Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Post Orif Fracture Femur Condylus Lateral Sinistra dengan Modalitas Infra Red Radiation (IRR) dan Terapi Latihan di Klinik Rajawali Cirebon Tahun 2021

Authors

  • Teki Mahasih Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon
  • Jaenudin Jaenudin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon
  • Kusiyono Kusiyono Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon
  • Adijanto Adijanto Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon
  • Edwar Roy Sandi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon
  • Ary Sukmawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon
  • Andhini Yulianingrum Rahayu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cirebon

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.8361

Abstract

Fraktur adalah rupturnya kontinuitas struktur dari tulang atau kartilago dengan atau tanpa disertai subluksasi fragmen. Jika kulit diatasnya masih utuh, disebut fraktur tertutup sedangkan jika tembus ke area luar kulit disebut fraktur terbuka. Sedangkan fraktur femur sendiri adalah terputusnya kontinuitas tulang femur yang bisa terjadi akibat trauma langsung seperti kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari ketinggian. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi menggunakan modalitas Infra Red Radiation dan Terapi Latihan pada Post ORIF Fracture Femur Condylus Sinistra. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan cara tindakan fisioterapi pada pasien An. B umur 15 tahun di Klinik Rajawali sebanyak 4 kali terapi. Evaluasi tindakan fisioterapi berupa pemeriksaan nyeri dengan Visual Analogue Scale, pemeriksaan kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing, pemeriksaan lingkup gerak sendi dengan Goneometer, pemeriksaan atrofi otot dengan Midline, pemeriksaan kemampuan aktivitas fungsional dengan Knee Injury and Osteoathritis Outcomr Score (KOOS). Setelah dilakukan 4 kali terapi terdapat hasil adanya penurunan nyeri tekan T1 = 1 menjadi T4 = 0, nyeri gerak T1 = 2 menjadi T4 = 1. Peningkatan kekuatan otot flexor pada T1 = 3 menjadi T4 = 5, otot extensor pada T1 = 3 menjadi T4 = 4. Peningkatan LGS pada T1 = extensi - flexi S: 10 – 10 – 85 menjadi T4 = extensi – flexi S: 5 – 5 – 100. Peningkatan atrofi otot pada lingkar otot paha pada T1= 22cm menjadi T4 = 27cm , lingkar otot betis pada T1 = 32cm menjadi T4 = 36cm . Dan peningkatan kemampuan aktivitas fungsional pada T1 = 17 menjadi T4 =54. Pasien An. B dengan diagnosis Post ORIF Fracture Femur Condylus Sinistra setelah diberikan program fisioterapi dengan modalitas Infra Red Radiation dan Terapi Latihan selama 4 kali terapi dengan hasil meningkatnya aktivitas fungsional, berkurangnya nyeri, meningkatnya kekuatan otot dan lingkup gerak sendi serta meningkatnya tonus otot. Pasien disarankan untuk melakukan terapi secara rutin dan melakukan latihan-latihan yang telah diberikan oleh fisioterapis serta rutin untuk meminum susu atau vitamin untuk tulang.

Downloads

Published

2022-11-05

How to Cite

Mahasih, T. ., Jaenudin , J. ., Kusiyono, K., Adijanto, A., Sandi, E. R. ., Sukmawan, A. ., & Rahayu, A. Y. . (2022). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Post Orif Fracture Femur Condylus Lateral Sinistra dengan Modalitas Infra Red Radiation (IRR) dan Terapi Latihan di Klinik Rajawali Cirebon Tahun 2021. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 1177–1198. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.8361