HUBUNGAN LAMA MENDERITA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KADAR ALBUMIN DI PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA SAMARINDA

Authors

  • Dhaisyfa Azriel Syavamaruah DIII Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Dwi Setiyo Prihandono DIII Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • I Gede Andika Sukarya DIII Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.49420

Keywords:

albumin, diabetes mellitus, lama menderita

Abstract

Diabetes mellitus yaitu penyakit disfungsi metabolik yang mencerminkan peningkatan gula dalam darah yang dapat menyebabkan penurunan kadar albumin akibat gangguan fungsi hormon insulin serta ketidakseimbangan asupan energi dan protein yang dibutuhkan tubuh. Diabetes melitus berpotensi menyebabkan kondisi hipoalbuminemia akibat pembatasan asupan kalori yang ditujukan untuk mengontrol kadar glukosa darah serta parameter metabolik terkait. Selain itu, asupan protein juga kerap dibatasi guna mengurangi risiko proteinuria dan komplikasi nefropati diabetik. Tujuan dari studi ini yaitu menganalisis hubungan durasi menderita diabetes melitus tipe 2 dengan kadar albumin. Kajian ini dilaksanakan dengan pendekatan studi observasional analitik dan desain cross-sectional yang melibatkan 40 responden, terdiri atas 20 penderita dengan durasi penyakit <5 tahun dan 20 penderita ≥5 tahun. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan penderita berjenis kelamin perempuan (38,47%) dan berusia 60–75 tahun (61,1%) lebih banyak mengalami hipoalbuminemia. Sebagian besar penderita dengan durasi <5 tahun memiliki kadar albumin normal (60%), sedangkan pada durasi ≥5 tahun, hipoalbuminemia ditemukan pada 55% responden. Secara statistik, tidak ditemukan hubungan signifikan antara durasi <5 tahun terhadap kadar albumin (p=0,209), namun terdapat hubungan signifikan pada durasi ≥5 tahun (p=0,043). Penelitian ini merekomendasikan penderita diabetes melitus untuk rutin memeriksa kadar albumin, menjaga pola makan, mengontrol gula darah, menerapkan gaya hidup sehat, dan mematuhi pengobatan guna mencegah komplikasi.

References

Adani, F. Y., Setyaningrum, L. N., & Rupiati, S. (2023). Penerapan Diet Diabetes Melitus-Gangren (Dm-G) Dan Penambahan Sari Ikan Gabusdalam Peningkatan Kadar Albumin Darah Pada Pasien Luka Kaki Diabetikdi Rsud Haji Provinsi Jawa Timur. Tin Persagi, 5(1), 33–42.

Fatmona, F. A., Permana, D. R., & Sakurawati, A. (2023). Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Perawatan Siko. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 3(12), 4166–4178.

Kriswiastiny, R., Sena, K. Y., Hadiarto, R., & Prasetia, T. (2022). Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus dan Kadar Gula Darah dengan Kadar Kreatinin Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Medula, 12.

Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. Uin Alauddin Makassar, 237–241.

Putri, J., Ridwan, A., & Asdinar. (2024). Gambaran Kadar Albumin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di RSUD H. A. Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba. 05, 30–36.

Putri, T. A. (2021). Pengaruh Jeda Waktu Pemisahan Serum. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Samapati, R. U. R., Putri, R. M., & Devi, H. M. (2023). Perbedaan Kadar Gula Darah Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Gizi (IMT) Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 12(2), 417.

Suratman, N., Armijn, L., & Nur, A. (2023). Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dalam Mengendalikan Gula Darah. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 481–487.

Tedy, F., Baruara, G., & Hanum, D. M. (2024). Gambaran Kadar Albumin Pada Pasien Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu. Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science, 4.

Wirayanti Puteri, M. W. (2023). Serum albumin sebagai marker prognostik pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan ketoasidosis diabetic (KAD). Intisari Sains Medis, 14(3), 1156–1160.

Downloads

Published

2025-09-29