ANALISIS DESKRIPTIF KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN

Authors

  • dennis pramesti Anggarini S1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Romadhoni Romadhoni S1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Mega Pandu Arfiyanti S1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.49175

Keywords:

Keterampilan klinis, OSCE, mahasiswa kedokteran

Abstract

Peningkatan keterampilan klinis mahasiswa pada tingkat sarjana bukan hanya tujuan, namun juga merupakan dasar untuk menciptakan praktisi medis yang berkualitas tinggi di masa depan. Kemampuan klinis mahasiswa kedokteran dapat diukur dengan alat evaluasi ujian OSCE. Sangat sulit bagi pendidikan kedokteran untuk menjamin bahwa mahasiswa tidak hanya menguasai konsep teoritis tetapi juga disertai kapabilitas memadai berkesinambungan. Jika salah satu nilai pada komponen penilaian tidak dikuasai maka akan gugur pada ujian, nilai yang tidak memenuhi standar kelulusan ujian akan mempengaruhi prestasi akademik. Capaian nilai dan komponen penilian keterampilan klinis mahasiswa kedokteran, merupakan gambaran sebagai refleksi dari kurikulum dan pendekatan pengajaran yang responsif terhadap tuntutan medis yang terus meningkat. Metode deskriptif dipergunakan dalam riset ini melalui pendekatan yang bersifat kuantitatif serta direalisasikan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang pada bulan Oktober 2023. Responden terdiri dari 101 orang mahasiswa program studi S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2019 yang masuk ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Responden diambil dari mahasiswa yang tercatat dibagian akademik, lolos evaluasi dua tahunan, dan memiliki nilai OSCE komprehensif blok 18 pada hari pertama dan kedua. Pengambilan sampel mempergunakan metode total sampling. Sumber data didapatkan dari data sekunder berupa nilai OSCE. Pengolahan data dengan analisis univariat. Dengan pengelompokan nilai sesuai dengan bobot penilaian yaitu dibagi menjadi 4 stasiun, yaitu stasiun A, B, C, D. Pada stasiun A capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian perilaku profesionalisme 11,5%. Pada stasiun B capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian tatalaksana farmakoterapi 26,5%. Pada stasiun C capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian tatalaksana farmakoterapi 16,0% dan komunikasi dan edukasi 16,0%. Pada stasiun D capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian tatalaksana farmakoterapi 25,5%.

References

Afshari, A., Khodaveisi, M. & Sadeghian, E. (2021).Exploring the educational challenges in emergency medical students: A qualitative study. J. Adv. Med. Educ. Prof. 9, 79–84

Anjali Choudhary. (2015).Teaching Communications Skills to Medical Students: Introducing The Fine Art of Medical Practice. PMC Pubmed Cent. 5, 41–44

Bdair, I. A. A., Abuzaineh, H. F. & Burqan, H. M. R. (2019).Advantages and Disadvantages of the Objective Structured Clinical Examination OSCE in Nursing Education: A Literature Review. Int. J. Trend Sci. Res. Dev. Volume-3, 270–274

Br J Clin Pharmacol. (2022).Better Performance of Medical Students on Pharmacotherapy Knowledge and Skills Tests Is Associated With Practising With E-Learning Program P-scribe. Pubmed vol. 88

Enoch, L. C., Abraham, R. M. & Singaram, V. S. (2023). Factors That Enhance and Hinder the Retention and Transfer of Online Pre-Clinical Skills Training to Facilitate Blended Learning. Adv. Med. Educ. Pract. 14, 919–936

Febrianti, W., Memah, M. F. & Manoppo, F. P. (2017).Hubungan IPK Sarjana dan Profesi dengan Nilai CBT, OSCE, dan Hasil UKMPPD Di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Periode Mei dan Februari 2017. J. e-Biomedik 5,

Herlambang, P. M., Yana, D. R., Riambodo, R. M. & Sudaryanto, S. (2021).Implementasi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) berbasis dalam Jaringan selama Pandemi Coronavirus Disease-19. J. Kesehat. Vokasional 6, 90

Hochanadel, A. & Finamore, D. (2015).Fixed And Growth Mindset In Education And How Grit Helps Students Persist In The Face Of Adversity. J. Int. Educ. Res. 11, 47–50

Indonesia, P. B. I. D. (2017).Panduan Praktik Klinis Bagu Dokter Di Fasilitas Kesehatan Primer. 1–544,

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). (2012). Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia.

Majumder, M. A. A. et al. (2019).An evaluative study of objective structured clinical examination (Osce): Students and examiners perspectives. Adv. Med. Educ. Pract. 10, 387–397

Ministry of Research Technology and Higher Education. (2018).Revision of the Regulation of Minister Research, Technology and Higher Education No. 44/2015 on National Standard of Higher Education.

Sitepu, J. N. (2020).Analisis Capaian Kompetensi Mahasiswa dalam Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. Nommensen J. Med. 5, 28–35

Vogel D and Harendra S. (2016).Basic Practical Skills Teaching ang Learning in Undergraduate Medical Education. GMS J. Med. Educ. 33, 1–9

Wulandari, Rahayu, F., Darmawansyah, & Akbar, H. (2023). Multifaset Determinan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 413–422. https://afiasi.unwir.ac.id/index.php/afiasi/article/view/233

Wulandari, S., Ayati Khasanah, N., & Edni Wari, F. (2025). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Minggir Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Medica Majapahit (Jurnal Ilmiah Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit), 17(1), 1–5. https://doi.org/10.55316/MM.V17I1.1119

Downloads

Published

2025-09-27