Potensi Penggunaan Metode PCR dalam Mendeteksi S. scabiei var. hominis
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v10i1.53303Abstract
Skabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi Sarcoptes scabiei yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Deteksi dini yang akurat sangat penting untuk mencegah penularan dan komplikasi. Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode diagnostik molekuler yang berpotensi tinggi mendeteksi tungau skabies. Penelitian ini merupakan kajian literatur sistematik untuk mengevaluasi berbagai metode PCR, diantaranya konvensional, real time (RT), nested, dan multiplex dalam mendeteksi tungau skabies. Literatur diperoleh dari Google Scholar, ClinicalKey, Scopus dan PubMed dengan kata kunci “PCR and Scabies”, dibatasi pada artikel berbahasa Indonesia dan Inggris tahun 2015–2025. Hasil menunjukkan bahwa RT-PCR dan Nested PCR memiliki sensitivitas dan spesifisitas paling tinggi, masing-masing mencapai hingga 95% dan >90%. Gen target yang digunakan bervariasi, antara lain gen mitokondria 16S, ITS2, dan cox1. Sampel umumnya berasal dari kulit lesi, dengan sebagian menggunakan swab kering. Kesimpulannya, RT-PCR dan Nested PCR merupakan metode PCR paling potensial untuk deteksi skabies secara akurat, bahkan dengan material tungau yang rendah. Metode PCR bermanfaat dalam konteks surveilans endemis dan memfasilitasi pengobatan secara dini untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.,. Diperlukan penelitian berskala besar serta pengembangan primer dan protokol PCR yang tepat dan sederhana untuk meningkatkan efektivitas diagnosis skabies.Downloads
Published
2025-12-16
How to Cite
Miryani, E., Prasasty, G. D., & Handayani, D. (2025). Potensi Penggunaan Metode PCR dalam Mendeteksi S. scabiei var. hominis. Jurnal Ners, 10(1), 888–901. https://doi.org/10.31004/jn.v10i1.53303
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ners

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).






