Kadar Sitokin pada Dengue Hemorrhagic Fever
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v9i3.47053Abstract
Disregulasi sitokin memainkan peran utama dalam patogenesis demam berdarah dengue (DBD), yang memengaruhi derajat keparahan penyakit melalui interaksi imun yang kompleks. Studi terbaru mengungkapkan profil sitokin yang berbeda antara demam dengue (DF) dan DBD, dengan implikasi pada luaran klinis dan strategi terapeutik. Metode penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan pendekatan scoping review. Subjek penelitian ini adalah kumpulan literatur yang berisi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Sumber literatur berjumlah 10 jurnal yang diperoleh melalui penelusuran menggunakan database yang terdiri dari Pubmed, Google Scholar, NCBI, dan ScienceDirect. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa disregulasi sitokin sangat penting dalam patogenesis demam berdarah dengue (DBD), dengan peningkatan kadar sitokin proinflamasi seperti TNF-α dan IL-6 yang berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit. Infeksi sekunder menunjukkan kadar sitokin yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan infeksi primer, yang mengindikasikan respons inflamasi yang lebih kuat. Infeksi DENV2 dikaitkan dengan profil sitokin yang lebih kuat dan tingkat keparahan yang lebih besar daripada DENV1. Ketidakseimbangan antara sitokin pro-inflamasi dan anti-inflamasi, terutama tingkat IL-10 yang lebih rendah pada DBD, berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan kebocoran plasma. Dengan menargetkan keseimbangan sitokin diharapkan dapat memberikan potensi terapi, sehingga menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut mengenai dinamika sitokin dan perannya dalam DBD.Downloads
Published
2025-06-27
How to Cite
Antari, N. K. R. J. (2025). Kadar Sitokin pada Dengue Hemorrhagic Fever. Jurnal Ners, 9(3), 4483–4491. https://doi.org/10.31004/jn.v9i3.47053
Issue
Section
Articles
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).






