Pengaruh Pemberian Permen Jahe Merah Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Amal

Authors

  • Zulfa Rahmalia Khairani Universitas Borneo Tarakan
  • Ririn Ariyanti Universitas Borneo Tarakan
  • Ika Yulianti Universitas Borneo Tarakan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v9i1.30258

Abstract

Emesis gravidarum umum terjadi pada trimester pertama kehamilan dan berisiko menjadi hyperemesis gravidarum bila tidak ditangani. Jahe merah mengandung minyak atsiri yang bersifat menenangkan dan gingerol yang mampu menurunkan frekuensi emesis gravidarum. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh permen jahe merah terhadap frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1 di wilayah kerja Puskesmas Pantai Amal Kota Tarakan. Jenis penelitian quasi-eksperimental dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design dan teknik purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 20 responden yaitu 10 responden kelompok perlakuan yang diberikan kombinasi permen jahe merah dan vitamin B6 dan 10 responden kelompok kontrol yang diberikan vitamin B6 selama 7 hari, vitamin B6 diberikan sesuai standar klinis dan permen jahe merah 1 butir/ hari yang terkandung 1 gram jahe merah. Instrumen penelitian ini menggunakan PUQE 24. Hasil analisa menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan dari pemberian permen jahe merah terhadap emesis gravidarum, dengan p value 0,223 (> 0,05). Namun terdapat selisih rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum dan setelah perlakuan, diketahui kelompok perlakuan 3,5 dan kelompok kontrol 3 dengan selisih rata-rata 0,5. Tidak ada pengaruh signifikan namun permen jahe merah dapat dipertimbangkan sebagai terapi non farmakologi dan kombinasi pengobatan bersama vitamin B6 untuk menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama.

Downloads

Published

2025-01-26

How to Cite

Khairani, Z. R., Ariyanti, R., & Yulianti, I. (2025). Pengaruh Pemberian Permen Jahe Merah Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Amal. Jurnal Ners, 9(1), 1185–1190. https://doi.org/10.31004/jn.v9i1.30258