Jurnal Kesehatan Tambusai
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt
<p><strong>e-ISSN (2774 - 5848 )</strong><br /><strong>p-ISSN (2777- 0524)</strong></p> <p>JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI Adalah jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian kesehatan yang terintegrasi dengan bidang kesehatan. Jurnal ini berguna bagi peneliti, tenaga kesehatan di dinas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, mahasiswa kesehatan, tenaga pengajar bidang kesehatan. Jurnal kesehatan tambusai naskah dalam bentuk hasil penelitian baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Naskah yang diterima adalah naskah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kami berharap artikel-artikel pada edisi ini bermanfaat bagi dunia ilmu kesehatan.</p> <p><a title="Garba Rujukan Digital Ristekdikti" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/20734" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://obsesi.or.id/public/site/images/fauziddin/Bingkai_Garuda.jpg" alt="" width="165" /></a><a title="Google Scholar ID" href="https://scholar.google.com/citations?user=IIC2MW4AAAAJ&hl=id" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://obsesi.or.id/public/site/images/fauziddin/bingkai_Google_Scholar.jpg" alt="" width="165" /></a></p> <p><a title="BASE" href="https://www.base-search.net/Search/Results?type=all&lookfor=KESEHATAN+TAMBUSAI&ling=1&oaboost=1&name=&thes=&refid=dcresen&newsearch=1" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://obsesi.or.id/public/site/images/fauziddin/Bingkai_BASE1.jpg" alt="" width="165" /></a><a title="PKP Index" href="http://index.pkp.sfu.ca/index.php/browse/index/6695" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://obsesi.or.id/public/site/images/fauziddin/Bingkai_PKP_Index.jpg" alt="" width="165" /></a> <a title="Moraref Index" href="https://moraref.kemenag.go.id/archives/journal/99751647886037062"><img src="https://obsesi.or.id/public/site/images/fauziddin/Moraref_News.jpg" alt="" width="165" /><img src="https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/management/settings/context/undefined" /></a><a title="Dimensions Index" href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&search_text=Jurnal%20Kesehatan%20Tambusai&search_type=kws&search_field=full_search"><img src="https://jbasic.org/public/site/images/fadhilaturrahmi/Bingkai_Dimensions.jpg" alt="" width="165" /> </a><a title="CROSSREF" href="https://search.crossref.org/?q=+2774+5848&from_ui=yes"><img src="https://jbasic.org/public/site/images/fadhilaturrahmi/bingkai_Crossref.jpg" alt="" width="165" /></a></p>Universitas Pahlawan Tuanku Tambusaien-USJurnal Kesehatan Tambusai2777-0524<p><span>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</span></p><ul><li><span>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.</span></li><li><span>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</span></li><li><span>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).</span></li></ul>SKRINING SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK KULIT MANGGA CENGKIR (MANGIFERA INDICA L) YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ANTIBAKTERI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35746
<p>Kulit buah mangga cengkir merupakan limbah bahan alam yang tidak digunakan oleh masyarakat di Indramayu. Kulit buah mangga memiliki kandungan senyawa flavonoid, tannin, steroid, triterpernoid dan saponin sehingga kulit buah mangga memiliki sifat antibakteri yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa fitokimia dari ekstrak kulit mangga. Metode penelitian ini adalah ekperimen laboratorium, ekstraksi maserasi dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Berdasarkan hasil penelitian skrining fitokima bahwa ekstrak kulit mangga mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu Triterpenoid, tannin dan flavonoid sebagai kandidat obat tradisional. Ekstrak kulit mangga Cengkir mengandung triterpenoid, tannin dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antibakteri.</p>Sari Artauli Lumban ToruanWinaniBachtiar Efendi
Copyright (c) 2024 Sari Artauli Lumban Toruan, Winani, Bachtiar Efendi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102851028910.31004/jkt.v5i4.35746FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK ALERGI PADA USIA 15 - 44 TAHUN DI PUSKESMAS BATOH KOTA BANDA ACEH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34947
<p>Penyakit kulit (Dermatitis kontak alergi) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di kalangan penduduk, berdasarkan data yang diperoleh dari 11 puskesmas kota Banda Aceh, Puskesmas Batoh merupakan puskesmas yang mengalami peningkatan pada kasus penderita Dermatitis Kontak Alergi dalam 3 tahun terakhir dimana pada tahun 2021 berdasarkan umur 15-44 tahun sebanyak (310 kasus), tahun 2022 berdasarkan umur 15-44 tahun sebanyak (391 kasus) dan tahun 2023 berdasarkan umur 15-44 tahun sebanyak (330 kasus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak alergi pada usia 15-44 tahun di Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan <em>case control</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah 110 orang dengan metode 1:1 , 55 orang kasus dan 55 kontrol. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari dimulai pada tanggal 20-3 januari 2024 menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji <em>chi square</em> dengan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil uji univariat responden yang berpengetahuan kurang 89,1%, riwayat alergi 74,5%, riwayat atopi 45,5%, personal hygiene kurang baik 72,7%. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan <em>P value</em> = 0,001, OR = 32,227, riwayat alergi <em>P value</em> = 0,002, OR = 3,514, riwayat atopi <em>P value</em> = 0,009, OR = 2,986 dan personal hygiene <em>P value</em> = 0,001, OR = 13,630. Diharapkan kepada kepala puskesmas Batoh Kota Banda Aceh, agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat, identifikasi dini riwayat alergi dan riwayat atopi, serta untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.</p>Nur sainahFarrah FahdhienieRiza Septiani
Copyright (c) 2024 Nur sainah, Farrah Fahdhienie, Riza Septiani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102311023810.31004/jkt.v5i4.34947FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA TOMBI KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI PALU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34949
<p>Pengelolaan sampah pada hakekatnya merupakan titik balik tahap pelestarian lingkungan hidup yang dapat diukur berdasarkan angka peningkatan timbulan sampah. Pengelolaan sampah rumah tangga secara baik dan benar sangat penting untuk dilakukan mengingat sekitar 60-70% timbulan sampah nasional Indonesia berasal dari sampah rumah tangga. Meskipun ibu rumah tangga memiliki peran yang sangat strategis dalam pengelolaan sampah rumah tangga, pada kenyataannya kesadaran dan partisipasi ibu rumah tangga Indonesia dalam pengelolaan sampah masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah di Desa Tombi Kecamatan Ampibabo. Meskipun ibu rumah tangga memiliki peran yang sangat strategis dalam pengelolaan sampah rumah tangga, pada kenyataannya kesadaran dan partisipasi ibu rumah tangga Indonesia dalam pengelolaan sampah masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah di Desa Tombi Kecamatan Ampibabo.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Pendidikan, pengetahuan, ketersediaan fasilitas, peraturan desa dan program pengelolaan sampah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah.. Penelitian ini menunjukkan bahwa baik Pendidikan, pengetahuan, ketersediaan fasilitas peraturan desa dan program pengelolaan sampah memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran ibu rumah tangga terhadap pengelolaan sampah. Sedangkan hasil penelitian berbeda di tunjukkan pada factor usia dimana ditemukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah.</p> <p><em> </em></p>moh reksa hidayatYusup SaktiawanIke Dian Wahyuni
Copyright (c) 2024 moh reksa hidayat, Yusup Saktiawan, Ike Dian Wahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103541035910.31004/jkt.v5i4.34949CHALLENGING MANAGEMENT OF FAIL BACK SURGERY SYNDROME IN A 66-YEAR-OLD FEMALE : A CASE REPORT OF PERSISTENT PAIN AFTER MULTIPLE LUMBAR SURGERIES
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34970
<p>Laporan kasus ini menggambarkan seorang pasien wanita berusia 66 tahun yang didiagnosis menderita <em>Fail Back Surgery Syndrome</em> (FBSS) setelah dua kali operasi tulang belakang lumbal. Pasien awalnya mengalami nyeri punggung bawah kronis yang menjalar ke kedua kaki, yang menetap meskipun telah dilakukan intervensi bedah. Pencitraan resonansi magnetik (MRI) pra-bedah menunjukkan stenosis kanal pada L3-4 dan L5-S1, dengan spondylolisthesis pada L4-5. Operasi pertama melibatkan dekompresi saluran akar dan penempatan sangkar lumbal pada L4-5 dan L5-S1, diikuti dengan operasi kedua yang terdiri dari laminektomi dan fiksasi internal lumbal posterior dengan batang dan sekrup. Meskipun telah dilakukan prosedur ini, pasien terus mengalami rasa sakit yang parah dan berkurangnya mobilitas. Gejala pasca operasi yang sedang berlangsung menghadirkan tantangan dalam menangani kasus ini, terutama mengingat usia pasien dan penyebab utama FBSS. Penilaian neurologis menunjukkan berkurangnya refleks dan defisit sensorik, yang mengindikasikan kompresi akar saraf. Evaluasi diagnostik mengesampingkan kegagalan perangkat keras dan kompresi sisa, sehingga mengkonfirmasikan diagnosis FBSS. Pengelolaan FBSS masih merupakan tantangan dan memerlukan pendekatan yang disesuaikan. Kasus ini menekankan pentingnya perencanaan pra-bedah individual, pemantauan ketat pasca operasi, dan menggabungkan berbagai pilihan pengobatan. Intervensi di masa depan, seperti stimulasi sumsum tulang belakang, dapat memberikan bantuan, menyoroti perlunya penelitian berkelanjutan untuk meningkatkan hasil pada pasien FBSS.</p>Alfred Sutrisno SimHerlina UinarniEdwin Destra
Copyright (c) 2024 Alfred Sutrisno Sim, Herlina Uinarni, Edwin Destra
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103821038810.31004/jkt.v5i4.34970HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RISIKO BUNUH DIRI PADA REMAJA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35134
<p>Bunuh diri yaitu masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi pada kalangan remaja. Remaja didunia ini memiliki populasi terbesar. Masa remaja yaitu masa pergantian masa anak-anak menjadi dewasa atau remaja. Remaja mengalami periode perubahan dalam perkembangan fisik dan mental yang mungkin melibatkan tidak hanya perubahan sosial dan psikologis, tetapi juga perubahan biologis seperti pubertas. Pikiran untuk bunuh diri tidak hanya disebabkan oleh faktor individu seperti tingkat kepercayaan diri, tetapi juga faktor sosial. Pikiran untuk bunuh diri tidak hanya disebabkan oleh faktor individu seperti tingkat kepercayaan diri, tetapi juga faktor sosial. Dukungan sosial bisa menciptakan kenyamanan, perhatian, dan dukungan dari orang lain atau seseorang. Dukungan sosial bisa didapatkan dari keluarga, kekasih, dan pasangan hidup. Dukungan sosial yang buruk dapat mempengaruhi keinginan bunuh diri. Jika dukungan sosial dari orang lain rendah lebih banyak yang memiliki ide bunuh diri yang kuat dibandingkan dengan yang mempunyai dukungan sosial orang lain tinggi. Metode penelitian ini menggunakan metode teknik kuantitatif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan risiko bunuh diri pada remaja. Penelitian ini melibatkan 93 responden untuk di observasi dukungan sosial dengan risiko bunuh diri pada remaja yang diambil dengan cara teknik proposional sampling dan menggunakan instrument penelitian lembar kuesioner. Hasil penelitian ini dengan analisis data yang digunakan yaitu uji <em>Chi-Square.</em> Mengahsilkan nilai significant secara statisti (sig.= 0.001 < 0.05 ). Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa ada bubungan dukungan sosial dengan risiko bunuh diri pada remaja. Bahwa semakin tinggi dukungan sosial semakin rendah risiko bunuh diri pada remaja.</p>alfimardiyahArif Widodo
Copyright (c) 2024 alfimardiyah, Arif Widodo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054101871019310.31004/jkt.v5i4.35134KARAKTERISTIK INFARK MIOKARD AKUT PADA PASIEN YANG MENGALAMI GAGAL JANTUNG DI RSUD CENGKARENG
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35136
<p>Infark miokard merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat maupun di Inondesia dengan komplikasi yang paling sering terjadi adalah gagal jantung. Berbagai karakteristik dan faktor resiko infark miokard dapat mempengaruhi prevalensi terjadinya gagal jantung pada pasien infark miokard, seperti jenis kelamin, usia, riwayat diabetes, riwayat dislipidemia, riwayat hipertensi. Penelitian ini akan melihat gambaran karakteristik dan faktor resiko infark miokard pada pasien yang mengalami gagal jantung, dimana pada penelitian ini menggunakan sampel penelitian yang diambil dari rekam medis 82 pasien infark miokard yang mengalami gagal jantung di RSUD Cengkareng Jakarta Barat 2018-2023. Dari penelitian ini didapatkan gambaran karakteristik infark miokard lebih banyak berjenis STEMI dengan lokasi di anterior dan mendapat tatalaksana PCI, sedangkan untuk faktor resiko infark miokard didapatkan rata – rata pasien infark miokard dengan gagal jantung berusia 56 tahun, dan lebih sering terjadi pada laki – laki, pada penelitian ini juga didapatkan pasien infark miokard yang memiliki satu atau beberapa dari riwayat diabetes, riwayat dislipidemia, riwayat hipertensi memiliki prevalensi terjadinya gagal jantung lebih tinggi. Untuk penelitian di masa depan perlu untuk mempertimbangkan penggunaan metode cohort prospective untuk mengurangi bias yang dapat terjadi.</p>Felicia Margaret WonoredjoDavid Dwi Ariwibowo
Copyright (c) 2024 Felicia Margaret Wonoredjo, David Dwi Ariwibiwo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102581026610.31004/jkt.v5i4.35136IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35157
<p>Air minum isi ulang adalah air yang telah melalui proses pengolahan yang berasal dari mata air dan telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan airnya dari segala mikroorganisme patogen tanpa harus dimasak sehingga air tersebut dapat langsung diminum. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2 Tahun 2023 Terkait Persyaratan Kualitas Air Minum sebagai acuan baku pemutusan kelayakan suatu air yang dikonsumsi oleh masyarakat luas, salah satu parameter kualitas air minum yang dapat dikonsumsi adalah yang bebas dari bakteri <em>Escherichia coli</em>. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi bakteri <em>Escherichia coli </em>pada depot air minum di sekitar kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Peneliti menggunakan metode Membran filter jenis penelitian eksperimental yaitu dengan mengidentifikasi bakteri <em>Escherichia coli </em>pada air minum isi ulang di sekitar kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dengan menggunakan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 7 sampel depot air minum isi ulang yang dilakukan dengan panduan kuesioner atau <em>face to face.</em> Hasil penelitian menunjukan, Negatif <em>Escherichia coli</em> secara keseluruhan tidak ditemukan bakteri <em>Escherichia coli </em>yaitu 0 CFU/100 mL. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa air minum di sekitar kampus Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta sudah memenuhi syarat mikrobiologis aman di konsumsi.</p>Mutiara MarjabessyIsnin Aulia Ulfah Mu’awanahSuryanto
Copyright (c) 2024 Mutiara Marjabessy, Isnin Aulia Ulfah Mu’awanah, Suryanto
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102111021610.31004/jkt.v5i4.35157FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH MANADO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35174
<p>Diabetes melitus tipe II adalah penyakit metabolik yang di tandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulina atau keduanya. Pada tahun 2045, IDF memperkirakan jumlah penderita Diabetes melitus di seluruh dunia akan mencapai 783,2 juta. Jumlah penderita Diabetes melitus di Indonesia meningkat sebesar 28,6 juta pada tahun 2045. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes melitus tipe II pada pasien di Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>quota sampling </em>dengan sampel penelitian berjumlah 70 responden. Variabel dalam penelitian yaitu umur, riwayat keluarga, pola makan dan aktivitas fisik. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian ini dari ke empat variabel yang berhubungan dengan Diabetes melitus yaitu riwayat keluarga dengan nilai <em>p </em>= 0,000 < ? (0,05). Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu umur dengan nilai <em>p </em>= 0,105 > ? (0,05), pola makan dengan nilai <em>p </em>= 0,061 > ? (0,05), dan aktivitas fisik makan dengan nilai <em>p </em>= 0,387 > ? (0,05). terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan diabetes melitus di rumah sakit umum pancaran kasih manado serta tidak terdapat hubungan antara umur, pola makan dan aktivitas fisik dengan diabetes melitus di rumah sakit umum pancaran kasih manado.</p>Frisilia ThelsaWulan P. J Kaunang Budi T. Ratag
Copyright (c) 2024 Frisilia Thelsa, Wulan P. J Kaunang , Budi T. Ratag
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102801028410.31004/jkt.v5i4.35174GAMBARAN HASIL LEUKOSIT DAN NEUTROFIL PADA PASIEN APENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR 2021-2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35175
<p>Apendisitis akut adalah keadaan darurat perut yang paling umum ditemui. Diagnosis apendisitis akut ditegakkan berdasarkan penilaian klinis dan pemeriksaan penunjang, khususnya hitung leukosit dan neutrofil. Penelitian ini untuk mengetahui profil leukosit dan neutrofil pada pasien apendisitis akut di RS Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Pasien dengan radang usus buntu akut yang terdaftar di RS Ibnu Sina Makassar dari tahun 2021 hingga 2023 diikutsertakan. Pasien apendisitis akut berjumlah 98 orang, mayoritas berusia 17-25 tahun (38,8%), berjenis kelamin laki-laki (55,1%), dan memiliki pekerjaan sedang (69,4%). Hasil laboratorium menunjukkan leukositosis pada 79,6% kasus, dengan pergeseran ke kiri pada 53,1%. Perawatan yang paling umum adalah operasi terbuka (91,8%). Ciri-ciri penderita apendisitis akut didominasi pada kelompok umur 17-25 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan leukositosis, jumlah neutrofil bergeser ke kiri, dan ditangani dengan pembedahan terbuka.</p>Alfath Aldhana RusfandiIrna Diyana KartikaBerry Erida HasbiReeny PurnamasariIrmayanti HB
Copyright (c) 2024 Alfath Aldhana Rusfandi, Irna Diyana Kartika, Berry Erida Hasbi, Reeny Purnamasari, Irmayanti HB
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054104291043410.31004/jkt.v5i4.35175EFEKTIVITAS PEMBERIAN INTERVENSI MODUL KESEHATAN DERMAGA DALAM MENCEGAH DAN MERAWAT TERJADINYA DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PETANI TAMBAK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35349
<p>Pekerjaan yang sering terpapar dengan air dapat menjadi faktor utama terjadinya dermatitis kontak karena air berpotensi sebagai bahan iritan yang dapat menembus kulit dengan mudah salah satunya pada petani tambak. Tahapan pekerjaan yang dilakukan petani tambak yaitu tahap persiapan lahan, persiapan air, pembenihan, pengendalian hama, pemeliharaan dan pemberian pakan, serta pemanenan dan pasca panen. Banyaknya tahapan pekerjaan yang dilakukan sehingga petani tambak sering kali mengalami keluhan penyakit kulit. Selain itu, petani tambak memiliki resiko kerja dengan berbagai penyakit lainnya, sehingga perlu diberikan pendidikan kesehatan yang optimal dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian modul kesehatan terhadap pencegahan dan terjadinya dermatitis kontak iritan pada petani tambak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Segeri Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep Kepulauan dengan menggunakan metode <em>pre-experiment</em> dengan rancangan <em>one group pretest postest</em>, Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 95 orang. Teknik sampel pada penelitian ini menggunakan metode <em>consecutive sampling</em> dan besar sampel dalam penelitian ini adalah 38 responden, variabel dalam penelitian ini adalah efektifitas pemberian modul dan pengetahuan petani tambak, data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas. serta uji statistik yang digunakan adalah uji <em>paired t-test</em> Pengetahuan responden mengalami peningkatan yang signifikan tentang pencegahan dan pengobatan dermatitis kontak dari rata-rata nilai yang diperoleh sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran modul dengan nilai masing-masing <em>p</em><0.001. pemberian intervensi modul kesehatan DERMAGA efektif dalam mencegah dan merawat terjadinya dermatitis kontak iritan pada petani tambak.</p>Asrianto antoArnianti
Copyright (c) 2024 Asrianto anto, Arnianti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103381034310.31004/jkt.v5i4.35349PERBEDAAN EFEKTIFITAS VARIAN DOSIS DARI PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENOREA PRIMER
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35447
<p>Dismenorea primer merupakan kondisi umum yang dialami oleh remaja perempuan, yang menyebabkan ketidaknyamanan signifikan serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Ekstrak Moringa oleifera yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik, telah dieksplorasi sebagai pengobatan potensial untuk mengurangi nyeri dismenorea. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas tiga takaran berbeda pada ekstrak Moringa oleifera (500 mg, 1000 mg, dan 1500 mg) dalam menurunkan intensitas nyeri dismenorea primer. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan melibatkan 80 partisipan dari SMA Negeri 7 Banda Aceh. Intensitas nyeri diukur menggunakan <em>Numeric Rating Scal</em><em>e</em> (NRS) 2 jam setelah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis tersebut efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dengan nilai p < 0,05. Selain itu, dosis 1500 mg ditemukan paling efektif dibandingkan dengan kelompok lainnya dalam mengurangi nyeri dismenorea. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai potensi ekstrak Moringa oleifera sebagai opsi pengobatan alternatif untuk dismenorea primer.</p>Kaifar NuhaCut EfrianaShella Kamal
Copyright (c) 2024 Kaifar Nuha, Cut Efriana, Shella Kamal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103131032210.31004/jkt.v5i4.35447PENGARUH PEMBERIAN JUS ALPUKAT DAN BUAH BIT TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35594
<p>Organisasi Kesehatan Dunia WHO (<em>World Health Organization</em>) 2018 melaporkan bahwa 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50% yang artinya 5 dari 10 ibu hamil mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat dan buah bit terhadap peningkatan kadar Hb Pada ibu hamil dengan anemia ringan. Penelitian menggunakan <em>Studi Case Literature Review </em>dengan jumlah responden dalam penelitian ini 2 orang ibu hamil TM I dengan Anemia ringan, penelitian ini dilakukan selama 14 hari intervensi. Hasil penelitian pada responden pertama yang diberikan Intervensi tablet fe dan jus buah alpukat terdapat peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I di PMB Y tahun 2023 dimana hasil dari kenaikan Hb yaitu dari 10,5 gr/dl menjadi 11,3 mg/dl, terdapat kenaikannya sebesar 0,8 mg/dl dan keluhan yang di rasakan sudah tidak ada. Responden kedua diberikan Tablet Fe dan Jus Buah Bit, didapatkan peningkatan kadar Hb yaitu dari 10,4 gr/dl menjadi 11,8 gr/dl terdapat kenaikannya sebesar 1,4 mg/dl dan keluhan sudah tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa intervensi tablet fe dan Jus Buah Bit memiliki kenaikan lebih besar dibandingkan dengan intervensi tablet fe dan jus buah alpukat dalam peningkatan HB pada Ibu Hamil TM I. Dari hasil tersebut disarankan ibu hamil untuk mengkonsumsi Jus Buah Bit dan Tablet Fe untuk meningkatkan kadar Hemoglobin.</p>YuliaswatiSalfia DarmiMaryam Syarah
Copyright (c) 2024 Yuliaswati, Salfia Darmi, Maryam Syarah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103751038110.31004/jkt.v5i4.35594KARAKTERISTIK LOW BACK PAIN PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34857
<p><em>Low back pain</em> (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan masalah umum di kalangan tenaga medis khususnya pada perawat. Di Indonesia, prevalensi LBP pada tenaga medis berkisar antara 7,6% dan 37%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik LBP pada perawat di RS Ibnu Sina Makassar, menggunakan metode deskriptif observasional melalui pendekatan <em>cross-sectional</em> dengan 128 perawat sebagai populasi dan 42 perawat sebagai sampel diambil menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Variabel yang diteliti mencakup derajat disabilitas, usia, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan posisi kerja. Instrumen dalam penelitian ini ialah kuesioner ODI (<em>Oswetry Disability Index</em>) dan REBA melalui observasi dan dokumentasi posisi kerja perawat. Data dianalisis secara univariat untuk menentukan distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh perawat yang mengalami LBP terbanyak adalah dengan derajat disabilitas sedang, yaitu 18 orang (42,9%). Sebanyak 21 orang (50,0%) berada dalam rentang usia 26-35 tahun, 36 orang (85,7%) adalah perempuan, 26 orang (66,7%) memiliki masa kerja ?10 tahun, 31 orang (68,9%) bekerja ?8 jam/hari, dan 35 orang (83,3%) berada pada posisi kerja dengan risiko rendah. Sehingga kesimpulan dalam penelitian ini diperoleh kejadian LBP pada perawat di RS Ibnu Sina Makassar paling banyak dengan derajat disabilitas sedang, usia 26-35 tahun, perempuan, masa kerja ?10 tahun, lama kerja ?8 jam/hari, dan posisi kerja level risiko rendah.</p>St Magfira RachmanIda RoyaniAchmad Harun MuchsinMoch Erwin RachmanAndi Dhedie Prasatia Sam
Copyright (c) 2024 St Magfira Rachman, Ida Royani, Achmad Harun Muchsin, Moch Erwin Rachman, Andi Dhedie Prasatia Sam
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054101791018610.31004/jkt.v5i4.34857EFEKTIFITAS PIJAT OKSITOSIN DAN REBOZO TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35800
<p>Persalinan lama yang berlangsung lebih dari 24 jam, merupakan penyumbang kematian ibu. Dampak persalinan lama pada ibu dapat meningkatkan kejadian perdarahan, sedangkan pada janin dapat meningkatkan kejadian asfiksia, serta trauma cerebri. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pijat oksitosin dan rebozo terhadap lama persalinan kala I fase aktif. Desain penelitian adalah studi kasus, dengan sampel 2 responden, 1 ibu hamil dilakukan intervensi pijat oksitoksin dan 1 ibu hamil dilakukan rebozo. Intervensi pijat oksitosin bisa mempengaruhi kemajuan persalinan kala I fase aktif dimana his pada saat sebelum intervensi diketahui 2x10’30” dan setelah intervensi kontraksi selalu bertambah sehingga kala I fase aktif persalinan berlangsung lebih cepat dari teori yaitu 2 jam 30 menit. Teknik rebozo bisa juga mempengaruhi kemajuan persalinan kala I fase aktif dimana his pada saat sebelum intervensi diketahui 2x10’25” dan setelah intervensi kontraksi juga bertambah sehingga kala I fase aktif persalinan lebih cepat dari teori yaitu 3 jam. Terdapat perbedaan efektivitas intervensi pijat oksitosin kala 1 fase aktif yaitu untuk pijat okstitosin 2 jam 30 menit sedangkan pijat rebozo waktu untuk menyelesaikan kala 1 fase aktifnya adalah 3 jam.</p>Triyana Ginting Ernita Prima Noviyani Ratna Wulandari
Copyright (c) 2024 Triyana Ginting ; Ernita Prima Noviyani ; Ratna Wulandari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103491035310.31004/jkt.v5i4.35800PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT ANTIDIABETES DI APOTEK X MENGGUNAKAN METODE SAFETY STOCK DAN ROP
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35808
<p>Pengendalian obat merupakan sesuatu hal yang dilakukan untuk menjamin dan meningkatkan efektivitas dan efisien suatu persediaan untuk menghindari kondisi kekosongan atau kehilangan obat. Pengendalian obat dapat dilakukan menggunakan penentuan <em>Safety stock</em> dan Reorder Point. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai <em>Safety stock</em> dan <em>Reorder point </em>pada Apotek X untuk peningkatan pelayanan obat. Penelitian deskriptif memanfaatkan metode kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan wawancara bersama apoteker dan pegawai apotek X serta pengambilan data penggunaan obat antidiabetes oral generik di apotek X ampenan pada periode April 2024. Digunakan Service level 98% digunakan pada perhitungan ini dengan nilai Z = 2,05. Nilai <em>Safety stock</em> Glimepiride 2 mg hexp 185 tablet dengan nilai <em>Reorder point </em>275 tablet. Sehingga nilai <em>Safety stock</em> dan <em>Reorder point </em>ini dapat dijadikan acuan untuk pemesanan obat berikutnya.</p>Raina Julia AmandaYoga Dwi SaputraAmira Amira
Copyright (c) 2024 Raina Julia Amanda, Yoga Dwi Saputra, Amira Amira
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103441034810.31004/jkt.v5i4.35808HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HIPERTENSI DIPUSKESMAS KARANG MULYA KOTAWARINGIN BARAT 2022 - 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35879
<p>Status gizi merupakan salah satu faktor risiko yang berperan dalam metabolisme tubuh dan perubahan tekanan darah. pada penelitian ini dapat direkomendasikan dari pengukuran lingkar perut dan indeks massa tubuh. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. Beberapa faktor risiko yang diduga berperan dalam terjadinya hipertensi antara lain : pola makan, status gizi, jenis kelamin dan aktifitas fisik. Menurut WHO, pada tahun 2015 didapatkan prevalensi individu dengan hipertensi sekitar 1,3 miliar, sebagian besar peningkatan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah seperti dinegara Afrika memiliki prevalensi hipertensi tertinggi (27%) berbeda dengan negara maju seperti Amerika memiliki prevalensi hipertensi terendah (18%). Berdasarkan penjelasan ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai status gizi dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Karang Mulya Kotawaringin Barat. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, dengan mengumpulkan data rekam medis dengan teknik non random sampling sejumlah 145 responden. Hasil analisis dengan <em>chi-square </em>menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status gizi dengan kejaidan hipertensi di Puskesmas Karang Mulya Kotawaringin Barat (<em>p </em>=0,589). Pada penelitian ini menyarankan kepada pembaca agar lebih menjaga kesehatan tubuh dan mematuhi anjuran untuk menghindari segala hal yang dapat meningkatkan tekanan darah atau biasa disebut dengan hipertensi.</p>Najwa mutiara RochimLydia Tantoso
Copyright (c) 2024 Najwa mutiara Rochim, Lydia Tantoso
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-3154104481045310.31004/jkt.v5i4.35879HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI INTERNA DI RSUD dr. LA PALALOI KABUPATEN MAROS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35887
<p>Hipertensi merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah di atas batas normal yang akan menyebabkan kesakitan bahkan kematian. Estimasi jumlah kasus hipertensi di indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Di Kabupaten Maros hipertensi merupakan penyakit urutan keempat terbesar dengan jumlah 11.428 kasus. Asupan natrium menjadi salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan natrium terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan poli interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan studi <em>Case Control.</em> Analisis data menggunakan uji <em>chi square. </em>Asupan natrium diukur menggunakan <em>Recall 2x24 jam</em>. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara asupan natrium (p= 0,000). Terdapat hubungan asupan natrium terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan poli interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros.</p>soraya sorayaSiti Uswatun HasanahSt. MasithahFitri Wahyuni
Copyright (c) 2024 soraya soraya, Siti Uswatun Hasanah, St. Masithah, Fitri Wahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-3154104611046610.31004/jkt.v5i4.35887PENATALAKSANAAN HEPATITIS B : KAJIAN PUSTAKA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35930
<p>Hepatitis B merupakan masalah kesehatan global yang serius, hepatitis B menyumbang sekitar 80% kasus karsinoma hepatoseluler primer dan menjadi penyebab kanker tertinggi kedua setelah rokok. Penatalaksanaan hepatitis B awalnya menggunakan interferon, kemudian hadir obat golongan baru yaitu analog nukelosida (NA) seperti lamivudin, dan seiring perkembangannya ditemukan obat baru seperti adefovir, entecavir, telbivudine dan tenofovir. Tingginya prevalensi infeksi hepatitis B sering kali berkaitan dengan rendahnya tingkat keberhasilan terapi pada pasien. Hasil pengobatan hepatitis B hingga saat ini masih belum memadai, sehingga beberapa kasus dapat berkembang menjadi sirosis hati dan kanker hati. Oleh karena itu, tinjauan ini membahas mengenai penatalaksanaan hepatitis B. Kajian pustaka dilakukan dengan penelusuran pustaka dengan pencarian <em>online</em> mengenai regimen terapi hepatitis B melalui situs pencarian <em>Google</em>, <em>Google Scholar</em>, <em>Research Gate</em>. Penelusuran pustaka menggunakan kata kunci <em>“Treatment of Hepatitis B Article</em>”. Terdapat perbedaan terapi pada hepatitis B akut dan kronik. Pada kondisi akut, tujuan terapi hepatitis B adalah untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Sedangkan pada kondisi kronis, tujuan terapinya adalah untuk mengurangi risiko sirosis, kanker hati, dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang. Terapi farmakologi yang digunakan pada hepatitis B selama lima tahun terakhir yaitu golongan analog nukelosida, analog nukleotida dan interferon. Golongan analog nukleosida terdiri dari lamivudin, telbivudin, dan entecavir. Sedangkan golongan analog nukleotida terdiri dari tenofovir disoproxil fumarate, tenofovir alafenamid, dan adefovir.</p>Malva Marshaniswa YasykurahVirga Fathiya DalilaBaiq Dwiyan NugrahaniNanda BulkisMuhammad Naufal Farras AnantaNurhidayati
Copyright (c) 2024 Malva Marshaniswa Yasykurah, Virga Fathiya Dalila, Baiq Dwiyan Nugrahani, Nanda Bulkis, Muhammad Naufal Farras Ananta, Nurhidayati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-3154104671047610.31004/jkt.v5i4.35930HUBUNGAN DIAMETER APPENDIX VERMIFORMIS BERDASARKAN HASIL USG DENGAN GRADING APENDISITIS PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUD MASSENREMPULU TAHUN 2023
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35949
<p>Apendisitis adalah penyebab tersering inflamasi akut di kuadran kanan bawah. Penegakan diagnosis apendisitis secara umum dengan anamnesis, pemfis, dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium maupun radiologi. Ultrasonografi menjadi pilihan utama karena penggunaannya yang mudah, murah, dan tidak invasif, meskipun CT-<em>Scan</em> lebih unggul dalam hal menentukan diagnosis apendisitis, namun tidak semua rumah sakit di Indonesia memiliki alat tersebut. Tingkat keparahan dari apendisitis diukur berdasarkan hasil temuan operasi yang bisa dilanjutkan dalam pemeriksaan histopatologi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis hubungan diameter <em>appendix vermiformis</em> dari hasil pemeriksaan USG dengan tingkat keparahan apendisitis. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dengan jumlah sampel 39 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik totak sampling. Uji korelasi <em>rank spearman </em>yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara diameter apendiks berdasarkan USG dengan tingkat keparahan apendisitis dengan nilai p yaitu 0,000 < 0,05. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ukuran diameter apendiks dengan tingkat kepararahan apendisitis pada pasien apendektomi di RSUD Massenrempulu</p>Lera LeraAzis Beru GaniZulfahmidahFebie Irsandy SyahruddinBerry Erida Hasbi
Copyright (c) 2024 Lera, Azis Beru Gani, Zulfahmidah, Febie Irsandy Syahruddin, Berry Erida Hasbi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-3154104541046010.31004/jkt.v5i4.35949TINJAUAN HUKUM DOKTER DALAM MELAKUKAN DO NOT RESUSCITATE (DNR) KARENA KETERBATASAN ALAT VENTILATOR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/35961
<p><em>Do Not Resuscitate</em> (DNR) adalah instruksi medis dimana pengambil keputusan adalah dokter dengan mempertimbangkan penilaian tenaga kesehatan lain (perawat) bahwa kualitas hidup pasien sangat rendah sehingga tidak dilakukan resusitasi (CPR/RJP) dengan persetujuan wali/keluarga pasien. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai dasar-dasar hukum yang dapat digunakan oleh dokter dalam melakukan DNR ketika terjadi keterbatasan alat ventilator. Penilitian ini ditulis berdasarkan atas 2 (dua) rumusan masalah yaitu, kedudukan hukum dokter dan pasien dalam pelaksanaan DNR (<em>do not resuscitate) </em>karena keterbatasan alat ventilator; Perlindungan hukum dokter bila terjadi sengketa medik akibat melakukan DNR karena keterbatasan alat ventilator. Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan Undang-Undang (<em>statute approach</em>) dan pendekatan konseptual (<em>conseptual approach</em>). Kedudukan seorang dokter secara hukum harus jelas dalam melaksanakan profesinya, terlebih ketika mengambil keputusan untuk melakukan DNR pada pasien. Prosedur teknis dan non teknis harus dipatuhi dan dilaksanakan sebaik mungkin demi memenuhi standarisasi pelaksanaan DNR dan membebaskan dokter dari jeratan hukum. Kontruksi hukum yang berlaku di Indonesia yang belum mengatur secara khusus soal DNR dalam sebuah peraturan perundang-undangan wajib digali lebih dalam lagi, agar DNR sebagai salah satu tindakan medis dapat dilakukan oleh dokter dengan tetap memperhatikan aturan hukum yang berlaku.</p>Gede Sanjaya
Copyright (c) 2024 Gede Sanjaya
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-3154104851050010.31004/jkt.v5i4.35961LAPORAN KASUS : SEORANG ANAK DENGAN GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/36040
<p>Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) pada anak secara keseluruhan serupa dengan gambaran klinis OCD pada orang dewasa. Namun, anak-anak tidak mengetahui bahwa pikiran obsesif dan perilaku kompulsif mereka sebagai hal tidak wajar. Seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun awalnya menunjukkan gejala trikotilomania, hingga tampak kebotakan rambut di kepalanya. Setelah satu bulan terapi keluhannya membaik, namun muncul kebiasaan baru onikotilomania. Lalu berganti lagi dengan memainkan kancing bajunya hingga terlepas. Pasien telah diberikan terapi antipsikotik, antidepresan, terapi perilaku dan dievaluasi selama 6 bulan. Diagnosis dan penatalaksanaan kasus OCD pada anak membutuhkan perhatian baik dari klinisi maupun orangtua. Dengan penatalaksanaan meliputi kombinasi terapi farmakologis dan terapi perilaku menunjukkan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Dari terapi yang telah dilakukan selama 6 bulan pada pasien, gejala OCD yang muncul sudah berkurang dan tidak ada gejala kompulsi baru yang muncul, pasien mulai dapat mengkomunikasikan masalah yang ia miliki dan orangtua melaporkan peningkatan prestasi sekolah dan kemauan pada anaknya</p> <p><em> </em></p>Dita Ratnasari WahyuningrumAntina Nevi Hidayati
Copyright (c) 2024 Dita Ratnasari Wahyuningrum, Antina Nevi Hidayati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-3154104771048410.31004/jkt.v5i4.36040PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KANKER PAYUDARA PADA WANITA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/36324
<p>Kanker payudara merupakan tumor ganas yang terbentuk dari sel – sel payudara. Sel ini dapat tumbuh dan berkembang tanpa terkendali, dapat menyebar diantara jaringan atau organ didekat payudara bahkan dapat menyebar ke daerah tubuh yang lain. Salah satu faktor penentu prognosis kanker payudara adalah <em>grading</em> kanker payudara. Wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara. Obesitas merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan lemak yang berlebihan sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal. Tujuan : Mengetahui pengaruh berat badan terhadap kejadian penyakit kanker payudara pada wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dan memiliki design cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah <em>simple random sampling</em> yang didapatkan dari data sekunder rekam medis. Diperoleh sebanyak 100 data yang memenuhi kriteria inklusi objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan indeks massa tubuh kategori obesitas I yang paling banyak ditemukan dan <em>grading</em> yang paling banyak ditemukan adalah <em>grade </em>2. Pada penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh berat badan terhadap kejadian penyakit kanker payudara pada wanita.</p>Karen LouisHendrianto HendriantoArmon Rahimi
Copyright (c) 2024 Karen Louis, Hendrianto Hendrianto, Armon Rahimi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-102024-11-1054110691107510.31004/jkt.v5i4.36324EFEK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN RERATA SKOR KECEMASAN PELAJAR SMA REGINA PACIS JAKARTA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/36476
<p>Kecemasan merupakan masalah gangguan mental yang paling umum terjadi pada kelompok remaja usia 10-17 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Persentase siswa sekolah menengah atas yang mengalami kecemasan tergolong cukup tinggi dan akan memengaruhi hasil ujian mereka. Relaksasi otot progresif dikatakan salah satu metode non farmakologi yang dapat mengurangi kecemasan dengan cara mengaktivasi saraf parasimpatis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif untuk menurunkan rerata skor kecemasan pada siswa-siswi sekolah menengah Regina Pacis di Jakarta. Desain penelitian ini bersifat kuasi eksperimental analitik cohort prospektif yang terdiri dari 70 orang mengalami minimal kecemasan ringan. Penelitian dilakukan selama bulan Maret hingga bulan Mei. Alat yang digunakan untuk menilai skor kecemasan yaitu kuesioner HARS yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif. Data dianalisis dengan paired samples T-Test.<br />Skor kecemasan baik pada sebelum dan sesudah relaksasi lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki. Penurunan kecemasan juga lebih rendah didapatkan pada Perempuan dibandingkan laki-laki (3,95 vs 5,43). Rerata skor kecemasan sebelum melakukan relaksasi otot progresif sebesar 19,67 dan sesudahnya sebesar 15,09. Penelitian ini didapatkan hasil yang signifikan yaitu terdapat penurunan rerata skor kecemasan sebesar 4,58 (nilai p = 0,001). Relaksasi otot progresif secara signifikan berpengaruh menurunkan rerata skor kecemasan siswa-siswi SMA Regina Pacis Jakarta. Berdasarkan hasil positif tersebut, teknik relaksasi otot progresif dapat diterapkan untuk menurunkan kecemasan terutama dalam menghadapi ujian sekolah.</p>Theresia Nova Citra DamanikOctavia Dwi Wahyuni
Copyright (c) 2024 Theresia Nova Citra Damanik, Octavia Dwi Wahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-112024-11-1154109961100210.31004/jkt.v5i4.36476KARAKTERISTIK KEJADIAN MATI MENDADAK AKIBAT PENYAKIT KARDIOVASKULAR : LITERATURE REVIEW
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/36895
<p>Kematian mendadak akibat penyakit kardiovaskular merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, dengan penyakit jantung koroner (PJK) sebagai penyebab utamanya. Angka kematian mendadak di Indonesia juga meningkat, terutama pada populasi usia produktif dan lansia. Meskipun banyak kematian mendadak dapat dicegah dengan deteksi dini dan manajemen faktor risiko, kesadaran masyarakat terhadap kondisi ini masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kematian mendadak akibat penyakit kardiovaskular, faktor risiko yang menyertainya, dan pentingnya deteksi dini serta pencegahan guna mengurangi angka kejadian kematian mendadak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui tinjauan pustaka (literature review). Dari hasil analisis terhadap 10 jurnal, ditemukan bahwa sekitar 80% kematian mendadak di populasi dewasa disebabkan oleh PJK, sedangkan pada populasi usia muda, kardiomiopati dan kelainan genetik lebih sering menjadi penyebabnya. Faktor risiko utama yang berkontribusi pada kematian mendadak termasuk hipertensi, diabetes, riwayat merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. Pentingnya skrining dini dan edukasi masyarakat tentang faktor risiko juga ditekankan sebagai langkah pencegahan yang krusial. Kematian mendadak akibat penyakit kardiovaskular memerlukan perhatian khusus, terutama dalam upaya pencegahan dan deteksi dini. Edukasi masyarakat mengenai gaya hidup sehat, pengendalian faktor risiko, dan peningkatan skrining jantung yang lebih komprehensif dapat membantu menurunkan angka kejadian kematian mendadak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan kesehatan masyarakat dan program intervensi yang lebih efektif di Indonesia.</p>Farah Zhafirah SudirmanWisudawan WisudawanJerny Dase
Copyright (c) 2024 Farah Zhafirah Sudirman, Wisudawan Wisudawan, Jerny Dase
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-122024-11-1254110991110910.31004/jkt.v5i4.36895HUBUNGAN PENERAPAN PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENT) DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34439
<p>Pelayanan Prima adalah pelayanan memberikan apa yang diharapkan pelanggan pada saat mereka membutuhkan dengan lebih baik dari pada jenis penawaran kepada pelanggan. Elemen pelayanan prima yaitu, <em>attitude</em> (sikap), <em>attention</em> (perhatian), <em>action</em> (tindakan), dan <em>antcipation</em> (antisipasi). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan penerapan pelayanan prima (<em>service excellent</em>) dengan kepuasan pasien rawat jalan di rumah sakit Bhayangkara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain <em>cross-sectional</em>, dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara dengan jumlah responden 94 pasien yang diambil dengan teknik <em>Accidental Sampling</em>. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan <em>uji chi-square</em>. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan signifikan antara pelayanan prima (<em>Service Excellent</em>) dengan variabel <em>Attitude </em>dengan nilai P=0,0,035<em>, Attention</em> dengan nilai p=0,015, <em>Action</em> dengan nilai p=0,035, <em>Anticipation </em>dengan nilai p=0,010, dengan kepuasan pasien rawat jalan Rumah Sakit Bhayangkara. Kesimpulannya adalah semakin baik penerapan pelayanan prima, maka tingkat kepuasan pasien rawat jalan di RS Bhayangkara akan semakin meningkat. Maka disarankan kepada Rumah Sakit untuk mempublikasikan SOP melalui berbagai media seperti, Banner agar petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan prima dan kinerja sesuai SOP.</p>Agus SalimParadila Puspita SariAnastasya Shinta Yuliana
Copyright (c) 2024 Agus Salim, Paradila Puspita Sari, Anastasya Shinta Yuliana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054104221042810.31004/jkt.v5i4.34439PEMASARAN OBAT DI APOTEK X DENGAN FOKUS PADA ISU PROFESIONALISME DAN ETIKA BISNIS
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/32576
<p>Dalam menjalankan bisnis Apotek dituntut mampu menciptakan inovasi dan strategi pemasaran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran yang digunakan pada Apotek K-24 Aroepala Makassar. Metode menggunakan strategi bauran pemasaran (<em>product, price, place, promotion</em>) serta menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan juga analisis SWOT (<em>Strength, Weakness, Opportunity, Threat</em>), IFAS, EFAS dan diagram Cartesius SWOT. Hasil nilai skor IFAS 2.86 menunjukkan posisi internal yang kuat, nilai skor EFAS 3.04 menunjukan perusahaan merespon peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Pada diagram cartesius menunjukkan posisi perusahaan dalam keadaan agresif yaitu sangat menguntungkan bagi perusahaan yang berada pada kuadran 1. Untuk matriks SWOT Apotek K-24 Aroepala Makassar berada pada kotak SO, dimana perusahaan mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan, hal ini baik bagi Apotek K-24 Aroepala Makassar untuk mengurangi kelemahan dan meminimalisir ancaman agar dapat meningkatkan penjualan. Berdasarkan hasil analisis diagram cartesius disimpulkan bahwa Apotek K-24 Aroeppala Makasar berada pada quadran I (Growth). Sedangkan berdasarkan dari analisis IFAS dan EFAS, analisis SWOT pada Apotek K-24 Aroeppala Makasar bahwa nilai skor EFAS 3,04 dan nilai skor IFAS yaitu 2,86 dan matriks SWOT berada pada</p>Julia Ananda Eka PutriRiani Patmi AnjaniYoga Dwi Saputra
Copyright (c) 2024 Julia Ananda Eka Putri, Riani Patmi Anjani, Yoga Dwi Saputra
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103601036410.31004/jkt.v5i4.32576HUBUNGAN ANTARA FAKTOR USIA & JENIS KELAMIN TERHADAP PENINGKATAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS YAUSAKOR PAPUA SELATAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/33657
<p>Malaria disebabkan gigitan nyamuk <em>Anopheles</em> betina yang mengandung parasit <em>Plasmodium sp</em> di dalamnya. Penyakit malaria berada diseluruh dunia, terutama diwilayah tropis dan subtropis. Kabupaten asmat adalah daerah endemik malaria yang ada di wilayah provinsi papua selatan yang adalah penyumbang kasus malaria. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara faktor usia & jenis kelamin terhadap peningkatan penyakit malaria penyebab infeksi parasit <em>Plasmodium</em> di wilayah kerja Puskesmas Yausakor Papua Selatan. Jenis penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan jenis deskriptif <em>cross sectional</em>. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh data pasien positif malaria di Puskesmas Yausakor, Kabupaten Asmat, Papua Selatan Oktober-Desember tahun 2023. Hasil penelitian uji distribusi frekuensi berdasarkan usia sebagian besar pasien positif malaria pada rentang usia 26-45 sejumlah 30 orang dengan presentase (33,3%). Dan berdasarkan jenis kelamin pasien positif malaria berjenis kelamin laki-laki sejumlah 50 orang dengan presentase (55,6%). Berdasarkan uji <em>Chi Square</em> hasil menunjukan antara faktor usia dan jenis kelamin tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan terhadap peningkatan kasus malaria yang didapat nilai <em>p-value</em> senilai 0,099 > (0,05) dan pada jenis kelamin didapat nilai <em>p-value</em> senilai 0,255 > (0,05). Berdasarkan jenis <em>plasmodium</em> yang paling banyak ditemukan ialah <em>plasmodium falciparum</em> (tropika) sejumlah 41 kasus dengan presentase (45,6%). Berdasarkan insidensi tiap bulan Oktober sampai Desember tahun 2023 kasus tertinggi didominasi pada bulan November sejumlah 36 kasus.</p>Siti Rahma SafiMonika Putri SolikahNovita Eka Putri
Copyright (c) 2024 Siti Rahma Safi, Monika Putri Solikah, Novita Eka Putri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054104061041510.31004/jkt.v5i4.33657OPTIMASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN GRANUL EFFERVESCENT KULIT BUAH RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L.)
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/33834
<p><em>Effervescent</em> merupakan sediaan yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil dari reaksi kimia di dalam larutan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi asam sitrat dan asam tartrat terhadap mutu fisik dan aktivitas antioksidan dari sediaan granul <em>effervescent</em> ekstrak kulit buah rambutan (<em>Nephelium lappaceum)</em>, mengetahui konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat yang paling optimal dalam sediaan granul <em>effervescent</em> dari ekstrak kulit buah rambutan (<em>Nephelium lappaceum)</em> dengan metode <em>Simplex Lattice Design</em>. Optimasi dilakukan dengan metode <em>simplex lattice design </em>dengan parameter waktu alir, pH, dan waktu larut dan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS. Analisis terhadap data hasil dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan bantuan <em>software Design Expert<sup>®</sup> version 13 </em>dan SPSS normalitas dan <em>one sample T-Test</em>. Hasil analisis mendapatkan model yang signifikan (p < 0,05) untuk waktu alir dan waktu larut mengikuti model linear, sedangkan pH mengikuti model <em>cubic. </em>Hasil formula optimal diperoleh asam sitrat sebanyak 1,924 gram dan asam tartrat sebanyak 23,575 gram. Hasil aktivitas antioksidan masuk kategori sangat kuat pada kontrol positif kuersetin nilai IC<sub>50</sub> sebesar 6,020 µg/mL, ekstrak kulit buah rambutan nilai IC<sub>50</sub> sebesar 34,674 µg/mL, sediaan granul <em>effervescent </em>nilai IC<sub>50</sub> sebesar 39,350 µg/Ml. maka dapat disimpulkan bahwa asam sitrat dan asam tartrat berpengaruh terhadap evaluasi mutu fisik sediaan, konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat yang paling optimal sebesar asam sitrat 1,924 gram dan asam tartrat 23,575 gram.</p>samuel kristian saputradanang raharjokusumaningtyas siwi artini
Copyright (c) 2024 samuel kristian saputra, danang raharjo, kusumaningtyas siwi artini
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103891040010.31004/jkt.v5i4.33834UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUSA (PASSIFLOA FOETIDA L.) PADA MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS) YANG DIINDUKSI ALOKSAN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34039
<p>Diabetes melitus merupakan kelompok suatu penyakit metabolik dengan peningkatan kadar gula darah yang dapat terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau dengan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antidiabetes dan menentukan dosis optimal ekstrak etanol daun rambusa (<em>Passiflora foetida </em>L.) yang memiliki pengaruh pada kadar gula darah hewan uji mencit. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, masing – masing kelompok 5 ekor mencit jantan terdiri dari kelompok dosis 250 mg/kgBB, kelompok dosis 500 mg/kgBB, kelompok dosis 750 mg/kgBB, kelompok kontrol positif metformin 500 mg/kgBB, dan kelompok kontrol negatif CMC Na 1% secara per oral. Semua kelompok hewan uji diinduksi menggunakan aloksan dosis 150 mg/kgBB secara intraperitoneal. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan pada waktu T<sub>0</sub>, T<sub>1</sub>, T<sub>2</sub>, dan T<sub>3</sub>. Data dianalisis menggunakan uji <em>one way anova </em>(P<0,05) dilanjutkan uji perbedaan dengan <em>Tukey </em>HSD. Hasil penelitian menunjukkan ketiga variasi dosis dapat menurunkan kadar gula darah pada hewan uji mencit. Namun, pada dosis ekstrak 750 mg/kgBB memiliki efek optimal sebagai antidiabetes hewan uji mencit pada hari ke tujuh.</p>AMELIA FATMAWATI
Copyright (c) 2024 AMELIA FATMAWATI
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054104351044010.31004/jkt.v5i4.34039FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FACIAL WASH GEL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS ATCC 25923
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34104
<p>Jerawat atau <em>acne vulgaris</em> adalah masalah kulit umum, terutama di kalangan remaja. Membersihkan wajah dengan sabun dapat membantu mencegah jerawat. Daun sirsak (<em>Annona muricata</em> L) memiliki kandungan senyawa alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri, antiparasit, dan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun sirsak (<em>Annona muricata</em> L) dapat diformulasikan menjadi <em>facial wash gel</em> yang memenuhi standar kualitas fisik yang baik, serta menyediakan aktivitas antibakterinya pada konsentrasi 10%, 15%, 20% terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>ATCC 25923. Pengujian aktivitas antibakteri dari sediaan <em>facial wash gel</em> dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak 10% (Formula 1), 15% (Formula 2), dan 20% (Formula 3). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS dengan uji One Way ANOVA (<em>Analysis of Variance</em>). Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak dapat di formulasikan menjadi sediaan <em>facial wash gel</em> yang stabil secara fisik ditinjau dari uj homogentitas, organoleptic, pH, viskositas, dan tinggi busa. <em>Facial wasg gel</em> memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>ATCC 25923 rata-rata ukuran zona hambat pada Formulasi I; II; III adalah 6,2mm; 7,35mm; 8,12mm. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA dengan hasil ANOVA 0,000 < 0,05 dan Post hoc Tukey HSD. Kesimpulannya, sediaan <em>facial wash gel</em> ini memiliki aktivitas antibakteri, meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan antara berbagai konsentrasi ekstrak daun sirsak</p>Melinia Mega Kristanti Prihatin Sri RejekiTatiana Siska WardaniNiken Luthfiyanti
Copyright (c) 2024 Melinia Mega Kristanti Prihatin Sri Rejeki, Tatiana Siska Wardani, Niken Luthfiyanti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103011031210.31004/jkt.v5i4.34104GAMBARAN KULTUR BAKTERI DAN TERAPI ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34181
<p>Demam tifoid ialah infeks sistemik yang diakibatkan oleh bakteri <em>Salmonella thypi</em>. Penularannya dengan konsumsi makanan atau minuman dimana terkontaminasi bakteri <em>Salmonella thypi</em>. Pemeriksaan diagnosis demam tifoid antara lain pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan tubex dan pemeriksaan kultur darah. Kultur darah ialah baku emas untuk menegakkan diagnosis demam tifoid. Terkendalinya pemilihan antibiotik bisa mencegah resistensi antibiotik, menurunkan jumlah penggunaan antibiotik, mengurangi lamanya pengobatan dan menurunkan biaya perawatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran kultur bakteri serta terapi antibiotik pada pasien rawat inap demam tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang dimanfaatkan ialah deskriptif observasional memanfaatkan data sekunder yang diambil secara <em>cross-sectional</em> di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta pada bulan Juli-Desember 2023. Hasil penelitian diperoleh 30 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi, demam tifoid lebih banyak terjadi pada perempuan (70%), pasien paling banyak ditemukan adalah anak-anak dan remaja, hanya 5 dari 30 pasien yang melakukan kultur darah, 5 pasien yang melakukan pemeriksaan kultur darah tidak ditemukan bakteri/jamur hingga hari ke-5 inkubasi dan ceftriaxone merupakann antibiotik dimana paling banyak dimanfaatkan dalam terapi antibiotik pada pasien demam tifoid.</p>Neni MulyaniDhiah NovalinaAji Bagus Widyantara
Copyright (c) 2024 Neni Mulyani, Dhiah Novalina, Aji Bagus Widyantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054101651017110.31004/jkt.v5i4.34181ADENOCARCINOMA TUMOR IN THE CEREBELLUM AS METASTASIS FROM LUNG CANCER WITH KLEBSIELLA OXYTOCA WITHIN THE TUMOR: A CASE REPORT
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34198
<p>Laporan kasus ini merinci kejadian langka metastasis serebelar akibat kanker paru-paru, yang dipersulit oleh infeksi intratumoral Klebsiella oxytoca pada pria berusia 57 tahun dengan riwayat perokok berat. Pasien awalnya mengalami vertigo persisten, tidak responsif terhadap pengobatan standar. Pemindaian MRI menunjukkan massa serebelar dengan peningkatan kontras, disertai massa paru multipel. Tes darah menunjukkan leukositosis, anemia, dan peningkatan jumlah neutrofil, menunjukkan adanya infeksi aktif. Evaluasi patologis selanjutnya pada tumor serebelar memastikan adanya adenokarsinoma metastatik, dengan temuan tambahan infeksi Klebsiella oxytoca di dalam jaringan tumor. Mengingat diagnosis ganda adenokarsinoma metastatik dan infeksi bakteri sekunder, pasien menjalani operasi trepanasi darurat untuk mengurangi tekanan dan mengangkat tumor. Terapi antibiotik yang ditargetkan dimulai untuk mengatasi infeksi, diikuti dengan pemantauan pasca operasi yang berkelanjutan. Strategi pengobatan komprehensif ini menghasilkan perbaikan signifikan pada gejala pasien, khususnya resolusi vertigo, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Kasus ini menyoroti pentingnya pemeriksaan diagnostik menyeluruh dan pendekatan multidisiplin ketika menangani kasus kompleks yang melibatkan tumor otak metastatik dengan komplikasi infeksi sekunder. Identifikasi dini agen infeksi, bersama dengan intervensi bedah yang cepat dan terapi yang ditargetkan, sangat penting untuk mengoptimalkan hasil pasien dan meningkatkan prognosis jangka panjang dalam skenario klinis yang jarang dan menantang.</p>Alfred Sutrisno SimHerlina UinarniEdwin Destra
Copyright (c) 2024 Alfred Sutrisno Sim, Herlina Uinarni, Edwin Destra
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102261023010.31004/jkt.v5i4.34198PENGARUH PEMBERIAN MADU MURNI TERHADA PENURUNAN FREKUENSI DIARE PADA ANAK DI RSUD Drs. H. ABU HANIFAH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34266
<p>Diare merupakan kondisi buang air besar yang sering dan encer dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam sehari. pada tahun 2023 kasus diare di Bangka Tengah sebanyak 5704 orang. Kehilangan cairan dan elektrolit yang tidak digantikan dengan cairan yang baru akan menjadi dehidrasi. Untuk menurunkan frekuensi diare dapat menggunakan farmakoterapi dan nonfarmakoterapi atau terapi komplementer, salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan yaitu dengan pemberian madu. Penelitian ini untuk mengetahui perubahan frekuensi BAB saat sebelum diberikan madu dan sesudah diberikan madu pada anak balita yang sedang mengalami diare Di RSUD Drs. H. Abu Hanifah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain metode kuantitatif dengan desain penelitian Pre Experimen dengan Pretest dan Postest with control group. Dengan uji wilcokxon berupa univariat dan bivariat. Populasi pada penelitian ini adalah pasien diare anak di RSUD Drs. H. Abu Hanifah. Jumlah sampel ygdigunakan dalam penelitian ini ada 32 orang yang di bagi menjadi 2 kelompok (16 orang kelompok intervensi dan 16 orang kelompok kontrol). Hasil penelitian ini diketahui ada pengaruh rata-rata frekuensi diare dari 4.44 menjadi 1.81 setelah pemberian perlakuan. Hasil Analisa data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada frekuensi diare kelompok intervensi p-value yaitu 0,000 (p-value < 0,05) dan klompok kontrol p-value yaitu 0,0000 (p-value < 0,05). Saran dari peneliti ini adalah agar madu murni dapat dijadikan terapi non farmakologi untuk menurunkan diare pada anak.</p>arienda septi
Copyright (c) 2024 arienda septi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103231032710.31004/jkt.v5i4.34266ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI PUSKESMAS NGEMPLAK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34274
<p>Tuberkulosis (TB) adalah penyakit kronis menular yang memerlukan pengobatan efektif dan konsisten. Kepatuhan pasien terhadap resep obat antituberkulosis (OAT) sangat penting untuk mencapai kesembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik pasien dengan kepatuhan dan tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB paru. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan antara kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB paru. Total sampling digunakan dengan 21 responden di Puskesmas Ngemplak, Boyolali. Kepatuhan diukur dengan kuesioner MMAS-8 dan kualitas hidup dengan kuesioner WHOQOL-BREF. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan SPSS 23. Hasilnya, mayoritas responden adalah laki-laki (52%), berusia 35-50 tahun (33%) dan 51-66 tahun (33%), lama pengobatan 4-6 bulan (43%), dengan pendidikan dasar (38%). Sebagian besar responden bekerja (52%) dan tidak memiliki pendapatan (48%). Kepatuhan minum obat pada pasien umumnya tinggi, dengan kualitas hidup berada pada kategori sedang. Terdapat keterkaitan antara jenis kelamin dengan kepatuhan dalam minum obat (p-value: 0,03) serta kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup pasien (p-value: 0,04), yang mengindikasikan adanya hubungan.</p> <p><em> </em></p>Ronaa MaimunahKharisma Jayak PBagus Ardiyantoro
Copyright (c) 2024 Ronaa Maimunah, Kharisma Jayak P, Bagus Ardiyantoro
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054101561016410.31004/jkt.v5i4.34274A CASE STUDY : COUNTER PRESSURE THERAPY AND FIVE-FINGER HYPNOSIS TO REDUCE THE INTENSITY OF PAIN AND ANXIETY IN STAGE I LABOR
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34301
<p>Persalinan adalah suatu proses yang diawali dengan kontraksi uterus, yang menyebabkan pelebaran serviks secara progresif, lahirnya bayi, dan keluarnya plasenta. Selama proses persalinan, ibu mengalami rasa sakit dan kecemasan. Salah satu metode untuk mengatasi nyeri adalah counter pressure, yaitu teknik pemijatan yang menggunakan kepalan tangan untuk memberikan tekanan terus menerus pada tulang belakang selama kontraksi. Selain itu, meningkatnya kecemasan selama persalinan dapat memperburuk intensitas nyeri. Untuk mengelola kecemasan, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah terapi hipnosis lima jari. Hipnosis lima jari adalah salah satu bentuk self-hypnosis yang dapat menimbulkan relaksasi mendalam, membantu mengurangi ketegangan dan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penurunan nyeri dan kecemasan pada lima ibu bersalin kala I persalinan setelah mendapat terapi counter pressure dan hipnotis lima jari. Metode yang digunakan antara lain SOP counter pressure, hipnosis lima jari, lembar observasi, skala nyeri Wong-Baker, dan skala kecemasan STAI. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri dan kecemasan setelah dilakukan intervensi terapeutik, sehingga disimpulkan bahwa terapi counter pressure dan hipnosis lima jari efektif dalam mengurangi nyeri dan kecemasan pada kala I persalinan.</p>Diyah Ayu PrameswariSurtiningsihLinda Yanti
Copyright (c) 2024 Diyah Ayu Prameswari, Surtiningsih, Linda Yanti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054104011040510.31004/jkt.v5i4.34301EFEKTIVITAS PELAYANAN PENANGANAN PASIEN SECARA PRIMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34400
<p>Efektivitas pelayanan penanganan pasien secara prima merupakan keberhasilan penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien, sehingga diperolehnya kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelayanan penanganan pasien secara prima di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau, dengan menggunakan variabel pelayanan prima yaitu kemampuan (<em>ability</em>), sikap (<em>attitude</em>), penampilan (<em>appearance</em>), perhatian (<em>attention</em>), tindakan (<em>action</em>), dan tanggung jawab (<em>accountability</em>). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif Analitik dengan metode Analisis Isi. Desain penelitian dengan wawancara mendalam dan observasi langsung, dengan informan sebanyak 6 orang terdiri dari informan utama yaitu 3 orang petugas IGD dengan kode U1, U2, dan U3, serta informan pendukung terdiri dari 1 orang Plt. Kepala IGD (P1), Kepala tim IGD (P2), dan Koordinator shift (P3). Pengolahan data dilakukan dengan melakukan transkrip data, pengkodean, analisis, pembentukan matriks, analisis data, dan analisis isi. Untuk menjaga keabsahan data digunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada indikator kemampuan, sikap, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara keseluruhan telah efektif. Akan tetapi pada indikator penampilan didapatkan bahwa adanya petugas yang tidak berseragam lengkap, dan sulit mempertahankan kebersihan pakaiannya setelah menangani pasien meskipun telah memakai APD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya petugas yang belum memakai pakaian dinas dengan atribut yang lengkap sesuai SOP, dan adanya petugas yang sulit mempertahankan kebersihan pakaiannya setelah menangani pasien meskipun telah memakai APD. Kemudian disarankan adanya banner SOP mengenai pakaian dinas, dan disediakannya APD yang sesuai agar dapat lebih melindungi petugas IGD dari cairan infeksius pasien</p>Anastasya Shinta YulianaDwiny Tetiana FauziBobi Handoko
Copyright (c) 2024 Anastasya Shinta Yuliana, Dwiny Tetiana Fauzi, Bobi Handoko
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054101941020310.31004/jkt.v5i4.34400ANALISIS PRODUK LAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN STRATEGI STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING) DAN MARKETING MIX DI RUMAH SAKIT HERMINA DEPOK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/31432
<p>Rumah Sakit Hermina Depok menyediakan layanan rawat jalan dan rawat inap. Namun, selama periode dari 2021 hingga Oktober 2023, capaian untuk rawat inap tidak pernah memuaskan. Meskipun strategi pemasaran telah beradaptasi dari metode konvensional ke penggunaan konsep 4P (produk, harga, tempat, promosi), capaian rawat inap tetap belum optimal. Pengembangan strategi pemasaran modern dengan pendekatan STP (Segmentasi, Penargetan, dan Posisi) serta konsep 7P (produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan lingkungan fisik/bukti) diharapkan dapat memanfaatkan peluang pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Penelitian ini menggunakan data sekunder seperti data kunjungan pasien rawat inap, tingkat hunian ruang rawat inap, dan kepuasan masyarakat untuk menganalisis dan mengatasi masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang menggabungkan STP dengan 7P efektif dalam meningkatkan layanan kesehatan sesuai kebutuhan pelanggan. Setelah penerapan strategi pemasaran modern ini, Rumah Sakit Hermina Depok menunjukkan peningkatan dalam jumlah pasien rawat inap, jumlah pasien baru, serta kepuasan pasien, yang menunjukkan bahwa strategi ini berhasil diterapkan.</p>Sulistyas Patresia DianNajib Mardiati
Copyright (c) 2024 Sulistyas Patresia Dian, Najib Mardiati, Nugrohowati Lies
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-192024-11-1954111641116810.31004/jkt.v5i4.31432HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN PASCA STROKE DI RSUD Drs. H. ABU HANIFAH BANGKA TENGAH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34464
<p>Stroke adalah gangguan fungsi otak sebagian atau seluruh akibat dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahanya pembuluhan darah di otak, sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel. Konsep diri beserta dukungan keluarga terhadap mekanisme koping untuk mengembangkan perilaku baru yang bertujuan untuk menumbuhkan kekuatan dalam individu, mengurangi dampak kecemasan bahkan stress dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan dukungan keluarga dengan mekanisme koping pada pasien paska stroke di RSUD Drs. H. Abu Hanifah Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien pasca stroke di RSUD Drs. H. Abu Hanifah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2024 dan sampel peneliti sebanyak 90 orang. Data di analisis seacara univariat dan bivariat menggunakan uji kai kuadrat dengan dk = 95% (? :0,05). Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara konsep diri( p =0,000),dukungan keluarga (p= 0,001) dengan mekanisme koping pada pasien pasca stroke di RSUD Drs. H. Abu Hanifah Bangka Tengah Tahun 2024. Perlunya meningkatkan penyuluhan kepada keluarga pasien tentang pentingnya dukungan keluarga yang baik dan konsep diri yang positif dalam melakukan mekanisme koping kepada pasien stroke.</p>Neta juli yanti
Copyright (c) 2024 Neta juli yanti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102171022510.31004/jkt.v5i4.34464HUBUNGAN PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34472
<p>Rumah sakit sebagai institusi pemberi pelayanan kesehatan harus menjamin pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien melalui penerapan keselamatan pasien. Untuk menjamin keselamatan pasien maka manajemen pelayanan kesehatan harus mampu membangun Budaya Keselamatan Pasien yang baik. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara Pengetahuan Petugas Kesehatan tentang <em>Patient safety </em> dengan Budaya Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan jumlah responden 46 petugas kesehatan yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan di analisi menggunakan uji spearman rank dan uji kendall tau. Hasil penelitian diperoleh 87% responden termasuk kategori pengetahuan baik dan 85% responden termasuk kategori budaya baik. Hasil uji spearman rank didapatkan nilai sig 0,002 dengan correlation coefficient 0,564. Dan hasil uji Kendall Tau didapatkan nilai sig 0,007 dengan correlation coefficient 0,515. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan petugas kesehatan tentang <em>patient safety </em> dengan budaya keselamatan pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Saran bagi RSUD Arifin Achmad hasil penelitian ini menjadi bahan evaluasi dalam membuat suatu kebijakan di masa yang akan datang.</p>Agus SalimDwina Tetiany FauzMuhammad Firdaus
Copyright (c) 2024 Agus Salim, Dwina Tetiany Fauz, Muhammad Firdaus
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102391024510.31004/jkt.v5i4.34472KEPATUHAN PERAWAT DALAM PEMILAHAN LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM ‘AISYIYAH NGANJUK
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34517
<p>Kepatuhan dalam pemilahan limbah medis dan non medis adalah suatu tindakan, perbuatan untuk mematuhi prosedur pemilahan limbah medis dan non medis. Pemilahan limbah medis dan non medis yang tidak tepat dapat berdampak buruk terhadap mutu lingkungan sehingga perlu dikelola dengan baik sesuai ketetapan yang berlaku. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong terhadap kepatuhan perawat dalam pemilahan limbah medis dan non medis di ruang rawat inap rumah sakit islam ’Aisyiyah Nganjuk. Analisa penelitian ini menggunakan analisis hubungan antara variabel dan mengidentifikasi faktor dominan yang berkolerasi dengan variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji analisis regresi logistik. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh antara faktor predisposisi, tidak terdapat hubungan antara faktor pendukung, dan tidak terdapat hubungan antara faktor pendorong dengan kepatuhan perawat dalam pemilahan limbah medis dan non medis di ruang rawat inap rumah sakit islam ‘Aisyiyah Nganjuk. Hal ini dikarenakan belum adanya sanksi terhadap perawat yang telah melakukan pelanggaran atau tidak patuh terhadap pemilahan limbah medis dan non medis. Perawat yang mengikuti sosialisasi atau pelatihan tentang pengelolaan limbah medis belum menjamin akan berperilaku patuh terhadap pemilahan limbah medis. Perawat akan patuh jika ada audit pada saat perawat masuk shift tersebut.</p>Nita Melina WatiIrfany RupiwardaniIke Dian Wahyuni
Copyright (c) 2024 Nita Melina Wati, Irfany Rupiwardani, Ike Dian Wahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102901030010.31004/jkt.v5i4.34517OPTIMALISASI PENGADAAN MRI MELALUI TARGET KUNJUNGAN PASIEN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34623
<p>Sektor kesehatan merupakan aspek fundamental dari kehidupan manusia, membutuhkan perhatian berkelanjutan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan. Dalam layanan radiologi, khususnya Magnetic Resonance Imaging (MRI), upaya mengoptimalkan penggunaan sumber daya sangat penting karena biaya peralatan yang tinggi dan kompleksitas operasi. Studi ini mengembangkan formula komputasi yang dirancang untuk membantu kepala departemen radiologi dalam merencanakan dan menghitung target pemeriksaan MRI harian selama masa pakai peralatan. Faktor-faktor seperti jenis rumah sakit, biaya layanan, biaya operasional, dan lokasi regional dimasukkan ke dalam rumus. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan survei pendahuluan dengan pengembangan dan validasi rumus komputasi. Validasi oleh pakar keuangan dan radiologi menunjukkan keandalan dan akurasi formula. Selain itu, pengujian skala besar yang melibatkan sepuluh pemangku kepentingan mengkonfirmasi fungsionalitas, keandalan, dan keramahan pengguna aplikasi. Hasil menunjukkan bahwa alat ini secara signifikan meningkatkan perencanaan dan manajemen operasional peralatan MRI, menawarkan solusi yang dapat disesuaikan dengan peraturan baru dan data waktu nyata. Aplikasi ini memberikan metode yang menjanjikan untuk mengoptimalkan penggunaan MRI di rumah sakit, terutama dalam konteks sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya membuatnya berlaku untuk rumah sakit pemerintah dan swasta, memastikan pemanfaatan MRI dan manajemen keuangan yang efektif.</p>Gatot SantosaBambang SatotoRini IndratiEdy SusantoTri Asih BudiatiAhmad Hariri
Copyright (c) 2024 Gatot Santosa, Bambang Satoto, Rini Indrati, Edy Susanto, Tri Asih Budiati, Ahmad Hariri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054104161042110.31004/jkt.v5i4.34623PENGARUH JOB DEMANDS-RESOURCES (JD-R) TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DI RSUD LAMADDUKKELLENG WAJO
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34634
<p>Manajemen rumah sakit dihadapkan pada berbagai tantangan terutama terkait dengan kinerja karyawan. Terutama untuk masalah kinerja dokter dan perawat terkait erat dengan keselamatan pasien. Di lingkungan perawatan kesehatan, <em>employee engagement </em>sangat penting karena dapat memengaruhi kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh <em>job demands-resousces</em> (JD-R) terhadap <em>employee engangement</em> karyawan di RSUD Lamaddukelleng Wajo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional</em>. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah <em>purposive sampling</em> dengan besar sampel sebanyak 37 karyawan di RSUD Lamaddukelleng Wajo. Alat pengumpulan data dengan menggunakan instrumen <em>The Experience and Evaluation of Work (QEEW), generalized self-efficacy scale, Life Orientation Test – Revised, </em>dan<em> Gallup’s Employee engagement Survey Q12</em>. Analisis data penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Job demands</em> berpengaruh (secara negatif) terhadap <em>employee engagement </em>karyawan di RSUD Lamaddukkelleng Wajo (? = -0,280; p-value = 0,001 < 0,05). Sementara <em>Job resources</em> berpengaruh (secara positif) terhadap <em>employee engagement </em>karyawan di RSUD Lamaddukkelleng Wajo (? = 0,379; p-value = 0,000 < 0,05). Selain itu, <em>Personal resources</em> berpengaruh (secara positif) terhadap <em>employee engagement </em>karyawan di RSUD Lamaddukkelleng Wajo (? = 0,285; p-value = 0,000 < 0,05). Pada penelitian ini <em>job demands-resources</em> (JD-R) secara parsial dan bersama-sama berpengaruh terhadap <em>employee engagement</em>. Penelitian ini menyarankan agar pihak rumah sakit perlu secara berkala memantau dan mengevaluasi tingkat <em>job demand</em> yang dirasakan oleh karyawan dengan survei kepuasan kerja dan evaluasi rutin untuk meningkatkan <em>employee engagement</em>.</p> <p><em> </em></p>Widia Ramadhany HusainAnwar RamliSyamsuriyati
Copyright (c) 2024 Widia Ramadhany Husain, Anwar Ramli, Syamsuriyati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102671027910.31004/jkt.v5i4.34634HUBUNGAN SIKAP IBU HAMIL, PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER I DI PUSKESMAS CIGEULIS TAHUN 2024
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34646
<p>Ibu yang menjalani kehamilan mengalami hampir 50-90% mual muntah yang disebabkan terjadinya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone yang diproduksi oleh Human Chorionic Gonadotropine (HCG). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sikap ibu hamil, peran bidan dan dukungan keluarga dan terhadap emesis gravidarum pada kehamilan trimester I di Puskesmas Cigeulis tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis kuantitatif desain <em>cross sectional, </em>Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan emesis gravidarum trimester I, sampel penelitian sebanyak 64 responden. Hasil penelitian menggunakan uji c<em>hi square </em>sikap ibu hamil terhadap emesis gravidarum diperoleh nilai <em>P Value</em> 0,000 < 0,05, peran bidan terhadap emesis gravidarum diperoleh nilai <em>P Value</em> 0,000 < 0,05, dan dukungan keluarga terhadap emesis gravidarum diperoleh nilai <em>P Value</em> 0,001 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu, peran bidan, dan dukungan keluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester I di Puskesmas Cigeulis tahun 2024. Diharapkan dapat memberikan informasi bagi ibu hamil mengenai emesis gravidarium dan dapat merubah sikap ibu hamil dalam mengelola gejala emesis yang dialaminya, serta peran bidan sangat penting dalam mengatasi kejadian emesis gravidarum pada kehamilan trimester I dengan meningkatkan konseling atau penyuluhan pada pelaksanaan kelas ibu hamil atau program lainnya.</p>Dedeh KurniasariShinta Mona LiscaAgus Santi Br. GintingDe Asiah RahayuDe Asiah RahayuDevi Sri HandayaniIna MarlinaMiftakhul Janah
Copyright (c) 2024 Dedeh Kurniasari, Shinta Mona Lisca, Agus Santi Br. Ginting, De Asiah Rahayu, De Asiah Rahayu, Devi Sri Handayani, Ina Marlina, Miftakhul Janah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103281033710.31004/jkt.v5i4.34646KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU KAMBUH DI RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34669
<p>Indonesia menempati urutan tertinggi kedua jumlah penderita tuberkulosis terbanyak di dunia. Namun data tersebut belum mencerminkan presentasi kasus baru maupun kambuh. Penelitian terkait tuberkulosis paru kambuh belum pernah dilakukan di Maluku Utara. Mengetahui karakteristik pederit a tuberkulosis paru kambuh di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie. Penelitian observasional deskriptif retrospektif ini dilakukan pada poliklinik paru RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie dari tahun 2016 – 2021. Dari 19 penderita, 21% termasuk ke dalam kelompok usia 26 – 35 tahun dan 46 – 55 tahun, 63% berjenis kelamin laki – laki, 68,4% menempuh pendidikan terakhir di SMA, 26,3% bekerja sebagai wiraswasta, 57,9% tanpa penyakit penyerta, 57,9% memiliki riwayat merokok, dan 57,9% tidak teratur minum obat. Tuberkulosis paru kambuh paling banyak terjadi pada kelompok umur 26 – 35 tahun dan 46 – 55 tahun, paling banyak terjadi pada penderita dengan jenis kelamin laki – laki, berpendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai wiraswasta, sebagian besar tidak mempunyai penyakit penyerta, paling banyak memiliki riwayat merokok dan tidak teratur minum obat.</p>Ummuhani AbubakarDwi HandokoNur Upik En Masrika
Copyright (c) 2024 Ummuhani Abubakar, Dwi Handoko, Nur Upik En Masrika
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054101721017810.31004/jkt.v5i4.34669FORMULASI GEL EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BAYAM BATIK (AMARANTHUS TRICOLOR L.) SEBAGAI TERAPI LUKA BAKAR PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34713
<p>Luka bakar adalah kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas seperti api, bahan kimia, dan listrik. Kandungan yang berfungsi sebagai peyembuhan luka bakar yaitu flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun bayam batik <em>(Amaranthus tricolor </em>L<em>.) </em>dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang sesuai dengan standarisasi mutu fisik serta konsentrasi terbaik dalam proses penyembuhan luka bakar pada kelinci <em>New Zealand White</em>. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pembuatan sediaan gel dengan konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10% dengan uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji iritasi, dan uji hedonik. Aktivitas penyembuhan luka bakar dinilai berdasarkan pengamtan pelepasan keropeng selama 11 hari. Data penyembuhan luka bakar dianalasis menggunakan SPSS yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji <em>One Way Anova</em>. Hasil uji statistik aktivias penyembuhan luka bakar pada kosentrasi 5%, 7,5%, dan 10% menunjukan data normal dikarenakan (p=>0,05), data terdistribusi homogen dikarenakan (p=>0,05), dan memberikan efek signifikan dalam penyembuhan luka bakar pada kelinci p=0,001 (p=<0,05). Sehingga dapat ditarik kesimpulan formulasi gel ekstrak etanol daun bayam batik <em>(Amranthus tricolor </em>L<em>.) </em>memenuhi standart mutu fisik dan aktivitas penyembuhan luka bakar pada kelinci <em>New Zealand White</em> dengan konsetrasi sebesar 10% dalam waktu 11 hari.</p>Tasya Nabila Nur AzmiTiara Ajeng ListyaniAnita Dwi Septiarini
Copyright (c) 2024 Tasya Nabila Nur Azmi, Tiara Ajeng Listyani, Anita Dwi Septiarini
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102461025710.31004/jkt.v5i4.34713FORMULASI SEDIAAN LIP BALM EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTANGIA CALARABURA L.) DAN UJI ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34717
<p><em>Lip balm </em>merupakan sediaan kosmetik yang digunakan pada bibir. <em>Lip balm </em> juga memerlukan antioksidan untuk melindungi bibir dari sinar matahari atau polusi udara. Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan yaitu daun Kersen. Kersen <em>(Muntingia Calabura </em>L<em>.) </em>adalah tanaman yang berkhasiat sebagai antioksidan alami guna mencegah dari bahaya radikal bebas dalam tubuh karena mengandung salah satu senyawa flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IC<sub>50</sub> pada ekstrak daun kersen dan sediaan <em>Lip balm. </em>Pengujian aktivitas antioksidan pada ekstrak daun kersen dan sediaan <em>Lip balm </em> menggunakan metode DPPH <em>(1,1-diphenyl-2-picrylhrdazyl). </em>Penelitian ini menggunakan tiga formulasi ekstrak berturut-turut 10%, 15%, 20% yang diuji evaluasi mutu fisiknya seperti Uji Organoleptis, Homogenitas, Daya sebar, Daya lekat, Pengukuran pH, Daya oles, Iritasi, dan Hedonik. Hasil pengujian menunjukan bahwa ekstrak daun kersen <em>(Muntingia Calabura </em>L<em>.) </em>memiliki nilai IC<sub>50 </sub>sebesar 14,13 ppm dengan kategori sangat kuat. Hasil mutu fisik pada sediaan <em>Lip balm </em>telah memenuhi peryaratan<em>, lip balm </em>ekstrak daun kersen pada formulasi I, II, III didapatkan nilai IC<sub>50</sub> berturut-turut yaitu 45,3 ppm (sangat kuat), 32,63ppm (sangat kuat), 21,4 ppm (sangat kuat).</p>Aurora Shalfa Alkhariza Indi yatnoBangkit Riska PermataAnna Fitriawati
Copyright (c) 2024 Aurora Shalfa Alkhariza Indi yatno, Bangkit Riska Permata, Anna Fitriawati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054102041021010.31004/jkt.v5i4.34717OPTIMASI DAN UJI MUTU FISIK BODY SCRUB SARI BUAH TOM ( SOLANUM LYCOPERSIUM L ) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LETTICE DESIGN
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/34845
<p><em>Body scrub </em>merupakan suatu produk kecantikan atau produk perawatan kulit yang bekerja membersihkan kotoran kotoran pada sel kulit mati yang terdapat pada kulit tubuh kita hingga mencegah terjadinya kerusakan kulit. Tomat merupakan salah satu bahan alami yang memiliki banyak manfaat, salah satunya digunakan untuk menjaga Kesehatan kulit. Tomat merupakan salah satu bahan alami yang memiliki banyak manfaat, salah satunya digunakan menjaga Kesehatan kulit. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan pembuatan sari buah tomat dan serbuk buah tomat yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan <em>body scrub </em>dan dilakukan optimasi dari asam stearat dan trietanolamin. Salah satu metode optimasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan formula optimum adalah <em>simplex lettice design</em>. Uji mutu fisik sediaan ( uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji daya sebar, uji organoleptik, uji viskositas ). Hasil penelitian ini diperoleh formula optimal dengan konsentrasi asam stearate 18% dan trietanolamin 2 %. Aktivitas antioksidan formula optimal mengalami penurunan dari aktivitas sari buah tomat ( <em>Solanum lycopersium </em>L ). Dengan nilai IC<sup>50</sup> 17,48 ppm ( sangat kuat ) menjadi 26,57 ppm ( sangat kuat ). Dari penelitian ini dapat disimpulakan bahwa formula optimal <em>body scrub </em>sari buah tomat <em>(Solanum Lycopersicum L.) </em>dapat diperoleh dari kombinasi asam stearat dan trietanolamin menggunakan metode SLD dengan nilai antioksidan kuat</p>diana wulandariAnna FitriawatiRahmat Hidayat
Copyright (c) 2024 diana wulandari, Anna Fitriawati, Rahmat Hidayat
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-302024-10-3054103651037410.31004/jkt.v5i4.34845