FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK STUNTING UMUR 6-24 BULAN DARI KELUARGA PETANI DI KABUPATEN BENER MERIAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i4.51541Keywords:
ASI eksklusif anak stuntingAbstract
Kekurangan gizi dapat diartikan sebagai suatu proses kekurangan asupan makanan ketika kebutuhan normal terhadap satu atau beberapa zat gizi tidak terpenuhi.1 Dampak kekurangan gizi kronis yaitu anak tidak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal. Keadaan ini jika berlangsung secara terus menerus dapat mengakibatkan stunting.2 Stunting menggambarkan riwayat kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Stunting pada anak mengakibatkan penurunan sistem imunitas tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi. Jenis penelitian adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dari keluarga petani yang punya anak stunting umur 6-24 bulan di Kabupaten Bener Meriah dengan sampel 208 ibu, yang diambil secara acak. Analisis data menggunakan uji regresi logistik ganda. Pengumpulan data menggunakan koesioner dan data dari Dinas kesehatan. Analisis dilakukan dengan menggunakan univariat, bivariat dengan uji chi- square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel pengetahuan (p = 0,007), Pendidikan (p=0,001) dengan pemberian ASI eksklusif. Tidak ada pengaruh Sikap dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,213) Kesimpulan pemberian ASI eksklusif pada anak stunting umur 6-24 bulan dari keluaraga petani dipengaruhi oleh dukungan suami. Direkomendasi bagi ibu dan suami untuk dapat berpartisipasi dengan petugas kesehatan beserta kader seperti hadir pada posyandu atau ke puskesmas supaya ibu dan suami dapat informasi tentang pentingnya ASI eksklusif bagi anak dan termotivasi untuk pemberian ASI ekslusif, agar anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.References
Aryastami. (2012). Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu bayi terhadap pemberian ASI eksklusif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(4), 390-397.
Auroradinata. (2011). Peranan keluarga dalam membentuk. Diakses dari Html,blogspot.com
Bahre, T., Assefa, H., & Haileslassie, K. (2015). Prevalence and determinant factors of exclusive breastfeeding practices among mothers in Enderta woreda, Tigray, North Ethiopia: a cross-sectional study. Teka et al. International Breastfeeding Journal, 10(2).
Budiman, A. (2013). Kpita selekta kuesioner : Pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Selemba Medika.
Creasy, R., Resnik, R., Iams, J., & Lockwood., C. (2014). Creasy & Resnik’s Maternal-Fetal medicine-Principles and practice. Philadelphia: Elsevier.
FAO/WHO. (2001). Human Vitamin and Mineral Requirements. dalam S.Fikawati, A. Syafiq, & A. Veratamala, Gizi Anak dan Remaja. Bangkok: Diakses dari http://repository.poltekkes- denpasar.ac.id/1060/8/DAPUS%20%2843-46%29.docx.pdf.
Gerungan, A. (2014). Psikologi sosial. Bandung: Rafika Aditama.
Gibney, M. (2009). Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC.
Griffiths, F., Maguire, J., James, H., & Hamer , D. (2010). Relative to men, women suffer a disproportionate burden. Public Health and Infectious Diseases Edited, 2(1).
Hidajati, A. (2012). Mengapa seorang ibu harus menyusui? Yogyakarta: Andi. Ivana, A.,
Kemenkes RI. (2018). Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Diakses dari http://www.depkes.go.id/article/view/18040700002.
Lawrence, R., & Lawrence, R. (2016). Breastfeeding : A guide for the medical profession. Maryland Heights: Missouri : Saunders.
Maryunani, A. (2012). Inisiasi menyusui dini, ASI eksklusif dan manajemen laktas (Edisi ke-1). Jakarta: Trans info media
Notoatmodjo, S. (2008). Metodologi penelitian kesehatan. (Edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Pitaloka, N. (2014). Uji efektivitas ketersediaan unsur fosfat pada tanah typic tropoquent dataran aluvial berdasarkan dosis dan waktu inkubasi. Jurnal Agrifa, 2(3).
Prasetyono. (2019). Buku pintar ASI eksklusif pengenalan, praktik, dan kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta: DIVA Press.
Prendergast, A.J., & Humphrey, J. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatr Int Child Health, 34(4), 250–265
Purwanti. (2014). Konsep penerapan ASI eksklusif. Bandung: Cendikia.
Roesli, U. (2008). Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Shekar, M., Kakietek, J., Eberwein, J., & Walter. (2017). An investment framework for nutrition: reaching the global targets for nutrition. Washington DC: World Bank Group
Soetjiningsih. (1997). ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan, . Jakarta: EGC.
Sunaryo. (2014). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.
Supariasa, I. (2013). Penilaian status gizi (Edisi revisi). Jakarta: EGC.
WHO. (2014). Global nutrition targets 2025: policy brief series. Geneva: World Health Organization. Diakses dari https://www.who.int/nutrition/global- target-2025/en/.
Widjasena, B., & Jayanti, S. (2014). Analisa komitmen manajemen rumah sakit (RS) terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (k3) pada rs prima medika pemalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 2(1)
Woro, S., & Marzuki, M. (n.d.). Peran kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan karakter tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(1), 59-72.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Widya Apriani, Sri Wahyuni.MS, Irdayani Irdayani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


