HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK TAHUN 2018

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v3i1.398

Keywords:

Kondisi Fisik Rumah, Dan TB Paru

Abstract

World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa Penyakit TB paru saat ini telah menjadi ancaman global, karena hampir sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi. Sebanyak 95% kasus TB paru dan 98% kematian akibat TB paru didunia, terjadi pada Negara Negara berkembang. Negara dengan kasus pertama didunia adalah India dengan presentase kasus 23%, Indonesia menempati urutan kedua dengan presentasi 10% dan Cina menempati urutan ketiga dengan presentase 10% sama seperti Indonesia dari keseluruhan penderita Tuberkulosis di dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian case control study. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan mengunakan teknik Total Sampling dan purposive sampling dengan jumlah sampel 62 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Juni sampai tanggal 06 Juli. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ventilasi (p value=0,022), dan pencahayaan (p value= 0,001) dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2018. Tidak ada hubungan antara kebersihan lantai rumah (p value=0,705), dan suhu ruangan (p value=0,569) dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2018. Saran peneliti Untuk mengurangi resiko penularan Tuberkulosis Paru, agar dilakukan perbaikan kondisi lingkungan rumah, bagi masyarakat yang sedang merenovasi atau membangun rumah untuk lebih memperhatikan aspek sanitasi rumah yang sehat untuk menghindari penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

References

Ahmadi, U. (2008). Managemen Penyakit Berbasih Wilayah. Jakarta : Universitas Indonesia.

Arifin, Zainal. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Depkes RI. (2009). Pedoman Penanggulangan TB Di Indonesia. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Djojodibroto, Darmanto. (2009). Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC.

Febriani. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat. http://gugel-pinguin. blogspot. com/ 2013/10/4- faktor-yang-mempengaruhi-derajat.html?=0

Kemenkes RI. (2014). Pedoman nasional pengendalian tuberculosis. Jakarta: kementerian kesehatan RI

Kemenkes RI. (2016). Pencengahan Dan Pengendalian Penyakit. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurniasih, Titi. (2016). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Diwilayah Kerja Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas. keslingmas volume 35,hal.152-277 september 2016.

Lilia, Deli. (2014). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberculosis Di Desa Dadi Mulyo Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pandan Agung Kecamatam Madang Suku II Kabupaten Oku Timur. Jurnal Kesehatan. Diperoleh Tanggal 15 Juli.

Menkes RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. Jakarta : Menteri Kesehatan

Najmah. (2016). Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: CV. Trans Info Media

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Rusmidarti, Sita. (2017). Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Penderita Tuberculosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1. http: //elib.stikesmuhgombong.ac.id.

Safithri, Fathiyah. (2011). Diagnosis TB Dan Anak Berdasarkan ISTC (International Standard For TB Care). Jurnal kesehatan, Volume 7, No.15, Desember 2011.

Santoso, Imam. (2015). Kesehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan. Yogyakarta : Gosyen Publising.

Sejati, Ardhitya dan Liena Sofiana. (2015). Faktor-Faktor Terjadinya Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 10,No 2 (2015).

Simarmata, Geofani. (2017). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung. Diperoleh tanggal 07 Juli 2018.

Sutopo, Agus. (2014). Kajian indikator sustainable development goals (SDGs). Jakarta : Badan Pusat Stastistik.

Syafri, Amalia Kartika. (2015). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Diwilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali. http:// eprints. ums.ac.id/33053. Diperoleh tanggal 4 April 2018.

Syaputra, Rahmad. (2012). Hubungan Aspek Fisiologis Rumah Dengan Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambutan. Jurnal kesehatan masyarakat. Diperoleh tanggal 11 Juli 2018.

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis. Semarang: Erlangga.

Yunus, Faisal. (2011). Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksanaan Di Indonesia. Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Downloads

Published

2019-04-20

How to Cite

INDRAWATI, I., & SARAGIH, A. (2019). HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK TAHUN 2018. Jurnal Ners, 3(1), 22–39. https://doi.org/10.31004/jn.v3i1.398

Issue

Section

Articles