Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Derajat Dry Eye Syndrome
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v9i3.46801Abstract
Dry Eye Syndrome (DES) merupakan gangguan multifaktorial pada permukaan mata yang sering terjadi pada pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menderita DM Tipe 2 dengan derajat keparahan DES. Penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 39 responden Prolanis di Klinik Prima Medika Kabupaten Jepara. Data diperoleh melalui rekam medis untuk lama menderita DM Tipe 2 dan kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI) untuk menilai derajat DES. Hasil uji Spearman menunjukkan hubungan signifikan yang kuat dan searah antara lama menderita DM Tipe 2 dengan derajat keparahan DES (p < 0,001; r = 0,604). Faktor usia, jenis kelamin, dan kadar HbA1c yang tidak terkontrol juga menunjukkan hubungan signifikan terhadap derajat DES. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin lama seseorang menderita DM Tipe 2, maka semakin tinggi risiko mengalami DES dengan tingkat keparahan yang lebih berat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya skrining rutin gejala mata kering pada pasien DM, khususnya mereka yang berusia lanjut, perempuan, dan dengan kontrol glikemik yang buruk. Peran tenaga kesehatan, terutama perawat dalam program Prolanis, sangat penting dalam upaya deteksi dini dan edukasi terkait pencegahan komplikasi okular pada pasien diabetes.Downloads
Published
2025-06-25
How to Cite
Meida, N. S., & Novitasari, L. H. (2025). Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Derajat Dry Eye Syndrome. Jurnal Ners, 9(3), 4431–4435. https://doi.org/10.31004/jn.v9i3.46801
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ners

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).






