Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Dan Implikasinya Dalam Bimbingan dan Konseling

Authors

  • Yuhaldi Yuhaldi Pendidikan Islam Pascasarjana IAIN Batusangkar,

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10055

Abstract

Adat minang kabau sangat banyak memiliki falsafah untuk membangun masyarakatnya, yang paling terkenal adalah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Persoalan yang dihadapi hari ini oleh masyarakat minang kabau itu sendiri adalah pudarnya makna falsafah itu dalam kehidupan. Salah satu cara untuk menangani hal ini adalah lewat dakwahnya bimbingan dan konseling, dengan terjadinya yang seperti ini maka nilai esensi dari makna falsafah itu kan tumbuh dan kembang kembali di ranah minang. Untuk kedepannya maka kita akan melihat kembali suasana dahulu kala yang sarat dengan nilai-nilai agama dan adat. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat sejauh mana bimbingan dan konseling mampu untuk membantu agar makna falsafah itu hidup kembali. Metode yang gunakan adalah metode kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah Bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat atas makna dari falsafah adat minang kabau tersebut. Bimbingan dan konseling memiliki peran untuk melaksanakan ini pada setiap nagari-nagari disumtera barat ini. Agar terjadinya percepatan pemahaman anak-cucu-kemanakan kita yang ada saat ini. Konselor harus cepat mengambil peran untuk hal yang seperti ini, agar menjadi contoh dan teladan ditengah-tengah masyarakat dan khususnya masyarakat minang kabau yang konselingnya

Downloads

Published

2022-12-16

How to Cite

Yuhaldi, Y. (2022). Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Dan Implikasinya Dalam Bimbingan dan Konseling . Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 11856–11861. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10055