegiatan penelitian ini dilakukan agar obat-obatan di Puskesmas Pembantu (PUSTU) dapat dikelola secara baik dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Evaluasi Pengelolaan Obat di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Desa Tanjung Agung Kabupaten Bulungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei yang dilaksanakan di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Desa Tanjung Agung pada bulan Juli 2024. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara mendalam kepada Petugas Puskesmas Pembantu (PUSTU) yang bertanggung jawab. Hasil dari kegiatan penelitian ini yaitu proses pengelolaan obat di Puskesmas Pembantu sudah cukup baik, dengan menghitung hasil sesuaian berjumlah 95% dan ketidak sesuaian berjumlah 4% dikarenakan penyimpanan obat tidak tersediannya lemari pendingin untuk obat-obatan yang di simpan khusus dalam lemari pendingin dan penyimpanan obat tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyusun obat-obatan serta tidak adanya gudang penyimpanan obat. Dengan demikian dari penelitian ini bahwa meskipun secara umum pengelolaan obat di Puskesmas Pembantu (PUSTU) sudah baik, perlu dilakukan peningkatan dalam beberapa aspek untuk memastikan bahwa semua obat di kelola dengan baik dan optimal di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Tanjung Agung Kabupaten Bulungan.</p>Nurfadila NurfadilaVeny Usviany
Copyright (c) 2024 Nurfadila Nurfadila, Veny Usviany
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834687469210.31004/prepotif.v8i3.33501ANALISIS KEAKURATAN KODIFIKASI TINDAKAN RAWAT JALAN SESUAI KAIDAH PENGKODEAN GUNA MENUNJANG KEBERHASILAN KLAIM BPJS DI RUMAH SAKIT X
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33550
<p>BPJS Kesehatan telah menjadi sistem jaminan kesehatan nasional yang digunakan oleh jutaan masyarakat Indonesia. Keakuratan kodifikasi tindakan rawat jalan menjadi elemen penting dalam kelancaran proses klaim BPJS. Berdasarkan hasil observasi penelitian di RS X Bandung menunjukan masih ada kode Tindakan yang tidak akurat dan mempengaruhi hasil klaim BPJS. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keakuratan kodifikasi tindakan rawat jalan. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit X selama periode Oktober hingga Desember 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat Keakuratan kodifikasi tindakan rawat jalan sebesar 78.9%. Faktor-faktor yang memengaruhi Keakuratan kodifikasi diantaranya adalah pengetahuan dan keterampilan koder, kelengkapan dokumentasi medis, dan ketersediaan pedoman kodifikasi.</p>Siti Hikmah NurfadilahAde Irma Suryani
Copyright (c) 2024 Siti Hikmah Nurfadilah, Ade Irma Suryani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834724472910.31004/prepotif.v8i3.33550INTERVENSI PEMANFAATAN BELIMBING WULUH (AVERROA BILIMBI) SEBAGAI ALTERNATIF PERTAMA PENANGANAN BATUK PILEK BAGI MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33560
<p>Penggunaan obat ditengah masyarakat seringkali dijumpai adanya berbagai masalah, kurangnya pemahaman tentang bahayan penggunaan obat secara berlebihan, dan kurangnya informasi yang memadai tentang penyimpanan dan penggunaan obat oleh tenaga kesehatan sehingga memunculkan persoalan baru bagi dunia kesehatan khususnya resistensi obat. Batuk pilek merupakan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang sangat umum diderita oleh masyarakat. Penyakit ini 90% disebabkan oleh virus, antibiotik merupakan jenis obat yang biasa diperoleh dari apotek untuk penyembuhannya dan dipreskripsi secara tidak rasional untuk batuk pilek, sekalipun belum jelas adanya komplikasi bakterial yang mengarah kepada pneumonia atau sinusitis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan intervensi pengetahuan kepada masyarakat untuk menggunakan Belimbing wuluh sebagai alternatif pertama penanganan batuk pilek. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan analisis data kuantitatif menggunakan rancangan <em>posttest-only control group</em> pada kelompok intervensi di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak dan kelompok pembanding tanpa intervensi di Desa Suralaga Kecamatan Suralaga menggunakan 70 sampel. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Kelompok intervensi secara keseluruhan akan memanfaatkanBelimbing wuluh dan merekomendasikannya kepada keluarga sedangkan pada kelompok kontrol 32 orang (91,4%) tidak memanfaatkan Belimbing wuluh. Terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antara kelompok intervensi dengan kontrol dengan nilai Sig. <0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Intervensi FGD efektif meningkatkan pengetahuan serta mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan Belimbing wuluh sebagai alternatif pertama penanganan batuk pilek.</p>Muhammad JunaediAffan Gaffar
Copyright (c) 2024 Muhammad Junaedi, Affan Gaffar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-142024-10-14834954496010.31004/prepotif.v8i3.33560ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI UNIT REKAM MEDIS RSUD KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33566
<p>Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis sejauh manaiefektivitas penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di unit rekam medis RSUD Kesehatan KerjaiProvinsi Jawai Barat. Metodeipenelitian yang digunakan adalah metode model Hot-Fit yang mencakup faktor Human, Organization, Technology dan Benefit dengan jenis penelitian deskriftif kualitatif. Sumber data dikumpulkan dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari kerangka kerja metode Hot-Fit yang telah dilakukan terdapat dua faktor yang diidentifikasi sebagai faktor yang perlu ditingkatkan. Pertama, dalam faktor Human, terdapat pengguna system yang belum melaksanakan pelatihan secara resmi mengenai pengggunaan aplikasi SIMRS sehingga belum meningkatkan kepuasan pengguna secara maksimal. Kedua, dalam faktor Technology yang masih memiliki kendala utama yaitu konektivitas jaringan yang tidak stabil pada saat jam pelayanan. Namun secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimulkan bahwa penerapan SIstem Informasi Manajemen RUmah Sakit (SIMRS) di RSUD Kesehatan kerja Provinsi Jawa Barat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang signifikan serta memenuhi harapan dari pengguna. Penelitian ini memberikan pemahaman yang baik untuk keberhasilan dan melakukan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di lingkungan layanan kesehatan.</p>Tamara Alfath KusumaYuyun Yunengsih
Copyright (c) 2024 Taimairai Ailfaith Kusumai, Yuyun Yuneingsih
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834673468110.31004/prepotif.v8i3.33566PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU TERHADAP PEROKOK AKTIF DAN PASIF DI KECAMATAN KIARACONDONG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33570
<p>Secara umum, perokok terbagi atas dua kategori, yakni perokok aktif dan perokok pasif. Keduanya mampu beresiko terkena <em>Diabetes Mellitus </em>(DM) tipe 2 yang salah satunya disebabakan oleh pola hidup tidak sehat di mana sekresi insulin oleh pankreas menurun. Terkandung bahan kimia pada rokok kretek seperti nikotin mampu meningkatkan kadar glukosa darah sehingga timbul resistensi insulin dan mampu memicu sekres insulin pada pankreas sel b menurun. Penelitian ini dimaksudkan hanya untuk mengindentifikasi komparasi kadar glukosa darah sewaktu pada perokok aktif dan pasif. menggunakan 30 responden dengan rentang umur 20 – 30 tahun, nilai kadar glukosa didapatkan dengan pengujian secara POCT dan pengisian kuisioner, Dari 30 responden, setiap jenis perokok sejumlah 15 orang, diperoleh kadar glukosa darah maksimum di mana rata – rata pada perokok aktif sebesar 107,73mg/dL sedangkan pada perokok pasif sebesar 81,467mg/dL. Metode analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk mendapatkan hasil pada perokok aktif 0,768 dan pada perokok pasif 0,759 > 0,05 mengindikasikan terdistribusi normal dan uji T-test tidak berpasangan mendapatkan hasil p =0,000 < 0,05 mengindikasikan adanya perbedaan secara bermakna. Hasil tersebut menunjukan adanya hubungan antara perokok aktif dengan peningkatan kadar glukosa, perokok aktif lebih rentan terkena <em>Diabetes Mellitus (DM)</em> dibanding perokok pasif. Perokok aktif rawan terkena <em>Diabetes Mellitus (DM)</em> dibanding perokok pasif. Perlu dilakukan adanya pengujian lebih lanjut untuk mengetahui perbandingan kadar nikotin didalam tubuh perokok aktif dan pasif.</p>Andini KusdiantiniSalsabila Yani Maulida
Copyright (c) 2024 Andini Kusdiantini, Salsabila Yani Maulida
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-272024-11-27835884588910.31004/prepotif.v8i3.33570ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) TERINTEGRASI DENGAN VCLAIM GUNA MENUNJANG EFEKTIFITAS PEMBUATAN SEP RAWAT JALAN DI RSUD BANDUNG KIWARI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33571
<p>Perkembangan teknologi digital semakin pesat, integrasi teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan menjadi semakin krusial. Sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dengan VClaim dari BPJS Kesehatan merupakan salah satu bentuk inovasi tersebut. VClaim adalah sistem yang dirancang untuk memudahkan verifikasi klaim secara online, menggantikan proses manual yang rentan terhadap kesalahan dan memakan waktu.Surat Eligibitas Peserta (SEP) merupakan dokumen penting yang diperlukan bagi pasien peserta BPJS Kesehatan untuk menerima pelayanan medis. Pembuatan SEP yang efektif dan efisien sangat krusial dalam memastikan pasien dapat menerima pelayanan tanpa hambatan. Oleh karena itu, integrasi antara SIMRS dan VClaim menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Sistem Informasi Rumah Sakit Terintegrasi Vclaim (SIMRS) untuk mendukung pembuatan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Rawat Jalan di RSUD Bandung Kiwari. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) menggunakan VClaim dapat meningkatkan efisiensi pembuatan Surat Eligibilitas Peserta (SEP).</p>Triani JuliantikaSyaikhul Wahab
Copyright (c) 2024 Triani Juliantika, Syaikhul Wahab
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834693469910.31004/prepotif.v8i3.33571PENGARUH PEMROSESAN BERKAS BPJS PASIEN RAWAT INAP TERHADAP EFEKTIVITAS PENGKLAIMAN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33578
<p style="font-weight: 400;">Studi pendahuluan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung menemukan bahwa berkas rekam medis pasien merupakan salah satu elemen penting dalam proses klaim BPJS Kesehatan. Ketelitian berkas rekam medis pasien rawat inap sangat berpengaruh terhadap prosedur klaim. Penelitian ini bertujuan untuk menilai bagaimana pengelolaan berkas BPJS pasien rawat inap mempengaruhi efektivitas klaim, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara antara bulan Januari dan Maret 2024. Dari 150 berkas klaim BPJS rawat inap yang diteliti, 88 berkas (58,67%) lengkap, sedangkan 62 berkas (41,33%) tidak lengkap. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan klaim BPJS: (1) Entri data klinis yang tidak lengkap pada formulir ringkasan medis rawat inap, (2) Penumpukan berkas klaim, (3) Berkas yang tidak dikirim ke ruang casemix, (4) Diagnosis dokter yang tidak terbaca, (5) Kesalahan ringkasan medis oleh dokter atau perawat, (6) Kurangnya staf rekam medis.</p>Aqissa Putri MaharaniDesy Widyaningrum
Copyright (c) 2024 Aqissa Putri Maharani, Desy Widyaningrum
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834814481810.31004/prepotif.v8i3.33578PENILAIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA KASUS PEMBEDAHAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DI RSUD KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33635
<p>Tujuan penelitian ini untuk menilai kepatuhan penggunaan antibiotik profilaksis pada kasus pembedahan Obstetri dan Ginekologi yang ada di RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini didasarkan pada 3 aspek penilaian yaitu, Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB) Rumah Sakit, <em>Clinical Pathway</em> Rumah Sakit, dan Pedoman Penggunaaan Antibiotik menurut Permenkes nomor 28 Tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional dengan pengambilan data yang dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data dari catatan rekam medis dari bulan Juli – Desember 2023. Keipaituhain yaing dinilaii diteintukain beirdaisairkain jeinis aintibiotik yaing digunaikain, dosis, dain waiktu peimbeiriain aintibiotik profilaiksis yaing seisuaii. Haisil dairi peineilitiain ini meinunjukain baihwai 84% peinggunaiain aintibiotik profilaiksis paidai opeiraisi Caieisair seisuaii teirhaidaip <em>Clinicail Paithwaiy</em> dain 41,38% peinggunaiain aintibiotik Profilakisis paidai opeiraisi Kureit seisuaii teirhaidaip pedoman peinggunaiain aintibiotik meinurut Permenkes nomor 28 Tahun 2021. Dairi peineilitiain ini daipait disimpulkain baihwai proseidur keipaituhain peinggunaiain aintibiotik paidai kaisus beidaih Obsteitri dain Gineikologi yaing aidai di RSUD Keiseihaitain Keirjai Provinsi Jaiwai Bairait seisuaii deingain painduain yaing aidai di dailaim <em>Clinicail Paithwaiy</em> Rumah Sakit yaiitu meinggunaikain aintibiotik Ceiftriaixone (Sefalosporin generasi ke-3)i. Berbeda dengan Painduain Peinggunaiain Aintibiotik (PPAiB) Rumaih Saikit dain Peidomain Peinggunaiain Aintibiotik menurut Permenkes nomor 28 Tahun 2021, mempersyaratkan untuk penggunaan profilaksis aintibiotik Sefalosporin generasi 1 dan 2.</p>Fikri Nur AzmiVeny UsvianyMersa Nurain Kausar
Copyright (c) 2024 Fikri Nur Aizmi, Veny Usviany, Mersa Nurain Kausar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834846485410.31004/prepotif.v8i3.33635GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA DEMAM TIFOID RAWAT INAP RUMAH SAKIT SARTIKA ASIH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33639
<p style="font-weight: 400;">Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit pada penderita demam tifoid. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan <em>cross sectional,</em> lokasi penelitian yang peneliti ambil di Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung. Populasi dalam penelitain ini sebanyak 176 pasien rawat inap pada periode April - Mei 2024 dan sampel yang akan menjadi fokus pada penelitian ini sebanyak 40 pasien rawat inap yang menderita demam tifoid. Dari 40 pasien penderita demam tifoid, ada sebanyak 6 pasien (15%) dengan jumlah leukosit rendah. 29 pasien (72,5%) dengan jumlah leukosit normal, dan 5 pasien (12,5%) dengan jumlah leukosit tinggi. Jumlah leukosit normal yaitu 4000 – 10.000/mm<sup>3</sup>.</p>Siti Melda SuryatinAgus Sudrajat
Copyright (c) 2024 Siti Melda Suryatin, Agus Sudrajat
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834785479010.31004/prepotif.v8i3.33639EVALUASI PENYIMPANAN OBAT LASA (LOOK-ALIKE SOUND- ALIKE) DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT SARININGSIH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33661
<p>Produksi obat di era sekarang cukup pesat sehingga dapat menyebabkan beberapa obat memiliki nama dan pengucapan mirip serta kemasan yang hampir sama, yang dikenal dengan LASA (<em>Look Alike Sound Alike</em>), penyimpanan obat LASA di sarana pelayanan kesehatan adalah salah satu upaya dalam mencegah <em>medication error</em>. <em>Medication error </em>sering terjadi dikarenakan pengucapan atau nama obat yang hampir sama, sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Untuk mengetahui penyimpanan obat LASA yang ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sariningsih sehingga diharapkan hasil observasi tersebut dapat membantu dalam hal keselamatan pasien (<em>patient safety</em>) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sariningsih. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif observasional yaitu dilakukan untuk melihat gambaran kesesuaian penyimpanan obat LASA. Dari data hasil observasi diperoleh nilai sebesar 83,3% untuk kesesuaian penyimpanan obat. Penyimpanan obat LASA sudah menerapkan sistem FEFO dan FIFO, pemisahan penyimpanan obat berdasarkan sediaan dan memberikan jarak antara obat LASA satu dengan lainnya dan menerapkan sistem penulisan <em>Tall Man Lettering</em>. Terdapat 77 nama obat yang sama dengan kekuatan berbeda, 10 obat dengan kemasan mirip, dan 29 obat dengan penulisan Tall Man Lettering. Penyimpanan obat LASA sudah sesuai dengan Permenkes RI, yaitu telah diberi label atau tanda LASA, lalu diberikan jarak di tempat penyimpanannya, dan juga sudah menggunakan metode penulisan <em>Tall Man Lettering </em>untuk mencegah terjadinya medication error.</p>Muhammad Rigan RamadhaniVeny Usviany
Copyright (c) 2024 Muhammad Rigan Ramadhani, Veny Usviany
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834855486110.31004/prepotif.v8i3.33661TINJAUAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK GUUNA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI RSUD BANDUNG KIWARI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33690
<p>Rekam medis elektronik adalah perangkat teknologi yang berperan penting dalam peningkatan kualitas pelayanan, menjamin aksesibilitas dan kulitas informasi, serta meningkatkan kepuasan pasien. Pelaksanaan rekam medis elektronik berpotensi untuk meningkatkan efisiensi dokumentasi. memperbaiki berbagai informasi dan mendorong tanggung jawab bersama antara tenaga medis dan pasien. tujuan penelitian ini untuk mengetahui tinjauan pelaksanaan rekam medis elektronik guna meningkatkan kulitas pelayanan di RSUD Bandung Kiwari. penelitian ini menggunakan metode kuantitatid dengan dendekatan deskriptif. berdasarkan hasil penelitian dengan adanya pelaksanaan rekam medis elektronik mampu meningkatkan kualitas peleyanan di RSUD Bandung Kiwari sebesar 87,4%. dari penelitian ini, ditemukan permasalahan diantaranya ketersediaan sarana dan prasarana masih belum mencukupi , beberapa staf masih memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dan memerlukan pelatihan tambahan. ketidaksiapan sumber daya manusia dalam menghadapi transisi dari sistem manual ke digital. adapun saran peru dilakukan penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada. diperlukan program pelatihan intensif dan dukungan berkelanjutan untuk membantu staf lebih cepat menyesuaikan diri. diperlukan upaya peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pendampingan agar sumber daya manusia siap menghadapi transisi ke sistem digital</p>Indah Ratna Ayu Nur TasmirahErix Gunawan
Copyright (c) 2024 Indaih Raitnai Aiyu Nur Taismiraih, Eirix Gunaiwain
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834832483910.31004/prepotif.v8i3.33690ANALISIS PERBANDINGAN NILAI SNR PADA PEMERIKSAAN MRI WRIST JOINT SEKUENS T2 TSE SPAIR CORONAL DENGAN MENGGUNAKAN ANKLE-FOOT COIL DAN FLEX COIL
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33692
<p style="font-weight: 400;">Pemeriksaan MRI salah satunya yaitu pemeriksaan MRI <em>Wrist Joint. </em>Memvisualisasikan citra yang baik maka diperlukan <em>coil </em> yang tepat. Pada pemeriksaan <em>wrist joint </em> direkomendasikan menggunakan <em>surface coil </em>atau <em>Flex Coil</em>. <em>Ankle-foot</em> <em>coil </em>disebut juga <em>quadratur coil</em> yang mampu meningkatkan SNR. Hal ini untuk mengetahui hasil penggunaan <em>coil</em> yang berbeda terhadap SNR dan untuk mendapatkan citra yang optimal.</p> <p style="font-weight: 400;">Jenis penelitian ini merupakan studi kuantitatif. Menggunakan 5 sampel dalam penelitian ini.penelitian ini menggunakan alat MRI 1,5T, ankle-foot coil dan flex coil.Sekuens yang digunakan T2 TSE SPAIR<em>.</em>Data yang didapat dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Jika datanya normal, lanjutkan dengan uji statistic <em>paired Sampel T-Test</em>. Apabila data tidak normal, dilanjutkan dengan uji statistic <em>Wilcoxon.</em></p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini terdapat perbedaan nilai SNR pada antara penggunaan <em>ankle-foot coil </em>dan <em>flex coil</em> pada pemeriksaan MRI <em>wrist joint. </em>Coil yang optimal pada penelitian ini yakni <em>ankle-foot coil </em>. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa antara kedua coil pada penelitian ini terdapat perbedaan hasil SNRnya. Penggunakan coil yang tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan kualitas gambar yang optimal</p>Gde Yudha Baskara GanakinNi Putu Rita Jeniyanthi
Copyright (c) 2024 Gde Yudha Baskara Ganakin, Ni Putu Rita Jeniyanthi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834826483110.31004/prepotif.v8i3.33692DAMPAK KETEPATAN KODEFIKASI PENYAKIT TERHADAP KLAIM RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RSUD KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33713
<p>Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui, bagi Rumah Sakit Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat, bagaimana tepatnya klasifikasi penyakit memengaruhi klaim rawat jalan yang diajukan oleh peserta BPJS. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif berdasarkan metodologi deskriptif untuk memeriksa 333 catatan medis rawat jalan pada bulan Maret 2024 menggunakan strategi pengambilan sampel acak sederhana. Ditemukan adanya dampak dari ketepatan kodefikasi penyakit terhadap klaim rawat jalan peserta BPJS adalah sebagai berikut: (1) kesalahan penginputan kode diagnosis, tarif RS yang tidak sesuai, adanya form yang tidak terlampir seperti biling, form kronologis, form rujuk, serta adanya kode prosedur tindakan yang tidak sesuai (2) ketidaktepatan kode diagnosis dikarenakan adanya kesepakatan rumah sakit untuk tidak menggunakan kode konsul saat pasien melakukan konsultasi dengan dokter. Adapun saran yang dapat memperbaiki dampak terbetu yaitu: (1) Melakukan verifikasi menyeluruh terhadap berkas pasien sebelum mengajukan klaim BPJS (2) Jika terdapat kekurangan, petugas casemix segera menghubungi dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) atau perawat yang terlibat dan melakukan evaluasi kinerja petugas.</p>Levan TesyaAde Irma Suryani
Copyright (c) 2024 Levan Tesya, Ade Irma Suryani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834718472310.31004/prepotif.v8i3.33713TINJAUAN KESIAPAN PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS PELAYANAN DI RSAU LANUD SULAIMAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33718
<p>Perkembangan tehnologi di era modern saat ini sangatlah pesat, pertumbuhan informasi di berbagai bidang telah menjadi fenomena yang terjadi di seluruh dunia, dalam bidang kesehatan pun tehnologi sudah dikembangkan salah satunya dengan penggunaan <em>Rekam Medis Elektronik</em> (RME). Penggunaan sistem tersebut sangat efisien dan efektif karna memudahkan dalam pelayanan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai Tinjauan Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elekgtronik dalam sistem informasi manajemen guna menunjang efektifitas pelayanan di RSAU Lanud Sulaiman yang di nilai dengan Metode 5M Man, Money, Material, Methode, Machine, Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengumpulkan informasi secara menyeluruh mengenai kesiapan penerapan rekam medis elektronik dalam system informasi manajemen guna menunjang efektifitas pelayanan di RSAU Lanud Sulaiman, penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada tiga orang petugas rekam medis yang dipilih secara kebetulan. Hasil penelitian ini secara keseluruhan RSAU Lanud Sulaiman sudah siap dalam penerapan RME Adapun dua asfek yang teridentifikasi sebagai area yang perlu ditingkatkan pertama dalam aspek Man (Manusia) terdapat kekurangan SDM yang berkelanjutan. Kedua dalam hal sarana dan prasarana ada beberapa sarana yang perlu ditambahkan seperti mesin komputer dan mesin cetak printer demi menunjang keberhasilan pelayanan dalam penerapan RME. Untuk dapat meningkatkan pelayanan dalam penerapan RME dengan sistem informasi maka dibutuhkan koordinasi baik dari pihak pengguna dengan penyedia serta meningkatkan keahlian dengan pelatihan secara berkala.</p>Arya adhari akbar AryaSyaikhul Wahab
Copyright (c) 2024 Arya adhari akbar Arya, Syaikhul Wahab
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834784479110.31004/prepotif.v8i3.33718TINJAUAN TRANSISI REKAM MEDIS MANUAL MENUJU ELEKTRONIK GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT EDELWEISS BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33727
<p>Di era informasi saat ini, akses yang cepat dan akurat terhadap data pasien menjadi sangat penting. Rekam medis elektronik (RME) menawarkan solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana rumah sakit menjalai proses transisi rekam medis manual menuju elektronikStudi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini mengumpulkan data di Rumah Sakit Edelweiss Bandung dari Maret hingga Mei 2024 melalui wawancara dan observasi terhadap dua informan penting. Data dianalisis secara deskriptif untuk menemukan analisis tinjaun transisi rekam medis. Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa proses transisi rekam medis manual menuju elektronik di lakukan dengan membentuk tim pengimplementasian rekam medis elektronik termasuk bagian rekam medis, tim IT, pelayanan dan keperawatan. Dengan kekurangan dan kelebihannya rekam medis manual bergantung pada beasaran ruangan, rak penyimpan. Namun pada rekam medis elektronik memiliki kekurangan kesulitan dalam tanda tangan elektronik belum tersertivikasi menjadikan validasi tandatangan menjadi sulit di lakukan. Kekurangan SDM juga sangat berpengaruh terhadap efektivitas pelayanan menjadikan perekam medis di rumah sakit edelweiss bekerja secara overtime/lembur. Secara keseluruhan transisi rekam medis manual menuju elektronik di perlukan peningkatan kapasitas ruangan penyimpanan dan rak berkas rekam medis, penambahan SDM dan tandatangan elektronik yang sudah terverivikasi.</p>Firki Al WafiSyaikhul Wahab
Copyright (c) 2024 Firki Al Wafi, Syaikhul Wahab
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834862486710.31004/prepotif.v8i3.33727TROMBEKTOMI VENA PADA PASIEN DEEP VEIN THROMBOSIS : LAPORAN KASUS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33734
<p><em>Deep vein thrombosis </em>(DVT) adalah salah satu bagian dari kelainan <em>venous thromboembolism </em>(VTE) dan umum terjadi dengan angka kejadian 1,6/1000 setiap tahunnya. Penyakit ini dikarakteristikan dengan pembentukan bekuan darah di vena dalam, umumya terjadi pada ekstremitas inferior namun juga dapat terjadi pada vena dalam dibagian tubuh lainnya. Segala faktor risiko yang berkaitan dengan keadaan hiperkoagulasi, rusaknya endotel, dan stasis vena dapat menyebabkan terjadinya DVT. Terdapat kriteria Wells, pemeriksaan D-dimer, dan USG vena yang dapat membantu menegakkan diagnosa DVT selain dilakukannya anamnesa dan pemeriksaan fisik terkait. Pentingnya penanganan DVT secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mencegah DVT berulang. Dalam laporan kasus ini disajikan kasus DVT pada pasien berusia 30 tahun yang mengeluhkan nyeri pada kaki kiri sejak 4 hari terakhir disertai bengkak, kemerahan, dan demam. Pemeriksaan fisik ditemukan takikardi, ekstermitas inferior sinistra hiperemis, edema, dan terasa lebih hangat dibandingkan bagian dekstra, nyeri tekan positif, Homan sign positif, distensi vena superfisial, CRT > 2 detik, dan pulsasi nadi distal normal. Didapatkan total skor 4 dari kriteria Wells yang telah dimodifikasi. Hasil laboratorium leukositosis, trombositopenia, peningkatan D-dimer. USG <em>Doppler </em>didapatkan gambaran <em>deep vein thrombus </em>pada <em>common femoral vein</em>, <em>femoral vein, popliteal vein, </em>vena tibialis bagian proksimal-distal anterior, dan vena tibialis posterior sinistra. Ditemukan juga <em>soft tissue swelling </em>pada regio femur, cruris, dan pedis sinistra. Pasien ini dikonsulkan kepada Sp. BTKV dan dilakukan tindakan trombektomi vena.</p>Rizky Ramadhani Syafitri SiregarSyaifun Niam
Copyright (c) 2024 Rizky Ramadhani Syafitri Siregar, Syaifun Niam
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835533554110.31004/prepotif.v8i3.33734ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS NAGRAK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33754
<p style="font-weight: 400;">Analisis kelengkapan adalah suatu review area tertentu catatan medis untuk mengidentifikasikan defisiensi spesifik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat jalan guna menunjang mutu rekam medis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian yang peneliti ambil di Puskesmas Nagrak Kabupaten Cianjur. Populasi dalam penelitain ini sebanyak 1906 pasien rawat jalan pada periode maret – April 2024 dan sampel yang akan menjadi fokus pada penelitian ini secara keseluruhan dari populasi. Untuk review identifikasi pasien memperoleh hasil persentase sebanyak 94% lengkap dan 4% tidak lengkap, untuk review laporan penting memperoleh hasil persentase sebanyak 97% lengkap dan 3% tidak lengkap, untuk review autentifikasi memperoleh hasil persentase sebanyak 97% lengkap dan 3% tidak lengkap, serta untuk review pencatatan memperoleh hasil persentase sebanyak 94% lengkap dan 6% tidak lengkap.</p>Lia AprilianiErix Gunawan
Copyright (c) 2024 Lia Apriliani, Erix Gunawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834744474810.31004/prepotif.v8i3.33754 LAPORAN KASUS : HIPERTENSI KRONIK DALAM KEHAMILAN & PRE EXISTING DIABETES MELITUS TIPE 2
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33756
<p style="font-weight: 400;">Hipertensi kronik dalam kehamilan merupakan hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan terjadi. Hipertensi kronik ini menyebabkan kematian di seluruh dunia, yang secara jangka panjang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit arteri perifer dan kematian. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. <em>Pre existing </em>diabetes melitus pada kehamilan merupakan kondisi wanita yang telah memiliki riwayat diabetes sebelum terjadinya kehamilan. Laporan kasus ini, seorang perempuan berusia 28 tahun dengan G4P3A1 gravida 37 minggu dengan hipertensi kronik dan <em>pre existing </em>diabetes melitus tipe 2, datang dengan keluhan pusing sejak 7 hari yang lalu, yang disertai pandangan kabur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak kehamilan anak pertama dan riwayat diabetes melitus sejak kehamilan anak ke tiga. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien 140/100 mmHg, dengan IMT 34.17 kg/m<sup>2</sup>. pada pemeriksaan glukosa 2 jam pp, pada pasien sedikit meningkat, yaitu 149 mg/dL. Kesimpulan dari kasus ini adalah Hipertensi dan diabetes termasuk kondisi yang sering terhadap ibu hamil. Oleh karena itu, kepada ibu hamil dianjurkan selalu melakukan skrining dan pemantauan untuk mencegan komplikasi yang bertambah berat.</p>Raynold Kaisar GustiBudi Susetyo
Copyright (c) 2024 Raynold Kaisar Gusti, Budi Susetyo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834737474310.31004/prepotif.v8i3.33756PENGARUH PENDAFTARAN ONLINE PADA APLIKASI MOBILE JKN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RS AMC BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33772
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendaftaran <em>online</em> pada aplikasi <em>Mobile JKN </em>terhadap kepuasan pasien di RS AMC Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, populasi dalam penelitian ini yaitu pasien yang mendaftar menggunakan aplikasi <em>Mobile JKN </em>pada bulan maret 2024 yang berjumlah 3236. Teknik sampling yang digunakan yaitu <em>Accidental Sampling </em>dengan perhitungan rumus Slovin sehingga meinghasilkan sampeil seibanyak 97 sampeil, teiknik peingumpulan data meinggunakan kueisioneir yang dianalisis meinggunakan reigreisi lineiar seideirhana, koeifisiein deiteirminasi dan uji T. Dilihat dari peiroleihan R squarei atau koeifisiein deiteirminasi yaitu 0,865 sama artinya deingan 86,5% beirpeingaruh positif dan signifikan teirhadap keipuasan pasiein di RS AMC Bandung.</p>Gita Arum KumalasariSyaikhul Wahab
Copyright (c) 2024 Gita Arum Kumalasari, Syaikhul Wahab
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835926593310.31004/prepotif.v8i3.33772PENGARUH KETEPATAN KODE DIAGNOSIS RAWAT JALAN TERHADAP PENDING KLAIM BPJS DI RUMAH SAKIT EDELWEISS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33773
<p style="font-weight: 400;">Pending klaim dapat membawa dampak signifikan bagi rumah sakit. Dampak ini dapat bersifat finansial dan operasional. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan pending klaim adalah kesalahan dalam kode diagnosis rawat jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ketepatan kode diagnosis rawat jalan terhadap pending klaim di Rumah Sakit Edelweiss. Penelitian ini menggunakan kuantitatif pendekatan deskriptif dan peneliti berhasil mengumpulkan 24 pending klaim dari 6.905 berkas klaim rawat jalan dari Januari hingga April 2024.Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketepatan kode diagnosis mempengaruhi pending klaim,dengan jumlah 80,3% serta 19,7% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti faktor penunjang medis, berkas yang lama dalam pengembaliannya, kelengkapan berkas, dan lainnya. Saran yang bisa diberikan oleh peneliti yaitu Implementasi sistem koding elektronik yang terintegrasi dengan rekam medis elektronik (RME) sangat dianjurkan untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalisir kesalahan dalam proses koding, Budaya komunikasi dan koordinasi yang terbuka, dan disarankan untuk melakukan evaluasi secara teratur untuk mengurangi kemungkinan penundaan klaim setiap bulan.</p>Ilham Rizky MuharromErix Gunawan
Copyright (c) 2024 Ilham Rizky Muharrom, Erix Gunawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-298310.31004/prepotif.v8i3.33773TINJAUAN IMPLEMENTASI PEMANFAATAN HOSPITAL MANAGEMENT SYSTEM (HIS) PADA UNIT REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33775
<p>Rumah sakit harus menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit untuk semua kegiatan pencatatan dan pelaporan. Rumah Sakit X telah melakukan transmisi rekam medis manual ke rekam medis elektronik dengan memanfaatkan Hospital Management System untuk mengumpulkan, memproses dan menyediakan informasi khususnya tentang pasien secara akurat, relevan dan terkini. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat implementasi pemanfaatan HIS pada unit rekam medis di Rumah Sakit X. Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode diagram fishbone. Pengumpulan data dengan wawancara dengan 3 orang informan dan obsevasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam penerapan HIS di unit rekam medis secara keseluruhan semuanya berjalan dengan baik, namun terdapat beberapa kekurangan mulai dari komponen Man, masih membutuhkan tenaga kerja, pada SDM kurang adanya kedisplinan petugas dalam proses penginputan data. Untuk komponen hardware terdapat komputer yang berjalan lama, sedangkan untuk LAN sering mengalami permasalahan pada jaringan, pada waktu penggunaan HIS sering mengalami error dan harus sering di reload sehingga menggangu pada pelayana pasien.</p>Jelita Dwinanda PutriAde Irma Suryani
Copyright (c) 2024 Jelita Dwinanda Putri, Ade Irma Suryani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835910591810.31004/prepotif.v8i3.33775ANALISIS PROSES PASIEN JKN RAWAT JALAN IGD GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS PELAYANAN DI RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33776
<p>Pendaftaran pasien rawat jalan adalah salah satu tugas pertama yang dilakukan oleh departemen rekam medis Rumah Sakit Muhammadiyah. Pendekatan rumah sakit dalam menyediakan layanan kesehatan sangat bergantung pada pendaftaran pasien rawat jalan. Untuk meningkatkan efektivitas layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran proses pendaftaran pasien rawat jalan JKN di unit gawat darurat. Seluruh petugas rekam medis menjadi populasi dalam penelitian yang menggunakan metodologi deskriptif kualitatif ini. Dari hasil penelitian didapatkan 77% untuk faktor gaya pemberi layanan. Proses pendaftaran pasien rawat jalan merupakan aspek krusial yang dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan kesehatan terutama dalam situasi gawat darurat yang membutuhkan penanganan cepat.</p>Andika Septian Dwi Putra SupriadiAde Irma Suryani
Copyright (c) 2024 Andika Septian Dwi Putra Supriadi, Ade Irma Suryani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835934593910.31004/prepotif.v8i3.33776TINJAUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL REKAM MEDIS GUNA MENUNJANG MUTU PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD X
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33777
<p>Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di rumah sakit tahun 2024 terkait kelengkapan rekam medis, <em>informed consent</em>, dan kecepatan penyediaan rekam medis rawat inap di RS X. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan cross- sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2024 di RSUD X. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini mengevaluasi capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di rumah sakit tahun 2024 terkait kelengkapan rekam medis, informed consent, dan kecepatan penyediaan rekam medis rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa kelengkapan rekam medis jauh dari standar 100%, menurun dari 51,1% di Januari menjadi 31,99% di April, disebabkan oleh beban kerja tinggi, kurangnya pelatihan, dan pencatatan manual. Kelengkapan informed consent juga belum memenuhi standar, menurun dari 2,9% di Januari menjadi 65,01% di April, akibat kurangnya pemahaman, pelatihan, dan dukungan sistem. Namun, kecepatan penyediaan rekam medis rawat inap memenuhi standar, dengan waktu rata-rata 10-12 menit. Untuk perbaikan, direkomendasikan pelatihan berkelanjutan, adopsi sistem rekam medis elektronik, manajemen beban kerja yang lebih baik, dan audit rutin. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kepatuhan terhadap standar hukum dan etika.</p>Hikmah HikmahSyaikhul Wahab
Copyright (c) 2024 Hikmah Hikmah, Syaikhul Wahab
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835903590910.31004/prepotif.v8i3.33777PENGARUH METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP PENGGUNA REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI RUMAH SAKIT X
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33778
<p>Perkembanganl teknologi informasil yang pesat telah memengaruhi semua aspek layanan, termasuk dalam sektor kesehatan dan kebutuhan operasional. Rumahl Sakit Xl telah menerapkan penggunaanl rekam medisl elektronik sejakl tahun 2021 namun, beluml adanya penilaian pengaruh yang dilakukan terhadap pengguna rekam medis elektronik. Oleh karena itu perlu adanya penilaian pengaruh metode Technology Acceptance Model terhadap pengguna rekam medis elektronik. Penelitianl ini menggunakanl penelitian kuantitatifl dengan ujil korelasi lbivariat. Hasill penelitian diperoleh bahwal terdapat hubunganl positif dan signifikanl antara (p-Value 0,001, r Hitung =0,609) bahwa rekam medis elektronik mudah untuk digunakan (perceivedl ease ofl use) danl memberikan manfaatl dalam produktifitas kinerjal (perceivedl usefulness). Hubunganl positif dan signifikanl (lp-Valuel 0,003, rl Hitung= 0,521) bahwa rekam medis elektronik memberikan manfaat dalam produktivitasl kinerja (perceivedl usefulness) danl sikap pengguna RMEl (attitudel toward lusing). Hubunganl positif danl signifikan antaral kemudahan (perceivedl ease ofl using) denganl sikap pengguna RME (attitudel toward lusing) dengan nilail (p-Value 0,001, r Hitung 0,741) danl sikap penggunal RME (attitudel toward lusing) dan pengguna RME secara aktual (actual usage) memiliki nilai (p-Value 0,001, r Hitung= 0.664) yang artinya setiap variabel berpengaruh antara satu dengan lainnya.</p>Sri Ratu Dewi KiranaIrda Sari
Copyright (c) 2024 Sri Ratu Dewi Kirana, Irda Sari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835919592510.31004/prepotif.v8i3.33778IMPLEMENTASI PROGRAM POSYANDU LANSIA DALAM MENCEGAH PENYAKIT HIPERTENSI DI DESA SERAPUH ABC
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33787
<p>Posyandu Lansia (Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia) merupakan salah satu layanan kesehatan di Indonesia yang berfokus pada kesehatan para lansia. Dalam konteks pencegahan hipertensi, Posyandu Lansia memainkan peran penting melalui berbagai program. Tujuan penelitian untuk menganalisis implementasi posyandu lansia dalam mencegah penyakit hipertensi pada lansia di Desa Serapuh ABC, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan pelaksanakan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) lansia. Hasil pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia didapatkan bahwa klasifikasi tekanan darah normal sebanyak 5 orang, dan pre hipertensi sebanyak 12 orang, serta yang terkena hipertensi 13 orang terdiri hipertensi stage I sebanyak 5 orang dan hipertensi stage II sebanyak 8 orang. Pada pengukuran IMT didapatkan, IMT normal 6 orang, IMT kelebihan berat badan 9 orang, obesitas I 9 orang, dan obesitas II 6 orang. Program posyandu lansia yang dilaksanakan yaitu pemeriksaan IMT, penyuluhan, senam lansia, dan PMT atau pemberian makanan tambahan. Posyandu Lansia (Pos Pelayanan Terpadu untuk Lansia) dapat mencegah hipertensi karena menyediakan layanan kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis seperti hipertensi. Posyandu lansia juga menawarkan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Deteksi dini terhadap peningkatan tekanan darah memungkinkan intervensi lebih awal, sehingga hipertensi dapat dicegah atau dikelola dengan baik. Adanya kegiatan posyandu lansia dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia serta meningkatkan kualitas hidup lansia agar mencegah datangnya suatu penyakit pada lansia.</p>Agil maritho LauchanAtika Ayu HariyantiDea Purnama SariDwi AzuraFitriani Pramita Gurning
Copyright (c) 2024 Agil maritho Lauchan, Atika Ayu Hariyanti, Dea Purnama Sari, Dwi Azura, Fitriani Pramita Gurning
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835370537910.31004/prepotif.v8i3.33787HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KOTA SURAKARTA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33808
<p>Remaja putri yang memiliki pengetahuan yang baik akan lebih awas dalam mencegah terjadinya anemia dibandingkan remaja putri yang memiliki pengetahuan yang buruk. Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi kejadian anemia yakni menstruasi, serta keinginan remaja putri untuk memiliki perut yang langsing sehingga berefek pada pemenuhan gizi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri dengan kejadian anemia remaja putri di Kota Surakarta. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em> yang dilakukan di Kota Surakrta dengan sampel 199 subjek yang diambil dengan metode <em>multistage random sampling</em>. Data pengetahuan anemia diambil dari kuisoner dan kadar hemoglobin diukur dengan menggunakan <em>Cyanmethemoglobin</em>. Uji <em>chi-square</em> digunakan untuk menguji hubungan antar kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 64,8% responden meiliki pengetahuan dengan kategori sedang dan sebanyak 61,8% remaja putri mengalami anemia. Remaja putri yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak 56,9% diantaraanya mengalami anemia, dan 64,5% diantaranya tidak mengalami anemia dengan nilai <em>p</em> sebesar 0,088. Kesimpulan tidak terdapat hubungan penegetahuan anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kota Surakarta. Remaja putri diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang anemia, agar remaja putri tidak memilih atau membatasi makanan yang dikonsumsi dapat disebabkan meningkatkan risiko terjadinya anemia. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dapat melanjutkan penelitian dengan memperbanyak studi literatur pada masing-masing variabel.</p>Wiedha SwastikaListyani HidayatiDyah Intan Puspitasari
Copyright (c) 2024 Wiedha Swastika, Listyani Hidayati, Dyah Intan Puspitasari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835515552310.31004/prepotif.v8i3.33808ANALISIS DETERMINAN PEMBEDA RISIKO PPOK PADA PELAJAR SMKN 1 RUNGAN HULU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33875
<p>Perubahan tren penyakit tidak menular sekarang condong terhadap populasi berusia muda. Hal ini dikarenakan kecenderungan peningkatan perilaku tidak sehat. Penyakit yang muncul karena potensi tersebut salah satunya Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Prevalensi PPOK di Kabupaten Gunung Mas melebihi prevalensi Nasional dengan penemuan kasus condong pada wilayah pedesaan. PPOK merupakan salah satu 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Tumbang Rahuyan. Determinan risiko PPOK seperti aktivitas fisik yang jarang dan konsumsi rokok serta alkohol juga meningkat dalam skala nasional dan regional provinsi Kalimantan Tengah terutama pada populasi remaja. SMKN 1 Rungan Hulu merupakan satu-satunya Sekolah Lanjut Tingkat Atas di Kecamatan Rungan Hulu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Tumbang Rahuyan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis determinan pembeda risiko PPOK pada pelajar SMK Negeri 1 Rungan Hulu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan rancangan studi potong lintang. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pelajar SMK Negeri 1 Rungan Hulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling konsekutif dengan jumlah 130 responden. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner PUMA, dimana skor PUMA sebagai variabel bebas. Sedangkan jenis kelamin, rentang usia, aktivitas fisik, konsumsi rokok dan konsumsi alkohol sebagai variabel terikat. Analisis data menggunakan <em>Mann-Whitney U Test</em>. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada jenis kelamin (p<0,001), aktivitas fisik (p=0,024) dan konsumsi rokok (p<0,001) serta konsumsi alkohol (p<0,001) terhadap risiko PPOK pada pelajar SMKN 1 Rungan Hulu. Hal berbeda ditampilkan pada variabel rentang usia tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,686) terhadap risiko PPOK pada pelajar SMKN 1 Rungan Hulu.</p>Ricky Richardo SitorusElinaria ElinariaLovenia LoveniaRenita RenitaRetno DarmawantoRifaldi Rifaldi
Copyright (c) 2024 Ricky Richardo Sitorus, Elinaria Elinaria, Lovenia Lovenia, Renita Renita, Retno Darmawanto, Rifaldi Rifaldi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835480549010.31004/prepotif.v8i3.33875IDENTIFIKASI CEMARAN MIKROPLASTIK DI PERAIRAN SUNGAI MUSI WILAYAH MUSI BANYUASIN (BERDASARKAN KONSENTRASI MIKROPLASTIK PADA PARAMETER BIOTA)
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/33898
<p>Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi mikroplastik pada biota di Sungai Musi, khususnya di dekat Desa Sekayu, Musi Banyuasin, untuk memahami dampak pencemaran plastik terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Mikroplastik dapat memasuki ekosistem sungai dan mengontaminasi organisme akuatik, termasuk ikan, yang berpotensi membahayakan kesehatan ikan dan manusia serta berfungsi sebagai vektor kontaminan berbahaya dan patogen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pengambilan sampel ikan melalui nelayan dan alat penangkap ikan. Ikan didata, diidentifikasi spesiesnya, serta diukur panjang dan beratnya. Identifikasi mikroplastik dilakukan dengan membedah ikan, mengangkat, menimbang, dan melarutkan saluran pencernaan dalam larutan KOH 10%. Jika diperlukan, ekstraksi kedua dengan H2O2 3% dilakukan. Sampel kemudian disaring menggunakan kain mesh 120 dibilas, dan dikeringkan sebelum identifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa mikroplastik terdiri dari fiber (2 partikel), fragmen (1 partikel), dan foam (1 partikel), dengan warna coklat mendominasi. Fiber terbesar berukuran 1068,92 µm, sementara foam terkecil berukuran 306,46 µm. Variasi warna dan ukuran mikroplastik dipengaruhi oleh oksidasi akibat paparan sinar matahari dan proses fragmentasi yang diperparah oleh radiasi UV. Penelitian ini menekankan pentingnya mitigasi dan regulasi untuk mengurangi pencemaran plastik dan dampaknya pada biota serta kesehatan manusia.</p>Giang Al AbidYuanita Windusari
Copyright (c) 2024 Giang Al Abid, Yuanita Windusari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834840484510.31004/prepotif.v8i3.33898KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PENDERITA MENINGITIS TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2020-2022
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34110
<p style="font-weight: 400;">Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi global dengan prevalensi tinggi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sepertiga dari populasi dunia terinfeksi dengan tuberkulosis laten, dengan risiko 10% mengalami bentuk aktif dari tuberkulosis sepanjang hidupnya. Meningitis tuberkulosis (MTB) merupakan bentuk tuberkulosis sistem saraf pusat yang paling umum. Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada sistem saraf pusat (SSP) dapat bermanifestasi sebagai meningitis, tuberkuloma dan arachnoiditis tulang belakang. Meningitis tuberculosis dikaitkan dengan frekuensi gejala sisa neurologis yang tinggi dan kematian jika tidak segera diobati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi penderita meningitis tuberkulosa di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo tahun 2020-2022. Metode yang digunakan pada penelirian ini yaitu penelitian deskriptif menggunakan data sekunder berupa rekam medik. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu dengan total sampel 18 orang distribusi pasien meningitis berdasarkan usia paling banyak didapatkan pada kelompok usia < 10 tahun yaitu sebanyak 8 orang (44%), Berdasarkan jenis kelamin didapatkan frekuensi antara laki-laki dan perempuan sama yaitu 9 orang (50%). Berdasarkan status gizi paling banyak didapatkan yaitu underweight dengan frekuensi sebanyak 6 orang (50%). Berdasarkan jumlah komorbid yang menyertai didapatkan rerata jumlah komorbid yang paling banyak yaitu 1 komorbid sebanyak 11 orang (61) %. Berdasarkan ada tidaknya kaku kuduk, distribusi paling banyak didapatkan yaitu terdapat kaku kuduk dengan frekuensi 12 orang (67%) Berdasarkan gejala yang dialami pasien, gejala yang paling banyak dijumpai pada pasien adalah penurunan kesadaran dan nyeri kepala yaitu masing-masing sebanyak 9 orang</p>Aulia Isra YustikaEdward Pandu WiriansyaEmy WardaniErwin AriefAchmad Harun Muchsin
Copyright (c) 2024 Aulia Isra Yustika
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834791479810.31004/prepotif.v8i3.34110PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KULIT DURIAN (DURIO ZIBETHINUS MURR) TERHADAP TINGKAT KEMATIAN NYAMUK AEDES SP
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34163
<p>Pemanfaatan insektisida alami dalam pemberantasan vektor diharapkan mampu menurunkan kasus DBD. Selain itu karena terbuat dari bahan alami, maka diharapkan insektisida jenis ini akan lebih mudah terurai (<em>biodegradable</em>) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. Salah satu contoh tanaman adalah durian (<em>Durio zibethinus Murr</em>). Kandungan minyak atsiri pada kulit durian tersebut mempunyai bau yang sangat menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk, sebab efek kandungan tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada nyamuk dan akibat yang ditimbulkannya adalah nyamuk mengalami kelabilan dan akhirnya mati. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit durian (<em>Durio zibethinus Murr</em>) dalam mematikan nyamuk <em>Aedes </em><em>sp</em><em>.</em> Penelitian ini berbentuk eksperimen semu <em>(Quasi eksperimen)</em>. Dalam penelitian ini menggunakan sebanyak 180 ekor nyamuk dewasa dengan masing – masing perlakuan sebanyak 20 ekor nyamuk yang berada di dalam kotak pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak kulit durian dapat mempengaruhi tingkat kematian nyamuk <em>Aedes sp</em> (p=0,049). Untuk itu perlunya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan konsentrasi yang berbeda dan menentukan bahan aktif yang spesifik yang bersifat racun terhadap nyamuk <em>Aedes sp.</em></p> <p> </p>Mido Ester J. SitorusTaruli Rohana SinagaSeri Asnawati MuntheGustina Br. Girsang
Copyright (c) 2024 Mido Ester J. Sitorus, Taruli Rohana Sinaga, Seri Asnawati Munthe, Gustina Br. Girsang
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-142024-10-14834990499710.31004/prepotif.v8i3.34163FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SD DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34164
<p>Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan yang prevalensinya masih sangat tinggi khususnya pada anak usia sekolah. Rendahnya kunjungan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas menjadi salah satu penyebab tingginya permasalahan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mentahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD dii Puskesmas Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain studi potong lintang (<em>cross sectional</em>). Lokasi pada penelitian dilaksanakan di Puskesmas Hamparan Perak pada September 2023 sampai dengan Agustus 2024. Populasi penelitian sebanyak 2.517 siswa SD kelas 1 pada 60 SD di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak. Sampel penelitian sebanyak 100 orang dengan teknik pengambilan sampling <em>purposive sampling. </em>Analisis data pada penelitian yaitu univariat, bivariat menggunakan uji <em>chi square, </em>multivariat menggunakan uji regresi logistik. Software yang digunakan untuk mengalisis data adalah SPSS versi 22. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pengetahuan (p=0,011), sikap orang tua (p=0,005), dukungan orang tua siswa (p=0,000), akses pelayanan (p=0,011) dan <em>life style </em>(p=0,000) siswa terhadap kunjungan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Dukungan orang tua menjadi faktor dominan yang mempengaruhi kunjungan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas. Disarankan kepada orang tua untuk berperan dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap agar dapat memberikan edukasi, mengajak serata memotivasi anaknya untuk mau berkunjung dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas.</p>Sri Muria NingsihFikarwin ZukaMido Ester J SitorusDonal NababanJasmen ManurungNetti Etalia br. Brahmana
Copyright (c) 2024 Sri Muria Ningsih, Fikarwin Zuka, Mido Ester J Sitorus, Donal Nababan, Jasmen Manurung, Netti Etalia br. Brahmana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-142024-10-14834930495310.31004/prepotif.v8i3.34164HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD HADRIANUS SINAGA TAHUN 2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34165
<p>Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kefarmasian serta semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, maka dituntut kemampuan dan kecakapan para petugas kefarmasian dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien yang dilayani. Kepuasan pasien adalah kinerja pelayanan yang diterima pasien sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga. Penelitian termasuk jenis penelitian analitik korelasional dengan menggunakan rancangan penelitian potong-lintang<em>. </em>Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir pada bulan Pebruari s/d April 2024. Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga dengan jumlah sampel sebanyak 100 yang dipilih secara acak<em>. </em> Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bukti langsung dengan kepuasan pasien rawat jalan, ada hubungan kehandalan dengan kepuasan pasien rawat jalan, ada hubungan daya tanggap dengan kepuasan pasien rawat jalan, ada hubungan jaminan dengan kepuasan pasien rawat jalan, dan ada hubungan perhatian dengan kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi di RSUD Hadrianus Sinaga Oleh sebab itu disarankan agar petugas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus melengkapi kekurangan obat, memberikan informasi mengenai cara penggunaan obat, kegunaan, efek samping, dosis, dan penyimpanan obat dengan bahasa yang mudah dipahami pasien, serta bersikap ramah, murah senyum, sopan, dan menyapa pasien.</p>Henni Susanti SitanggangRahmat Alyakin DakhiRumondang GultomDonal NababanLia Rosa Sinaga
Copyright (c) 2024 Henni Susanti Sitanggang, Rahmat Alyakin Dakhi, Rumondang Gultom, Donal Nababan, Lia Rosa Sinaga
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-142024-10-14834975498910.31004/prepotif.v8i3.34165HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA DESA CEMPA KECAMATAN HINAI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34324
<p>Angka kejadian DBD di Provinsi Sumatera Utara terus menerus meningkat setiap tahunnya. Kabupaten Langkat tercatat sebagai kabupaten dengan <em>incident rate</em> tertinggi ke-3 di Sumatera Utara yaitu sebanyak 200 kasus pada tahun 2021. Faktor-faktor yang diduga terlibat dalam tingginya kejadian ini adalah pengetahuan dan sikap yang kurang sehingga berdampak terhadap perilaku yang buruk dalam pencegahan demam berdarah <em>dengue</em> (DBD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat dengan kejadian demam berdarah <em>dengue</em> (DBD) pada masyarakat di Desa Cempa Kecamatan Hinai. Metodelogi penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desainnya adalah <em>cross sectional</em>. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di Desa Cempa wilayah Kecamatan hinai Kabupaten Langkat. Populasi penduduk yang tinggal di Desa Cempa Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat sebanyak 5.810 penduduk. pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>insidental sampling</em>. <em>Instrument</em> yang digunakan adalah kuesioner yang sudah <em>valid (face validity).</em> Teknik analisa menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil dari 114 responden didapatkan yaitu masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang baik yakni sebanyak 74 (64,9%) orang, pengetahuan yang buruk yakni sebanyak 40 (35,1%) orang, dan perilaku yang baik yakni sebanyak 54 (47,4%) orang, perilaku yang buruk yakni 60 (52,6%) orang. Hasil uji <em>chi-square</em> ditemukan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Demam Berdarah <em>Dengue</em> pada Desa Cempa Kecamatan Hinai yakni 0,738 (>0,005) dan tidak terdapat hubungan antara perilaku dengan kejadian Demam Berdarah <em>Dengue</em> pada Desa Cempa Kecamatan Hinai yakni 0,265 (>0,005).</p>Risky AndreansyahUmmi SyarifahFidiana HafidzahMastuti BerutuZuhrina Aidha
Copyright (c) 2024 Risky Andreansyah, Ummi Syarifah, Fidiana Hafidzah, Mastuti Berutu, Zuhrina Aidha
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835352536110.31004/prepotif.v8i3.34324PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GAMPING II
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34357
<p>ASI adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar payudara ibu sejak masa kehamilan yang merupakan makanan alamiah yang mengandung gizi terbaik untuk bayi. ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami masalah terkait perawatan pada bayi dan pemberian ASI eksklusif karena ibu belum memiliki pengalaman misalnya, puting susu lecet, atau ASI belum keluar. Tujuannya adalah Menggali secara mendalam pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI secara Eksklusif. Metode Penelitian ini merupakan studi kualitatif, Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi yang bertujuan untuk memahami makna dari pengalaman individu atau kelompok terkait dengan suatu fenomena atau peristiwa. Hasil penelitian ini 6 tema inti produsi ASI, faktor – faktor yang mempengaruhi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif, Upaya mempelancar ASI, hambatan dalam memberikan ASI eksklusif, Solusi mengatasi hambatan dalam memberikan ASI eksklusif, dan harapan ibu primipara terhadap pelayanan kesehatan Kesimpulan 1) Semua informan mengalami Hambatan dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya lebih banyak mengalami puting susu yang lecet, 2) Satu informan yang tidak mendapat dukungan dari suami dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya, namun mendapatkan dukungan dari kakak ipar dan tenaga kesehatan, 3) Harapan informan dalam pelayanan kebidanan adalah ibu berharap mendapatkan pelayanan yang berkualitas dengan cepat tanggap dalam menangani keluhan pasien, 4) Faktor-faktor pendukung Ibu primipara dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif tidak semua informan melakukan persiapan sejak kehamilan, mayoritas hanya setelah melahirkan.</p>Novita Andriani Br. ManjorangAsri HidayatYekti Satriandari
Copyright (c) 2024 Novita Andriani Br. Manjorang, Asri Hidayat, Yekti Satriandari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-102024-10-10834869488810.31004/prepotif.v8i3.34357PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN EXTRA VIRGIN TERHADAP PROFIL LIPID PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34358
<p>Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi kadar kolesterol total di dalam darah melebihi batas normal (>200mg/ dL). Minyak zaitun banyak mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang berpengaruh besar dalam menentukan penurunan kadar kolesterol LDL dalam darah dan peningkatan kadar HDL. Tujuan: Telaah artikel ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pemberian minyak zaitun extra virgin terhadap profil lipid pasien hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan protokol Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta- Analyses (PRISMA). Artikel atau jurnal ilmiah diunduh dari PubMed, Portal Garuda, dan Google Scholar dengan standar SINTA IV dan V dalam rentang waktu 2016-2024. Pada literatur ini didapatkan bahwa minyak zaitun merupakan minyak istimewa yang memiliki banyak manfaat seperti untuk perawatan tubuh, untuk kuliner dan juga digunakan dalam dunia medis. Dan minyak zaitun yang digunakan dalam dunia medis adalah jenis minyak zaitun extra virgin olive oil (EVOO), yang didapat dari perasan pertama buah zaitun yang langsung dikemas dalam botol, dan menjadikannya istimewa dan memiliki kualitas terbaik karena kandungan nutrisi yang didapat dari perasan pertama dikatakan sangat lengkap, yaitu: asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), asam lemak jenuh ganda (PUFA), omega 3, omega 6, asam oleat (omega 9), vitamin E, vitamin K, asam palmitate, pigmen, fenolik, squalene. Minyak Zaitun (Olive Oil) memiliki kemampuan untuk menurunkan profil lipid (kadar kolesterol total, LDL, dan Trigliserida), serta menaikkan kadar HDL.Minyak zaitun extra virgin sangat efektif digunakan pada pasien hiperkolesterolemia. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan minyak zaitun extra virgin berpengaruh terhadap profil lipid pasien hiperkolesterolemia.</p>Nur AritzahSalahuddin Andi PallogeRezky Putri Indarwati Abdullah
Copyright (c) 2024 Nur Aritzah, Salahuddin Andi Palloge, Rezky Putri Indarwati Abdullah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-102024-10-108310.31004/prepotif.v8i3.34358KEMAUAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY VAKSIN DENGUE: TINJAUAN SISTEMATIS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34382
<p>Vaksin dengue menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit demam berdarah namun di Indonesia vaksin dengue tidak ditanggung pemerintah dan masih sedikit masyarakat yang berminat untuk melakukan vaksinasi dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesediaan membayar untuk vaksinasi dengue di seluruh dunia dengan mengkasi nilai WTP tiap negara tersebut dengue. Desain Penelitian: Tinjauan sistematis. Metode : Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis. Pencarian artikel dilakukan pada bulan September- November 2022. Database digunakan untuk pencarian artikel dari tahun 2012 hingga 2022 (kurun waktu 10 tahun). Studi yang memenuhi syarat diidentifikasi, dianalisis, dan dilaporkan mengikuti Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Kriteria inklusi adalah studi willingness to pay, vaccine dengue. Studi ini menghasilkan 9 artikel memenuhi kriteria penyertaan dalam bahasa inggris yang mengevaluasi WTP untuk vaksin dengue, baik vaksin yang telah ada ataupun hipotesis. Semua nilai WTP yang diekstraksi dikonversi ke tahun 2022 dalam mata uang Indonesia Rupiah (Rp) untuk perbandingan. Hasil : Studi ini menunjukkan bahwa kesediaan untuk membayar vaksin dengue di beberapa negara bervariasi dari dari Rp 221.271,- hingga Rp 1.212.902.-. Studi yang dilakukan di negara yang sama mungkin memiliki nilai WTP yang berbeda. WTP rata-rata untuk semua negara sebesar Rp 687.312,-. Kesimpulan: Dari evaluasi tiap negara, tingginya nilai WTP tidak sejalan dengan tingginya nilai PDB per kapita masing-masing negara. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi nilai WTP bukan hanya PDB per kapita negara. Persepsi risiko, faktor sosio-ekonomi, metode evaluasi WTP yang digunakan, dan beberapa faktor lain yang perlu dikaji lebih lanjut juga mempengaruhi besaran WTP.</p>Romadhina NurficahyantiNanang Munif YasinDwi Endarti
Copyright (c) 2024 Romadhina Nurficahyanti, Nanang Munif Yasin, Dwi Endarti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-102024-10-10834900491910.31004/prepotif.v8i3.34382UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL PAKKAT (CALAMUS CAESIUS BLUME) DAN BIJI PALA (MYRISTICA FRAGRANS HOUTT) TERHADAP BAKTERI PADA IKAN SALAI DI DAERAH ROKAN HULU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34457
<p>Pakkat atau juga dapat di sebut Rotan Muda merupakan makanan khas suku maindailing. Hasil skrining fitokimia dari tumbuhan pakkat ini menunjukan bahwa terdapat golongan senyawa trepenoid, saponin, flavonoida dan tannin yang termasuk golongan metabolik sekunder. Tanaman pala pada bagian biji, daging, buah dan kulit telah banyak dimanfaatkan sebagai antibakteri, Biji buah pala (Myristica Fragrans Houtt) mengandung minyak atsiri, saponin, terpenoid, flavonoid, yang diketahui berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak pakkat dan biji pala terhadap Bakteri yang terdapat pada ikan salai. Jenis Jenis penelitian yang di gunakan adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan di Laboraterium Basic Science Universitas Prima Indonesia pada bulan Maret 2024 sampai bulan Juni 2024. Populasi ikan salai dengan berat 10-30 gram. Ekstrak Pakkat ada 5 kelompok yaitu K-, K+ amoxixilin dan ciprofloxacin, ekstrak pakkat 12,5%, 25% dan 50% dan ekstrak biji pala 12,5%, 25% dan 50%. Analisa data menggunakan uji kruskall-wallis. Hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan zona hambat pada ekstrak biji pala dengan nilai rata rata paling tinggi di konsentrasi 50% yaitu 8,05 mm dalam kategori sedang, tetapi tidak efektif untuk di jadikan sebagai antibakteri karena belum masuk kategori zona hambat kuat atau sangat kuat. tidak terdapat zona hambat ekstrak pakkat dan biji pala terhadap Shigella dan S-Aureus (p>0,05), tidak terdapat efektivitas ekstrak pakkat dan biji pala terhadap bakteri pada ikan salai dan tidak ditemukan dosis yang efektif terhadap pemberian ekstrak pakkat pada ikan salai.</p>Bintang Darma M SitepuYolanda Eliza Putri LubisMaya Sari Mutia
Copyright (c) 2024 Bintang Darma M Sitepu, Yolanda Eliza Putri Lubis, Maya Sari Mutia
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-102024-10-10834920492910.31004/prepotif.v8i3.34457KARAKTERISTIK PENDERITA GOUT ARTHRITIS DI RUMAH SAKIT IBNU SINA TAHUN 2019-2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34572
<p><em>Gout Arthritis </em>merupakan gangguan/penyakit dimana terjadi peradangan sendi akibat penumpukan asam urat yang berlebihan. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) (2013), Arthritis gout menduduki urutan kedua terbesar setelah penyakit Osteoarthritis di Indonesia. Untuk mengetahui karakteristik pasien <em>Gout Arthritis </em>di Rumah Sakit Ibnu Sina. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif dengan desain sample survey menggunakan data Rekam medik. Berdasarkan karakteristik usia terlihat bahwa responden masa manula atau usia 65 tahun keatas memiliki jumlah terbanyak yaitu 10 orang dengan presentase sebesar 33%, dan jumlah terkecil pada masa dewasa awal yaitu 2 orang dengan presentase 7%. Berdasarkan karakteristik IMT terlihat bahwa responden terbanyak adalah responden dengan IMT yang normal lsebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 50% dan IMT terendah pada responden dengan IMT Obesitas 2 sebanyak 2 orang dengan presentase sebesar 7%. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, responden laki-laki adalah yang terbanyak berjumlah 28 orang dengan presentase sebesar 93%. Sedangkan responden perempuan yaitu sebanyak 2 orang dengan presentasi hanya sebesar 7%. Berdasarkan karakteristik kadar asam urat terlihat bahwa responden dengan kadar asam urat yang normal dan meningkat adalah sama, yaitu sebanyak masing-masing 15 orang dengan presentase sebesar 50%. Penderita <em>Gout Arthritis </em>paling banyak terkena pada usia manula atau >65 tahun, lebih dominan pada pria dengan jumlah 28 orang (93%), dan terbanyak pada pasien-pasien yang memiliki IMT kategori normal dengan rentang nilai 18.6 – 22.9 kg/m<sup>2</sup> dengan jumlah 15 orang (50%), serta tidak selalu terjadi peningkatan kadar asam urat pada pasien-pasien <em>Gout Arthritis </em>di RS Ibnu Sina karena didapatkan hasil kadar asam urat normal dan meningkat jumlahnya sama, masing-masing 15 orang (50%).</p>Dina AstarifaAndi Dhedie Prasatia SamErick Gameliel AmbaHasan HasanFadil Mula Putra
Copyright (c) 2024 Dina Astarifa, Andi Dhedie Prasatia Sam, Erick Gameliel Amba, Hasan Hasan, Fadil Mula Putra
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-102024-10-10834889489310.31004/prepotif.v8i3.34572ANALISIS IMPLEMENTASI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA LUBUKLINGGAU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34577
<p style="font-weight: 400;">Upaya konvergensi dalam percepatan dan penurunan stunting adalah dengan integrasi intervensi gizi secara sensitif maupun intervensi secara spesifik. Berdasarkan SSGI 2022 Kota Lubuklinggau berhasil melampaui target nasional yakni penurunan stunting hingga di angka 11,7%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi kebijakan dari konvergensi di Kota Lubuklinggau dengan pendekatan teori implementasi oleh Edward III. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan informan penelitian dipilih secara purposive. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, telaah dokumen dan dokumentasi. Kemudian data di analisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan secara umum komunikasi, sumber daya, disposisi dan birokrasi dalam implementasi konvergensi stunting di Kota Lubuklinggau telah berjalan cukup baik. Pada aspek komunikasi ditemukan kejelasan data lokasi prioritas dan peraturan daerah mengenai stunting namun masih memiliki kendala yaitu belum meratanya sosialisasi srategi nasional konvergensi stunting sampai tingkat pelaksana teknis lapangan. Pada aspek sumber daya ditemukan kendala keterbatasan anggaran program intervensi. Pada aspek disposisi OPD menunjukkan komitmen dan tidak ada ego sektoral dalam penyelenggaraan konvergensi. Sedangkan pada birokrasi pada tingkat kota Lubuklinggau dilakukan berdasarkan SK TPPS sedangkan SOP program berdasarkan internal pada masing-masing OPD pelaksana terkait. Kota Lubuklinggau diharapakan mampu melakukan pengembangan dan peningkatan TPPS hingga pada level pelaksana teknis lapangan program dan dapat merumuskan inovasi berbasis potensi lokal</p>Detya Sella EkanandaHamzah HasyimHaerawati Idris
Copyright (c) 2024 Detya Sella Ekananda, Hamzah Hasyim, Haerawati Idris
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-292024-09-29834806481310.31004/prepotif.v8i3.34577GAMBARAN FOTO TORAKS PADA ORANG TUA (45-65) YANG MENGALAMI PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE II (2022-2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34608
<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini berjudul gambaran foto toraks pada orang tua (45-65) yang mengalami penyakit diabetes melitus tipe II. Diabetes melitus adalah salah satu gangguan metabolism yang tidak dapat menghasilkan insulin yang banyak, dikarenakan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Foto toraks menjadi salah satu pemeriksaan yang sering digunakan dalam dunia medis, dimana gambar tersebut digunakan untuk melihat dan dievaluasi oleh tim medis terhadap kondisi organ pada tubuh pasien tersebut. Pada penelitian ini ditemukan adanya pemeriksaan foto thoraks pada pasien diabetes, yang mana hal ini dilakukan jika pasien mengalami gejala penyakit tambahan atau keinginan dari pasien itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan intepretasi terhadap foto thorax pada pasien lansia yang terkena diabetes melitus tipe II. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan cross sectional yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data dari RSU Royal Prima yang berupa rekam medik dan foto thorax pasien sejak bulan Mei tahun 2022 hingga bulan Mei 2023. Pada penelitian ini populasinya adalah pasien yang mengalami penyakit diabetes melitus tipe II. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu orang tua yang berusia 45-65 tahun. Pada hasil penelitian di dapati menunjukkan bahwa pasien yang terkena penyakit diabetes dan memiliki Gambaran foto thorax didapati sebanyak 26 orang dan pasien yang hanya terkena diabetes sebanyak 15 orang dengan nilai p-value = 0,989 yang berarti hasil analisis data menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara gambaran foto thoraks dengan diabetes melitus tipe II.</p>Tri Krisna Parluhutan NapitupuluIkhwanul Hakim NasutionIcha Yulianti Pulungan
Copyright (c) 2024 Tri Krisna Parluhutan Napitupulu, Ikhwanul Hakim Nasution, Icha Yulianti Pulungan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-142024-10-14834998500310.31004/prepotif.v8i3.34608PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JEWAWUT TERHADAP NILAI WARNA DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34624
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung jewawut terhadap nilai warna dan daya terima roti tawar. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan substitusi tepung jewawut yang terdiri dari 4 substitusi yang meliputi: A : 0%, B : 15%, C : 25%, D : 35%. Nilai warna dan daya terima dianalisis dengan uji kruskall wallis dan anova one way. Hasil penelitian pendahuluan menunjukan roti tawar tepung jewawut yang lebih disukai adalah roti tawar substitusi tepung jewawut 15% dikarenakan menghasilkan warna yang lebih cerah, aroma dan rasa tidak terlalu khas seperti jewawut dan tekstur yang dihasilkan cenderung lebih empuk. Hasil penelitian utama menunjukan kadar air yang dihasilkan tepung jewawut setelah dilakukan dua kali analisis yaitu 10,87% dan 10,73% dengan hasil rata-rata yaitu 10,80%. Hasil penelitian utama juga menunjukan bahwa substitusi tepung jewawut berpengaruh nyata terhadap nilai warna roti tawar dengan nilai p<0,05. Oleh karena ada beda maka dilanjutkan uji <em>Dunnet T3</em>, hasil uji <em>Dunnet T3 </em>menunjukan ada beda nilai warna antar roti tawar substitusi tepung jewawut. Pengaruh daya terima roti tawar dari substitusi tepung jewawut memiliki nilai p<0,05 yang berarti ada pengaruh dari berbagai substitusi tepung jewawut terhadap daya terima roti tawar. Berdasarkan persentase secara kesukaan keseluruhan panelis cenderung menyukai roti tawar tanpa substitusi tepung jewawut (kontrol) dan pada roti tawar substitusi tepung jewawut hasil terbaik adalah roti tawar substitusi tepung jewawut 15% dengan ciri sensorik roti tawar berwarna putih kekuningan, tekstur lembut.</p>Raihan Adi SetyawanEni Purwani
Copyright (c) 2024 Raihan Adi Setyawan, Eni Purwani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21835542555710.31004/prepotif.v8i3.34624LITERATUR REVIEW : KARAKTERISTIK SISTITIS PADA PASIEN DEWASA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34892
<p style="font-weight: 400;">Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang umum terjadi di rumah sakit berdampak tingginya angka morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Infeksi saluran kemih tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Menurut perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun. ISK terbagi menjadi ISK atas (pielonefritis) dan ISK bawah (sistitis). ISK bawah yaitu urethritis, sistitis, epididymis, prostatitis. ISK bawah adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya adalah aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (<em>refluks uretrovesical</em>). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sistitis pada pasien dewasa. Literature review ini menggunakan literatur terbitan tahun 2019-2024 yang dapat diakses full. Dari beberapa jurnal yang telah dibahas, persentase pasien dengan sistitis menunjukkan perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Untuk penyakit penyerta yang diderita pasien didapatkan diabetes melitus merupakan penyakit penyerta terbanyak pada pasien sistitis diikuti dengan hipertensi dan penyakit jantung koroner sebagai penyakit penyerta terbanyak. Untuk Bakteri penyebab yang paling banyak adalah <em>Escherichia coli</em>. Dalam pemilihan antibiotik dalam pengobatan sistitis sendiri didapatkan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Trimethoprim, diikuti dengan nitrofurantoin. <strong> </strong></p> <p style="font-weight: 400;"> </p>M. Resha FebriansyahMona NulandaWidyaningrum Widyaningrum
Copyright (c) 2024 M. Resha Febriansyah, Mona Nulanda, Widyaningrum Widyaningrum
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-102024-10-10834894489810.31004/prepotif.v8i3.34892THE IMPACT OF PREMATURE DISCONTINUATION OF ANTIVIRAL THERAPY IN CHRONIC HEPATITIS B : A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34926
<p>Infeksi virus hepatitis B (HBV) kronis menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang besar, yang berpotensi menyebabkan sirosis dan karsinoma hepatoseluler (HCC). Terapi antivirus yang efektif telah meningkatkan prognosis pasien, tetapi menghentikan pengobatan dapat mengakibatkan hasil yang merugikan. Seorang pria berusia 61 tahun dengan riwayat hepatitis B menghentikan terapi antivirus, yang menyebabkan penyakit kuning yang memburuk, nyeri perut, dan gejala lainnya. Pemeriksaan mengungkapkan disfungsi hati yang signifikan. Hepatitis B merupakan masalah kesehatan global. Analog nukleosida (NA) jangka panjang sangat penting untuk mengelola HBV. Penghentian NA sebelum waktunya dapat menyebabkan kekambuhan virologis dan klinis, yang memerlukan kepatuhan ketat terhadap pengobatan dan pemantauan berkelanjutan. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya mematuhi terapi antivirus dan menyoroti perlunya pemantauan pasien yang waspada untuk mencegah penurunan kesehatan yang parah.</p>Oktavia SetyaningrumAlbert Tri Rustamadji
Copyright (c) 2024 Oktavia Setyaningrum, Albert Tri Rustamadji
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835155516010.31004/prepotif.v8i3.34926ADVANCEMENTS IN REGENERATIVE THERAPIES FOR LUMBAR DISCOGENIC PAIN : THEORETICAL REVIEW OF STEM CELL THERAPY AND GENE THERAPY
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34928
<p>Nyeri diskogenik lumbal yang diakibatkan oleh degenerasi diskus intervertebralis merupakan kondisi yang umum dan melemahkan yang berdampak signifikan pada kualitas hidup pasien dan membebani sistem perawatan kesehatan. Perawatan tradisional sering kali gagal mengatasi patologi yang mendasarinya, sehingga mendorong peningkatan minat pada terapi regeneratif seperti terapi sel punca, biologik, dan terapi gen, yang bertujuan untuk memulihkan fungsi diskus dan memberikan kelegaan yang bertahan lama. Tinjauan pustaka dilakukan menggunakan PubMed, MEDLINE, dan Embase, dengan fokus pada studi dari 10 tahun terakhir. Kata kunci meliputi "regenerasi diskus intervertebralis," "terapi sel punca," dan "terapi gen." Studi dipilih berdasarkan relevansi dan kualitas metodologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi sel punca menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan regenerasi diskus melalui diferensiasi seluler dan sekresi faktor pertumbuhan. Terapi gen menawarkan perbaikan diskus yang terarah tetapi menghadapi kendala terkait sistem pemberian dan keamanan. Terapi regeneratif berpotensi mengubah manajemen nyeri diskogenik lumbal dengan mengatasi akar penyebabnya daripada gejalanya. Namun, tantangan etika, regulasi, dan teknis harus diatasi. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji coba jangka panjang dan multipusat, sangat penting untuk memvalidasi manfaat klinisnya.</p>Aurellia AurelliaAlfred Sutrisno Sim
Copyright (c) 2024 Aurellia Aurellia, Alfred Sutrisno Sim
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835149515410.31004/prepotif.v8i3.34928LAPORAN KASUS : TAP (TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE) BLOCK SEBAGAI MANAJEMEN NYERI POST OPERASI PADA PASIEN YANG MENJALANI SEKSIO SESAREA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34952
<p style="font-weight: 400;"><em>Sectio caesarea </em>(SC) merupakan prosedur pembedahan yang banyak dilakukan di seluruh dunia, dengan sekitar 20% wanita saat ini menjalani metode persalinan ini. <em>Transversus abdominis plane block</em> (TAP blok) sebagai blok saraf perifer memberikan analgesia pada area dinding abdomen. TAP blok cukup aman dan efektif untuk menghasilkan efek analgesia pada dinding abdomen yang dipersarafi cabang saraf setinggi T6-L1. Blok dilakukan dengan memasukkan regimen anestesi lokal pada fascia plana diantara muskulus transversus abdominis dan muskulus internal oblique secara blind atau dengan dipandu ultrasound. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain <em>case control. </em>G1P0A0 Gravid 41 minggu 5 hari belum inpartu + fetal hidrosefalus + calon akseptor AKDR. Dilakukan operasi seksio sesarea transperitoneal profunda + insersi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim selama 1 jam 45 menit, perdarahan 300 mL. Post operasi pasien nafas spontan adekuat, hemodinamik stabil, pasien sadar baik dan pasien dipindahkan ke PACU. Tatalaksana TAP (Transversus abdominis plane) Blok ( Bupivacain isobarik 0,25% 50 mg bilateral, total 100mg, tidak melebihi dosis toksis 150mg), Parasetamol 1 gram/6 jam/IV, Metamizole 1 gram/8 jam/IV. TAP Blok sebagai bagian dari multimodal analgesia memberikan analgesia yang aman dan efektif pada pasien yang menjalani presedur <em>Sectio caesarea </em>karena dapat menurunkan penggunaan opioid, mempercepat waktu mobilisasi dan mengurangi hari rawat inap sama dengan pasien normal</p>Tasya Adinda PutriMuhammad Wirawan HarahapGede Indra Jaya
Copyright (c) 2024 Tasya Adinda Putri, Muhammad Wirawan Harahap, Gede Indra Jaya
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-172024-10-17835161516910.31004/prepotif.v8i3.34952KEBIJAKAN ALUR MEJA VAKSINASI COVID 19 :STUDI KUALITATIF PADA VAKSINATOR POLRI DI BIDDOKKES POLDA SUMUT TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/34956
<h1 style="margin-top: 0cm; text-align: justify; line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; font-family: 'Times New Roman',serif; color: windowtext; font-weight: normal;">Tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggali lebih dalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan kebijakan alur meja vaksinasi Covid-19 di Biddokkes Polda Sumut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi, meliputi perpanjangan waktu pengumpulan data, triangulasi sumber informasi, dan triangulasi metode pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini adalah petugas vaksinator di Biddokkes, unsur pimpinan Biddokkes, serta masyarakat yang terlibat dalam proses vaksinasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Miles dan Hubberman yang melibatkan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi dari alur lima meja yang diterapkan oleh Biddokkes Polda Sumut yang terdiri dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, skrining, penyuntikan, dan observasi memiliki dampak yang signifikan. Modifikasi ini terbukti mampu mengurangi dari risiko, memastikan keamanan pasien, meningkatkan efisiensi dari proses vaksinasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi tersebut. Keberhasilan alur vaksinasi ini juga tidak terlepas dari dukungan tokoh masyarakat dan pihak Polsek yang aktif mengedukasi serta meyakinkan masyarakat mengenai kemudahan dan manfaat vaksinasi Covid-19. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam mengatasi keraguan dan ketakutan masyarakat terhadap vaksinasi, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat. Dengan keberhasilan yang dicapai, sistem pelayanan lima meja ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi instansi kesehatan lainnya. Implementasi alur yang terstruktur dan didukung oleh kolaborasi berbagai pihak dapat memastikan bahwa program vaksinasi berjalan efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan dan praktik vaksinasi di berbagai instansi kesehatan di Indonesia.</span></h1> <h1 style="margin-top: 0cm; text-align: justify; line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; font-family: 'Times New Roman',serif; color: windowtext; font-weight: normal;">Tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggali lebih dalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan kebijakan alur meja vaksinasi Covid-19 di Biddokkes Polda Sumut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi, meliputi perpanjangan waktu pengumpulan data, triangulasi sumber informasi, dan triangulasi metode pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini adalah petugas vaksinator di Biddokkes, unsur pimpinan Biddokkes, serta masyarakat yang terlibat dalam proses vaksinasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Miles dan Hubberman yang melibatkan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi dari alur lima meja yang diterapkan oleh Biddokkes Polda Sumut yang terdiri dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, skrining, penyuntikan, dan observasi memiliki dampak yang signifikan. Modifikasi ini terbukti mampu mengurangi dari risiko, memastikan keamanan pasien, meningkatkan efisiensi dari proses vaksinasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi tersebut. Keberhasilan alur vaksinasi ini juga tidak terlepas dari dukungan tokoh masyarakat dan pihak Polsek yang aktif mengedukasi serta meyakinkan masyarakat mengenai kemudahan dan manfaat vaksinasi Covid-19. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam mengatasi keraguan dan ketakutan masyarakat terhadap vaksinasi, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat. Dengan keberhasilan yang dicapai, sistem pelayanan lima meja ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi instansi kesehatan lainnya. Implementasi alur yang terstruktur dan didukung oleh kolaborasi berbagai pihak dapat memastikan bahwa program vaksinasi berjalan efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan dan praktik vaksinasi di berbagai instansi kesehatan di Indonesia.</span></h1>Dede Yusuf Fahma RaziDonal NababanLaura M. SiregarLukman HakimDewi Bancin
Copyright (c) 2024 Dede Yusuf Fahma Razi, Donal Nababan, Laura M. Siregar, Lukman Hakim, Dewi Bancin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835004501610.31004/prepotif.v8i3.34956ANALISIS PEMERIKSAAN MSCT SCAN THORAX DENGAN KONTRAS MEDIA INTRAVENA PADA KLINIS YANG TERDIAGNOSIS TUMOR PARU DI RS BHAYANGKARA MAKASSAR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35036
<p><em>Thorax </em>merupakan rongga berbentuk kerucut yang dilapisi tulang rawan dan tulang asli. Beberapa penyakit yang sering terjadi pada rongga dada adalah tumor atau massa, gangguan sirkulasi, radang, trauma, gangguan perikardium, serta infeksi rongga dada lainnya. MSCT <em>Scan Thorax </em>kontras adalah prosedur yang menggunakan zat kontras untuk memperjelas struktur dan organ di dalam dada. Kelainan seperti tumor, pembuluh darah yang tersumbat atau bocor, peradangan dan infeksi di dalam dada dapat diidentifikasi menggunakan zat kontras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan MSCT <em>Scan Thorax </em>dengan kontras media intravena pada klinis yang terdiagnosis tumor paru sekaligus mengevaluasi kelebihan dan kekurangan penggunaan <em>slice thickness </em>3-5 mm dan <em>delay </em>35 detik. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan subjek tiga radiografer, dua dokter spesialis radiologi, satu dokter pengirim, dan tiga pasien. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur ini melibatkan persiapan pasien, persiapan alat dan bahan, serta pelaksanaan <em>scanning</em>. Protokol <em>Chest </em>-C digunakan untuk <em>scanning pre</em>-kontras, sementara <em>Chest </em>+C untuk <em>post</em>-kontras dengan penggunaan injector pada <em>flow rate </em>1,5 <em>mL</em>/detik serta volume media kontras dan <em>saline </em>(NaCl) sekitar 50 <em>mL</em>. Penggunaan <em>slice thickness </em>3-5 mm meningkatkan detail anatomi dan deteksi <em>lesi </em>kecil dengan lebih baik, sedangkan <em>delay </em>35 detik membantu memperjelas perfusi paru serta pembuluh darah arteri dan vena. Meskipun prosedur ini efektif dalam diagnosis tumor paru, durasi pemeriksaan yang lebih lama dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.</p>Zulfa Dirza SudirmanI Made Lana PrasetyaI Made Adhi Mahendrayana
Copyright (c) 2024 Zulfa Dirza Sudirman, I Made Lana Prasetya, I Made Adhi Mahendrayana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-212024-10-21835161517110.31004/prepotif.v8i3.35036PERAN SEQUENCE 3D AXIAL SWAN PADA MRI BRAIN KASUS PARKINSON
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35098
<p>Magnetic Resonance Imaging (MRI) 3D Axial SWAN otak adalah teknik pencitraan non-invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur dan fungsi otak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran sequence 3D Axial SWAN pada pemeriksaan MRI otak pada kasus klinis Parkinson. Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan gangguan motorik dan non-motorik. Pemeriksaan MRI otak menggunakan sequence 3D Axial SWAN mampu memberikan visualisasi yang lebih jelas terkait perubahan mikrostruktural di otak, terutama dalam mendeteksi kelainan vaskular kecil dan penumpukan zat besi yang berhubungan dengan degenerasi jaringan. Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah sakit di Jakarta, dengan melibatkan beberapa radiografer, dokter radiologi, dan pasien yang didiagnosis Parkinson. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai peran sequence SWAN dalam diagnosis Parkinson, serta memberikan wawasan praktis dalam meningkatkan akurasi diagnostik MRI Brain pada pasien Parkinson.</p>Firman Dwi RoyansyahI Putu Eka JuliantaraI Wayan Ariec
Copyright (c) 2024 Firman Dwi Royansyah, I Putu Eka Juliantara, I Wayan Ariec
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-212024-10-21835172518010.31004/prepotif.v8i3.35098PERSEPSI IBU BALITA TENTANG STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDRAMUKTI KAB.TULANG BAWANG BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35122
<p>Tujuan penelitian ini mengkaji persepsi ibu balita tentang pengertian, penyebab, pencegahan dan penanggulangan <em>stunting</em> di wilayah Puskesmas Candra Mukti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dengan informan kunci yaitu ibu balita <em>stunting</em>, informan tambahan yaitu kader pos yandu dan pemegang program gizi puskesmas. Ibu mempersepsikan pengertian stunting cenderung kepada tanda-tanda fisik yang meliputi anak terlihat kecil, serta pertumbuhan lambat, dengan ciri- ciri badan pendek, kurus, lemah dan kurang gizi. Petugas kesehatan melakukan sosialisasi lanjutan mengenai stunting, edukasi gizi, keterampilan hidup bersih dan sehat serta KIA dengan lebih sering menggunakan media promosi kesehatan yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Informasi yang digaungkan bukan saja berkaitan dengan aspek fisik akibat stunting dan faktor langsung penyebab stunting, tetapi lebih diutamakan pada akibat stunting terhadap kecerdasan dan perkembangan otak anak dan faktor tidak langsung penyebab stunting seperti ketersediaan air bersih dan sanitasi.</p>SutrioAntun RahmadiArie NugrohoUsdeka MulianiRoza Mulyani
Copyright (c) 2024 Sutrio, Antun Rahmadi, Arie Nugroho, Usdeka Muliani, Roza Mulyani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-252024-10-25835195520510.31004/prepotif.v8i3.35122PEMERIKSAAN MRI LUMBOSACRAL DALAM MENDIAGNOSA SYNDROME PIRIFORMIS PADA MRI 0,35 TESLA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35159
<p>MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan modalitas pencitraan diagnostic karena menggunakan radiasi non ionisasi, bersifat non invasif, dan menghasilkan resolusi yang tinggi pada jaringan lunak serta memungkinkan pencitraan dari berbagai arah irisan pada segala bidang (<em>transversal, sagittal, coronal</em>, bahkan <em>oblique</em>) sehingga hasil gambaran lebih detail dan jelas. Sistem muskuloskeletal memiliki berbagai struktur seperti; tulang, otot, tulang rawan, tendon, sendi, dll. Salah satu yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan MRI Lumbosacral. Untuk mengetahui penatalaksanaan pemeriksaan MRI Lumbosacral dalam menegakkan diagnose syndrome piriformis pada MRI 0.35 Tesla di Unit Radiologi Kasih Ibu Hospital Saba. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dimana penulis melakukan observasi, pencatatan, dan pengumpulan data, kemudian melakukan wawancara terhadap responden sesuai rumusan masalah yang ada, dan ditarik suatu kesimpulan. Penatalaksaan MRI Lumbal dilakukan dengan <em>sequence</em> T1 TSE Sagital, dan Axial, T2 TSE Sagital Coronal, dan Axial, T2 <em>Tirm Fat saturation sagittal, </em>T2 Hasteirm3D <em>coronal</em> <em>myelo</em>. Pada kasus <em>syndrome piriformis</em> MRI Lumbosacral dilakukan dengan penambahan <em>sequence</em> T2 Trufi3D Axial Periformis. Setelah citra terbentuk kemudian dilakukan filter, dan dikirim ke radiolog melalui PACS. Kelebihan dari penatalaksanaan ini membantu melihat penyebab dari syndrome piriformis dan mengoptimalkan hasil citra pada diagnosa syndrome piriformis. Sementara kekurangannya, penambahan waktu yang lebih lama dalam melakukan pemeriksaan.</p>Dewa Ayu Mas Pradnya DewiI Putu Eka Juliantara I Wayan Ariec Sugiantara
Copyright (c) 2024 Dewa Ayu Mas Pradnya Dewi, I Putu Eka Juliantara , I Wayan Ariec Sugiantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-272024-10-27835300530610.31004/prepotif.v8i3.35159ANALISIS RISIKO PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO DENGAN METODE LCA (LIFE CYCLE ASSESSMENT)
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35184
<p>kesehatan lingkungan. Limbah medis yang dihasilkan harus dikelola sesuai ketentuan agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Berbagai risiko yang timbul dari pengelolaan limbah medis dapat terjadi jika pengelolaan limbah yang dilakukan tidak menerapkan prosedur yang tepat dan sesuai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menggunakan metode LCA <em>(Life Cycle Assessment</em>). Metode LCA merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui dampak risiko terhadap lingkungan dari aktifitas kegiatan, salah satunya aktifitas pengelolaan limbah medis. Metode dalam penelitian yang digunakan melalui pendekatan LCA dengan analisis data menggunakan IMPACT 2002+ dengan mengukur empat kategori dampak yaitu <em>human health</em>, <em>ecosystem quality</em>, <em>climate change</em> dan <em>resources</em>. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan limbah <em>onsite</em> menggunakan insinerator rumah sakit memiliki dampak yang signifikan pada seluruh kategori dampak lingkungan yang diteliti yaitu: <em>human health</em>, <em>ecosystem quality</em>, <em>climate change</em> dan <em>resources</em>. Pemilahan limbah yang tepat untuk mengurangi timbulan limbah medis dengan optimalisasi daur ulang limbah dapat menurunkan dampak dari pengolahan limbah secara <em>onsite</em> menggunakan insinerator.</p>Roosdiana IrawatiTr i JokoMursid Raharjo
Copyright (c) 2024 Roosdiana Irawati, Tr i Joko, Mursid Raharjo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-212024-10-21835181519410.31004/prepotif.v8i3.35184FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN ORANG TUA PADA PEMBERIAN IMUNISASI nOPV2 (NOVEL ORAL POLIO VACCINE TYPE 2) ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35236
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2 (<em>Novel Oral Polio Vaccine Type </em>2) anak usia 0-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Mandrehe Kabuapten Nias Barat. Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain studi potong lintang (<em>cross sectional</em>) dikarenakan penelitian ini dilakukan dalam satu waktu pengukuran yang sama untuk variabel dependen dan variabel independent. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 95 orang tua yang mempunyai anak usia 0-59 bulan, dengan teknik probability sampling arti semakin banyak jumlah populasi semakin banyak juga jumlah sampel yang diambil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki nilai sig-p 0,000 < 0,05, sikap sig-p 0,001 < 0,05, kepercayaan sig-p 0,007 < 0,05, peran Petugas kesehatan sig-p 0,000 < 0,05 dan dukungan keluarga sig-p 0,002 < 0,05, Yang artinya memiliki hubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2. Untuk Variabel pekerjaan nilai sig-p 0,651 > 0,05 dan keterjangkauan sig-p 0,381 > 0,05, Yang artinya tidak memiliki hubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan pengetahuan, sikap, kepercayaan, dukungan keluarga serta peran petugas Kesehatan yang menjadi faktor dominan dengan penerimaan orang tua pada pemberian Imunisasi nOPV2, sedangkan pekerjaan dan keterjangkauan tidak memiliki hubungan dengan penerimaan orang tua pada pemberian imunisasi nOPV2. Dinas Kesehatan diharapkan berperan dalam pengembangan mutu dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta memfasiltasi petugas kesehatan sehingga membantu menjaga dan memperkuat kepercayaan orangtua terhadap kualitas pelayanan kesehatan.</p>Eka Dharma Putra WaruwuSonny Priajaya WarouwJanno SinagaRahmat Alyakin. DakhiVierto Irennius Girsang
Copyright (c) 2024 Eka Dharma Putra Waruwu, Sonny Priajaya Warouw, Janno Sinaga, Rahmat Alyakin. Dakhi, Vierto Irennius Girsang
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835073509810.31004/prepotif.v8i3.35236ANALISIS SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35239
<p>Menurut WHO di negara berkembang, biaya obat sebesar 24-66% dari total biaya kesehatan. Belanja obat yang demikian besar tentunya harus dikelola dengan efektif dan efisien. Perencanaan merupakan kegiatan dasar dari pengelolaan obat untuk menentukan kebutuhan obat dan merupakan salah satu fungsi yang menentukan keberhasilan kegiatan selanjutnya di Gudang Farmasi Kabupaten yang nantinya akan bermanfaat bagi kelancaran pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah m<a href="http://repository.unej.ac.id/">elakukan analisis terhadap sistem penyimpanan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir</a>. <a href="http://repository.unej.ac.id/">Penelitian ini dilakukan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir.</a><a href="http://repository.unej.ac.id/">Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari – Juli 2024. </a> <a href="http://repository.unej.ac.id/">Input penyimpanan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir sudah tersedia dan sudah mencukupi yang terdiri dari Sumber Daya Manusia, Dokumen, SOP, Anggaran dan Sarana Prasarana. Hanya saja belum optimalnya kerjasama antar petugas gudang farmasi sebagai suatu tim dalam suatu sistem, pegawai baru harus diajarkan dan dibiasakan mengikuti SOP yang sudah ada, kekurangtelitian petugas mencatat transaksi obat, dan jumlah pallet yang tersedia masih perlu penambahan merupakan kendala dalam input penyimpanan.</a><a href="http://repository.unej.ac.id/">Proses penyimpanan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir sudah dilakukan sesuai prosedur yang terdiri dari penerimaan, penyusunan, pengeluaran, stock opname dan pencatatan dan pelaporan. Namun masih ada kedala dalam pencatatan yakni terkadang terdapat kesalahan dalam pencatatan akibat petugas kurang teliti dalam melakukan pencatatan. Sehingga masih ditemukan jumlah stok fisik berbeda dengan kartu stok.</a> Demikian juga pegawai baru masih perlu diajari agar dapat menyesuaikan diri dengan prosedur penyimpanan obat.</p>Nomita Sari SagalaRahmat Alyakin DakhiMido Ester J. SitorusDonal NababanVierto Irennius GirsangKesaktian Manurung
Copyright (c) 2024 Nomita Sari Sagala, Rahmat Alyakin Dakhi, Mido Ester J. Sitorus, Donal Nababan, Vierto Irennius Girsang, Kesaktian Manurung
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835099512210.31004/prepotif.v8i3.35239HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN (MANAGER), MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MUTU PELAYANAN KARYAWAN ASURANSI KESEHATAN PLN INSURANCE DI JAKARTA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35240
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Gaya Kepemimpinan<em> manager</em><em>,</em> motivasi kerja, dsiplin kerja,kompetensi dan lingkungan kerja terhadap mutu pelayanan karyawan asuransi PLN di Jakarta. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> untuk melihat hubungan gaya kepemimpinan <em>manager</em><em>, </em>motivasi kerja,disiplin kerja,kompetensi dan lingkungan kerja terhadap mutu pelayanan karyawan asuransi kesehatan PLN Insurance di Jakarta<em>. </em>Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor Asuransi PLN di Jakarta yang dilaksanakan pada bulan Februari 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan asuransi kesehatan sebanyak 40 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan asuransi Kesehatan sebanyak 40 orang dengan Teknik <em>total sampling.</em> Teknik dan cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil analisis <em>bivariat</em> diperoleh hasil bahwa variabel gaya kepemimpinan (manager) p value= 0,00 < 0,05, motivasi kerja diperoleh p value= 0,00<0,05, displin kerja diperoleh p value= 0,00 < 0,05, kompetensi diperoleh p value = 0,00 < 0,05 dan lingkungan kerja diperoleh 0,00< 0,05. Hasil analisis uji <em>multivariat </em>diperolah hasil bahwa faktor dominan dari kelima variabel adalah variabel gaya kepemimpinan <em>(Manager</em>) dimana diperoleh Exp. B sebesar 0,26.805 yang artinya gaya kepemimipinan <em>(Manager)</em> 26.805 kali mempengaruhi mutu pelayanan karyawan asuransi kesehatan PLN Insurance di Jakarta.. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa gaya kepemimpinan, motivasi kerja, disiplin kerja, kompetensi, dan lingkungan kerja memiliki hubungan terhadap peningkatan mutu pelayanan karyawan asuransi kesehatan dimana diperoleh hasil < 0,05.</p>Sri UlinaDonal NababnSeri Asnawati MuntheRinawati SembiringIvan Elisabeth PurbaNettietalia Br. Brahmana
Copyright (c) 2024 Sri Ulina, Donal Nababn, Seri Asnawati Munthe, Rinawati Sembiring, Ivan Elisabeth Purba, Nettietalia Br. Brahmana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835123513810.31004/prepotif.v8i3.35240STRES PADA DOKTER PRAKTEK : STUDI KUALITATIF PADA DOKTER UMUM DI FKTP BIDDOKKES POLDA SUMUT TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35242
<h1>Penelitian ini menyelidiki stres pada dokter FKTP Biddokkes Polda Sumut. Penelitian ini bersifat kualitatif. Sifat subjektif peneliti menjadi instrumen penelitian, oleh karena itu digunakan perpanjangan waktu, triangulasi sumber, dan triangulasi metode pengumpulan data untuk memverifikasi data. Dokter, Kasubbag Kespol Biddokkes, dan keluarga menjadi informan. Data dianalisis menggunakan Miles dan Hubberman. Penelitian menunjukkan dokter FKTP Biddokkes Polda Sumut stres. Karena padatnya beban kerja, kelelahan cukup besar. Gejala stres berkisar dari ringan hingga berat. Dokter bersantai dengan menonton TV, istirahat, bercerita, berlibur, serta merawat tanaman dan hewan peliharaan. Kapolda Sumut yang membawahi seluruh FKTP di tingkat yang sama, berupaya mengurangi stres para dokternya dengan menambah jumlah dokter honorer untuk membantu mereka dalam memberikan pelayanan di FKTP maupun dalam kegiatan kepolisian. Dengan lebih banyak dokter, dokter praktik seharusnya memiliki lebih banyak waktu istirahat dan meminimalkan stres.</h1>Triwil Octavianus PanjaitanDonal NababanLaura Mariani SiregarMindo Tua SiagianJanno SinagaJohansen Hutajulu
Copyright (c) 2024 Triwil Octavianus Panjaitan, Donal Nababan, Laura Mariani Siregar, Mindo Tua Siagian, Janno Sinaga, Johansen Hutajulu
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-182024-10-18835017502910.31004/prepotif.v8i3.35242KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM TIFOID PADA ANAK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35270
<p>Di Indonesia terjadi peningkatan angka kejadian demam tifoid dengan kejadian sekitar 500 per 100.000 penduduk. Jumlah kejadian tertinggi demam tifoid terjadi pada pada anak-anak dengan usia 5-15 tahun, bahwa jumlah kejadian demam tifoid sebesar 81,7 insidensi tiap 100.000 penduduk per tahun. Tinjauan <em>literature review</em> dilakukan dengan memanfaatkan berbagai basis data elektronik seperti <em>PubMed</em>, <em>Scopus</em>, dan <em>Web of Science</em>. Pencarian difokuskan pada artikel yang diterbitkan dalam rentang waktu 2014 hingga 2024 dengan menggunakan kata kunci anak, demam, tifoid, dan karakteristik. Kriteria inklusi yang digunakan mencakup studi retrospektif, <em>cross-sectional</em>, dan observasional yang ditulis dalam bahasa Inggris. Dari 500 artikel yang awalnya ditemukan, sebanyak 25 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara menyeluruh. Karakteristik penderita demam tifoid pada anak didapatkan bahwa anak yang paling sering terkena demam tifoid rata – rata berumur 5 - 15 tahun berjenis kelamin laki – laki lebih banyak daripada perempuan. Gejala klinis terbanyak adalah demam dan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare. Demam tifoid juga berhubungan dengan personal hygiene dan persediaan air bersih. Diangnosis ditegakkan dengan pemeriksaan widal test, tatalaksana antibiotik yang menjadi pilihan adalam <em>ceftriaxone</em> dan <em>cefixime</em>. Anak – anak lebih rentan terkena demam tifoid karena cenderung belum memahami atau tidak menjaga kebersihan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya menjaga dan mengajarkan prinsip hidup bersih dan sehat kepada anak – anak mereka untuk mencegah penyakit demam tifoid.</p>Muhammad SukriSidrah DarmaKartini Badruddin
Copyright (c) 2024 Muhammad Sukri, Sidrah Darma, Kartini Badruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-252024-10-25835206521710.31004/prepotif.v8i3.35270PENGARUH POLA ASUH KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL ANAK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35548
<p>Interaksi antara orang tua dan perlakuan terhadap anak memiliki peran yang krusial dalam kesehatan mental anak, karena orang tua merupakan lingkungan terdekat yang membentuk pengalaman awal anak. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis pola asuh orang tua dan mengeksplorasi peran pola asuh terhadap kesehatan mental anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis pola asuh orang tua, yaitu otoritatif, otoriter, permisif, dan tidak terlibat/mengabaikan. Pola asuh orang tua memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan mental anak, di mana respons dan tuntutan yang diberikan oleh orang tua terhadap perilaku anak dapat memberikan dampak yang berbeda pada perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional ini sangat memengaruhi kesehatan mental anak usia dini. Hubungan yang baik dan positif antara orang tua dan anak dalam keseharian terbukti memberikan pengaruh yang positif bagi kesehatan mental mereka.</p>I Gusti Ayu Thasya IndirayantiNathania MaulinaGritantya Yunita Tobing
Copyright (c) 2024 I Gusti Ayu Thasya Indirayanti, Nathania Maulina, Gritantya Yunita Tobing
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835307531010.31004/prepotif.v8i3.35548KELUHAN PASIEN TENTANG KETIDAKTERSEDIAAN OBAT STUDI KUALITATIF DI RSU CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35573
<p>Ketersediaan obat saat ini menjadi tuntutan pelayanan kesehatan. Manajemen logistik obat di rumah sakit meliputi tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, evaluasi dan monitoring yang saling terkait satu sama lain dan harus terkoordinasi dengan baik agar masing-masing dapat berfungsi secara optimal. Kekosongan persediaan obat di rumah sakit dapat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit dan dapat mengahambat perawatan dan kesembuhan pasien. Selain itu, adanya permasalahan kekosongan obat di Instalasi Farmasi menunjukan pengendaliaan obat yang kurang baik dalam manajemen logistik di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara dalam periode Januari hingga Agustus 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi langsung. Informan di dalam penelitian ini adalah pasien, staf unit pengaduan, kepala Instalasi Farmasi dan Wadir Penunjang Pelayanan. Pengolahan data penelitian dengan metode wawancara mendalam<em> (In-depth Interview).</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekosongan stok obat di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara disebabkan karena terjadi keterlambatan penerimaan obat di Instalasi Farmasi. Untuk mencegah terjadi kekosongan obat di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara perlu ditingkatkan koordinasi dengan distributor obat dan merekomendasikan obat lain dengan efek farmakologis serupa kepada pasien. Penanganan keluhan di RSU Cut Meutia belum efetif dibuktikan oleh keluhan obat kosong sering berulang.</p>Safri WildaKesaktian ManurungMido Ester J. SitorusDonal NababanFrida Lina Tarigan
Copyright (c) 2024 Safri Wilda, Kesaktian Manurung, Mido Ester J. Sitorus, Donal Nababan, Frida Lina Tarigan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-142024-10-14834961497410.31004/prepotif.v8i3.35573STRATEGI PENGEMBANGAN KLINIK PRATAMA DANI TIGAPANAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT TAHUN 2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35574
<p>Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Salah satu dampaknya adalah kondisi persaingan antar klinik yang semakin ketat sehingga untuk bertahan dan unggul dalam persaingan, klinik dituntut untuk memiliki keunggulan dan mampu mengantisipasi serta beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang dinamis. Pada saat ini di Kabupaten Karo semakin banyak pilihan rumah sakit maupun klinik yang dapat melayani kesehatan dan juga masyarakat Kabupaten Karo sangat kritis terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan di Klinik Pratama Dani Tigapanah, untuk mengetahui faktor yang menjadi peluang dari pelaksanaan pelayanan di Klinik Pratama Dani Tigapanah, untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang menjadi hambatan dari pelaksanaan pelayanan di Klinik Pratama Dani Tigapanah, dan untuk mengetahui strategi pengembangan yang sesuai untuk Klinik Pratama Dani Tigapanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan hasil bahwa standar pelayanan yang telah diterapkan di Klinik Pratama Dani Tigapanah telah sesuai, strategi pengembangan klinik dibagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah strategi internal untuk menambah kekuatan dan yang kedua adalah strategi eksternal untuk mendapatkan peluang. Strategi internal terdiri dari aspek pelayanan klinik, aspek fasilitas, aspek biaya tarif, pelayanan pada masyarakat, organisasi, kesejahteraan dan kinerja SDM. Strategi eksternal terdiri dari fasilitas dan biaya/keuangan.</p>Sri Dianta Ulina GintingSinar Otniel KetarenChristine Roos Etty NainggolanKesaktian ManurungAsima Sirait
Copyright (c) 2024 Sri Dianta Ulina Ginting, Sinar Otniel Ketaren, Christine Roos Etty Nainggolan, Kesaktian Manurung, Asima Sirait
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-272024-10-27835046507210.31004/prepotif.v8i3.35574KARAKTERISTIK PASIEN STROKE HEMORAGIK YANG MENJALANI OPERASI DI RSUD WALED CIREBON
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35584
<p>Stroke hemoragik atau perdarahan intraserebral (PIS) spontan merupakan salah satu jenis patologi stroke akibat pecahnya pembuluh darah intraserebral. Di Indonesia tingkat kejadian stroke diperkirakan ada 800-1000 penderita setiap tahunnya dan menjadi negara penyumbang kasus stroke terbesar di negara Asia. Kejadian stroke hemoragik dipengaruhi oleh beberapa hal seperti usia, jenis kelamin, tekanan darah. Maka dari itu penelitian ini dilakukan agar mengetahui karakteristik pasien stroke hemoragik yang menjalani operasi di RSUD Waled Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan metode total sampling, data yang di gunakan yaitu data sekunder berupa rekam medis pasien stroke hemoragik yang menjalani operasi di RSUD Waled Cirebon. Pada penelitian ini didapartkan dari 68 sampel yang masuk kriteria inkulsi dan eksklusi didapatkan prevalensi karakteristik pasien stroke hemoragik yang menjalani operasi Berdasarkan kelompok usia terbanyak adalah kelompok lansia akhir usia 56-65 tahun sebanyak 25 orang (36,8%), Berdasarkan kelompok jenis kelamin terbanyak adalah kelompok laki-laki sebanyak 36 orang (52,9%), Berdasarkan kelompok tekanan darah awal masuk rumah sakit terbanyak adalah hipertensi stage 2 sebanyak 49 orang (72,1%), dan Berdasarkan kelompok lokasi perdarahan terbanyak adalah Thalamus sebanyak 27 orang (39,7%).. maka Prevalensi tertinggi pada karakteristik pasien stroke hemoragik yang menjalani operasi di RSUD Waled Kabupaten Cirebon adalah usia lansia akhir (56-65 tahun), mayoritas laki-laki, lokasi perdarahan terbanyak berada di thalamus dan rerata tekanan darah awal pasien berada di hipertensi stage 2.</p>Ayu NurkholifahRachmanda HaryoHendry Gunawan
Copyright (c) 2024 Ayu Nurkholifah, Rachmanda Haryo, Hendry Gunawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835325533110.31004/prepotif.v8i3.35584HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI KOPI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA ANGKATAN 21
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35654
<p>Kafein merupakan methylxanthine utama yang terdapat dalam kopi dan perannya yang signifikan adalah meningkatkan tekanan darah. Kafein dalam kopi dapat menghambat reseptor adenosine dan menghambat fosfodiesterase, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Adenosin, yang bertindak sebagai vasodilator dan mengatur tekanan darah, diyakini terpengaruh oleh kafein dalam mekanisme regulasi tekanan darah setelah mengonsumsi kopi. Mahasiswa kedokteran cenderung mengonsumsi kafein sebagai stimulan karena jadwal istirahat yang terbatas, Motivasi di balik konsumsi kafein oleh mahasiswa disebabkan oleh peningkatan fungsi kognitif setelah mengonsumsi kafein, termasuk peningkatan konsentrasi, daya ingat, dan performa fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi kopi pada mahasiswa dan apakah ada peningkatannya pada tekanan darah mahasiswa/i angkatan 21 kedokteran UNPRI. Penelitian ini menerapkan desain observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional dalam pengumpulan data. Variabel independen pada penelitian ini adalah kebiasaan mengonsumsi kopi, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah tekanan darah. Populasi yang yang digunakan dalam penelitian ini mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Angkatan 21. Metode sampling yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu <em>consecutive sampling</em>. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 responden yang dianalisis, sebagian besar (34 orang) memiliki kebiasaan konsumsi kopi dalam kategori sedang, dengan mayoritas (36 orang) memiliki tekanan darah yang normal. Hasil uji bivariat menunjukkan nilai p sebesar 0,621 (>0,05), yang mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan konsumsi kopi dan tekanan darah di antara responden yang diteliti.</p>Hindyra VialenthynaTaufik DelfianAndre Budi
Copyright (c) 2024 Hindyra Vialenthyna, Taufik Delfian, Andre Budi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835311531810.31004/prepotif.v8i3.35654STRATEGI KEPEMIMPINAN UNTUK MENGHADAPI KRISIS DALAM ADMINISTRASI KESEHATAN : LITERATURE REVIEW
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35732
<p>Permasalahan dalam sistem kesehatan, seperti epidemi, bencana alam, dan tantangan ekonomi, seringkali memerlukan respons manajemen yang cepat dan efektif. Latar belakang ini menyoroti pentingnya kepemimpinan dalam membimbing organisasi layanan kesehatan melalui masa-masa sulit. Masalah utamanya adalah banyak manajer yang tidak mampu mengatasi masalah tersebut dengan fokus, kemampuan beradaptasi dan stabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi manajemen yang paling efektif dalam menangani permasalahan sektor kesehatan. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus sebagai poros utama. Sasaran penelitian ini adalah manajer dan administrator kesehatan di rumah sakit kota dan fasilitas kesehatan lainnya. Faktor-faktor seperti gaya kepemimpinan, komunikasi efektif dan pengambilan keputusan dalam situasi buruk adalah beberapa isu dalam penelitian ini. Pengumpulan data telah selesai melalui Pendekatan wawancara secara mendalam dan diskusi kelompok terarah (FGD) serta analisis data menggunakan teknik analisis tematik. Penelitian menunjukkan bahwa manajemen perubahan dan manajemen situasional adalah dua pendekatan yang berhasil dalam manajemen krisis dalam sistem layanan kesehatan. Para pemimpin juga perlu Berpartisipasi dalam komunikasi yang transparan dan tulus dengan timnya, memastikan penyelesaian masalah dan penyelesaian yang cepat. Dalam krisis kesehatan, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dengan berkomunikasi secara efektif. Keterampilan beradaptasi sangat berguna dalam memimpin organisasi saat krisis, dan adaptasi yang cepat adalah kunci keberhasilan memimpin organisasi melewati krisis. Perancangan tinjauan pustaka/literatur review, dengan menggunakan artikel jurnal yang relevan yaitu sumber yang memuat topik tersebut digunakan sebagai metodologi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi strategi manajemen dalam menghadapi permasalahan manajemen kesehatan.</p>Putri Adinda Ramadhani HutagalungSyaira Zhieka Ramadhani Lily Rahmanda Fildzah Hasyyati Andila Ruqayah Salsabila Parapat Sabrina Cahyati Nst Rangga Muriansyah Daulay Novita Dwi Adriani Dewi Agustina
Copyright (c) 2024 Putri Adinda Ramadhani Hutagalung, Syaira Zhieka Ramadhani , Lily Rahmanda , Fildzah Hasyyati Andila , Ruqayah Salsabila Parapat , Sabrina Cahyati Nst , Rangga Muriansyah Daulay , Novita Dwi Adriani , Dewi Agustina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835319532410.31004/prepotif.v8i3.35732PROTOTIPE DAN USABILITY ALAT FIKSASI KAKI PADA PEMERIKSAAN RADIOTERAPI KANKER SERVIKS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35733
<p>Posisi pasien yang tidak tepat selama radioterapi kanker serviks bisa terjadi karena beragam faktor, termasuk dari pasien sendiri, petugas, dan peralatan yang digunakan. Penggunaan alat fiksasi kaki sangat krusial untuk menjaga posisi optimal pasien, yang berkontribusi pada peningkatan efektivitas radiasi terhadap tumor dan minimalisasi paparan terhadap organ risiko (OAR). Studi ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pendekatan observasional untuk mengevaluasi proses pembuatan dan kegunaan alat fiksasi kaki pada pengobatan kanker serviks. Data dikumpul melalui kuisioner dan dianalisis menggunakan uji Kappa untuk menilai reliabilitas antar penilai. Hasil penilaian kegunaan alat fiksasi kaki menunjukkan adanya kesepakatan yang kuat di antara para responden, dengan indikasi bahwa tidak ada ketidaksetujuan, 68 respons setuju, dan 13 sangat setuju pada indikator kegunaan, kemudahan penggunaan, kemudahan belajar, dan kepuasan penggunaan. Prototipe alat fiksasi kaki telah menunjukkan hasil yang sangat positif dalam memastikan posisi yang tepat selama radioterapi kanker serviks, meningkatkan akurasi pengobatan serta keamanan pasien, yang menegaskan efektivitasnya dalam praktek klinis.</p>Km Agus Bima SaktiPutu Irma Wulandari
Copyright (c) 2024 Km Agus Bima Sakti, Putu Irma Wulandari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835339534510.31004/prepotif.v8i3.35733GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDAMPINGAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI DESA MENANG KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/35942
<p>Kesehatan ibu hamil merupakan salah satu prioritas utama dalam upaya menurunkan AKI dan AKB yang masih tinggi di Indonesia. Maka dari itu, diperlukan adanya pendampingan intensif untuk memastikan ibu hamil mendapatkan perawatan yang sesuai dan tepat waktu, terkhusus pada ibu hamil risiko tinggi. Adapun penelitian ini bertujuan mengidentifikasi implementasi program pendampingan ibu hamil risiko tinggi. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui <em>Focus Group Discussion</em> (FGD) dan <em>indepth interview</em> di Desa Menang, Kabupaten Kediri pada Agustus 2024. Peserta FGD, terdiri dari 2 Kelompok, yaitu ibu hamil risiko tinggi dan kader pendampingan. Sedangkan, <em>indepth interview</em> dilakukan bersama kepala puskesmas, PJ KIA, dan Bidan Desa. FGD dilakukan perekaman dan ditranskrip secara verbatim, kemudian data dianalisis untuk memperoleh tema penelitian. Hasil Penelitian dijabarkan ke dalam 4 tema terkait implementasi program pendampingan ibu hamil risiko tinggi, yaitu: 1) Input, 2) Proses, 3) Output, 4) Tantangan Program. Program pendampingan ibu hamil risiko tinggi di Desa Menang Kecamatan Pagu efektif dalam deteksi dini, pendampingan, dan sistem rujukan, namun menghadapi tantangan dalam mencapai target K1 dan permasalahan ibu hamil yang menyembunyikan kehamilannya. Kelemahan program terdapat pada mekanisme pasca-rujukan, yakni kurangnya umpan balik dari FKRTL, yang menghambat pemantauan dan tindak lanjut, sehingga perbaikan sistem rujukan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.</p>Mohamad YotoWaritsah SukarjiyahCicik Swi AntikaFebrina Dewi SafitriAfidah AndaniAzizah Andzar RidwanahNurul Jannatul FirdausiElok Dwi Sulistiani
Copyright (c) 2024 Mohamad Yoto, Waritsah Sukarjiyah, Cicik Swi Antika, Febrina Dewi Safitri, Afidah Andani, Azizah Andzar Ridwanah, Nurul Jannatul Firdausi, Elok Dwi Sulistiani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-132024-11-13835505552010.31004/prepotif.v8i3.35942ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36004
<p>Tuberkulosis merupakan penyakit penyebabnya dipicu suatu bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang selalu menyerang pada bagian paru, tuberkulosis adalah suatu penyebab utama kematian pederita Diabetes Melitus diperkuat dengan adanya otopsi postmortem, menunjukkan bahwa 50%nya tersebut juga menderita tuberculosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pravelensi TB paru dan diabetes Melitus tipe II, faktor yang mempengaruhi TB dan Diabetes melitus seperti dari faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan. Jenis penelitian akan dipergunakanpada penelitian adalah Analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Menjelaskan tentang analisis faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru pada pasien penderita DM tipe 2 di RS Royal Prima. Anwar (Yafie 2016) metode purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, alasan menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian. Hasil uji chi square p-value (0,336), p-value maka, keputusan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) usia terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil uji Chi square ditetapka p-velue (0,417) karena p-value < maka H1 diterima berarti ada pengaruh kategori IMT terhadap kejadian TB paru pada penderita Dm Tipe 2. Pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan usia 40-59 tahun memiliki jumlah terbanyak 24 orang , kategori IMT 18,5-24,9 (normal) memiliki jumlah terbanyak 38 orang pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan HbA1c 5,7 (tinggi) memiliki jumlah terbanyak 41 orang ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan DM Tipe 2 mengalami komplikasi TB paru, pasien dengan usia 40-59 tahun lebih memiliki resikoTuberkulosis merupakan penyakit penyebabnya dipicu suatu bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang selalu menyerang pada bagian paru, tuberkulosis adalah suatu penyebab utama kematian pederita Diabetes Melitus diperkuat dengan adanya otopsi postmortem, menunjukkan bahwa 50%nya tersebut juga menderita tuberculosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pravelensi TB paru dan diabetes Melitus tipe II, faktor yang mempengaruhi TB dan Diabetes melitus seperti dari faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan. Jenis penelitian akan dipergunakanpada penelitian adalah Analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Menjelaskan tentang analisis faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru pada pasien penderita DM tipe 2 di RS Royal Prima. Anwar (Yafie 2016) metode purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, alasan menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian. Hasil uji chi square p-value (0,336), p-value maka, keputusan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) usia terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil uji Chi square ditetapka p-velue (0,417) karena p-value < maka H1 diterima berarti ada pengaruh kategori IMT terhadap kejadian TB paru pada penderita Dm Tipe 2. Pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan usia 40-59 tahun memiliki jumlah terbanyak 24 orang , kategori IMT 18,5-24,9 (normal) memiliki jumlah terbanyak 38 orang pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan HbA1c 5,7 (tinggi) memiliki jumlah terbanyak 41 orang ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan DM Tipe 2 mengalami komplikasi TB paru, pasien dengan usia 40-59 tahun lebih memiliki resikoTuberkulosis merupakan penyakit penyebabnya dipicu suatu bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang selalu menyerang pada bagian paru, tuberkulosis adalah suatu penyebab utama kematian pederita Diabetes Melitus diperkuat dengan adanya otopsi postmortem, menunjukkan bahwa 50%nya tersebut juga menderita tuberculosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pravelensi TB paru dan diabetes Melitus tipe II, faktor yang mempengaruhi TB dan Diabetes melitus seperti dari faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan. Jenis penelitian akan dipergunakanpada penelitian adalah Analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Menjelaskan tentang analisis faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru pada pasien penderita DM tipe 2 di RS Royal Prima. Anwar (Yafie 2016) metode purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, alasan menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian. Hasil uji chi square p-value (0,336), p-value maka, keputusan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) usia terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil uji Chi square ditetapka p-velue (0,417) karena p-value < maka H1 diterima berarti ada pengaruh kategori IMT terhadap kejadian TB paru pada penderita Dm Tipe 2. Pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan usia 40-59 tahun memiliki jumlah terbanyak 24 orang , kategori IMT 18,5-24,9 (normal) memiliki jumlah terbanyak 38 orang pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan HbA1c 5,7 (tinggi) memiliki jumlah terbanyak 41 orang ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan DM Tipe 2 mengalami komplikasi TB paru, pasien dengan usia 40-59 tahun lebih memiliki resiko</p>Faskanita Maristella NadapdapRindang Mardiana PangaribuanSadarita Sitepu
Copyright (c) 2024 Rindang Mardiana Pangaribuan, Faskanita Maristella Nadadap
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-132024-11-13835497550410.31004/prepotif.v8i3.36004PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PELAKU PERJALANAN LUAR NEGERI DI PINTU MASUK BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36145
<p>Masalah Kesehatan merupakan tantangan besar saat ini. Munculnya penyakit potensial wabah yang banyak menjangkiti masyarakat dunia mulai dari pandemi <em>Covid-19, Acute Hepatitis of Unknown Aetiology, Monkeypox </em>dan penyakit infeksi emerging lainnya menyebabkan dunia kesehatan harus bekerja lebih keras dalam hal cegah tangkal faktor risiko penyakit. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa surveilans merupakan kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap kejadian penyakit dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan penularan penyakit untuk memperolah dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan penyakit secara efektif. Balai Kekarantinaan Kesehatan yang dalam tugas dan fungsinya melaksanakan Upaya mencegah dan menangkal keluar dan masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat di pintu masuk Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado melaksanakan surveilans epidemiologi pada pelaku perjalanan yang tiba dari daerah/negara terjangkit. Hal ini dilakukan dalam bentuk pengawasan pelaku perjalanan lewat pengamatan, pengumpulan data, pengolahan data, analisa data sampai dengan penyebarluasan informasi atau disebut dengan diseminasi informasi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Pintu Masuk Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisa atau deskriptif dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian menggunakan triangulasi metode lewat wawancara menadalam dan observasi dokumen. Informan ditentukan berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya cegah dan tangkal masuk dan keluarnya masalah dan/atau faktor risiko kesehatan di pintu masuk BKK Kelas I Manado telah melakukan surveilans epidemiologi pelaku perjalanan luar negeri di pintu masuk Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado tetapi dalam pelaksanaannya ditemukan kendala seperti tidak lagi dilakukan wawancara di pintu masuk, diseminasi informasi hanya dibagikan dalam bentuk informasi lewat media sosial , respon pelaku perjalanan yang kurang baik saat dilakukan pemeriksaan atau skrining di pintu masuk, petugas atau SDM yang masih kurang, <em>thermalscan</em> yang tidak berfungsi dengan baik, dan peraturan yang berubah-ubah yang mengakibatkan penerapan kebijakan pun berubah-ubah, sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan surveilans epidemiologi pada pelaku perjalanan luar negeri di pintu masuk Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado belum berjalanan maksimal.</p>Mouren ManannohasGrace Debbie KandouJimmy Posangi
Copyright (c) 2024 Mouren Manannohas, Grace Debbie Kandou, Jimmy Posangi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-252024-10-25835218523810.31004/prepotif.v8i3.36145FAKTOR RISIKO HIPERTENSI JAMAAH HAJI DKI JAKARTA TAHUN 2024, STUDI POTONG LINTANG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36236
<p>Ibadah Haji membutuhkan stamina yang baik agar dapat melaksanakan serangkaian ibadah fisik yang intens baik didalam ruang tertutup maupun terbuka. Haji 2024 mayoritas terdiri dari lansia yang merupakan kelompok usia berisiko tinggi dan menderita berbagai penyakit. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti kelelahan, dehidrasi dan kondisi kesehatan yang ada saat pelaksanaan Haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian hipertensi pada calon jamaah haji dari provinsi DKI Jakarta pada tahun 2024. Metode analitik dengan desain studi potong lintang melibatkan sebanyak 8014 responden yang diperiksa kesehatannya 2-3 bulan sebelum keberangkatan haji. Menggunakan total sampel dari populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder siskohatkes. Data dianalisis dengan uji chi square (bivariat) dan uji cox regression (multivariat). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 46.8 % responden menderita penyakit hipertensi. Faktor risiko kejadian hipertensi pada jemaah haji yaitu usia 41-50 tahun dengan (PR 1.79; 95% CI: 1.49–2.16), usia 51 – 60 tahun (PR 2.42; 95% CI: 2.03–2.89) dan usia ? 61 tahun (PR 3.04; 95% CI: 2.54-3.63), IMT (PR 1.26; 95% CI: 1.18–1.35), diabetes melitus (PR 1.18; 95% CI: 1.09-1.27), dislipidemia (PR 1.12; 95% CI: 1.05–1.20), riwayat keluarga dengan hipertensi (PR 1.25; 95% CI: 1.16–1.35). Faktor risiko dominan pada penelitian ini ialah usia, dimana usia ? 61 tahun memiliki risiko yang paling besar yaitu 3.04 kali untuk terjadinya hipertensi. Meningkatkan pengetahuan jamaah mengenai potensi risiko kesehatan yang dihadapi selama haji dan mengikuti langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko kesehatan jamaah selama haji</p>Endah Dwi PratiwiHelda Helda
Copyright (c) 2024 Endah Dwi Pratiwi, Helda Helda
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-172024-11-17835505551410.31004/prepotif.v8i3.36236DETERMINAN TINGGI BADAN LAHIR DAN PREVALENSI WASTING PADA ANAK USIA 12-59 BULAN DI DESA KARAMPI, KECAMATAN LANGGUDU, KABUPATEN BIMA, NUSA TENGGARA BARAT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36245
<p>Wasting adalah kondisi anak yang berat badannya menurun dari waktu ke waktu hingga berat badan total jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan untuk tinggi badan rendah (underweight) dan menunjukkan penurunan berat badan yang parah dan akut. Lokasi penelitian berada di Desa Karampi, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2024. Metode penelitian kualitatif Observasional Analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah 47 anak usia 12-59 bulan di Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Sampel menggunakan teknik total sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengolahan data berupa editing data, coding dan entry data. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat dan uji chi-square. Variabel independen adalah berat badan lahir, sedangkan variabel dependen adalah prevalensi balita dengan berat badan kurang pada usia 12-59 bulan. Distribusi berat badan lahir balita usia 12-59 bulan sebagian besar adalah < 48 cm, yaitu sebesar 97,9%. Distribusi prevalensi Wasting pada anak balita usia 12-59 bulan sebagian besar adalah gizi normal yaitu sebesar 83,0% dan gizi kurang sekitar 14,9%. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk menurunkan angka Wasting di desa karampi. saran perlu adanya sosialisasi lebih lanjut terkait bahasa prevalensi Wasting terhadap kondisi balita. Pemerintah daerah dapat meningkatkan program kesehatan ibu dengan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan pemantauan gizi bagi ibu hamil, serta mendorong konseling gizi prenatal dan pemberian makanan tambahan.</p>Darmin DarminST. Rahmawati HamzahM. NorisDalia NovitasariDea Zara Avila
Copyright (c) 2024 Darmin Darmin, ST. Rahmawati Hamzah, M. Noris, Dalia Novitasari, Dea Zara Avila
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-142024-12-14836006601310.31004/prepotif.v8i3.36245DETERMINAN STRES PERAWAT RSUD DOLOK SANGGUL TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36249
<p>Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. WHO memprediksi stres kerja akan menjadi ancaman utama kesehatan manusia menjelang tahun 2020. Stres yang dialami perawat merupakan stres yang didapat atau dialami ditempat kerja yang termasuk kedalam stres kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Determinan stres pada perawat rawat inap di RSUD Doloksanggul. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain <em>cross sectional</em> yaitu untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dolok Sanggul tahun 2022. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Desember tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di RSUD Doloksanggul tahun 2022 yang berjumlah 98 orang. Teknik dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik <em>Purposive sampling </em>yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan yang dibuat oleh si peneliti. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan beban kerja dengan tingkat stres pada perawat<strong>. </strong>Ada hubungan kelelahan kerja dengan tingkat stres pada perawat<strong>. </strong>Ada hubungan <em>Shift </em> kerja dengan tingkat stres pada perawat<strong>. </strong>Ada hubungan usia dengan tingkat stres pada perawat<strong>. </strong>Ada hubungan keamanan kerja dengan tingkat stres pada perawat<strong>. </strong>Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat stres pada perawat adalah keamanan kerja.</p>Netty Iriani SimanjuntakDonal NababanMido Ester J SitorusFrida Lina TariganSony Priajaya WarouwMasdalina Pane
Copyright (c) 2024 Netty Iriani Simanjuntak, Donal Nababan, Mido Ester J Sitorus, Frida Lina Tarigan, Sony Priajaya Warouw, Masdalina Pane
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835406541810.31004/prepotif.v8i3.36249FAKTOR - FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36285
<p>Peningkatan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker di kalangan dewasa muda, terutama mahasiswa, menjadi perhatian serius mengingat perilaku gaya hidup tidak sehat yang sering terjadi pada kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko perilaku yang berkontribusi terhadap perkembangan PTM pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Fokus penelitian ini meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, serta pola makan tidak sehat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan metode <em>Focus Group Discussion</em> (FGD) yang melibatkan 24 mahasiswa, terdiri dari 12 mahasiswa pre-klinik dan 12 mahasiswa klinik. Responden dipilih menggunakan teknik <em>purposive</em> sampling. Data dianalisis menggunakan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku berisiko yang berkontribusi terhadap PTM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16,6% responden adalah perokok aktif, dengan sebagian besar merokok sebagai bagian dari interaksi sosial. Konsumsi alkohol dilaporkan oleh beberapa mahasiswa, meskipun dalam frekuensi yang rendah, terutama dalam konteks kegiatan sosial. Aktivitas fisik mahasiswa sangat kurang, mayoritas responden tidak mencapai rekomendasi WHO untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Sebagian besar responden juga menunjukkan pola makan yang tidak sehat, dengan kecenderungan konsumsi makanan cepat saji dan rendahnya asupan buah serta sayuran. Kesimpulan penelitian ini faktor lingkungan memiliki kontribusi besar terhadap praktik prilaku yang dapat berisiko terjadinya penyakit tidak menular. Kemampuan manajemen stres, waktu, ekonomi, akses terhadap fasilitas olahraga yang tidak adekuat merupakan faktor penunjang praktik perilaku yang dapat berisiko pada terjadinya penyakit tidak menular. Perlunya intervensi institusi, seperti promosi kesehatan yang lebih intensif, peningkatan fasilitas olahraga, dan penyediaan opsi makanan sehat di kampus, untuk mengurangi prevalensi perilaku berisiko di kalangan mahasiswa.</p>Natalya WijayaAaltje Ellen ManampiringNurdjannah Jane Niode
Copyright (c) 2024 Natalya Wijaya, Aaltje Ellen Manampiring, Nurdjannah Jane Niode
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-052024-11-05835346535110.31004/prepotif.v8i3.36285HUBUNGAN POLA MAKAN DUKUNGAN SUAMI DAN BUDAYA DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DANDER KABUPATEN BOJONEGORO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36309
<p>Kurang Energi Kronik (KEK) salah satu penyebab angka Kematian Ibu (AKI) yang menjadi salah satu indikator penting derajat kesehatan Masyarakat, survei status gizi (PSG) 2017, yang menunjukkan bahwa 14,8% ibu hamil berisiko mengalami Kurang Energi Kronik, Kurang Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.Faktor penyebab KEK,diantaranya asupan zat gizi tidak mencukupi kebutuhan ibu hamil dalam jangka lama ,dan budaya pantang makanan. Jenis Penelitian ini analitik korelasional menggunakan pendekatan kuantitatif. Rancang bangun penelitian menggunakan <em>Cross Sectional</em>. Populasi 233 ibu hamil. Sampel 96 ibu hamil. Menggunakan data primer dengan kuesioner dan data sekunder. Analisis data menggunakan Uji <em>Chi Square.</em> Hasil penelitian nilai signifikasi tingkat kemaknaan ? =,0,05 di dapatkan nilai (? = 0,000),ada Hubungan Pola Makan dengan Kejadian KEK, uji statistik ( ? = 0,000) lebih kecil dari ? (0,05) ada Hubungan dukungan suami dengan Kejadian KEK dan Hasil uji statistik ? value = 0,000 Ada hubungan budaya dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Dander Kabupaten Bojonegoro. Saran: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil melalui kelas ibu hamil pentingnya pola makan yang baik baik jenis,jumlah variasi lauk sayur dan frekuensi makan, adanya dukungan yang baik suami secara emosional,penghargaan,informatif maupun instrumental serta budaya tidak berpantang makanan dalam kehamilan agar angka kejadian ibu hamil KEK dapat ditekan jumlahnya.</p>Mariya UlfahAbdul Latip
Copyright (c) 2024 Mariya Ulfah, Abdul Latip
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835769577810.31004/prepotif.v8i3.36309SEVERE DELAYED COMPLICATIONS FOLLOWING ACCIDENTAL INGESTION OF ALKALINE CLEANING FLUID IN A YOUNG ADULT : A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36341
<p>Esofagitis korosif adalah kondisi yang dapat terjadi akibat konsumsi zat berbahaya secara tidak sengaja, khususnya zat alkali yang kuat. Zat-zat ini dapat merusak saluran gastrointestinal bagian atas secara parah, yang menyebabkan komplikasi seperti jaringan parut, penyempitan esofagus, perforasi, dan hasil lain yang berpotensi mengancam jiwa. Laporan kasus ini membahas seorang wanita berusia 21 tahun yang secara tidak sengaja mengonsumsi cairan pembersih kamar mandi, mengira itu minuman karena warnanya yang biru dan penyimpanannya dalam botol plastik. Awalnya, ia mengalami sensasi terbakar di tenggorokan, dada, dan perutnya, disertai dengan sinkop, kelemahan, dan muntah berwarna biru. Kemudian, ia mengalami gejala yang lebih parah termasuk nyeri tenggorokan, hematemesis, disfagia, dan melena. Pemeriksaan fisik menunjukkan luka bakar orofaring dan nyeri tekan perut, sementara pencitraan menunjukkan penyempitan esofagus, gastritis, dan kemungkinan perforasi lambung. Ia didiagnosis dengan esofagitis korosif akibat konsumsi alkali, yang diperumit oleh dugaan perforasi. Penanganannya meliputi status nihil per oral (NPO), cairan intravena, dan obat-obatan, diikuti dengan rujukan untuk perawatan bedah setelah tiga hari stabilisasi. Kasus ini menyoroti kebutuhan kritis untuk tindakan diagnostik dini, seperti endoskopi, dan pemantauan berkelanjutan dalam kasus konsumsi korosif, karena komplikasi yang tertunda dapat muncul meskipun ada perbaikan awal. Penyimpanan dan pelabelan zat berbahaya yang tepat merupakan strategi pencegahan utama untuk menghindari konsumsi yang tidak disengaja.</p>Basyirotul InsiyahArdhian Noor Wicaksono
Copyright (c) 2024 Basyirotul Insiyah, Ardhian Noor Wicaksono
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835763576810.31004/prepotif.v8i3.36341COMPREHENSIVE MANAGEMENT OF NEPHROTIC SYNDROME AND LUPUS NEPHRITIS IN A PATIENT WITH MULTIPLE COMORBIDITIES : A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36350
<p>Laporan kasus ini membahas manajemen komprehensif pasien perempuan berusia 62 tahun yang didiagnosis dengan sindrom nefrotik, yang rumit dengan berbagai penyakit penyerta. Pasien datang dengan proteinuria signifikan dan urin berbusa, yang merupakan indikator utama sindrom nefrotiknya. Biopsi ginjal mengonfirmasi nefritis lupus, dan intervensi farmakologis berikutnya termasuk kortikosteroid, imunosupresan (Myfortic), insulin, antihipertensi (Ramipril), dan agen penurun lipid (Simvastatin), yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan multifaktorialnya. Meskipun pengobatan agresif, pasien terus menunjukkan kadar kreatinin dan proteinuria yang berfluktuasi, yang menunjukkan insufisiensi ginjal yang berkelanjutan. Kasus ini menyoroti kompleksitas pengelolaan pasien dengan berbagai kondisi kronis, yang memerlukan penyesuaian dinamis dalam pengobatan berdasarkan hasil klinis dan laboratorium. Tidak adanya riwayat keluarga dan psikososial yang terperinci dicatat sebagai keterbatasan dalam kasus ini, yang dapat memberikan wawasan lebih jauh tentang perkembangan penyakit. Pada akhirnya, laporan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan multidisiplin untuk mengelola sindrom nefrotik dan nefritis lupus, terutama bila disertai dengan gangguan metabolik lain seperti diabetes dan hipertensi.</p>Lifia Virginia WindiyantiIta Murbani
Copyright (c) 2024 Lifia Virginia Windiyanti, Ita Murbani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835779578410.31004/prepotif.v8i3.36350PENGARUH PERAN SUAMI SEBAGAI BREASTFEEDING FATHER (AYAH ASI) DAN SOCIAL CULTURE TERHADAP KEBERHASILAN ASI ESKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKAPITING
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36384
<p>Rendahnya pemberian ASI Esklusif dipengaruhi oleh peran suami sebagai <em>breastfeeding father</em> dan social culture yang diterapkan pada suatu keluarga. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh peran suami sebagai <em>breastfeeding father</em> dan social culture terhadap keberhasilan ASI esklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bukapiting. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik Observasional dengan pendekatan retrospektif. Tehnik purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 66 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner tertutup dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh peran suami sebagai breastfeeding father dan social culture terhadap keberhasilan ASI esklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bukapiting karena memiliki nilai p value = 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian dari 66 responden sebagian besar responden kriteria mendukung sebagai ayah ASI sebanyak 47 responden (71,2%). Berdasarkan hasil penelitian adanya peran suami sebagai <em>breastfeeding father</em> dalam mendukung Ibu dapat mempengaruhi Ibu dalam memberikan ASI eksklusif sedangkan social culture juga memiliki hubungan yang signifikan dengan pemberian ASI eksklusif.</p>Fatmasari FatmasariIka Nur Fauziah
Copyright (c) 2024 Fatmasari Fatmasari, Ika Nur Fauziah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835816582210.31004/prepotif.v8i3.36384PENGALAMAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN PASIEN JKN TERHADAP PERSEPSI PELAYANAN KESEHATAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36466
<p>Penelitian ini berjudul pengalaman dan tingkat pendidikan pasien JKN terhadap persepsi pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan pengalaman pasien dalam menggunakan layanan kesehatan yang dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait kepuasan, tantangan, dan harapan pasien terhadap program JKN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien menghargai aksesibilitas dan biaya rendah yang ditawarkan oleh JKN, namun juga menghadapi beberapa masalah seperti lamanya waktu tunggu dan keterbatasan pilihan fasilitas kesehatan. Penelitian ini menggunakan penelitian field<em> research</em> dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam sistem JKN untuk meningkatkan kualitas pengalaman pasien dan efektivitas layanan kesehatan yang disediakan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi perbaikan program JKN guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pasien dengan lebih baik.</p>Wulan Kurnia SariHaerawati IdrisMisnaniarti Misnaniarti
Copyright (c) 2024 Wulan Kurnia Sari, Haerawati Idris, Misnaniarti Misnaniarti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-132024-11-13835491549610.31004/prepotif.v8i3.36466LAPORAN KASUS : ERUPSI OBAT AKIBAT KARBAMAZEPIN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36518
<p><em>Adverse Drug Eruption </em>(ADR) didefinisikan sebagai reaksi yang membahayakan atau tidak diingikan terhadap dosis terapeutik suatu obat. ADR membagi menjadi 2 reaksi, yaitu reaksi tipe A disebut juga reaksi <em>augmented</em> “tergantung dosis”, dan dapat diprediksi berdasarkan farmakologi obat, dan reaksi tipe B, disebut juga reaksi <em>bizzare</em>, tidak dapat diprediksi dari farmakologi.(Coleman & Pontefract, 2016; Nguyen et al., 2020) Prevalensi <em>Cutaneuous Adverse Drug Reactions</em> (CADR) terjadi pada 8% pasien yang dirawat inap. Di bagian dermatologi, CADR mewakili 2% konsultasi dan sekitar 5% pasien rawat inap di bidang dermatologi.(Nguyen et al., 2020) Penatalaksanaan utama adalah menghentikaan obat yang menjadi penyebab atau yang sedang dikonsumsi, dan diberikan terapi kortikosteroid sistemik.(Nguyen et al., 2020) Ilustrasi kasus seorang perempuan berinisial An. NT berusia 16 tahun dengan keluhan sejak 1 minggu ini timbul ruam kemerahan yang disertai gatal dan panas di seluruh tubuh. Awalnya, sekitar 1 minggu yang lalu, pasien sempat mengalami kejang. Pasien mendapatkan pengobatan obat epilepsi (carbamazepine dan depakote). Setelah minum obat epilepsi tersebut, pasien mengeluhkan muncul ruam kemerahan disertai gatal dan panas diseluruh tubuh sehingga pasien di rujuk ke Poliklinik Kulit dan Kelamin. Kesimpulan pada kasus ini adalah erupsi obat merupakan kasus yang dapat mengancam nyawa apabila tidak ditatalaksana dengan baik. Tatalaksana yang utama erupsi obat adalah menghentikan obat yang menjadi penyebab.</p>Velika Elaine KangnataNovia Yudhitiara
Copyright (c) 2024 Velika Elaine Kangnata, Novia Yudhitiara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835823582810.31004/prepotif.v8i3.36518LAPORAN KASUS : MENINGIOMA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36519
<p>Meningioma merupakan salah satu tumor intrakranial yang paling sering muncul, tumor yang berasal dari dura mater, menunjukkan adanya perlekatan dura, dengan gejala bergantung pada lokasinya. Manifestasi klinis berupa defisit neurologis termasuk gangguan pada saraf kranial, kejang umum maupun parsial, dan peningkatan tekanan intrakranial. Prevalensi kasus adalah 1,28/100.000 hingga 7,80/100.000 dengan jumlah kejadian lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Ilustrasi kasus seorang wanita 49 tahun dengan keluhan nyeri kepala, pusing berputar, dan pandangan kabur sejak 2 bulan datang ke poliklinik neurologi dan dilakukan pemeriksaan MRI Kepala dengan kontras. 2 minggu setelah itu, pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan muntah sejak 2 hari sebelumnya tanpa disertai mual, badan terasa lemas, dan pasien cenderung mengantuk. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum pasien tampak lemah dengan Glasgow Coma Scale E3V4M6, tekanan darah 181/102 mmHg, denyut jantung 96x/menit, laju pernafasan 20 x/menit, suhu 37,2C dan saturasi 97%. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan pasien menurun. Penatalaksanaan <em>gold standar</em> meningioma adalah tindakan bedah <em>craniotomy</em>. Tindakan bedah ini bertujuan untuk menghilangkan tumor, memperbaiki gejala, memberikan hasil yang lebih baik jika harus di radioterapi, dan yang paling penting meningkatkan kualitas kelangsungan hidup pada pasien. Kesimpulan pada kasus ini adalah deteksi dini meningioma dengan dilakukannya pencitraan otak dapat memberikan pilihan terapi yang tepat untuk menunjang prognosis yang baik pada pasien.</p>Eunike Angellina MulyadiRiri Gusnita Sari
Copyright (c) 2024 Eunike Angellina Mulyadi, Riri Gusnita Sari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835744575010.31004/prepotif.v8i3.36519KEMAUAN MEMBAYAR PELAYANAN KONSELING APOTEKER DAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KABUPATEN NGAWI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36569
<p>Berdasarkan PMK No. 74 tahun 2016 tentang Standart Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, konseling merupakan salah satu pelayanan farmasi klinis yang dilakukan oleh apoteker di puskesmas. Konseling obat di puskesmas Kabupaten Ngawi dilakukan oleh apoteker dan tenaga kefarmasian. Penelitian ini bertujuan mengetahui willingness to pay pelayanan konseling apoteker, hubungan karakteristik sosiodemografi dengan willingness to pay, tingkat pengetahuan dan kepuasan terhadap willingness to pay. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian ini melibatkan pasien rawat jalan di 10 Puskesmas Kabupaten Ngawi yang telah mendapatkan konseling obat. Data diambil dengan kuesioner kepada pasien rawat jalan menggunakan kuesioner karakteristik sosiodemografi, pengetahuan, kepuasan, dan willingness to pay. Penelitian ini melibatkan 204 responden didominasi oleh usia < Rp 15.000) sebesar 42,1% dan bersedia membayar tinggi (? Rp 15.000) sebesar 57,84%. Rata-rata (±SD) kemauan membayar pelayanan konseling apoteker pada pasien rawat jalan di puskesmas Kabupaten Ngawi sebesar Rp 15.863,95 (±Rp 6.064,31). Terdapat hubungan signifikan karakteristik sosiodemografi dengan willingness to pay pada jarak rumah ke puskesmas dengan riwayat penyakit kronis. Terdapat hubungan signifikan karakteristik sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan pada alamat, pendidikan terakhir, dan pendapatan. Terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografi dengan kepuasan pada usia, pendidikan terakhir, dan pengalaman mendapatkan konseling. Serta terdapat perbedaan rata-rata nilai willingness to pay pada karakteristik sosiodemografi kelompok usia, pendidikan terakhir, dan riwayat penyakit kronis.</p>Albela Elsa ZhenitaTri Murti AndayaniSusi Ari Kristina
Copyright (c) 2024 Albela Elsa Zhenita, Tri Murti Andayani, Susi Ari Kristina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-272024-11-27835890589510.31004/prepotif.v8i3.36569VISUALISASI NOISE MAPPING BERBASIS GOLDEN SURFER 23 SEBAGAI LANGKAH PENGENDALIAN AREA RUMAH POMPA PT.XYZ
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36606
<p>Area rumah pompa PT.XYZ merupakan area utama pengolahan dan distribusi air menggunakan pompa jenis Sentrifugal <em>Multistage</em> yang berpotensi menghasilkan kebisingan. Peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengukur dan memetakan tingkat kebisingan menggunakan <em>Software Golden Surfer 23</em> sehingga mendapatkan gambaran komprehensif terkait langkah pengendalian di area pompa PT.XYZ. Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif yang menerapkan metode <em>Noise Mapping</em> dengan teknik <em>Grid</em> 3x3 m, didukung pengukuran NIOSH, dan analisis diagram<em> Fishbone</em> serta instrumen berupa <em>Sound Level Meter PCE-322A</em>. Pengukuran dilakukan pada 20 titik sampling di area seluas 194,285 m<sup>2</sup> selama bulan Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan titik tertinggi mencapai 86,56 dB, masih melampaui batas aman yang diatur dalam Permenaker RI No.5 Tahun 2018. <em>Noise Mapping</em> yang dihasilkan memvisualisasikan distribusi kebisingan dan mengidentifikasi titik pengukuran kebisingan yang memerlukan perhatian khusus. Analisis menunjukkan bahwa sumber utama kebisingan berasal dari operasi pompa Sentrifugal <em>Multistage</em>, dengan tingkat kebisingan menurun seiring bertambah jauhnya jarak dari sumber. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan strategi pengendalian kebisingan yang komprehensif, meliputi perawatan mesin berkala, penggunaan wajib Alat Pelindung Diri (APD), peningkatan penghalang kebisingan alami, serta evaluasi dan pemantauan kebisingan secara berkala. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di area Rumah Pompa PT. XYZ.</p>putri ayu TiaraPoppy FujiantiIrine Yulianingsih
Copyright (c) 2024 putri ayu Tiara, Poppy Fujianti, Irine Yulianingsih
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-272024-11-27835868587710.31004/prepotif.v8i3.36606ANALISA PERBEDAAN SEQUENCE PROTON DENSITY FAT SATURATION DAN T2 SPAIR TERHADAP KUALITAS CITRA PADA PEMERIKSAAN MRI ANKLE JOINT POTONGAN SAGITTAL
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36615
<p>MRI (<em>Magnetic Resonance Imaging</em>) pada sendi pergelangan kaki adalah teknik pencitraan non-invasif yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran detail struktur di dalam sendi pergelangan kaki. Sendi pergelangan kaki memainkan peran penting dalam sistem muskuloskeletal manusia, terdiri dari tibia dan fibula di bagian atas serta talus di bagian bawah. Anatomi aspek distal tibia meliputi malleolus medial, plafon tibialis, dan permukaan lateral nonartikular, dengan beberapa bagian malleolus medial yang dapat divisualisasikan secara arthroscopic. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas citra serta menganalisa perbedaan antara <em>sequence Proton Density Fat Saturation</em> dan <em>T2 SPAIR</em>. Peneliti melakukan penelitian di instalasi radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina dengan menggunakan 10 sampel, penelitian dilakukan pada bulan juni 2024. Peneliti melalukan penggunaan <em>sequence Proton Density Fat Saturation</em> dan <em>T2 SPAIR</em> untuk membandingkan hasil dari keduanya. metode yang digunakan peneliti ialah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental tujuannya untuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai signal to noise ratio antara <em>Sequence Proton Density Fat Saturation</em> dan <em>T2 SPAIR </em>pada MRI <em>Ankle Joint </em>Setelah observasi yang dilakukan penulis terhadap data yang terdiri dari data primer 10 sampel hasilnya terdapat terdapat nilai signifikansi p value sebesar 0,047. Karena nilai 0,047 < 0,05, Artinya terdapat perbedaan informasi <em>Sequence Proton Density Fat Saturation</em> Dan <em>T2 Spair</em> Terhadap Kualitas Citra Pada Pemeriksaan MRI <em>Ankle Joint</em> Potongan Sagittal. Dan <em>Sequence</em> yang lebih baik untuk memperlihatkan kualitas citra pada pemeriksaan MRI <em>Ankle joint</em> Potongan Sagital adalah dengan <em>PD Fat Sat</em> karena nilai mean rank nya lebih tinggi yaitu 5,88 dibandingakan mean rank <em>T2 Spair</em> dengan nilai 4.00 Jadi kesimpulannya ada 2 : 1. Ada perbedaan dilihat dari nilai p value lebih kecil dari 0,05, dua mana yg lebih baik dilihat dari nilai mean rank yang lebih tinggi.</p>Ni Putu Rita JeniyanthiFiyo Sandisukma MaybetI Putu Surya Dharma Negara
Copyright (c) 2024 Ni Putu Rita Jeniyanthi, Fiyo Sandisukma Maybet, I Putu Surya Dharma Negara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-272024-11-27835878588310.31004/prepotif.v8i3.36615ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMASUJONG PATIHAH KABUPATEN NAGAN RAYA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36825
<p><em>Stunting</em> menjadi salah satu ancaman yang membawa dampak negatif dalam pencapaian bonus demografi. Terdapat 155 juta anak di seluruh dunia menderita malnutrisi akibat dari <em>stunting</em> sejak abad ke-19 sampai dengan sekarang. Saat ini, tren <em>stunting</em> anak secara global mengalami peningkatan. Berdasarkan data survey yang dilakukan di Puskesmas Ujong Patihah jumlah balita pada tahun 2024 adalah sebanyak 1.065 dengan jumlah kejadian <em>stunting</em> sebanyak 92 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 tahun di Puskesmas Ujong Patihah Kabupaten Nagan Raya. Metodelogi penelitian menggunakan desain <em>crossectional study.</em> Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Ujong Patihah pada bulan Agustus 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 25-59 tahun. Sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin sebanyak 95 sampel. Hasil Analisa bivariat menunjukan variabel riwayat ASI eksklusif memiliki nilai p=0.024, variabel BBLR memiliki nilai p=0.285, variabel pengetahuan memiliki nilai p=0.038, variabel MP-ASI memiliki nilai p=0.044, variabel penyakit infeksi memiliki nilai p=0.459. Kesimpulan variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting adalah variabel riwayat ASI Eksklusif, variabel pengetahuan dan MP-ASI. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat ASI Eksklusif. Disarankan ke pada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan edukasi ke pada masyarakat.</p>Eka PransikaDonal NababanAgnes PurbaDaniel GintingAdiansyah AdiansyahMido Ester J. Sitorus
Copyright (c) 2024 Eka Pransika, Donal Nababan, Agnes Purba, Daniel Ginting, Adiansyah Adiansyah, Mido Ester J. Sitorus
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835459547110.31004/prepotif.v8i3.36825FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36826
<p>Perhatian terhadap pemenuhan zat gizi anak hendaknya dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak yaitu dimulai dari masa awal kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, masa ini disebut dengan <em>golden age </em>yaitu masa dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada diri anak. Setelah anak berusia diatas 2 tahun, pemenuhan terhadap asupan zat gizi harus tetap diperhatikan karena usia balita merupakan usia yang rawan terhadap berbagai penyakit dan masalah gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan kejadian <em>stunting</em> di wilayah kerja puskesmas Teluk Dalam kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam kecamatan Teluk Dalam, kabupaten Nias Selatan, di dua desa yaitu desa bawodobara dan bawonifaoso. Populasi dari penelitian ini berjumlah 1.750 balita. Jumlah sampel dalam penelitian ini 30 orang. Jenis pengambilan sample menggunakan <em>non probability</em> dengan menggunakan teknik <em>Accidental. </em>Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa semua varibel berhubungan dengan kejadian <em>stunting</em> dengan variabel dominan adalah pola asuh degan nilai p <em>value</em> 0,009. Saran ditujukan untuk puskesmas dan orang tua terutama ibu. diharapkan pada pihak puskesmas agar mengedukasi masyarakat tentang GERMAS (gerakan masyarakat hidup sehat ). Bagi ibu diharapkan ibu menerapkan prinsip PHBS ( perilaku hidup bersih sehat ). sebagai pola asuh kesehatan anak.</p>Robledo Samosikha WauLukman HakimNettietalia Br. BrahmanaDonal NababanRinawati SembiringIvan Elisabeth PurbaToni Wandra
Copyright (c) 2024 Robledo Samosikha Wau, Lukman Hakim, Nettietalia Br. Brahmana, Donal Nababan, Rinawati Sembiring, Ivan Elisabeth Purba, Toni Wandra
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-222024-11-22835419544010.31004/prepotif.v8i3.36826IMPLEMENTASI TELEMEDISIN DALAM AKSESIBILITAS DAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN DI ASEAN: KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/36891
<p>Telemedisin merupakan inovasi revolusioner yang telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di berbagai negara di kawasan ASEAN. Pentingnya telemedisin terletak pada kemampuannya untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan di wilayah negara-negara di ASEAN. Meskipun telah mengalami peningkatan penggunaan yang luas pasca COVID-19, masih terdapat berbagai hambatan seperti regulasi, budaya dan infrastruktur yang perlu diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan tersebut, menganalisis dampak telemedisin terhadap peningkatan layanan kesehatan di daerah terpencil, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang diperlukan untuk mendukung adopsi telemedisin di negara-negara ASEAN. Studi ini mengadopsi kajian literatur sistematis untuk menganalisis implementasi telemedisin di kawasan ASEAN. Populasi yang diteliti mencakup artikel ilmiah yang diterbitkan antara tahun 2019 sampai dengan 2024, yang berkaitan dengan implementasi telemedisin di negara-negara ASEAN, khususnya di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi, artikel yang memenuhi syarat dalam berbahasa inggris dipilih, menyoroti dampak telemedisin terhadap aksesibilitas dan kualitas kesehatan, serta tantangan dalam implementasinya di wilayah ASEAN. Pencarian dilakukan di basis data ProQuest, Scopus, dan PubMed MEDLINE dengan kata kunci yang relevan. Penelitian ini mengumpulkan 35 artikel dari berbagai jurnal yang berfokus pada topik telemedisin, terutama dalam konteks dengan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan khususnya di negara-negara ASEAN, serta merumuskan kebijakan yang mendukung keberlanjutan teknologi telemedisin.</p>Muhammad AzharPopy Yuniar
Copyright (c) 2024 Muhammad Azhar, Popy Yuniar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-032024-12-03836234624410.31004/prepotif.v8i3.36891HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RSUD SULTAN SYARIF MUHAMMAD ALKADRIE PONTIANAK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37074
<p>Perawat memiliki peran penting dalam pengelolaan infeksi nosokomial. Kapasitas seorang perawat untuk memberikan perawatan pasien, termasuk tetapi tidak terbatas pada mengurangi penularan infeksi, bergantung pada latar belakang pendidikan dan pelatihan mereka. Di Rumah Sakit Sultan Syarif Muhammad Alkadrie di Pontianak, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara sikap dan pengetahuan perawat tentang pengobatan dan pencegahan infeksi nosokomial. Para peneliti menggunakan metodologi korelasional cross-sectional dalam penyelidikan mereka. Subjek penelitian ini adalah perawat di Rumah Sakit Sultan Syarif Muhammad Alkadrie Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel komprehensif untuk memilih 63 responden sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap dan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik (p=0,023) antara pengetahuan dan sikap perawat tentang manajemen dan pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian ini menemukan bahwa sikap yang baik muncul setelah perolehan pengetahuan yang akurat. Oleh karena itu, para perawat didorong untuk meningkatkan keahlian mereka dalam mengelola dan mencegah infeksi nosokomial.</p>Afrilia AfriliaPalupi Triwahyuni
Copyright (c) 2024 Afrilia Afrilia, Palupi Triwahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835940594610.31004/prepotif.v8i3.37074HUBUNGAN STRES PSIKOLOGIS DENGAN GEJALA GASTRITIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA ANGKATAN 2020
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37090
<p>Gastritis merupakan salah satu penyakit sistem pencernaan yang disebabkan adanya peradangan pada mukosa lambung yang dapat menimbulkan gejala gangguan sistem gastrointestinal seperti sensasi nyeri pada epigastrium, mual dan muntah. Timbulnya gejala gastritis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah stres psikis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres psikis dengan terjadinya gejala gastritis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan studi <em>cross-sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kedalam kriteria eksklusi maupun <em>dropout</em>. Total sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 143 responden. Penelitian dilakukan secara daring dengan memberikan kuesioner melalui media <em>Google Form</em>, dan teknik analisis menggunakan <em>Spearman Rank</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami stres psikis ringan sebanyak 30 (21%) mahasiswa, sedang 99 (69,2%) mahasiswa dan berat 14 (9,8%) mahasiswa. Responden yang menderita gejala gastritis adalah sebanyak 133 (93,0%) mahasiswa. Secara statistik didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara stres psikis dengan timbulnya gejala gastritis (p = 0,017, p<0.05) dan tingkat kekuatan hubungan antara stres psikis dengan timbulnya gejala gastritis berkorelasi sangat lemah (0,199). Nilai positif koefisien korelasi diartikan bahwa semakin tinggi tingkat stres responden semakin tinggi pula risiko timbulnya gejala gastritis</p>Angela Meisya SongAlya Dwiana
Copyright (c) 2024 Angela Meisya Song, Alya Dwiana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-082024-12-08836257626510.31004/prepotif.v8i3.37090HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT : SYSTEMATIC REVIEW
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37178
<p>Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan faktor krusial yang mempengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas pasien terhadap institusi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen-elemen yang mempengaruhi kepuasan pasien di rumah sakit dengan mengaplikasikan pendekatan SERVQUAL, yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara harapan dan pengalaman pasien dalam lima dimensi: <em>tangible, reliability, responsiveness, assurance,</em> dan <em>empathy.</em> Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah <em>systematic review</em>, mengacu pada pedoman PRISMA, dengan melakukan pencarian literatur di berbagai <em>database</em> seperti ProQuest, ScienceDirect, Scopus, dan Google Scholar yang mencakup periode 2014 hingga 2024. Temuan dari tinjauan literatur menunjukkan bahwa dimensi <em>responsiveness</em> dan <em>empathy</em> memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap kepuasan pasien, diikuti oleh dimensi <em>tangible, reliability,</em> dan <em>assurance.</em> Layanan yang konsisten, cepat tanggap, aman, dan memperhatikan kebutuhan individu pasien terbukti meningkatkan kepercayaan serta loyalitas mereka, sekaligus memperkuat reputasi rumah sakit. Penelitian ini menekankan pentingnya evaluasi layanan secara terus-menerus untuk memenuhi harapan pasien dan meningkatkan daya saing rumah sakit. Hasil temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan yang lebih tepat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.</p>Nikmatul HidayahAdang BachtiarCicilya Candi
Copyright (c) 2024 Nikmatul Hidayah, Adang Bachtiar, Cicilya Candi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-082024-12-08836300630810.31004/prepotif.v8i3.37178ANALISIS PERILAKU PEMANFAATAN POSBINDU PTM REMAJA DI SEKOLAH SEBAGAI DETEKSI DINI RISIKO HIPERTENSI PADA REMAJA (STUDI KASUS DI SMA X KOTA SEMARANG)
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37183
<p>Penyakit Hipertensi adalah salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dimana hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi sekarang telah merambat hingga usia remaja. Salah satu intervensi yang dilakukan pihak Puskesmas saat ini adalah melalui kegiatan Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Remaja yang juga menjadi cara untuk mendeteksi dini suatu risiko hipertensi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pemanfaatan Posbindu PTM Remaja di sekolah sebagai deteksi dini risiko hipertensi pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian <em>cross sectional-study</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan (<em>r</em><em> value</em> = 0,001), sikap (<em>r</em><em> value = 0,000</em>), keyakinan<em> (</em><em>r</em><em> value = 0,000), </em>dukungan guru<em> (</em><em>r</em><em> value </em>= 0,012), dukungan teman<em> (</em><em>r</em><em> value </em>= 0,025) dan dukungan petugas kesehatan<em> (</em><em>r</em><em> value</em> = 0,000) dengan perilaku pemanfaatan Posbindu PTM remaja di sekolah sebagai deteksi dini risiko hipertensi pada remaja. Kesimpulan pada penelitian ini yakni adanya kegiatan Posbindu PTM Remaja di sekolah merupakan kegiatan yang sangat efektif dalam pemantauan status kesehatan untuk mengendalikan kejadian Penyakit Tidak Menular dan juga sebagai salah satu cara deteksi dini risiko hipertensi pada remaja. Adanya peningkatan pengetahuan serta dukungan dari berbagai pihak khususnya dilingkungan sekolah yaitu dukungan guru, dukungan teman dan petugas kesehatan dari Puskesmas dilingkungan sekolah serta bagi siswa itu sendiri.</p>Aulia AnnisaAntono SuryoputroBagoes Widjanarko
Copyright (c) 2024 Aulia Annisa, Antono Suryoputro, Bagoes Widjanarko
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-082024-12-08836271627910.31004/prepotif.v8i3.37183ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYAKIT HIPERTENSI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS RIMBO TENGAH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37193
<p>Kesehatan adalah salah satu bentuk hak asasi yang diberikan kepada manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan agar setiap orang dapat hidup produktif. Bentuk perwujudan dari kesehatan yaitu adanya pelayanan kesehatan. Salah satu pelaksanaan indikator SPM adalah pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kebijakan standar pelayanan minimal penyakit hipertensi di wilayah kerja puskesmas Rimbo Tengah tahun 2024. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus (<em>case studies</em>) dengan pendekatan kualitatif dimana peneliti melakukan eksplorasi mendalam terhadap program, proses, aktivitas, kejadian, dari implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyakit Hipertensi diwilayah Kerja Puskesmas Rimbo Tengah. Lokasi penelitian ini bertempat di Puskesmas Rimbo Tengah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, Data dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara langsung secara mendalam dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan SPM bidang kesehatan pada penderita hipertensi. Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pencapaian SPM yang terdeteksi pada tahun 2021 sebanyak 3535 orang penderita Hipertensi yang mendapatkan Pelayanan sesuai dengan standar sebanyak 2,491. Pada tahun 2022 memiliki jumlah estimasi penderita hipertensi usia 15 tahun keatas sebanyak 3.636 orang sedangkan angka pengidap hipertensi yang sudah dapat layanan kompatibel dengan parameternya berjumlah 709. Pada tahun 2023, penderita Hipertensi diatas 15 tahun berjumlah 4.188 dan penderita hipertensi yang mendapatkan Pelayanan sesuai dengan standar berjumlah 1.500 orang. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai aturan SPM Hipertensi untuk menjadi aturan untuk melaksanakan rencana layanan minimum Hipertensi agar dalam implementasinya semua implementor mengetahui terkait kebijakan yang berlaku.</p>Supriyati Supriyati Rahmat SupriyatnaRahmad Fitrie
Copyright (c) 2024 Supriyati Supriyati , Rahmat Supriyatna, Rahmad Fitrie
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837116713210.31004/prepotif.v8i3.37193ANALISIS KEPUASAN KERJA KARYAWAN PUSKESMAS X, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37263
<p>Kepuasan kerja menggambarkan sejauh mana seseorang menyukai (puas) atau tidak menyukai (tidak puas) berbagai aspek dalam pekerjaannya dan seringkali dihubungkan dengan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap pekerjaan berhubungan dengan <em>burnout</em> dan <em>turnover</em> pegawai yang pada akhirnya tentu akan berdampak buruk terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja di Puskesmas X, Jakarta Selatan, berdasarkan 9 dimensi kepuasan kerja menurut Spector dan hubungannya dengan karakteristik karyawan (jenis kelamin, usia, masa kerja, status kepegawaian). Penelitian ini merupakan penelitian <em>cross sectional </em>dengan memanfaatkan hasil survey kepuasan karyawan yang dilakukan oleh Puskesmas X. Survey menggunakan kuesioner <em>Job Satisfaction Survey</em>, JSS Spector, dilakukan terhadap 61 tenaga kesehatan di Puskesmas X. Hasil penelitian menunjukkan 70,5% karyawan puas terhadap pekerjaannya. Dimensi kepuasan paling tinggi didapatkan pada dimensi <em>Nature of Work</em> (19,75) dan paling rendah pada dimensi <em>Operating Condition </em>(14,31). Ditemukan hubungan yang bermakna (p<0,05) antara jenis kelamin dan kepuasan kerja dengan nilai p=0,00, OR 26,727. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna (p>0,05) antara usia (p=0,151), masa kerja (p=0,68), status kepegawaian (p=0,115) dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja karyawan di Puskesmas X sudah cukup baik. Untuk menjamin peningkatan mutu yang berkelanjutan, Puskesmas X dapat menyusun strategi pengembangan organisasi berdasarkan dimensi-dimensi kepuasan kerja dan melakukan evaluasi kepuasan kerja karyawan secara berkala.</p>Ajeng SekartiwiR.T. Ayu Dewi Sartika
Copyright (c) 2024 Ajeng Sekartiwi, R.T. Ayu Dewi Sartika
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-082024-12-08836280628710.31004/prepotif.v8i3.37263GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PASIEN STROKE ISKEMIK RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37264
<p>Stroke sendiri termasuk dalam golongan penyakit kronis yang saat ini masih mendominasi permasalahan kesehatan global. Sulawesi Selatan prevalensi stroke sebesar 10,6%. Gaya hidup yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang aktivitas fisik menjadi penyebab penyakit ini. Pada pasien stroke depresi merupakan gangguan emosional yang paling sering dijumpai, sekitar 30-40% pasien stroke yang dirawat. Depresi pada pasien stroke akan menghambat proses penyembuhan akan memperburuk prognosis, kualitas hidup, dan meningkatkan angka mortalitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pasien stroke iskemik RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Penelitian ini merupakan tipe penelitian kuantitatif dengan metode <em>cross sectional</em>. Pengambilan sampel secara <em>consecutive sampling</em> sehingga didapatkan sampel berjumlah 40 orang pasien stroke iskemik dirawat di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar periode Juni-Juli 2024. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi diwawancarai menggunakan kuestioner <em>Beck Depression Inventory-II (BDI-II)</em>. Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik responden dari data demografi. Hasil penelitian tingkat depresi pasien yang menderita penyakit stroke iskemik di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar, yaitu depresi ringan 17 orang (42,5%), depresi sedang 12 orang (30,0%), dan depresi sebanyak 4 orang (10,0%). Karakteristik pasien yang menderita penyakit stroke iskemik lansia awal (46-55 tahun), laki-laki, tingkat SMA/sederajat, menikah, Ibu rumah tangga (IRT) dan rata - rata lama menderita stroke iskemik <6 bulan. Mayoritas pasien mengalami depresi ringan.</p>Mu’awiyah Aulia M AzzahraMochammad Erwin RachmanIlma Khaerina Amaliyah BakhtiarMuh. Alim JayaAchmad Harun Muchsin
Copyright (c) 2024 Mu’awiyah Aulia M Azzahra, Mochammad Erwin Rachman, Ilma Khaerina Amaliyah Bakhtiar, Muh. Alim Jaya, Achmad Harun Muchsin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-082024-12-08836288629910.31004/prepotif.v8i3.37264DETEKSI KEBERADAAN MIKROPLASTIK PADA SEDIMEN PERAIRAN SUNGAI MUSI WILAYAH SEKAYU, MUSI BANYUASIN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37399
<p>Potongan plastik berukuran mikro (<5 mm) dapat ditemukan di sedimen suatu perairan yang disebut mikroplastik. Sungai Musi sebagai salah satu sungai besar di Sumatera Selatan yang diketahui memiliki tingkat cemaran mikroplastik cukup tinggi. Wilayah perairan Sekayu merupakan salah satu bagian yang dilalui arus sungai Musi dengan daerah pinggiran sungai yang padat penduduknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan mikroplastik pada sedimen perairan sungai Musi wilayah Sekayu, Musi Banyuasin. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengambilan sampel sedimen sungai diambil pada bulan Juni hingga November 2023 dengan metode purpossive sampling pada dasar sungai serta dilakukan pengulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan mikroplastik berbentuk foam, fiber dan fragmen. Warna dari mikroplastik ditemukan warna hitam dan coklat dengan warna coklat yang dominan (6 partikel/50gram sedimen kering). Ukuran mikroplastik terbesar ditemukan yaitu fiber berukuran 1175,29µm dan ukuran terkecil yaitu foam berukuran 276,72µm. Deteksi keberadaan mikroplastik pada sedimen di Perairan Sungai Musi (Tengah) wilayah Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan variasi mikroplastik didominasi oleh bentuk fiber dan film, warna coklat (6 partikel/50gram sedimen kering) serta rata-rata ukuran dari 8 partikel/50gram sedimen kering mikroplastik yaitu 575,21 ?m</p>Indah WahyuniYuanita Windusari
Copyright (c) 2024 Indah Wahyuni, Yuanita Windusari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-142024-12-14836653666010.31004/prepotif.v8i3.37399ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA WUS (WANITA USIA SUBUR) CALON PENGANTIN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37440
<p>Perkawinan dimaksudkan untuk membina hubungan yang langgeng antara kedua pasangan, sehingga dalam menjalani perkawinan dibutuhkan kedewasaan dan tanggung jawab baik secara fisik maupun mental. Kesiapan dalam pernikahan salah satunya adalah secara fisik siap untuk menghadapi proses kehamilan, dalam mempersiapkan kehamilan salahnya satunya status gizi calon pengantin Wanita terutama. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia subur. Salah satu faktor penyebab dari terjadianya anemia pada WUS selain kurangnya asupan gizi dan terjadinya menstruasi setiap bulan yaitu adalah penyakit infeksi seperti kecacingan yang di sebabkan pengetahuan yang kurang dan <em>personal hygiene </em>pada lingkungan dan diri sendiri yang sangat rendah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana <em>personal hygiene </em>dengan kadar haemoglobin pada Wanita usia subur calon pengantin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel kasus secara accidental sampling. Dimana wanita calon pengantin yang datang pada kelas calon pengantin di KUA Rancaekek Kab Bandung sejumlah 42 orang. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden yang memiliki <em>personal hygiene </em>baik dengan kadar Hb ?12 gr % ( 93,3%) dan yang memiliki personal hygine baik dan kadar Hb < 12 gr% (75%), responden yang memiliki <em>personal hygiene </em>buruk dan kadar Hb < 12 gr% ( 25%) dan yang memiliki <em>personal hygiene </em>buruk dan Hb ?12 gr % (6,7%). Berdasarkan hasil uji analisis data menunjukan bahwa penelitian dari 42 responden diperoleh nilai p-value 0,004 (p < 0,05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara <em>personal hygiene </em>dan anemia pada wanita usia subur.</p>Meda YulianiSri Lestari Kartikawati
Copyright (c) 2024 Meda Yuliani, Sri Lestari Kartikawati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835896590210.31004/prepotif.v8i3.37440DETEKSI BAKTERI ENTEROBACTERIACEAE PADA AIR MINUM ISI ULANG YANG DIPRODUKSI OLEH DEPOT ISI ULANG DI SEKITAR MEDAN PETISAH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37479
<p>Air merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari air, terutama kebutuhan akan air minum. Pentingnya peran air dalam kebutuhan sehari-hari mendorong peneliti untuk mendeteksi keberadaan bakteri family Enterobacteriaceae yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit saluran cerna pada air minum yang diproduksi oleh depot isi ulang di Kecamatan Medan Petisah. Penelitian ini menganalisa 10 sampel air minum isi ulang dari beberapa depot air minum di kawasan Kecamatan Medan Petisah melalui Total Sampling Tecnique. Untuk isolasi dan identifikasi bakteri menggunakan media MacConkey Agar (MAC) dan Eosin Mehylen Blue (EMB), serta dilakukan berbagai reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 depot air minum terkontaminasi bakteri family Enterobacteriaceae dengan tingkat kontaminasi berkisar antara 2.00 x 101 sampai dengan 5.20 x 103 CFU/ml, nilai ini tidak melebih nilai ambang yang telah ditetapkan SNI tahun 2006. Isolat bakteri yang dijumpai dalam penelitian ini adalah Klebsiella sp.,dan Eschericia coli, kedua bakteri ini merupakan lactose fermenter Enterobacteriaceae, berdasarkan kemampuannya memfermentasi gula-gula menjadi senyawa yang bersifat asam. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa mayoritas air minum isi ulang pada depot air minum di Kecamatan Medan Petisah terkontaminasi Enterobacteriaceae dalam jumlah yang rendah, sehingga memerlukan pemantauan lebih ketat demi menjamin kesehatan masyarakat</p>Audi Torry GintingSuhartomi SuhartomiFiska Maya WardhaniSri AmeliaMediana Br. Sembiring
Copyright (c) 2024 Audi Torry Ginting, Suhartomi Suhartomi, Fiska Maya Wardhani, Sri Amelia, Mediana Br. Sembiring
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-142024-12-14836643665210.31004/prepotif.v8i3.37479EVALUASI IMPLEMENTASI RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM (RPAM) : LITERATURE REVIEW
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37532
<p>Tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) goal 6.1 secara internasional yaitu dicapainya 100% akses air minum yang aman, maka disadari bahwa pentingnya penjaminan terhadap kualitas air minum aman perlu dipenuhi. Pentingnya penjaminan terhadap kualitas air minum perlu dipenuhi serta pengawasan terhadap kualitas air minum perlu dilakukan. Penerapan RPAM diperlukan baik kota maupun desa di berbagai negara guna peningkatan akses air minum yang layak dan aman. Secara global terlaporkan sudah 93 Negara yang menerapkan RPAM, dengan kemanfaatan pada sekitar 50 juta pemanfaat di seluruh dunia pada akhir tahun 2016. literature review ini bertujuan untuk mengatahui evaluasi implementasi Renacana Pengamanan Air Minum (RPAM). kajian yang digunakan dalam artikel ini adalah studi yang mengkaji berbagai literasi yang kaitannya dengan evaluasi Renacana Pengamanan Air Minum dengan google schoolar sebagai sumber pencarian artikel dengan rentang waktu tahun 2013-2023 yang diperoleh 12 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil kajian literature yang direview, terdapat 10 tahapan dalam penyusunan RPAM antara lain : pembentukan tim; mendiskripsikan sistem; mengidentifikasi bahaya dan kejadian bahaya; memvalidasi tindakan perbaikan dan menilai resiko; merancang perbaikan; pengendalian dan pemantauan; memverifikasi efektifitas perencanaan pengamanan air; prosedur penguatan manajemen; program pendukung penguatan RPAM; serta meninjau dan memperbaharui RPAM. Evaluasi dilakukan dengan melihat ketercapaian aspek 4K (kualitas, kuantitas, kontinyuitas dan keterjangkauan) sehingga diketahui tingkatan resiko yang ada. Disimpulkan bahwa evaluasi implementasi RPAM dapat dilihat melalui ketercapaian aspek 4K (kualitas, kuantitas, kontinyuitas dan keterjangkauan).</p>Sujarwo SujarwoNurjazuli NurjazuliMursid Raharjo
Copyright (c) 2024 Sujarwo Sujarwo, Nurjazuli Nurjazuli, Mursid Raharjo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-102024-12-10836325633510.31004/prepotif.v8i3.37532HUBUNGAN PENGGUNAAN VAPE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37581
<p style="font-weight: 400;">Rokok elektronik adalah produk yang dioperasikan dengan baterai untuk menyalurkan nikotin melalui aerosol sehingga dapat dihirup yang dihasilkan dari larutan yang mengandung nikotin. Penggunaan vape yang terbentuk pada usia dini bisa memunculkan kebiasaan hingga dewasa. Keberadaan vape saat ini semakin populer karena dianggap sebagai produk rokok alternatif dan bisa digunakan sebagai alat bantu berhenti dari rokok. Dampak kecanduan nikotin mengakibatkan siswa terus-menerus terpapar tembakau, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kognitif pada mahasiswa, hal ini sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan di masa depan dan bisa memperburuk prestasi belajar karena berkontribusi pada melemahnya daya tangkap siswa untuk mencerna pelajaran sehingga mengakibat munculnya perilaku menyimpang yang timbul akibat perilaku vape. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan studi desain cross-sectional. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas (variabel independen) seperti kebiasaan menggunakan vape dan variabel terikat (variable dependen) seperti Indeks Prestasi Kumulatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh Jumlah Semester 1 ada 20 orang yang menggunakan vape, Semester 3 ada 19 orang menggunakan vape, Semester 5 ada 17 orang yang menggunakan vape dan Semester 7 terdapat 31 orang menggunakan vape. Jumlah yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memuaskan sebanyak 15 orang, sangat memuaskan berjumlah 68 orang dan dengan pujian 4 orang. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan vape dan indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi kedokteran universitas prima indonesia (p=0,464).</p>Adhayani LubisIra Aini DaniaSamuel NauliIrza Haicha Pratama
Copyright (c) 2024 Adhayani Lubis, Ira Aini Dania, Samuel Nauli, Irza Haicha Pratama
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-192024-12-1983ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN FAKTOR EXTRINSIK TERHADAP KEPUASAN KERJA PEKERJA DI RUMAH SAKIT PRIMA VISION
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37582
<p style="font-weight: 400;">Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya untuk mencapai target kerja. Kepuasan kerja sangat penting bagi perusahaan dan karyawan karena dapat dilihat dari hasil pekerjaan mereka, apakah mereka merasa puas dengan atasan mereka, dan kinerja mereka yang terus meningkat menunjukkan kepuasan kerja mereka. Karena ada kepuasan tersendiri di dalam diri seseorang, kepuasan pekerjaan dapat menimbulkan kesenangan dan mendorong mereka untuk bekerja lebih rajin Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki seseorang saat bekerja adalah merasa puas dengan pekerjaan mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh faktor intrinsik dan ekstrinsik terhadap kepuasan kerja pekerja di Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan studi desain cross-sectional, Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen seperti faktor intrinsik dan ekstrinsik dan variable independen yaitu kepuasan kerja pekerja. Populasi yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pekerja di Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi diperoleh 60 responden. Uji chi square dipakai untuk uji analisis data statistik didapati hasil Terdapat Pengaruh Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja Pekerja Di Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision.</p>Klaus FerdinanMuhammad Faridz SyahrianSri Lestari Ramadhani Nasution
Copyright (c) 2024 Klaus Ferdinan, Muhammad Faridz Syahrian, Sri Lestari Ramadhani Nasution
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-102024-12-10836336634410.31004/prepotif.v8i3.37582PERBANDINGAN BIAYA RILL RUMAH SAKIT DENGAN TARIF INA-CBGs PADA PASIEN RAWAT INAP MALARIA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37611
<p style="font-weight: 400;">Malaria masih menjadi masalah dan tantangan kesehatan yang signifikan bagi masyarakat di wilayah endemis, Provinsi Papua. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan malaria melalui Program Eliminasi Malaria 2030. Biaya perawatan malaria ditanggung oleh pemerintah pada fasilitas tingkat lanjut seperti rumah sakit melalui klaim yang sesuai dengan tarif INA-CBGs. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan perbedaan biaya pengobatan pasien malaria yang menjalani rawat inap rumah sakit pemerintah tipe C disalah satu wilayah endemis Kota Jayapura, Provinsi Papua dibandingkan dengan tarif INA-CBGs. Penelitian menggunakan metode observasional dengan desain studi cross-sectional dengan data yang dikumpulkan secara retrospektif. Subyek penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat inap periode 1 Januari sampai 31 Desember 2023 dan terdaftar dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masuk ke dalam kriteria inklusi. Data penelitian biaya rumah sakit pasien malaria yang menjalani rawat inap secara deskriptif dianalisis kesesuaiannya dengan tarif INA-CBGs. Berdasarkan selisih total tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs pada 170 pasien yang menjalani rawat inap. Rumah sakit mengalami kerugian sebesar 43,43% atau sebanyak Rp214.423.550 dari total tarif INA-CBGs yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah Rumah sakit perlu melakukan evaluasi dan mengidentifikasi faktor penyebabnya sehinnga tidak terjadi perbedaan tarif yang cukup besar antara biaya rumah sakit dan tarif INA-CBGs.</p>Maya Dwi Wulan SariTri Murti AndayaniDwi Endarti
Copyright (c) 2024 Maya Dwi Wulan Sari, Tri Murti Andayani, Dwi Endarti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-052024-12-05836245625610.31004/prepotif.v8i3.37611POLA MAKAN DAN KADAR ASAM URAT ORANG DEWASA DI DESA BUBUTAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37645
<h1><a name="_Toc182767236"></a>Seseorang yang mengalami asam urat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pola makan yang tidak terkontrol dan sering mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat pada orang dewasa di Desa Bubutan Kabupaten Purworejo RT 08 RW 03. Desain penelitian kuantitatif dengan metode Cross Sectional dan di uji dengan analisis Chi-Square. Teknik sampling yakni purposive sampling dengan sampel sebanyak 85 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki pola makan yang buruk sebanyak 56 (65,9%) dengan rata-rata 71,97. Mayoritas memiliki kadar asam urat yang tinggi sebanyak 49 (57,6%) responden, dengan rata-rata kadar asam urat laki-laki 7,2 mg/dL dan perempuan 6,3 mg/dL. Uji Chi-Square menunjukkan nilai p sebesar 0,008 < (0,05) sehingga Ha diterima Ho ditolak. Kesmpulan pada penelitian ini terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan kadarasam urat pada orang dewasa di Desa Bubutan Kabupaten Purworejo RT 08 RW 03. Diharapkan bagi masyarakat lebih memperhatikan pola makan dengan menghindari makanan yang tinggi purin serta bagi tenaga kesehatan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit asam urat serta pola makan sehat bagi orang dewasa</h1>Erlin Vina KurniaEvelin MalintiEvelin Malinti
Copyright (c) 2024 Erlin Vina Kurnia, Evelin Malinti, Evelin Malinti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-042024-12-04836266627010.31004/prepotif.v8i3.37645PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP KEMAUAN TENAGA KESEHATAN MENGGUNAKAN SIMRS DI RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA JEPARA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37808
<p>Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, adopsi teknologi dalam bentuk sistem informasi telah menjadi hal yang penting dalam dunia kesehatan yang juga berkembang pesat. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah salah satu aspek penting yang merupakan suatu proses yang diterapkan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas tenaga kerja dalam menjalankan fungsi dan mencapai tujuannya. Dalam implementasi ini, sumber daya manusia, terutama tenaga kesehatan selaku pengguna SIMRS juga berperan penting dalam memaksimalkan penggunaan SIMRS. Penelitian ini menyelidiki terkait kemauan tenaga kesehatan di rumah sakit dalam menggunakan SIMRS dalam bekerja. Mengadopsi kerangka <em>Technology Acceptance Model </em>(TAM), penelitian ini menguji pengaruh variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan terhadap kemauan tenaga kesehatan menggunakan SIMRS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang melibatkan 106 sampel tenaga kesehatan di Rumah Sakit Graha Husada Jepara. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori yang ada bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap kemauan tenaga kesehatan menggunakan SIMRS.</p>Nindyan PrawasariAcep RohendiIgnatius Wiseto Prasetyo Agung
Copyright (c) 2024 Nindyan Prawasari, Acep Rohendi, Ignatius Wiseto Prasetyo Agung
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21836866687810.31004/prepotif.v8i3.37808PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DALAM PENGOBATAN TUBERKULOSIS: SCOPING REVIEW
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37809
<p>Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit menular di dunia, dengan angka insidensi dan mortalitas yang masih tinggi, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu strategi yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB adalah melalui program Pengawas Minum Obat (PMO). PMO bertujuan untuk memastikan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi, mengurangi risiko resistansi obat, dan meningkatkan keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran dan efektivitas PMO berbasis komunitas dalam pengobatan TB melalui metode <em>scoping review</em>. Ulasan ini dilakukan menggunakan metode <em>Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses </em>(PRISMA). Sebanyak 356 artikel diidentifikasi melalui basis data seperti PubMed, Scopus, dan Google Scholar. Setelah proses seleksi, 10 studi yang melibatkan 6.912 pasien TB paru memenuhi kriteria inklusi. Data yang diambil meliputi desain studi, lokasi, intervensi PMO, durasi pengobatan, dan hasil utama. Hasil menunjukkan bahwa PMO berbasis komunitas efektif dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan hingga 85%-90%, mengurangi tingkat penghentian pengobatan hingga 50%, dan meningkatkan kepatuhan pasien. Dukungan emosional dari keluarga dan relawan komunitas menjadi faktor penting dalam keberhasilan terapi. Desentralisasi layanan melalui PMO berbasis komunitas juga memperluas akses pengobatan, terutama di wilayah dengan keterbatasan fasilitas kesehatan. PMO berbasis komunitas berperan penting dalam mendukung keberhasilan pengobatan TB, terutama di negara dengan beban TB yang tinggi. Untuk meningkatkan efektivitas program, diperlukan pelatihan berkelanjutan bagi PMO, strategi yang sesuai dengan konteks lokal, serta kolaborasi sektor publik dan swasta. Penelitian ini memberikan wawasan strategis bagi pengembangan program pengendalian TB yang lebih baik.</p>Ni Luh Devi YantiSutopo Patria JatiSepto Pawelas Arso
Copyright (c) 2024 Ni Luh Devi Yanti, Sutopo Patria Jati, Septo Pawelas Arso
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837142715210.31004/prepotif.v8i3.37809KARAKTERISTIK LUKA AKIBAT TRAUMA TAJAM PADA KORBAN HIDUP BERDASARKAN VISUM ET REPERTUM DI RSUD WALED TAHUN 2019-2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37810
<p>Trauma menjadi penyebab kematian dan kecacatan ketiga terbesar diseluruh Dunia. Menurut <em>WHO </em>lebih dari 14.000 orang meninggal karena trauma. Data RISKESDAS 2018 trauma terbanyak ketiga yaitu akibat benda tajam mencapai 20,1%. Visum et Repertum (VeR) menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tercantum karakteristik luka di bagian pemberitaan, yang dapat dianggap sebagai pengganti barang bukti. Maka dari itu penelitian ini dikaukan agar mengetahui karakteristik luka akibat trauma tajam pada korban hidup berdasarkan VeR di RSUD Waled 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif, pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik <em>total sampling</em> dan didapatkan 130 sampel. Data diambil dari visum et repertum yang tercatat di RSUD waled pada periode RSUD Waled periode januari 2021-Desember 2023. Data akan di analisis dengan analisi univariat untuk mengetahui gambaran distirbusi frekuensi pada penelitian. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lokasi luka pada korban hidup terbanyak adalah ekstremitas superior 42(32,3%), tepi luka rata130(100,0%), kedalaman luka sebagian besar kedalamannya hingga 1 cm 71(54,6%), dasar luka sebagian besar kulit 71(54,6%), derajat luka sebagian besar adalah derajat luka ringan 68(52,3%). The conclusion was Kesimpulannya di dapatkan bahwa karakteristik luka akibat trauma tajam pada korban hidup berdasarkan VeR lokasi luka pada korban hidup terbanyak adalah ekstremitas superior, tepi luka rata, kedalamannya hingga 1 cm, dasar luka kulit, dan derajat luka ringan.</p>Yuliawati ZahroBambang wibisonoSutara Sutara
Copyright (c) 2024 Yuliawati Zahro, Bambang wibisono, Sutara Sutara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837109711510.31004/prepotif.v8i3.37810HUBUNGAN ADIKSI SMARTPHONE TERHADAP KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA ANGKATAN 2022
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37818
<p style="font-weight: 400;">Teknologi komunikasi telah mengalami perkembangan yang signifikan, memungkinkan setiap individu untuk dengan mudah mengakses informasi dan menjalin komunikasi. Kemajuan ini tercermin dalam inovasi ponsel cerdas (smartphone), yang terus berkembang pesat. Kecemasan merupakan kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk mahasiswa. Dalam konteks akademik, kecemasan ini sering kali digambarkan sebagai perasaan khawatir atau tegang yang dialami oleh mahasiswa terkait dengan aktivitas belajar atau tantangan di lingkungan pendidikan. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap munculnya kecemasan akademik adalah penggunaan smartphone secara berlebihan, yang dapat memperburuk tingkat kecemasan tersebut melalui gangguan konsentrasi, penundaan tugas, serta paparan informasi yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Adiksi Smartphone Terhadap Kecemasan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Angkatan 2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasioanl analitik desain crossectional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen seperti adiksi smartphone dan variable dependen yaitu kecemasan. Populasi adalah mahasiswa fakultas kedokteran universitas kedokteran angkatan 2022. Teknik Purposive sampling dengan rumus Slovin digunakan untuk memilih sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi didapati sampel yang berjumlah 60 orang mahasiswa kedokteran Universitas Prima Indonesia Angkatan 2022. Uji Chi Square digunakan untuk analisis statistik, dengan ambang signifikansi P <0,05. Temuan penelitian menunjukkan bahwa di kalangan mahasiswa kedokteran Universitas Prima Indonesia, adiksi smartphone dan kecemasan berhubungan (P=0,001).Artinya Terdapat Hubungan Adiksi Smartphone Terhadap Kecemasan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Angkatan 2022.</p>Marcelino SalovetianErmi GirsangAli Napiah Nasution
Copyright (c) 2024 Marcelino Salovetian, Ermi Girsang, Ali Napiah Nasution
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-182024-12-18836852685710.31004/prepotif.v8i3.37818HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37838
<p>Stres kerja merupakan situasi dimana mengalami ketegangan yang menyebabkan ketidakseimbangan fisik dan psikologis. Stres kerja pada umumnya dapat berdampak pada perilaku caring perawat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adakan antara tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Desain penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif dengan <em>cross sectional </em> dan analisis uji dalam penelitian ini adalah <em>spearman rho. </em> Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan <em>nonprobability Samping </em>dengan Teknik <em> purposive sampling</em> dengan sampel sebanyak 86 responden dengan populasi 109 resonden. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat stres kerja perawat di rumah sakit advent bandung dalam kategori stres sedang yaitu sebanyak 56 responden (65,1%), perilaku perawat dirumah sakit advent bandung dalam kategori caring dengan 49 responden (57,0%) dan hasil uji <em>spearman rho</em> dengan hasil <em>p-value</em> 0,331 > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan dan nilai korelasi koefisien 0,106 dengan kekuatan hubungan ayng sangat lemah. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring di Rumah Sakit Advent Bandung dengan kekuatan hubungan yang sangat lemah.</p> <p><em> </em></p>Gabriella MarbunImanuel Sri Mei Wulandari
Copyright (c) 2024 Gabriella Marbun, Imanuel Sri Wulandari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-01835947595310.31004/prepotif.v8i3.37838PENGARUH PENERAPAN BINA SUASANA DENGAN PENDEKATAN INTERPROFESIONAL COLLABORATION TERHADAP POLA ASUH STUNTING DI DESA LABUHAN SUMBAWA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37839
<p>Pada tahun 2023 lokus stunting di Kabupaten Sumbmawa mengalami peningkatan menjadi 12 lokus dari 11 lokus pada tahun 2022. Salah satu lokus stunting adalahh Desa Labuhan Sumbawa dengan angka kasus sebanyak 73 kasus. Desa lbuhan Sumbawa telah menjadi lokkus stunting dari tahun 2021 sampai dengan awal 2024 ini. Urgensi dalam penelitian ini adalah 1) Desa Labuhan Sumbawa terus menjadi lokus stunting selama empat tahun berturut-turut, 2) Kurangnya kolaboorasi berbagai profesi dalam upaya penanganan kasus stunting, 3) kurangnya pengetahuan tentang pola asuh yang baik, dan 4) kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap perilaku pencegahann dan penanganan stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata perubahan perilaku PHBS, CTPS, Konsumsi buah dan sayur pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen<strong>. </strong>Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan rancangan non-equivalent control group design yang menggunakan 2 kelompok perlakuan denga teknik systematic random sampling. Analisis data univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata pengathuan PHBS (p value=0,000 <0,05), perilaku CTPS (p value=0,014 <0,05), perilaku konsumsi sayur buah (p value=0,038 <0,05) pada kelompok control dan kelompok eksperimen setelah pemebrian intervensi. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat perbedaan perubahan pengetahuan PHBS dan perilaku Pola asuh setalah dilakukan penerapan bina suasana dengan pendekatan interprofesional collaboration dalam pola asuh penenaganan stunting.</p>Anak Agung Ngurah Ketut RiyadiNurlaila AgustikawatiFitri SetiangsihPutri Adekayanti
Copyright (c) 2024 Anak Agung Ngurah Ketut Riyadi, Nurlaila Agustikawati, Fitri Setiangsih, Putri Adekayanti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837133714110.31004/prepotif.v8i3.37839ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI KOTA PALANGKA RAYA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37850
<p>Partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu masih rendah, terlihat dari tingkatan cakupan D/S (partisipasi masyarakat) yang jauh di bawah standar minimal 80%. Rendahnya partisipasi tersebut menjadi tantangan dalam memastikan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala, yang berpengaruh langsung pada status gizi serta deteksi dini masalah kesehatan balita. Oleh sebab itu partisipasi aktif ibu balita sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak dan mencapai target kesehatan masyarakat. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja UPT puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya. Menggunakan penelitian deskriptif analitik pendekatan <em>cross-sectional</em> dengan populasi penelitian seluruh ibu balita dengan jumlah 940 orang. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar ibu balita memiliki pengetahuan baik (77,8%), motivasi tinggi (72,2%), dukungan keluarga mendukung (73,3%), waktu sesuai (64,4%), mutu pelayanan baik (86,7%), dan peran kader baik (75,6%). Sebanyak 68,9% ibu balita menunjukkan partisipasi baik. Analisis multivariat menunjukkan bahwa mutu pelayanan sebagai faktor paling dominan mempengaruhi partisipasi dengan Odds Ratio 0,172 (p=0,004). Dengan kesimpulan bahwa mutu pelayanan Posyandu memiliki pengaruh signifikan terhadap partisipasi ibu balita. Peningkatan kualitas pelayanan dan pelatihan kader diperlukan agar meningkatkan cakupan partisipasi dan mencapai target minimal Posyandu.</p>Siska ApryantiAbdullah Syafei
Copyright (c) 2024 Siska Apryanti, Abdullah Syafei
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837153715910.31004/prepotif.v8i3.37850EVALUASI CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS DAN LOW BACK PAIN DI RUMAH SAKIT JAJARAN KESEHATAN ANGKATAN DARAT TAHUN 2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/37862
<p>Layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di1 Indonesia mencakup berbagai jenis perawatan untuk penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan kanker. Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat. Program JKN bertujuan untuk memberikan akses kesehatan universal bagi seluruh warga Indonesia, namun masih menghadapi tantangan seperti defisit anggaran dan ketimpangan distribusi tenaga medis. <em>Osteoarthritis</em> (OA) dan <em>Low Back Pain</em> (LBP) adalah dua kondisi kesehatan yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup individu dan beban sistem kesehatan. Layanan JKN di Indonesia mencakup osteoartritis dan nyeri pinggang melalui pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk pengobatan sesuai kebutuhan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif evaluatif yang menganalisis fenomena yang terjadi secara alami di lapangan. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit TNI AD Tk.II seluruh Indonesia pada bulan Januari hingga bulan Maret 2024. Data yang diamati adalah data berupa jumlah kunjungan pasien dalam 3 bulan dengan prosedur pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan beberapa tahap yaitu melihat dari data rekam medis, Laporan manajemen rumah sakit, dan dokumen BPJS Kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99% pasien OA dan LBP di Rumah Sakit Jajaran Kesehatan Angkatan Darat (RS JKA) terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, sementara hanya 1% adalah pasien umum. Hal ini menunjukkan JKN telah memberikan cakupan yang cukup baik terhadap pasien OA dan LBP di rumah sakit jajaran kesehatan Angkatan Darat (RS AD).</p>Kartika Agung KurniawanArief EfendiNurul Halimah
Copyright (c) 2024 Kartika Agung Kurniawan, Arief Efendi, Nurul Halimah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-212024-12-21837101710810.31004/prepotif.v8i3.37862DETERMINAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI MALUKU UTARA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/38171
<p>Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat bayi saat dilahirkan kurang dari 2500 gram, tanpa melihat usia kehamilan. BBLR merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian seluruh dunia terkait dampak jangka pendek dan jangka panjang yang ditimbulkannya. Berbagai dampak buruk penyakit dan kelainan muncul di sepanjang masa kehidupan, yaitu sejak bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Mengidentifikasi determinan BBLR sangat penting guna membantu upaya promotif-preventif terutama di bidang pelayanan kebidanan dan perawatan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis determinan BBLR di Provinsi Maluku Utara. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 1.856 sampel. Data penelitian diperoleh dari sumber data sekunder catatan rekam medis. Analisis data yang dilakukan terdiri atas analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan program pengolah data SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dalam meningkatkan risiko BBLR adalah paritas 1 (p value=0,011; OR=1,81; 95%CI:1,15-3,86), usia gestasi <37 minggu (p value<0,001; OR=566,22; 95%CI:110,36-2905,14), anemia (p value<0,001; OR=7,74; 95%CI:5,45-10,99), kehamilan kembar (p value<0,001; OR=23,73; 95%CI:11,97-47,03), dan Perawatan Antenatal (PAN) <4 kali (p value<0,001; OR=2,43; 95%CI:1,76-3,35). Sementara variabel yang menurunkan risiko BBLR adalah usia ibu. Dari hasil analisis multivariat, didapatkan bahwa usia gestasi <37 minggu merupakan variabel yang meningkatkan risiko BBLR paling besar (OR=434,27; 95%CI:80,14-2303,40). Simpulan dari penelitian ini adalah determinan yang berhubungan dalam meningkatkan risiko BBLR adalah paritas 1, usia gestasi <37 minggu, anemia, kehamilan kembar, dan PAN <4 kali.</p>Septa Ayu BungasariFima Lanra Fredrik G. LangiOksfriani J. Sumampouw
Copyright (c) 2024 Septa Ayu Bungasari, Fima Lanra Fredrik G. Langi, Oksfriani J. Sumampouw
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-102024-12-10836345635410.31004/prepotif.v8i3.38171