KOMBINASI KASUS KOMPLEKS : DISEKSI KORONER SPONTAN DAN STEMI PADA WANITA MUDA DENGAN SINDROM NEFROTIK AKTIF

Authors

  • Novtiara Dwita putri Dokter, Biddokkes Polda Bengkulu, Indonesia
  • Syahidatul Arifa Dokter, Biddokkes Polda Bengkulu, Indonesia
  • Sisca Metasari Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Bengkulu, Indonesia
  • Ismir Fahri Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Bengkulu, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i4.51991

Keywords:

infark miokard dengan elevasi segmen ST, Dewasa Muda, fungsi ginjal

Abstract

Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) jarang terjadi pada individu berusia muda. Sindroma Nefrotik (SN) dengan karakteristik hiperlipidemia, hipoalbuminemia serta edema dapat menciptakan suatu kondisi hiperkoagulopati sistemik yang meningkatkan risiko tromboemboli arteri secara signifikan. Namun, manifestasinya sebagai STEMI akut masih merupakan sebuah tantangan diagnostik dan terapeutik. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan pusing, sinkop 6 jam SMRS disertai nyeri dada, ulu hati dan bahu sejak >12 jam SMRS. Pasien dikenal dengan riwayat sindrom nefrotik, gambaran EKG 12 sadapan menunjukkan gambaran STEMI inferoposterior late onset dengan episode transient blok atrioventricular total, pemeriksaan marker enzim jantung HS Trop I menunjukkan hasil > 40.000  dengan status nefrotik aktif ( protein urin +3). Tindakan angiografi koroner dilakukan dengan support alat pacu jantung temporer menunjukkan adanya gambaran total oklusi di bagian proksimal arteri koroner kanan (RCA) serta gambaran diseksi koroner spontan. Tindakan Percutaneus Coronary Intervention (PCI) dilakukan dengan hasil restorasi aliran pembuluh darah yang baik. Keadaan hiperkoagulopati pada SN, yang dicirikan oleh kehilangan protein antikoagulan seperti antitrombin III melalui urin dan peningkatan sintesis faktor pro-koagulan oleh hati dianggap sebagai salah satu mekanisme utama terjadinya trombosis koroner in-situ. Namun penyebab abnormalitas koroner lainnya seperti peningkatan plak aterosklerotik yang signifikan, aneurisma koroner, serta diseksi spontan koroner juga menjadikan patofisiologi diantara keduanya menjadi tumpang tindih.

References

Byrne RA, Rossello X, Coughlan JJ, et al. (2023). ESC Guidelines for the management of acute coronary syndromes. Eur Heart J. 2023;44(38):3720–826.

Harrak S, Chikhi F, Fellat B, Cherti M. (2020). Atrioventricular Block in Acute Coronary Syndromes. ARC J Cardiol.;6(2):1–6

Huang MJ, Wei RB, Wang ZC, et al. (2015). Mechanisms of hypercoagulability in nephrotic syndrome associated with membranous nephropathy as assessed by thromboelastography. Thromb Res.;136(3):651–6.

Kerlin BA, Ayoob R, Smoyer WE. (2012)/ Epidemiology and pathophysiology of nephrotic syndrome-associated thromboembolic disease. Clin J Am Soc Nephrol.;7(3):513-20.

Kodner C. (2016). Diagnosis and Management of Nephrotic Syndrome in Adults. Am Fam Physician.;93(6):479–85.

Pancasari R, Tjahjono CT, Rahimah AF, Prasetya I. (2021). Acute ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) in Young Male with Nephrotic Syndrome: A Case Report. Heart Sci J.;2(3):31-34.

Rahmawati, A., Utami, P., & Santosa, D. (2023). Implementasi terapi reminiscence dalam meningkatkan interaksi sosial lansia komunitas urban. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 204–212.

Ren, Y., Tang, R., Sun, H., & Li, X. (2021). Intervention Effect of Group Reminiscence Therapy in Combination with Physical Exercise in Improving Spiritual Well-Being of the Elderly. Iran Journal of Public Health, 50(3), 531-539.

Rezaee, N., & Sheykhi, A. (2022). Effect of Group Reminiscence Therapy on the Social Well-Being of Retired Older Men in Zahedan, Iran. Iran Journal of Nursing, 35(138), 422-433. https://doi.org/10.32598/ijn.35.138.67.5

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719–727. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719

Safrudin, M. B. (2022). Efektivitas latihan fisik dan yoga terhadap kecemasan lansia di Samarinda. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 17(2), 113–120. https://doi.org/10.36086/jpp.v17i2222

Shin, E., Kim, M., Kim, S., & Sok, S. (2023). Effects of Reminiscence Therapy on Quality of Life and Life Satisfaction of the Elderly in the Community: A Systematic Review. BMC Geriatrics, 23, 420. https://doi.org/10.1186/s12877-023-04001-1

Syifak, S., Noventi, I., & Dwikoryanto, M. (2024). Wujudkan Lansia Bahagia dengan Terapi Reminiscence dan Therapeutical Garden dalam Upaya Pencegahan Stres pada Lansia di Komunitas LUNA MAYA Jemur Wonosari. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat: Memaksimalkan Potensi Masyarakat menuju Desa Mandiri dan Berkelanjutan, 4(1). doi:10.33086/snpm.v4i1.1356

Wolf O, Didier R, Chagué F, et al. (2023). Nephrotic syndrome and acute coronary syndrome in children, teenagers and young adults: Systematic literature review. Arch Cardiovasc Dis.;116(5):294-304.

Downloads

Published

2025-11-25