KOMUNIKASI PELAYANAN PUBLIK PADA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr DORIS SYLVANUS KALIMANTAN TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.29705Keywords:
Komuniasi, Keterbukaan, Empati, Dukungan , Rasa Positif dan KesetaraanAbstract
Komunikasi Kesehatan sangat penting dalam pelayanan Kesehatan, seorang profesional dalam bidang Kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, laboran, ahli gizi, apoteker, dan profesi kesehatan lainnya atau yang lazim dikenal sebagai tenaga kesehatan dan juga administrasi rumah sakit dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dalam melakukan tugas, khususnya pada saat memberikan asuhan kepada pasien. Selain tenaga Kesehatan pasien juga harus mampu berkomunikasi untuk memberikan informasi yang benar tentang kondisi kesehatannya agar proses pemberian asuhan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komunikasi pegawai di Rawat Jalan RSUD dr Doris Sylvanus dalam pelayanan publik bagaimana dampaknya terhadap kepuasan pasien RSUD dr Doris Sylvanus Dalam penelitian ini,menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pasien yang sedang atau pernah menjalani perawatan RSUD dr Doris Sylvanus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil wawancara dengan responden sebagian besar pasien merasa kominukasi yang dilakukan petugas kesehatan maupun petugas administasi di rawat jalan RSUD dr Doris Sylvanus sangat baik memberikan komunikasi empati, dukungan, rasa positif dan kesetraan. Akan tetapi ada indicator yang belum menunjukan sikap komunkasi yang masih kurang yaitu komunikasi dalam indicator keterbukaan , yaitu kurang terbukanya informasi yang di berikan oleh petugas kesehatan mengenai jam kunjung dokter di poliklinik sehingga pasien masih menunggu lama dan waktu tunggu obat yang lama tidak ada komunikasi antara petugas kesehatan mengenai lama tunggu obat. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga bagi RSUD dr Doris Sylvanus dalam meningkatkan komunikasi dalam pelayanan publik dan pengalaman pasien untuk mencapai standar yang lebih tinggi.References
Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kualitataif, PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Cangara, Hafied. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Kedua. PT. Raja Grafindo Persada.
Devito, Joseph A. 2011. The Interpersonal Communication Book (Fifth Edition).
Penerjemah Agus Maulana. 2011. Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Tangerang: Karisma Publishing Group
Djauzi, Samsuridjal, Supartondo. 2004. Komunikasi dan Empati, dalam Hubungan Dokter – Pasien, Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Edisi Kedua puluh. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Hardjana, A.M. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Kanisius. Jakarta
Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: KKI
Komalawati, Veronika, 2002, Peranan Informed Contsent Dalam Transaksi Terapeutik. Cipta Aditya Bakti. Bandung
Kurtz, S., Silverman, J. & Drapper, J. (1998).Pengajaran dan Pembelajaran Keterampilan Komunikasi dalam Kedokteran: Radcliffe Medical Press
Liliweri A. 1997. Komunikasi antar pribadi : PT Citra Aditya Bakti. Bandung.
Mardona Y. 2005. Hubungan dimensi mutu pelayanan dokter dan perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat Inap bedah RS dr. M. Djamil Padang.
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya; Bandung
Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nasution Rahmat. 2014. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Informasi Komunikasi & Tehnologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ady Fraditha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.