EDUKASI TUBERKULOSIS PARU DI SALAH SATU WILAYAH KERJA PUSKESMAS DI KABUPATEN TANGERANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i4.51637Keywords:
diagnosis komunitas, edukasi kesehatan, upaya promotif, tuberkulosis paruAbstract
Tuberkulosis Paru (TB Paru) di salah satu Puskesmas di Kabupaten Tangerang menunjukkan peningkatan dalam beberapa waktu terakhir, berdasarkan data dari tanggal 1 Januari-31 Juli 2024, terdapat 173 kasus baru dan 993 kasus lama. Sedangkan pada 1 Januari-31 Juli 2025, terdapat 573 kasus baru dan 752 kasus lama. Kasus terbanyak terdapat pada desa BA. Diagnosis komunitas pertama kali dilakukan dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di puskesmas, kemudian menggunakan prioritas skoring dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk fokus terhadap 1 masalah. Mini survey dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah penyebab dengan menggunakan Paradigma Blum. Prioritas nonskoring dilakukan untuk mengidentifikasi 1 masalah penyebab, dan dilanjutkan dengan mencari tahu akar masalah penyebab tersebut dengan menggunakan diagram Fishbone. Monitoring intervensi dilakukan menggunakan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) dan diakhiri evaluasi dengan pendekatan sistem. Kegiatan diagnosis komunitas ini diikuti dengan intervensi dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Tuberkulosis Paru (TB Paru). Intervensi berupa edukasi mengenai Tuberculosis Paru ditunjukkan dengan 80% peserta memperoleh nilai ≥70 pada post-test. Hal ini menegaskan bahwa upaya promotif melalui edukasi kesehatan berperan penting dalam pencegahan penularan TB Paru.References
(Puskesmas Sindang Jaya. (2025). Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Sindang Jaya Tahun 2025.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang (2021) Kabupaten Tangerang dalam Angka 2021. Tangerang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang.
Burhan, E. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Laporan Kasus Tuberkulosis Paru 2025. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Memahami Kelompok yang Berisiko Tinggi Tertular Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Minarti, M., Minata, F., Irzanita, I., Noviyanti P., & Novianti, L. (2024). Variasi spasial risiko tuberkulosis di Sumatera Selatan, Indonesia 2016-2023. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1).
Noviana, I., Kody, M., Mila, A. R. H., & Landi, M. (2023). Tinjauan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien TB paru di Indonesia: Tinjauan pustaka. JKP (Jurnal Kesehatan Primer), 6(Special Edition).
Puspita, T., Suryatma, A., Simarmata, O. S., Veridona, G., Lestary, H., Anwar, A., Pambudi, I., & Sulistyo. (2022). Spatial variation of tuberculosis risk in Indonesia 2010-2019. Health Science Journal of Indonesia, 12(2).
Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2025, Oktober 27). Tekan Peningkatan Kasus, Perlu Pendekatan Multi-Sektoral untuk Tangani TBC. Jakarta: Sekretariat Negara.
World Health Organization (2023) Global tuberculosis report 2023. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization. (2023). Tackling the Problem of TB in Indonesia: What Progress Has Been Made? Geneva: WHO.
World Health Organization. (2024). The Second National TB Inventory Study in Indonesia. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization. (2025). Strengthening TB Surveillance to Accelerate Indonesia’s Path to Elimination. Geneva: World Health Organization.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 alya putri budiman, Aril Linus Linus, Nanda Amelia, Michelle Chytina, Ernawati Ernawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


