PROFIL PENDENGARAN MAHASISWA KEDOKTERAN PRE-KLINIK UNCEN: STUDI DESKRIPTIF TES PENALA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.49644Keywords:
gangguan pendengaran, mahasiswa kedokteran, pendengaran, telinga, tes penalaAbstract
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 1 miliar orang muda di seluruh dunia berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara yang tidak aman, terutama dari penggunaan perangkat audio pribadi dan bising termasuk mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (Uncen). Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui profil pendengaran mahasiswa pre-klinik FK Uncen dengan tes pendengaran kualitatif non-invasif yaitu tes penala, kebiasaan penggunaan headset dan keluhan subyektif terkait. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pre klinik FK Uncen tahun ketiga dan keempat dengan sampel penelitian sebanyak 130 sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur mengenai demografi, kebiasaan penggunaan headset, serta keluhan subjektif serta pemeriksaan pendengaran tes penala. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi dan proporsi. sebanyak 130 mahasiswa pre-klinik berpartisipasi, terdiri dari 24 laki-laki dan 106 perempuan dengan rentang usia 19–24 tahun. Sebanyak 80 responden rutin menggunakan perangkat audio (headset) dalam aktivitas sehari-hari. Hasil tes penala menunjukkan 14 orang mengalami indikasi gangguan pendengaran tuli sensorineural dan 2 orang mengalami gangguan pendengaran tuli konduktif,, sementara 114 lainnya dalam batas normal. Keluhan subjektif yang dilaporkan mencakup tinnitus (1 responden) dan nyeri telinga setelah penggunaan headset >3 jam (1 responden). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan pendengaran awal dapat terjadi tanpa gejala yang nyata. Oleh karena itu, penting dilakukan edukasi mengenai penggunaan audio yang aman serta skrining pendengaran sederhana seperti tes penala secara berkala untuk deteksi dini gangguan pendengaran pada populasi ini.References
Agustaputra, M.S., Kristanti, A.W. and Sebong, P.H. (2023) ‘Prevalensi Gangguan Dengar Akibat Bising Dan Safe Listening Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Katolik Soegijapranata’, Jurnal Pranata Biomedika, 2(1), pp. 48–69. Available at: https://doi.org/10.24167/jpb.v2i1.10134.
Dalimunthe, A.A. (2023) Hubungan Penggunaan Earphone sebagai Faktor Risiko Gangguan Pendengaran pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumetera Utara.
Erlanda Putra Negara, M. et al. (2022) ‘Hubungan Intensitas Penggunaan Earphone Dengan Derajat Gangguan Pendengaran Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah’, Scientific Journal, 1(3), pp. 229–236. Available at: https://doi.org/10.56260/sciena.v1i3.49.
Le Prell, C. G., Spankovich, C., Lobariñas, E., & Griffiths, S. K. (2019). Extended high-frequency thresholds in college students: Effects of music player use and other recreational noise. Journal of the American Academy of Audiology, 30(1), 5–17. https://doi.org/10.3766/jaaa.17061
Pohan, D.M., Fadli, M.Z. and Duhitatrissari, F. (2023) ‘EFEK POLA PEMAKAIAN HEADPHONE ATAU EARPHONE TERHADAP KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG EFFECT OF USING HEADPHONES OR EARPHONES USAGE PATTERNS ON THE ONSET OF TINNITUS COMPLAINTS MEDICAL STUDENTS UNIVERSITY OF ISLAMIC MALANG Program Studi Pendidikan Dokt’, Jurnal Kedokteran Komunitas, 11(1).
Pratama, I.N.S. and Wiranadha, M. (2020) ‘Karakteristik penderita tuli sensorineural di Bagian/KSM THT-KL RSUP Sanglah Periode Januari 2017-Desember 2018’, Medicina, 51(1), pp. 69–72. Available at: https://doi.org/10.15562/medicina.v51i1.832.
Risa Hude Umar et al. (2024) ‘Pengaruh Kebiasaan Penggunaan Headset terhadap Gangguan Telinga’, Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 3(10), pp. 781–787. Available at: https://doi.org/10.33096/fmj.v3i10.301.
Rumampuk, C.V.G., Moningka, M.E.W. and Lintong, F. (2018) ‘Hubungan Penggunaan Headset Terhadap Fungsi Pendengaran Pada mahasiswa angkatan 2015 fakultas kedokteran universitas sam ratulangi’, Jurnal Medik dan Rehabilitasi (JMR), 1, pp. 2–4.
Spankovich, C., Le Prell, C. G., Lobarinas, E., & Hood, L. J. (2014). Noise history and auditory function in young adults with and without a history of noise exposure. Ear and Hearing, 35(5), 579–590. https://doi.org/10.1097/AUD.0000000000000064
Suwento, R., Poerbonegoro, niken lestari and Huaturuk, syahrial m (2024) ‘Buku Pendidikan Dasar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher Edisi Pertama’. Jakarta: Penerbit Media Aesculapius, p. 260.
Syafiq, M.R., B., R. and Sudarman, K. (2021) Kesepakatan Hasil Pemeriksaan Garpu Tala Dengan Audiometri Nada Murni Untuk Mendeteksi Gangguan Pendengaran, Repository UGM. Gadjah Mada University. Available at: https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/206690.
WHO (2015) ‘Safe listening Devices and Systems’, A WHO-ITU standard, 93(4), p. 213. Available at: http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&AuthType=cookie,ip,shib&db=rzh&AN=2012992116&site=ehost-live.
World Health Organization. (2019). Make listening safe. https://www.who.int/activities/making-listening-safe
World Health Organization. (2021). WHO-ITU global standard for safe listening devices and systems. https://www.who.int/publications/i/item/9789240020481
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Maryam Kathrien Labobar, Gregorius Adista Enrico Astawa, Kaida Irma Setyarini, Koheristo Gratia Liufeto, Try Purnamasari, Ricky Lazarus Rumboirusi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


