Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi Kegiatan Sensus Penduduk Pada Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.13552Abstract
Sensus penduduk merupakan kegiatan nasional yang diadakan setiap sepuluh tahun sekali, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data kependudukan setiap orang yang berada di wilayah Indonesia termasuk masyarakat Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan Provinsi Jambi. Kelompok masyarakat tersebut cenderung ekslusif dan hanya berinteraksi dengan kelompoknya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang menghambat komunikasi antara petugas sensus penduduk dengan warga Suku Anak Dalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hambatan komunikasi sosio-antro-psikologis, semantis dan ekologis yang disebabkan oleh perbedaan bahasa, adat istiadat dan budaya antara Suku Anak Dalam dengan petugas sensus, selain itu keterbatasan pendidikan masyarakat Suku Anak Dalam yang menyebabkan kurangnya pemahaman akan pentingnya sensus penduduk, serta kondisi geografis warga Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan yang menyebabkan sulitnya akses petugas sensus untuk dapat berkomunikasi dengan mereka. Petugas sensus dalam pelaksanaan kegiatannya harus meminta ijin dan bantuan dari tumenggung kelompok Suku Anak Dalam sehingga kegiatan sensus berjalan lancar.Downloads
Published
2023-04-10
How to Cite
Trawoco, S., Zubair, F., & Rahmat, . A. (2023). Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi Kegiatan Sensus Penduduk Pada Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi . Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2), 3857–3863. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.13552
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2023 Sigit Trawoco, Feliza Zubair, Agus Rahmat
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).