EFEKTIVITAS BUNGA TELANG SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI LACTOPHENOL COTTON BLUE DALAM PEMERIKSAAN ONIKOMIKOSIS
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i4.52746Keywords:
bunga telang, lactophenol cotton blue, onikomikosis, petani padiAbstract
Onikomikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dari golongan mycota atau jamur. Infeksi jamur pada kuku yang menyebabkan perubahan warna, penebalan, dan lepasnya dasar kuku. Petani padi merupakan populasi yang rentan terhadap onikomikosis mengingat aktivitas mereka yang intens berada di lingkungan persawahan. Lingkungan kerja yang lembap dan sering terpapar air meningkatkan kerentanan petani padi sawah terhadap infeksi jamur ini. Pemeriksaan laboratorium terhadap infeksi ini umumnya menggunakan pewarna Lactophenol Cotton Blue (LPCB) yang relatif mahal dan berisiko bagi kesehatan serta lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas bunga telang sebagai pewarna alami alternatif pengganti LPCB dalam pemeriksaan onikomikosis pada petani di Kulonprogo. Salah satu alternatif pewarna alami yang berpotensi menggantikan LPCB adalah bunga telang. Bunga telang (Clitoria ternatea) dikenal memiliki pigmen antosianin yang memberikan warna biru atau ungu. Bunga telang relatif aman bagi manusia maupun lingkungan. Desain penelitian menggunakan metode eksperimental dengan membandingkan hasil pewarnaan jamur menggunakan LPCB dan pewarnaan bunga telang. Sampel yang digunakan adalah kuku kaki petani padi sebanyak 30 sampel. Bunga telang dibuat menjadi simplisia atau bubuk bunga telang. Pewarnaan dibandingkan dengan kontrol positif berupa LPCB dan kontrol negatif dengan KOH 10%. Hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan bunga telang dapat mewarnai struktur jamur. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa bunga telang mampu menjadi pewarna alternatif pengganti LPCB, namun pewarnaan bunga telang belum efektif seperti LPCB.References
Adiguna, M.S. (2019). Onychomycosis Overview. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. FK Universitas Udayana.
Ahmed, A., Khan, R. A., & Ahmad, M. (2020). A review on phytochemical screening and medicinal importance of plant species. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 9(5), 1429–1435.
Ameen, M., Lear, J. T., Madan, V., Mohd Mustapa, M. F., Richardson, M., & British Association of Dermatologists’ Guidelines Working Group. (2014). British Association of Dermatologists’ guidelines for the management of onychomycosis 2014. British Journal of Dermatology, 171(5), 937-958.
Arianti, D.C. I. S. (2015). Prevalensi, Agen Penyebab, dan Analisis Faktor Risiko Infeksi Tinea unguinum pada Peternak Babi di Kecamatan Tanah Siang, Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Buski, 156.
Asra, R., Efendi, M. A., & Damayanti, A. (2021). Uji efektivitas pewarna alami bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai pengganti zat warna sintetik pada preparat mikroskopis jamur. Jurnal Riset Kesehatan, 20(1), 15-21.
Charisma, Y., Charisma, A.M. (2019). Buku Ajar Mikologi. Surabaya: Airlangga University Press.
Chander, J. (2018). Textbook of Medical Mycology (4th ed.). New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
Data Kependudukan Desa Maesan. (2025). Profil Desa Maesan, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo. Kulonprogo: Pemerintah Desa Maesan.
Fitri, C.B.S., & Fikroh, R.A. (2021). The Potential of Clitoria ternatea L. Extracts as an Alternative Indicator in Acid-Base Titration. Jurnal IPA Dan Pembelajaran IPA. JIPI 5(4):340-258, 2021.
Hambali, M., Mayasari, F., & Noermansyah, F. (2014). Ekstraksi Antosianin dari Ubi Jalar dengan Variasi Konsentrasi Solven, dan Lama Waktu Ekstraksi. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 20. No. 2.
Hasanah, D. M. (2021). Identifikasi Jamur Pada Kuku Kaki Petani Di Desa Moara Kecamatan Klampis. Jurnal: Stikes Ngudia Husada Madura (Vol. 2, issue 1. Hal, 5-8).
Hayati, I. & Marselina, R. (2021). Onychomycosis Prevalence in Rice Farmers in Seginim District, South Bengkulu Regency. Anjani J (Medical Sci Healthc Stud). 2021;1(2).
Husen, F., Ratnaningtyas, N.I., Khasanah, N.A.H., Yuniati, N.I., Islmaiyati, D. (2023). Jamur Non-Dermatofita Pada Kuku Jari Tangan (Finger Nails) Penyebab Onikomikosis. Jurnal Bina Cipta Husada. Vol, 19. No. 1.
IPCS. (2018). Phenol: Health and Safety Guide. Geneva: World Health Organization.
Joyce, A., Gupta A.K., Koenig, L., Wolcott, R., Carviel, J. (2019). Fungal Diversity and Onychomycosis An Analysis of 8,816 Toenail Samples Using Quantitative PCR and Next- Generation Sequencing. J Am Podiatr Med Assoc. 2019 Jan;109(1):57-63. doi: 10.7547/17-070. PMID: 30964314.
Jaafar, N. F., Ramli, M.E., & Salleh, R. M. (2020). Optimum Extraction Condition of Clitoria ternatea Flower on Antioxidant Activities, Total Phenolic, Total Flavonoid and Total Anthocyanin Contents. Tropical Life Science Riset. 31(2), 1-17, 2020.
Kusumawati, A., & Indriyani, I. (2020). Potensi Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai Pewarna Alami pada Bakteri Gram. Jurnal Bioteknologi dan Sains, 5(2), 50-56.
Martini, N.K.A., Ekawati, N.G.A., Ina, P.T. (2020). Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik Teh Bunga Telang (Clitoria ternatea L.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA), 9(3):327-340.
Meidevita, C., & Sayekti, F.D.J., (2024). Potensi Kombinasi Sediaan Bunga Telang (Clitoria ternatea L) dan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Pewarna Alternatif pada Candida Albicans. Jurnal Sains dan Edukasi Sains. Vol.7, No.1, Februari 2024: 45-51https://doi.org/10.24246/juses.v7i1p45-51
Mulyati, N., Saputri, I., & Wulandari, P. (2024). Prevalensi onikomikosis pada petani sawah di Desa Rajeg, Kabupaten Tangerang. Jurnal Mikrobiologi dan Kesehatan, 10(1), 45-52.
Prayoga, A., Bastian, & Aristoteles. (2023). Perbedaan Jumlah Koloni Jamur Candida albicans Pada Media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) Dan Media Modifikasi Biji Nangka (Artocarous heterophyllus lamk). Journal of Indonesian medical Laboratory and Science. Vol, 4. No. 1. Hal 78-86.
Presanambika, R.H., Lilavati, N., & Devi, K.R. (2022). Original Research Article Non Dermatophytic Superficial Mycoses in a Tertiary Care Hospital in Northeast India- A 3 Year Retrospective Study. 13(05), 689–696.
Safrida, S., Mardiana, R., & Husna, N. (2021). Uji Efek Antifungi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton mentagrophytes. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 2(1), 8–11.
Sari, P., & Huda, N. (2016). Studi stabilitas warna pewarna alami dan aplikasinya pada bahan tekstil. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 27(2), 123-130.
Sigh dalam Asra, R., Efendi, M. A., & Damayanti, A. (2021). Uji efektivitas pewarna alami bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai pengganti zat warna sintetik pada preparat mikroskopis jamur. Jurnal Riset Kesehatan, 20(1), 15-21.
Sinaga, N. (2019). Identifikasi Jamur Pada Kuku Petani di Desa Gajah Dusun VIII Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan, Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
Suganda, T., & Adhi, S. R. (2017). Uji Pendahuluan Efek Fungisida Bunga Kembang Telang (Clitoria ternatea L.) Terhadap Jamur Fusarium oxysporum F. Sp. Cepae Penyebab Penyakit Moler Pada Bawang Merah. Jurnal Agrikultura, 28(3), 136–140.
Supenah, P. (2020). “Indikasi Jamur Dermatofita Pada Jari Kaki Pekerja Batu Alam Di Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.” Health Information: Jurnal Penelitian 12. doi: 10.36990/hijp.vi.166.
Suryana, M.R. (2021). Ekstraksi Antosianin Pada Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.): Sebuah Ulasan. Pasundan Food Technology Journal, 8(2).
Tirtasari, D., & Prasetya, H. (2020). Eksplorasi bahan pewarna alami ramah lingkungan sebagai pengganti pewarna sintetik. Jurnal Lingkungan dan Industri, 8(1), 10-18.
Trihendradi, C. (2019). Analisis Data Statistik dengan SPSS 25. Yogyakarta: Andi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Aliffia Aura Maharani, Monika Putri Solikah, Yeni Rahmawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


