Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesiapsiagaan Bencana Pada Kader Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v9i4.50658Abstract
Bencana alam merupakan suatu peristiwa kerusakan lingkungan yang melebihi kapasitas masyarakat untuk menghadapinya, sehingga dapat menimbulkan ancaman terhadap keselamatan jiwa serta kerugian pada kesejahteraan fisik, mental dan sosial (Braitberg, 2022; Stralen dkk., 2021). Suatu peristiwa dikatakan sebagai bencana ketika suatu ancaman atau bahaya menimbulkan kerentanan pada individu maupun komunitas. Bahaya yang ditimbulkan bencana tergantung dari karakteristik bencana tersebut, tingkat kerentanan populasi, serta kemampuan penanggulangan terhadap bencana (Braitberg, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kader di Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung yang dilaksanakan pada 42 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan total responden sebanya 42 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang di bagikan secara online, terdapat dua kuesioner yaitu kuesioner mengenai pengetahuan dan sikap tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi. Kuesioner pengetahuan berjumlah 30 butir pertanyaan dengan skala guttman, kuesioner sikap berisi 10 pernyataan dengan skala likert 1-5. Analisis data menggunakan uji univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan dan sikap kader dan uji bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada rentang usia 19-44 tahun sebanyak 31 responden (73,8%), sedang lainnya berada pada rentang usia 45-59 tahun sebanyak 11 responden (26,2%), didapatkan juga hasil bahwa pengetahuan kader di Desa Mekarwangi berada pada rentang baik dan cukup. Pada kategori baik terdapat 22 responden (52,4%), dan kategori cukup sebanyak 20 responden (47,6%) dan sebanyak 21 responden (50%) menunjukkan sikap positif dan 21 responden (50%). Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan kader dengan sikap kesiapsiagaan bencana, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,618 menandakan adanya hubungan yang kuat dan bersifat positif. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan kader, semakin positif juga sikap kader terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kader memiliki peranan penting dalam membangun kesiapsiagaan bencana di tingkat masyarakatDownloads
Published
2025-10-31
How to Cite
Darmawan, D., Setiawan, G., & Safariah , T. D. (2025). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesiapsiagaan Bencana Pada Kader Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung . Jurnal Ners, 9(4), 7741–7748. https://doi.org/10.31004/jn.v9i4.50658
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ners

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).






