Gambaran Kadar Kreatinin Pada Penderita Tuberkulosis (TBC)

Authors

  • Oktafirani Al Sas Akademi Analis Kesehatan An Nasher
  • Hery Prambudi Akademi Analis Kesehatan An Nasher
  • Grestiya Nur Ega Ziza Akademi Analis Kesehatan An Nasher

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v9i2.39609

Abstract

Tuberkulosis menjadi masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian jutaan orang setiap tahunnya. Pencegahan tuberkulosis di Indonesia dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat secara rutin selama 6 bulan tanpa terputus. Efek negatif konsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) akan mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan meningkatnya kadar kreatinin. Meningkatnya kadar kreatinin dalam darah merupakan pertanda adanya kerusakan pada fungsi ginjal. Kreatinin dapat digunakan untuk membantu dalam menilai efek nefrotoksik dari obat anti tuberkulosis dan memastikan fungsi ginjal tetap terjaga selama pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kadar kreatinin di bawah normal normal, dan di atas normal pada penderita tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun. Metode penelitian ini menggunakan survei deskriptif, dan analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan metode pemeriksaan kadar kreatinin menggunakan metode enzimatik. Hasil penelitian didapatkan kadar kreatinin di bawah normal sebanyak 0 sampel atau 0%, kadar kreatinin normal sebanyak 20 sampel atau 66,7%, dan kadar kreatinin di atas normal sebanyak 10 sampel atau 33,3%. Kesimpulan, kadar kreatinin didapatkan rata-rata sebanyak 0,93 mg/dL, dengan persentase kadar kreatinin dibawah normal sebanyak 0%, persentase normal 66,7%, dan persentase di atas normal sebanyak 33,3%.

Downloads

Published

2025-02-06

How to Cite

Sas, O. A., Prambudi, H., & Ziza, G. N. E. (2025). Gambaran Kadar Kreatinin Pada Penderita Tuberkulosis (TBC). Jurnal Ners, 9(2), 1336–1339. https://doi.org/10.31004/jn.v9i2.39609

Issue

Section

Articles