Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur

Authors

  • Anggraini Gita Rahayu Universitas Jambi
  • Fadliyana Ekawaty Universitas Jambi
  • Nurhusna Nurhusna Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v8i1.16572

Abstract

Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Di Indonesia prevalensi stunting cukup tinggi dan dikabupaten Kerinci prevalensi tertinggi ada di Kecamatan Air Hangat Timur. Stunting berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik, kerentanan terhadap penyakit, dan menghambatan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian stunting dengan perkembangan anak usia 3–5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung. Jenis penelitian survei dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 64 responden. Sampel dipilih menggunakan metode Cluster Random Sampling dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil penelitian sebagian besar balita stunting memiliki perkembangan suspect (55,6%) dan sebagian besar balita tidak stunting memiliki perkembangan normal (75,7%). Hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai signifikan yaitu 0,002 lebih kecil dari ? (0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tutung. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan dukungan kepada ibu balita dan memberikan stimulasi kepada anak agar perkembangan anak optimal.

Downloads

Published

2024-02-05

How to Cite

Rahayu, A. G., Ekawaty, F. ., & Nurhusna, N. (2024). Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur. Jurnal Ners, 8(1), 570–574. https://doi.org/10.31004/jn.v8i1.16572

Issue

Section

Articles