Penyuluhan Deteksi Gangguan Pendengaran Pada Usia Lanjut Di Wisma Lansia “Harapan Asri”
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9814Abstract
Gangguan pendengaran akan berdampak pada gangguan komunikasi yang mengakibatkan kerugian di berbagai bidang diantaranya di bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Gangguan pendengaran ditemukan di seluruh negara di dunia ini dengan prevalensi yang bervariasi. Upaya penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian (PGPKT) beberapa tahun terakhir ini telah menjadi perhatian besar WHO melalui tema “Better hearing for all”, WHO mencanangkan program Sound hearing (SH) 2030 sasarannya adalah penurunan gangguan pendengaran dan ketulian sebesar 50% pada tahun 2015 dan 90% pada tahun 2030.Di Indonesia, prevalensi gangguan pendengaran dan ketulian masing-masing 16.8% dan 0.4% (Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran 1994-1996). Di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk +33.522.663 jiwa diperkirakan +5.631.807 terdapat gangguan pendengaran dan +134.091 jiwa mengalami ketulian. Angka ini dipastikan akan meningkat apabila tidak segera di lakukan usaha-usaha yang nyata utamanya oleh pihak pihak yang terkait, selain itu beberapa factor luar dapat mempengaruhi antara lain industri, gaya hidup, pola makan, serta pencemaran lingkungan.Sehubungan dengan hal tersebut Bagian IK THT – KL FK UNISSULA bekerjasama dengan Puskesmas Padangsari Banyumanik Semarang bermaksud mengadakan “Penyuluhan tentang Sosialisasi & Deteksi Gangguan Pendengaran Pada Usia Lanjut”.Downloads
Published
2022-12-07
How to Cite
Aditomo, . R. ., Wijayanti , R. S. ., & Yanuarista, G. S. . (2022). Penyuluhan Deteksi Gangguan Pendengaran Pada Usia Lanjut Di Wisma Lansia “Harapan Asri”. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 9083–9086. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9814
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Rano Aditomo, Renny Swasti Wijayanti, Gabrina Selvi Yanuarista

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).





.png)









