DETERMINAN HASIL SKRINING INFEKSI SALURAN KEMIH MENGGUNAKAN DIPSTIK URIN PADA MAHASISWI

Authors

  • Ratna sari Dewi Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta
  • Lia Fitriyani DIV Manajemen Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta
  • Laila Amalia Asla Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta
  • Salwa Nisrina Utami Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.49423

Keywords:

Kata kunci           : dipstik urin, hasil skrininng, ISK, mahasiswi

Abstract

ABSTRAK Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah masalah kesehatan umum pada wanita, sering kali dipicu oleh kebiasaan yang kurang baik. Tanpa penanganan yang tepat, ISK dapat menyebabkan komplikasi serius, sehingga upaya pencegahan sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil skrining ISK menggunakan dipstik urin pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di kampus swasta di Jakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswi dan sampel dipilih melalui teknik purposive sampling dengan jumlah 53 orang. Variabel independen yang diteliti adalah gaya hidup sedentari dan kebersihan genital (genital hygiene), sedangkan variabel dependennya adalah hasil skrining ISK. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan tes dipstik urin, kemudian dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki hasil skrining nitrit negatif. Namun, hasil uji leukosit esterase menunjukkan trace dan positif. Analisis lebih lanjut tidak menunjukkan hubungan signifikan antara perilaku kebersihan genital maupun gaya hidup sedentari dengan hasil skrining ISK, baik untuk uji leukosit esterase maupun nitrit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun dipstik urin dapat digunakan sebagai alat skrining awal, hasilnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, gold standard untuk diagnosis ISK tetaplah melalui uji kultur urin.   ABSTRACT Urinary Tract Infection (UTI) is a common health problem in women, often triggered by poor habits. Without proper management, UTIs can lead to serious complications, making preventive efforts crucial. This study aimed to identify the factors influencing the results of UTI screening using a urine dipstick on female students. This descriptive analytical study used a cross-sectional approach and was conducted at a private university in Jakarta. The study population was female students, and a sample of 53 people was selected using a purposive sampling technique. The independent variables examined were sedentary lifestyle and genital hygiene, while the dependent variable was the result of the UTI screening. Data were collected using questionnaires and urine dipstick tests, then analyzed using a Logistic Regression test at a 5% significance level. The results showed that the majority of the students had negative nitrite screening results. However, the leukocyte esterase test showed trace and positive results. Further analysis found no significant relationship between genital hygiene behavior or sedentary lifestyle and the UTI screening results, for either the leukocyte esterase or nitrite tests. This study concludes that although a urine dipstick can be used as a preliminary screening tool, the results can be influenced by various factors. Therefore, the gold standard for UTI diagnosis remains a urine culture test.  

References

Bacârea, A., Fekete, G., Grigorescu, B., & Bacârea, V. (2021). Discrepancy in results between dipstick urinalysis and urine sediment microscopy. Experimental and Therapeutic Medicine, 21(5), 2–5. https://doi.org/10.3892/etm.2021.9971

Gebremariam, G., Legese, H., Woldu, Y., Araya, T., Hagos, K., & Gebreyesuswasihun, A. (2019). Bacteriological profile, risk factors and antimicrobial susceptibility patterns of symptomatic urinary tract infection among students of Mekelle University, northern Ethiopia. BMC Infectious Diseases, 19(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12879-019-4610-2

Hardy, L. L., Booth, M. L., & Okely, A. D. (2007). The reliability of the Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Preventive Medicine, 45(1), 71–74. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2007.03.014

Humairoh, Fathin; Mustofa, Syamsulhuda Budi; Widagdo, L. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Vulva Hygiene Pada Remaja Putri Panti Asuhan Di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 745–752.

Ide, P. (2013). Gaya Hidup Penghambat Alzheimer. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Kamputindo.

Irawan, E., & Mulyana, H. (2018). Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK). Prosiding Seminar Nasional Dan Diseminasi Penelitian Kesehatan, (April), 1–12.

Mambatta, A., Jayarajan, J., Rashme, V., Harini, S., Menon, S., & Kuppusamy, J. (2015). Reliability of dipstick assay in predicting urinary tract infection. Journal of Family Medicine and Primary Care, 4(2), 265. https://doi.org/10.4103/2249-4863.154672

Maulani, DInar; Siagian, E. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Kebersihan Urogenital dengan Infeksi Saluran Kemih. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(4), 1269–1280.

Mosesa, S. P., Kalesaran, A. F. C., & Kawatu, P. A. T. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. 897, 1–7.

Murti, H. (2017). Hubungan Perilaku Menjaga Kebersihan Genitalia Dengan Kejadian Keputihan Pada SIswi SMAN 1 Galur.

Najeeb, Sara; Munir, Tehmina; Rehman, Sabahat; Hafiz, Amira; Gilani, Mahreen; Latif, M. (2015). Comparison of Urine Dipstick Test with Conventional Urine Culture in Diagnosis of Urinary Tract Infection. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan, 25(2), 108–110. https://doi.org/09.2007/JCPSP.527530

Nurhayati, A. (2013). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Vaginal Hygiene Terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Usia 13-17 Tahun Di Daerah Pondok Cabe Ilir (Vol. 53). https://doi.org/Retrieved from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26343/1/Annisa Nurhayati-fkik.pdf

Nursalam, Guti, R. M., & Kusumaninggrum, T. (2021). Faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan infeksi saluran kemih pada mahasiswi keperawatan universitas airlangga. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12(1), 131–136.

Park, J. H., Moon, J. H., Kim, H. J., Kong, M. H., & Oh, Y. H. (2020). Sedentary Lifestyle: Overview of Updated Evidence of Potential Health Risks. Korean Journal of Family Medicine, 41(6), 365–373. https://doi.org/10.4082/KJFM.20.0165

Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. In Kemenkes RI.

Saputra, Akbar Novan Dwi; Pangastuti, N. (2022). Infeksi Saluran Kemih Pada Perempuan (Edisi satu). Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Seputra, Kurnia Penta; Tarmono; Mochtar, Chaidir A, D. (2015). Guideline Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2015 (Ke-2). Ikatan Ahli Urologi Indonesia.

Setiawati, D., Kurniawan, D., Riskawati, & Tarigan, S. (2015). Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Penyakit Infeksi Saluran Kemih Pada Mahasiswa/i Semester I Dan III Di Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya. Jurnal Akademi Keperawatan Karya Husada, 1.

Tuntun, M., & Aminah, S. (2021). Hubungan Hasil Dipstik Urin (Leukosit Esterase, Nitrit dan Glukosuria) dengan Kejadian ISK pada Pegawai. Jurnal Kesehatan, 12(3), 465. https://doi.org/10.26630/jk.v12i3.2894

World Health Organization. (2022). Global status report on physical activity 2022. In WHO Press, World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/teams/health-promotion/physical-activity/global-status-report-on-physical-activity-2022

Downloads

Published

2025-09-16