Aesthetic Treatment With Evidence-Based
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i3.5059Abstract
Pada umumnya dalam melakukan praktik pelayanan seorang dokter spesialis kulit juga melakukan tindakan bedah kulit dan ahli kosmetik selain sebagai dokter dokter kulit konvensional. Prosedur kosmetik bukanlah tindakan yang seluruhnya aman, karena dapat meninggalkan pasien yang tidak puas dan tuntutan hukum yang merepotkan dokter. Artikel ini disusun untuk membantu para dokter kulit mendapatkan gambaran komprehensif tentang praktik dermatologi kosmetik yang aman. Para dokter spesialis dermatologi harus menyadari bahwa tindakan kosmetik menuntut keamanan untuk itu perlu melakukan pencegahan sederhana sehingga terhindar dari komplain akibat ketidakpuasan pasien. Dalam membuat keputusan perawatan terhadap pasien diperlukan bukti terbaik tindakan yang dipilih (evidence based medicine). Kualitas bukti memiliki hirarki terutama yang merupakan hasil penelitian yang dirancang dengan baik serta dihasilkan oleh banyak penelitian.Downloads
Published
2022-06-28
How to Cite
Dewi, D. A. R. . (2022). Aesthetic Treatment With Evidence-Based. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(3), 2266–2273. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i3.5059
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Dian Andriani Ratna Dewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).